2. Games Menulis Deskripsi Filmis

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Materi: Menulis Deskripsi Filmis
Waktu : Jumat, 27 Jan 2016 jam 20.00 - 21.00
Tutor: itsALVI
Notulen: somenaa
Disclaimer: theWWG

====>>>>>=====<<<<<======

Halo, salam kenal semuanya. Perkenalkan, namaku Alvi Syahrin.

Jika ingin tahu lebih tentang novel yang pernah kurilis dan proyek yang sedang kukerjakan, silakan kunjungi wattapad.com/itsALVI. Malam ini, aku tidak akan memberi pelajaran apa-apa, kalian yang akan memberiku pelajaran. Dan, kalian semua wajib mengikuti.

Termasuk moderator dan notulen. Bagi yang nggak ikutan, bakal dapat hukuman. Hukumannya apa? Tunggu aja nanti.

Aku mulai tentang apa yang akan kalian lakukan, ya.

Seperti yang kukatakan tadi : Kalian yang memberiku pelajaran.

Aku tidak akan memberi materi dan semacamnya.

Jadi, tugas kalian adalah ... harus menuliskan satu paragraf yang mendeskripsikan sesuatu, entah mendeskripsikan sebuah lokasi, seorang tokoh, sebuah perasaan, atau bahkan kejadian. Jika kalian bisa memasukkan semua ini dalam satu paragraf, lebih bagus. Namun, DILARANG menggunakan kata SIFAT.

Misal :
"Aku bla bla bla, lalu kulihat matanya yang tampak sedih." (No) karena ada kata sifat, yakni sedih.
Matahari terbit bla bla bla dengan indahnya. (No) karena ada kata "indah".

Jadi, intinya, kalian harus mendeskripsikan sesuatu tanpa kata sifat. Gimana tahu sebuah kata itu kata sifat apa bukan? Cek kamus.

Tapi, kalian pernah baca 'The Cuckoo's Calling' nggak? Penulisnya Robert Galbraith/JK. Rowling.


Nah, ini salah satu contoh deskripsi yang bersifat filmis.  Jadi,  kita seakan seperti melihat sebuah film. 

Ketika kita bisa meminimalisir penggunaan kata sifat, itu bakal bikin pembaca bisa tulisan kita jadi filmis.

Itu yang kurasa ketika membaca 'The Cuckoo's Calling'.

Paragraf pertama, itu tanpa kata sifat, tapi memberikan gambaran jelas kalau dingin, kamera panjang bla bla bla.

Ketika kata sifat diminimalisir, itulah yang terjadi. Tulisan kita jadi gampang banget diimajinasikan, kayak film.

(-) Panjang itu ‘kan kata sifat, Kak. Jadi boleh gak nih pake kata sifat?

(+)- Tergantung. Kalau kamu menggunakan kata sifat karena malas mendeskripsikan, maka kamu salah.
Biasanya, kata sifat ini yang bikin kita malas : indah, tampan, mengagumkan, menakjubkan, menyeramkan, dst.

Dan sesungguhnya, aku pun masih belajar mendeskripsikan dengan penggunaan kata sifat minim. Itulah mengapa kalian yang harus melakukannya. Dan aku sebagai pembaca, akan memilih deskripsi terbaik.

(-) iya, Kak. Panjang itu kata sifat. –

(+) kadang memang penggunaan kata sifat dibutuhkan sih, yang penting kata sifatnya bukan jadi mendikte pembaca, tapi membantu pembaca dalam mengimajinasikannya.

(-)Tapi sulit Kak kalo kata sifat dihilangin.

(+) Itulah tantangannya.

(-) Boleh POV apa aja kan, Kak? –

(+)Iya, boleh. Narasi juga boleh. Asal meminimalisir penggunaan kata sifat, ya. Seperti skrinsyut di atas. Paragraf yang bisa membuat pembaca mudah membayangkannya.

Satu lagi ... Aku dapat tips dari seseorang di Wattapad, aku belum menggunakan tip ini, tetapi sepertinya ini ide yang menarik.

Tipsnya adalah ‘’Ketika kalian menulis dengan kata sifat yang diminimalisir, coba tutup mata kalian, bayangkan, dan tulislah dengan mata tertutup. Typo bisa dibetulkan nanti.

(-)Batas waktunya sampe besok boleh? -
(+) Hari ini, dan sekarang. Tapi nanti setelah aba-aba.
Nanti akan ada yang tereliminasi, hanya satu pemenang.

Lima belas menit kemudian, aku akan kasih aba-aba [SEKARANG]. Itulah momen kamu boleh meng-copas tulisanmu di sini.

1. Satu paragraf aja.
2. Minimalisir penggunaan kata sifat
3. Tunggu aba-aba "SEKARANG" dariku sebelum mengirim tulisanmu.

5
4
3

2

1

SEKARANG!

MEMBER :

#Cha2_punya c2_anin

Saat mataku menangkap aura bahaya dalam netranya, aku terperanjat. Bergetar sudah tubuhku ditelanjangi oleh bola mata yang membulat itu. Terutama saat dengan sekali gerak, lenganku ia tarik. Menyebabkan dadanya membentur dadanya cukup keras. Aku menggunting arah matanya dengan gegas, mengalihkan ke lantai marmer meredam degupan jantung imbas sorotan matanya.

#Ruru cupchocochip

Berwarna dalamnya laut yang tak terjamah cahaya. Menampung banyak barang-barang yang tak tertanding harta. Sisi vertikal terlipat empat lekukan. Buka dan lihat, barisan 9 foto kenangan. Juga deretan lembar-lembar foto pahlawan, menjajikan pintasan senyum duniawi. Musnahkan cengkraman di hati.

#Naa somenaa
Gadis itu berjalan ke arah belakang mobil. Mengendap-endap, dan menumpukan kedua telapak tangannya ke dinding mobil. Dia melongokkan kepalanya ke dalam, mengintip melalui celah kecil pintu gudang, dan melihat apa yang sedang dilakukan oleh dua orang dewasa berbeda jenis kelamin di depannya. Dia ingin tahu apa yang sedang terjadi di dalam ruangan penuh barang setelah mendengar bunyi gemerisik dan desahan yang silih berganti. Dia membelalakkan matanya, mulutnya terbuka, tapi tak ada suara yang keluar dari kerongkongan. Dia menghembuskan napasnya pelan agar keberadaannya tidak diketahui.

#Laila stnurlaila
Aku melihat sebuah rumah tua yang sepertinya tak berpenghuni lagi, di sana terlihat kelelawar yang sedang keluar masuk. Aku bergidik ngeri saat mataku melihat lewat celah jendela yang sedikit terbuka. Kulangkahkan kakiku untuk masuk ke dalamnya, terdengar suara kelelawar. Sepertinya rumah ini bertahun-tahun tak berpenghuni. Kubuka perlahan pintu tersebut. Bahkan, pintunya pun sebentar lagi akan rusak.
Tiba-tiba terdengar bunyi suara rintihan. Ingin sekali aku berlari dari tempat ini, tapi kakiku justru seolah enggan untuk pergi. Aku mengeratkan jaket yang membalut tubuhku. Tapi suara itu kemudian hilang, mataku memencar melihat sekeliling. Di dalam rumah ini, ada kursi goyang yang masih bergerak. Aku melangkah lagi. Tiba-tiba kakiku menginjak sesuatu dan sialnya seperti kaca yang ku injak ini. Tunggu! Itu adalah pigura yang berisi foto. Ada sepasang suami istri dengan seorang anak yang sedang digendongnya. Aku mengamati foto tersebut. Dan itu sukses membuatku terkejut, ternyata mitos itu benar. Benar, rumah ini yang beberapa tahun lalu menjadi tempat pembunuhan sadis.

#Malagoar al-al12
Dia di sana. Semakin berbeda sejak terakhir kali aku menjumpainya. Keriput tulang pipinya menggambarkan betapa hidup telah berlalu begitu cepat. Mata hitamnya yang terbungkus gelambir-gelambir kelopak,  menatapku penuh kejut. Bibir keringnya terbuka lebar, seolah ingin berkata, tetapi tak kuasa. Bahunya jatuh, tenggelam dibungkus kaus putih yang ia kenakan. Dadanya naik-turun seirama dengan suara napasnya yang terdengar memburu. Laki-laki itu terbatuk, sekali, dua kali. Aku mendengarnya tersengal sebelum Adek datang tergopoh-gopoh memberinya minum. Kemudian, dengan kepala yang sempurna berambut perak, Ayah menggeleng seakan tak percaya. Dari bibirnya yang hitam, lelaki senja itu berkata, "Kamu hamil? Hamil? Hamil setelah bertahun-tahun tinggal di kota? Siapa laki-laki yang membuntingimu, Nduk? Katakan pada Ayah."

#Hilda HildaaaRosida17
Air mataku mengalir di balik kemelut. Terjangan derita begitu menghantam jiwa. Hatiku tersayat kala mendengar kabar burung itu menyapa telingaku. Mengapa derita ini harus datang menyapaku?

#Salvi Salviniamei
Jingga di balik pegunungan selatan menyentuh kornea matamu. Kaukerjapkan mata coklat yang tetap memandang ke atas. Menggenangkan air mata di pelupuk matamu. Pandanganmu tertuju pada langit biru. Tidak ada penghalau melihat Surya, tapi jujur saja semua masih meninggalkan luka. Semua keanganmu dengan Surya. Kedua tanganmu masih terbentang dihembus angin ke belakang. Sedikit nyeri di pergelangan tanganmu. Suara-suara gesekan dedauan mampir pada indra pendenganranmu mengiringi kesunyian harimu. Rasanya seperti terbang, bergandengan dengan angin berharap dibawa kabur dari sayatan-sayatan pisau di pergelangan tanganmu yang candu. Kedua kakimu masih tersentuh tanah tapi pikiranmu ikut terhembus menjauh dari kenyataan. Rambutmu terhuyung jatuh dengan deras menyentuh pundakmu. Lebatnya hujan air mata juga membuat bedakmu luntur tapi semua tak kaurisaukan. Kemudian kau teringat, Surya yang lain telah mematahkan hatimu.

#Rachmi rahmimth
Aku tahu kau mencintainya, tapi tak pernahkah kau sadar jika masih ada wanita yang menunggumu di sini sejak lama? Baiklah, jika keputusanmu adalah menikahinya, aku setuju. Tapi, aku memohon padamu. Jangan pernah memperlakukan wanita itu seperti kau memperlakukan diriku. Mendekat, mencintai, dan berjanji sehidup semati. Semoga wanita itu tak merasakan rasa sakit yang sama sepertiku saat ini.

#Renee unemiraille
Suara langkah kaki menelan kesunyian malam. Dalam genggaman tangan orang itu ada pisau yang lumuran darahnya menetes meninggalkan jejak setiap kali langkah kakinya berlanjut. Langkah itu lalu terhenti tepat di area dapur, pisau di tangannya dia lihat sekali lagi sebelum dia buang ke tempat berisikan banyak sampah. Biarlah lkotak persegi itu menjadi tempat bersemayam bukti adegan berdarah yang dilakukan tangannya satu jam yang lalu.

#irmaharyuni irmaharyuni
Matanya mengerjap beberapa kali, badannya mendadak menegap, setelahnya ia menunduk, mengalihkan pandangan pada cangkir teh yang mengepulkan asap.  Dada yang berkembang kempis, membuatnya menahan perutnya dengan tangan, mengambil pegangan cangkir dan piringnya dengan gemetar. Suara ketukan gelas mengetuk keheningan.  Sedang Alvan, membulatkan mata dengan sorot tatapan yang rancung,  tangannya mengepal, dan napasnya memburu, seperti tak ingin melepas tatapannya. Ada serangkaian bahasa kecanggungan yang luar biasa. Aku tidak mengerti,  ada apa dengan mereka. Apa yang terjadi? Udara seakan lenyap berganti dengan kegamangan yang menggantung. Sedangkan aku? Dadaku sesak,  dan tak hentinya berdegup kencang,  menangkap seluruh bahasa isyarat saling tatap mereka. Desah napas Alvan keluar perlahan, mencairkan ketegangan dalam dadanya, ia mengukir senyum dikulum, menoleh ke arahku sembari membuka lembaran naskahnya.

#Wilda MeAtWonderland
Hari membuat Dennis terpaksa melakukan reservasi Hotel. Hotel Le'caprio hanya memiliki satu kamar. Dennis dan Clarisa menginap di kamar terakhir. Setelah sampai di kamar, Dennis duduk di kasur yang menghadap sebuah cermin; merengangkan dasinya dan mengibas-ngibaskan tangannya; Clarisa mencari remote AC, namun tidak ditemukan. Clarisa pergi mandi duluan. Dennis melepaskan kemeja putihnya; menatap kaca; dan menemukan seberkas lubang dengan cairan kental yang mengalir di dadanya. Lampu kamar membuatnya matanya menyipit sekali lagi, memastikan apa yang dia lihat. Dennis memanggil Clarisa. Dilihatnya lubang itu sekali lagi, namun dia bisa merasakan tangannya masuk ke dalam lubang itu. Dennis menoleh ke arah pintu kamar; mengambil kemejanya dan berlalu begitu saja dari hotel itu.

#Umy PenulisAbal-Abal
Aku berdiam mematung, menyaksikan dirinya tergeletak di tengah jalan dengan darah yang terus mengalir dari sekujur tubuhnya. Darahnya mengalir bersama air membasahi sebagian jalan. Aku ingin berjalan menghampirinya, namun apalah daya, aku tidak bisa pergi karena kursi hitam beroda ini. Aku menatap orang-orang yang sibuk mencari tempat berteduh untuk melindungi tubuh mereka. Mereka tidak memmerdulikan dia yang membutuhkan pertolongan mereka.

#Angelina Jou-chan
Atmosfir dalam ruangan pengadilan terasa menghimpit dada Rowen. Ia menatap ke samping kanan melalui celah bulu matanya. Ketua The Dominians, Ezekiel, dengan dua pasang sayap emas terkatup di balik punggung, duduk mendengarkan kata-kata saksi dari belakang meja. Penuntut terus melontarkan pertanyaan-demi pertanyaan, dan dari setiap jawaban yang menggema dalam ruangan raksasa itu, Rowen tahu semuanya sangat meyakinkan Ezekiel beserta juri dan segenap tamu yang hadir. Bahwa tidak ada celah bagi terdakwa untuk dapat luput. Tiap bukti dan pernyataan mengarah tepat padanya.

# Dean deanakhmad
Ada sesuatu yang berbisik. Deru seruannya mengusik telinga kala menyentuh wajah, bersamaan dengan angin bertiup sepoi-sepoi. Matahari sedang menampakkan diri, ketika mereka tengah asyik bercengkrama di atas pasir. Dia tak memperdulikan kulitnya yang menghitam, namun air yang menyentuh kaki membuat dia kembali tertawa dalam bahagia. Dia tahu, ini adalah tempat favoritnya.

#Johana MosaicRile
Ujung jari-jari kakinya berjinjit menyapa lantai kayu, dibantu dengan kaos  kaki berwarna pastel melekat  hingga pergelangan kakinya, seorang gadis tampak menyusun potongan-potongan buah stroberi di atas adonan kue layernya. Gadis itu mengombinasikan teknik pointe pada tari balet dengan keahlian tangannya menciptakan kue. Gadis itu baru bergerak lagi ketika lonceng emas yang bertengger di pintu kaca berbunyi. Kepalanya menyembul dari balik etalase yang penuh dengan donat, croissant, dan kue tradisional Venesia lainnya. Seorang pria paruh baya masuk ke dalam kafe berbentuk persegi, dengan aroma pastry menguar memasuki lubang hidungnya. Pria itu mengenakan hat cook—topi koki yang menjulang tinggi dengan banyak lipatan vertikal di atasnya. Sepatu kebesarannya menyapa lantai kayu yang berderit ketika diinjak, peluh mengalir dari pelipisnya bersamaan dengan napas yang tersengal-sengal.

#Leyi pileuleuyan
Di bawah kolong langit hitam. Mereka meracau. Suara kecil yang melalu lalang, membuat angin semakin bercabang. Menghantarkan gigilnya. Wanita itu terdiam, mengacuhkan bisik angin yang mulai membuat bulunya meremang. Ombak saling mengadu. Memperdengarkan suara nyanyian antara air dan batu. Bahkan, suasana mendukung, untuk mengungkung, dalam sunyi. Helaan napasnya yang tersulut. Berubah menjadi kabut. Dadanya tersendat-sendat. Seperti telah menelan benda padat. Pasir putih yang basah, semakin berair. Dikala mata itu meleleh bak cucuran keringat. Ini sudah berakhir. Dan mungkin, akan menjadi yang terakhir.

#Isthy bulanbiru_
Suara jangkrik berbunyi bersahut-sahutan, suara kentongan yang dipukul berkali-kali terdengar di kejauhan. Sebuah lampu minyak tergantung di ujung dangau. Seseorang duduk di pinggir dangau sambil menatap langit berwarna biru kehitaman. Bibirnya berkedut dan sesekali dia menggosok lengan. Berkali-kali juga dia menepuk kedua telapak tangannya di udara kosong. Dia melihat padi-padi yang bergoyang terlalu fokus.

#Vicya Cleviya
Semua berlari memasuki lorog. Lorong-lorong yang menguarkan aroma tak terdefenisi. Berkejar dengan waktu, menerobos lantai yang mengawang. Panggilan kotak hitam yang berada ditangan mereka seperti benda yang telah lama terbengkalai. Perempuan terdepan mengetatkan genggaman pada benda berpelatuk tersebut.

#Matcha matchaholic
Teriakan dari pastry chef, membuat peluh mengalir dari dahi seorang gadis yang mengenakan kalung berliontin batu ruby. Cipratan minyak dari penggorengan dan uap yang mengepul dari loyang berisi banana puff pastry, membuat pori-pori wajahnya semakin melebar. Dia sudah berusaha sebaik mungkin untuk memercepat tugasnya menghias banana puff pastry di piring saji, tapi tetap saja atasannya itu meneriakinya seolah dia tak paham dengan tugas yang harus dia lakukan.

#Nu verbacrania
Hujan menampar jendela kamar. Pawana meniupkan ruh berembun ke sudut tempat tidurnya. Menyapa sekeliling kaki Wilda yang tak dijerat selimut hingga ia menggigil. Matanya mengintip, kesadaran belum sepenuhnya menguasai raga. Ia menemukan masalahnya! Dikutuknya sekat kaca yang menertawai. Beringsut pelan ke tepian sumber pengganggu, Wilda menyentak hingga bunyi besi beradu di telinga. Ia lega, kini tak ada lagi yang bisa memutus mimpinya.

#Nadia Choco_latte2
Pemandangan gunung disekitar, dengan embun yang masih ada disetiap pandanganku. Tidak akan kusia-siakan kesempatanku kali ini, bersamaan dengan uap yang selalu ke luar setiap diriku berbicara. Ini yang selalu kuinginkan, hanya sendiri.

------

Saatnya pengeliminasi....

Jeng, jeng, jeng.... (*ini admin yang nambahin.  Fyi. )

YANG TERELIMINASI DI RONDE PERTAMA ADALAH …

SELAMAT! Di ronde pertama ini, semua LOLOS!
Aku sangat, sangat mengapresiasi usaha tema-teman yang BERHASIL MENULIS DALAM LIMA BELAS MENIT!
Maksudku, aku bahkan nggak yakin bisa menulis secepat itu dengan hasil sebaik kalian.

Selanjutnya, ronde kedua …

Oh iya. Aku menilai ini sebagai pembaca, ya, bukan penulis, bukan editor.

Murni sebagai pembaca yang berharap bisa merasa seperti menonton film ketika membaca paragraf kalian.

Dan, memang, kadang-kadang penggunaan kata sifat tidak terelakkan, ya, jadi aku maklumi. Selagi penggunaannya bukan penggunaan karena malas mendeskripsikan, gak papa. Karena kalo penulisnya malas mendeskripsikan, pembaca juga kesulitan mengimajinasikannya.

Yang tereliminasi di ronde kedua ini adalah paragraf-paragraf yang gagal membuatku berimajinasi secara komplit.

Dari tulisan kalian, aku belajar bahwa ketika menuliskan paragraf-yang-bisa-membuat-berimajinasi, kita butuh telaten, pelan-pelan, hindari kata-kata yang terkesan "berat" – ini tergantung sasaran pembaca, sih. Intinya, deskripsikanlah dengan kata-kata yang relatable.

Ada 10 peserta yang tereliminasi di ronde kedua ini. Juga, kurangnya kalimat-kalimat deskriptif juga mempersulit aku untuk membayangkan paragrafmu.

YANG TERELIMINASI DI RONDE KEDUA ADALAH ... Nadia, Leyi, Dean, Rachmi, Hilda, Matcha, Cha2, Vicya, Ruru.

Sebenernya, di ronde kedua ini ada yang bagus, tetapi karena kurangnya kalimat deskriptif, aku sulit membayangkannya, jadi harus tereliminasi. Maaf, ya, semangat selalu. Malah, menurutku, aku nggak bisa nulis sebaik itu dalam 15 menit. Oh, sorry, sama Angelina juga yang tereliminasi.

Disclaimer : ini adalah pilihan subjektif. Menurut pembaca a.k.a juri lain, bisa aja pemenangnya beda.

YANG TERELIMINASI SELANJUTNYA ...

Mohon maaf untuk ... LAILA. Selanjutnya, REENE. Maaf, ya, ISTHY, kamu benar, kamu juga tereliminasi. SALVI, maaf ya, kamu juga tereliminasi. Jangan terlalu positif kamu akan tereliminasi, karena begitulah kenyataannya, maaf, WILDA.

Tersisa : Al, Irma, Nu, Naa, dan Johanna, ya. Nanti untuk dua besar, aku akan kasih komentar, yang mana bisa jadi pelajaran buat kita.

NU, maaf, kamu ikut tereliminasi. IRMA, kamu juga.

Sisa Johanna, Naa, dan Al.

Dan yang lolos dua besar adalah …



NAA DAN AL, selamat!

Namun, hanya ada satu pemenang. Oh iya, alasan dua cerita ini terpilih karena mereka ga hanya mendeskripsikan, tapi juga ada cerita di sana.
Dan aku belajar dari kedua paragraf tersebut. Aku bahkan ga bisa menulis sebagus punya Al dan Naa ini.

Dan, PEMENANGNYA ADALAH … 

Alasan aku memilih pemenang ini adalah karena ketika dia mendeskripsikan, dia melakukannya dengan biasa saja, maksudku she doesn't even try, deskripsinya get along well sama narasinya, jadi kayak film berjalan. Sementara itu, pemenang kedua, dia tidak dapat menempati posisi pertama karena ketika dia mendeskripsikan, dia hanya fokus mendeskripsikan dan aku, sebagai pembaca jelas akan skip bagian yang terlalu-deskriptif-tapi-kurang-naratif.

SELAMAT BUAT NAA, KAMU PEMENANGNYA ...

Coba dibaca lagi punya Kak Naa. somenaa

Cara Naa mendeskripskan ceritanya, ga kerasa kayak deskripsi, tapi nonton film.

SELAMAT.....

Terima kasih untuk Tutor kita itsALVI

Jazakallahu khoir. 

*****>>>>>

Nah,  bagi kalian yang ini mencoba membuat deskripsi filmis,  kalian bisa menaruhnya di kolom komentar--- di sini. 

Selamat mencoba! Salam literasi ^^

****

^^admin irma. 
Mohon maaf apabila ada salah. 

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro