[7] heize - jenga

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

warning: long chapter ahead.



𖠁𐂃𖠁


jenga adalah sebuah permainan yang terbuat dari susunan balok kayu, dimana para pemain diharuskan untuk membuat bangunan yang menyerupai gedung menggunakan balok-balok tersebut dengan bersilangan satu sama lain.

sama halnya dengan kehidupan.

dalam hidup, setiap manusia akan melewati banyak persimpangan dan bertemu berbagai jenis individu, baik yang datang untuk tinggal maupun singgah sebagai pembelajaran.

karena pada akhirnya, hidup lebih dari sekedar permainan. hidup bukanlah tentang siapa yang menang atau kalah,

melainkan siapa yang mampu bertahan.











pagi itu lebih mendung dari biasanya. meskipun begitu, semangat felix untuk mencaritahu siapa dalang dibalik teror laman sekolah semakin membara.

sejak kedatangannya ke sma munhwa, felix tersadar bahwa sekolah ini menyimpan banyak cerita. semua orang memiliki sisi gelap mereka masing-masing, dan hal ini mengingatkannya pada sebuah pribahasa yang pernah ia dengar saat masih tinggal di australia; trust no one, not even yourself.

setelah membeli sebotol susu pisang dari mesin penjual otomatis, felix segera berjalan menuju ruang berkumpul high society dan melemparkan senyuman pada sebagian siswa yang lebih dulu sampai.

sesekali, pandangannya terfokus pada sebuah papan peringkat yang terpajang di samping rak buku.


peringkat semester lalu

satu,
kim seungmin

dua,
kim woojin

tiga,
jo yuri

empat,
lee minho

lima,
bang chan


"felix lee!" sapa minho sambil menggigit kimbap segitiganya. "sudah sarapan?"

ia hanya menggoyangkan botol susunya pelan.

"aish, kau ini. sebelum belajar, setidaknya kau harus makan sesuatu yang lebih bergizi," lanjut jisung dengan nada tak suka.

"i'm okay," felix tersenyum. "bagaimana dengan chan-hyung? aku membeli beberapa botol, jika kau mau."

"aku baik-baik saja," tolak chan halus. "lagipula, aku masih asyik menyelesaikan lagu baruku."

penasaran, ia merebahkan tubuhnya disamping laki-laki itu dan bertanya, "hyung, dapatkah aku melihatnya?"

"tentu saja."

mengambil kertas yang terbaring di atas karpet, felix membaca setiap kata demi kata — hingga sebuah penggalan lirik mencuri perhatiannya.

you don't know
you seem to know though
something is different
carefully look around you

"lagu ini sangat bagus," pujinya. "apakah kau telah memberikan judul?"

"hmm, m.i.a."

"missing in action?"

"bingo," chan tersenyum lebar, hingga kedua matanya membentuk bulan sabit yang sangat menggemaskan.

"kurasa aku pernah mendengar istilah itu sebelumnya," sambar jisung yang ternyata ikut mendengar perbincangan mereka. "missing in action — sebuah istilah slang yang biasa orang amerika gunakan untuk menggambarkan seseorang yang hilang atau menyembunyikan diri."

"lirikmu seperti menggambarkan pelaku teror laman sekolah itu," tambah minho.

"hmm . . . sejujurnya, orang tersebut yang menginspirasiku untuk menulis lagu ini," balas chan. "ia terlihat misterius, tetapi dalam waktu yang bersamaan, ia sangat menikmati bermain dengan api. benar-benar pribadi yang menarik."

tiba-tiba, felix teringat akan sesuatu.

"teman-teman, aku memiliki sebuah rencana gila," bisiknya pelan, memaksa ketiga remaja yang sedang mengelilinginya untuk mendekat. "aku berniat untuk mencaritahu siapa pelaku dibalik artikel-artikel tersebut."

"untuk apa?" jisung menaikkan alisnya. "kau hanya membahayakan dirimu sendiri."

"memuaskan rasa penasaranku. tidak ada salahnya, kan?"

"bagaimana jika ia mengincarmu?" tanya chan ragu. "apa yang akan kau lakukan bila hal itu terjadi?"

"tenang saja, hyung," felix menggelengkan kepalanya. "selama ini, aku tidak menyimpan rahasia apapun. tidak ada informasi penting yang dapat ia gunakan untuk memperalatku."

"kau sudah benar-benar gila, felix lee."

"pertanyaannya adalah," minho membenarkan posisi duduknya sambil menatap felix dengan lekat. "bagaimana kau akan menemukannya? bukankah selama ini ia menggunakan nama palsu?"

"pertama-tama, aku akan melacak ip address yang ia gunakan saat menulis artikel-artikel sialan itu sebelum mengalahkannya dalam permainan yang ia buat sendiri," felix menatap kearah jendela, membiarkan kejanggalan yang selama ini ia rasakan menguasai pikirannya. "apapun yang mendasari motif orang tersebut, menyebarkan apa yang menjadi privasi orang lain adalah tindakan yang tercela, dan aku harus menghentikannya sebelum terlambat."

"jika itu maumu," jisung memutar bola matanya pasrah. "felix lee, kau benar-benar berhati emas, sekaligus benar-benar bodoh."

tak lama kemudian, bel jam pelajaran pertama berdering dengan kencang, mendandakan bahwa kegiatan belajar mengajar akan segera dimulai. merapihkan lembaran kertas yang berceceran di lantai, chan segera bangkit dari atas karpet dan mengelus kepala felix lembut.

"pesanku hanya satu . . . aku harap kau dapat berhati-hati dengan segala konsekuensi yang akan datang mengikuti."











sepulangnya dari sekolah, felix segera masuk ke dalam kamar dan memulai misinya. kode demi kode ia masukkan. segalanya akan ia lakukan untuk meretas laman sekolah, hingga—

"—ip address yang selama ini ia gunakan berasal dari laboratorium komputer munhwa?" felix mengernyitkan dahinya. "bukankah hanya anggota high society yang memiliki akses tidak terbatas untuk menggunakan komputer diluar jam pelajaran?"

siapapun pelaku teror laman sekolah, ia berada di antara mereka, tertawa menyaksikan seluruh kebodohan yang terjadi di depan matanya.











menutup jaketnya rapat-rapat, felix berjalan memasuki area sekolah dengan jantung yang berdegup kencang.

malam itu sangat gelap. satu-satunya bentuk penerangan yang dapat menuntunnya adalah cahaya bulan yang terlihat dari jendela setiap kelas. langkah demi langkah ia lewati tanpa suara, yang pada akhirnya membawanya pada tujuan yang sesungguhnya,

laboratorium komputer munhwa.

bila keparat itu tidak mengunggah artikelnya di siang hari, pasti ia akan mengunggahnya malam ini.

merogoh sebuah kartu akses pelajar dari saku jaketnya, felix menyocokkan kartu tersebut pada kontrol yang tersedia, sebelum menariknya kembali dengan napas memburu.

dari luar pintu kaca laboratorium, ia dapat melihat cahaya komputer yang menyala dan siluet penggunanya. namun sayang, kontrol tersebut sudah terlanjur mengeluarkan suara, mendandakan bahwa pintu telah dibuka.

beep!

"hei, siapa disana?!" sahut orang tersebut yang segera bangkit menuju pintu keluar.

"fuck, fuck, fuck!" bisik felix panik.

suara kakinya kini semakin mendekat. satu-satunya cara untuk menyelamatkan diri adalah mencari tempat persembunyian, tetapi, dimana ia harus bersembunyi?

loker. felix segera berlari menuju deretan loker siswa reguler dan bersembunyi di baliknya.












"akan kuulang, siapa disana?!"

suaranya kini terdengar jelas. berat, dan entah mengapa sangat familiar di telinga.

mungkin orang tersebut telah keluar, pikir felix sebelum mengintip pada area koridor.

disana, ia melihat seorang laki-laki dengan hoodie hitam yang sedang mengepalkan tangannya. tubuhnya tidak terlalu tinggi, dan hampir seluruh wajahnya tertutup oleh masker berwarna senada.

"jadi kau pelakunya . . ." felix mengulum bibir tipisnya pelan, puas dengan pencapaiannya malam ini.

namun, sebelum ia dapat keluar dari tempat persembunyiannya dan menjerat sang pelaku, seorang satpam sekolah terlebih dulu terlihat berlari menuju laboratorium, berusaha untuk menangkap seseorang yang telah menyelundup masuk ke dalam gedung sekolah pada waktu yang tidak disarankan.

"siapa yang malam-malam berkeliaran disini?!"

dengan sigap, felix kembali menjajarkan dirinya dengan deretan loker.

"aish, ada-ada saja!" bisik laki-laki itu dengan emosi memuncak, sebelum berlari menuju pintu tangga darurat dan hilang dalam kegelapan.











lima menit telah berlalu.

memastikan seluruh area koridor telah aman terkendali, felix berjalan menjauhi tempat persembunyiannya dan segera masuk ke dalam laboratorium. disana, ia menemukan komputer yang masih menyala, berikut dengan sebuah laman yang terbuka untuk siapapun yang membacanya.

namun, kali ini, yang ia lihat bukanlah sebuah artikel baru, melainkan retasan daftar nilai ujian seluruh siswa yang masuk ke dalam peringkat high society semester lalu.


kim woojin
matematika | 100
kimia | 100
fisika | 100
biologi | 100
sejarah | 100
bahasa korea | 100
bahasa inggris | 100

kim seungmin
matematika | 100
kimia | 100
fisika | 100
biologi | 100
sejarah | 100
bahasa korea | 100
bahasa inggris | 99


terperanjat, felix segera menjauhkan diri dari layar komputer, mengingat-ingat apa yang baru saja dilihatnya pagi ini.

"jadi, selama ini . . ." ia mengerjapkan matanya, berusaha mencerna informasi yang baru saja ia dapatkan. "seseorang telah menukar hasil nilai ujian kim woojin dengan kim seungmin?"











tanpa felix sadari,

ia telah masuk ke dalam permainannya,

membangun balok-balok yang bersilangan, sebelum akhirnya berhamburan menuju dasar.


𖠁𐂃𖠁


halo! menurut kalian, siapa cowo ber-hoodie
yg selama ini unggah artikel-artikel itu? masih sama kayak tebakan sebelumnya?

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro