Gara-gara salah paham (bagian 7

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

"Sita mana sih lama banget" gerutu Agra sambil melihat sekitarnya.

Melia menenangkan Agra dan mengajak Agra untuk makan bersama.

"Gra,makan bareng aku yuk,aku traktir" ajak Melia sambil mengandeng tangan Agra.
Agra pun menolak ajakan Melia "Lu apaan sih,Sita aja belom balik lagi!mikir dong!"

"Udah pulang kali,ngapain sih ditungguin..ayo makan aku laper" Melia menarik-narik tangan Agra.

"Lepasin tangan gua,gua bilang ngga mau ya ngga mau..ngerti bahasa Indonesia ngga sih!" gertak Agra sambil melepaskan tarikan tangan Melia.

Agra mulai merasa khawatir dengan Sita,dia bertanya-tanya dalam hatinya kemana Sita kok belom kembali juga dari toilet

"Aku telepon aja kali ya," Agra mengambil ponselnya kemudian mencoba menelepon Sita dan ternyata nomor Sita tidak aktif.

"Kok nggak aktif sih," ujar Agra kemudian.
Dan berulang-ulang kali ia mencoba menelepon Sita. Hasilnya tetap sama. Nihil!

Melia  tetap ngotot mengajak Agra untuk makan menarik narik tangan Agra.Agra pun kesal dengan sikap Melia yang kekanak-kanakan. Ia menghempaskan genggaman tangan Melia dan pergi begitu saja meninggalkan Melia di tempat tersebut.

"Ahh sial!gagal lagi!ngapain sih Agra malah nyariin Sita,sama aja rencana ku gagal!liat aja apa yang bakal aku lakuin ke lu Sita,gua bakal bikin lu jauh dari Agra dan dengan cara itu gua bisa deket sama Agra!."

Di perjalanan Agra terus memikirkan Sita  sambil mengayuh sepedanya. Ia bergegas menuju rumah Sita untuk memastikan keadaan Sita baik-baik saja.

Setelah sampai Agra  mengetuk pintu rumah Sita dan  ternyata Ibu Sita yang membuka pintu tersebut.

"Eh nak Agra ada apa ya?"

"Maaf bu,Sita nya ada? Tadi saya ke toko buku sama dia,tapi Sita nya enggak balik-balik, bilangnya sih ke toilet " jelas Agra.

"Belom pulang itu Sita nya,mungkin ada urusan lain jadi ngga bilang sama nak Agra dulu" ucap Ibu sita mencoba menenangkan Agra yang terlihat sangat khawatir.

"Ya sudah bu,saya pamit dulu" kata Agra sambil bersalaman.

Kemudian Agra menaiki sepedanya dan mengarahkannya ke rumahnya.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro