⇖ lee minho

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng




𖠁𐂃𖠁


"five, six, seven, eight!"

mengayunkan tubuhnya sesuai irama musik, lee minho terlihat puas dengan koreografi yang ia buat. senyum di bibirnya mengembang, tak sekalipun memancarkan kesedihan yang sejak beberapa tahun ini meronta di dalam dada.

setelah menyelesaikan beberapa gerakan terakhir, minho mematikan pemutar musik dan bertanya, "sampai disini, ada pertanyaan?"

"tidak, ssaem!"

"kalau begitu, sampai jumpa besok!" dengan penuh semangat, ia melambaikan tangannya pada beberapa anak berusia kisaran sepuluh sampai dengan lima belas tahun yang ia ajar.

inilah keseharian lee minho — seorang siswa kelas tiga sma yang mengajar paruh waktu di studio tari milik temannya. di saat remaja seusianya sibuk memikirkan masa depan, ia bahkan sama sekali tidak memperdulikan itu.

satu-satunya hal yang harus ia lakukan saat ini adalah mengumpulkan uang untuk membayar seluruh tagihan rumah sakit sang ibu, yang saat ini terbaring lemas akibat penyakit kanker yang menggerogoti tubuhnya.

semua ini karena sang ayah memutuskan untuk meninggalkan mereka demi kehidupan yang lebih baik, memaksanya untuk menjadi tulang punggung keluarga di usia yang masih sangat belia.

drrrt, drrrt.

minho mengambil handphone yang tergeletak di atas nakas dan memencet tombol berwarna hijau untuk menerima panggilan.

"halo?"

"selamat malam, apakah saya dapat berbicara dengan lee minho?"

"ya, dengan saya sendiri."

"mohon maaf bila mengganggu waktu anda. kami selaku bagian administrasi rumah sakit universitas nasional seoul ingin memberitahu biaya rumah sakit nyonya lee yang akan jatuh tempo akhir bulan ini. kira-kira, kapan pembayaran sisa tagihan dapat dilakukan?"

minho menghela napas kasar.

tagihan rumah sakit terus membengkak, dan penghasilannya saat ini bahkan masih tidak cukup untuk membiayai kehidupannya sehari-hari.

beruntunglah minho adalah murid yang pintar dan berprestasi. satu-satunya hal yang dapat menyelamatkannya saat ini adalah uang beasiswa yang ia dapatkan dari sekolah dimana ia belajar.

"dapatkah anda memberikan perpanjangan waktu?" minho menyeka keringatnya yang bercucuran, lalu beranjak keluar dari gedung studio. "saya janji, saya akan mengusahakan yang terbaik."


𖠁𐂃𖠁


semoga kalian suka cerita ini, ya. jangan lupa tinggalkan jejak! ✨

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro