7 Februari 2024 [Adira]

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Dalam rangka satu minggu DWC, tema hari ini adalah buatlah songfic dari lagu terakhir yang kalian dengar. Platform yang digunakan bebas yang penting legal, bukan bajakan. Jika ada yang tidak mendengarkan lagu, bisa pilih lagu secara random yang penting ada liriknya.

[Putar lagunya sambil baca ya!]

*゚+ 800 Kata *゚+

Dearest, darling, my universe
Would you take me along?
To a place I can't dream
With my poor imagination

Sebelum pendengaranku hilang seluruhnya, di satu hari yang kacau, aku bertanya pada Altair dan Bara, "Kalau dunia ini hancur, apa kalian mau tetep bareng aku?"

Tentu saja Bara menonyorku dengan telunjuk dan jari tengahnya. "Pertanyaan retoris macam apa itu? Buruan masukin bajumu. Kamu juga, Al. Ngapain bengong, hah? Dikira kita punya banyak waktu buat pindah?"

Far away in the universe from Earth to Mars
Will you please go with me?
Wherever it may be, an old loneliness
In search of its antonym

"Aku cuma mikir, apa ini pilihan yang tepat buat kita yang hilang arah abis Garuda kalah?"

Sekali lagi, Bara melotot. Merasa terancam, aku dan Altair lekas berpencar ke kamar masing-masing dan berkemas. Masih ada sisa tawa di sana, selalu menyenangkan membuat Bara naik darah.

For what fault
Must we be so
Together?

Hanya dengan mengingatnya, terkadang membuatku tertawa sendiri. Suara mereka masih terekam jelas di kepalaku meski sudah beberapa bulan aku tak mendengarnya. Dulu, di antara keheningan duniaku sendiri, kami bertiga masih bersama. Meski Altair tak lagi membuka mata, Bara kehilangan separuh penglihatannya, dan Jakarta seperti kota zombie, aku masih bersyukur hidup sebatang kara bersama mereka.

Run away from the world, run on
Go to the end with me, my lover
Will it be a bad ending for us two, gone astray? Mm

Sekarang, di tengah keheningan dunia, aku sendiri. Dari kejauhan, aku bisa melihat CUBE (alat depopulasi dari Gagak) mendekat. Dengan kondisi saat ini, kami tidak mungkin melarikan diri lagi. Altair membutuhkan perawatan dan tidak bisa terpapar radiasi terlalu sering. Rumah ini adalah satu-satunya tempat teraman bagi kami. Dan sekarang, kubus silver itu kembali menyisir daerah ini.

Crush me in your arms
Give me a lovelier kiss, lover
Love is all, love is all
Love, love, love, love

Sebelum kami bertiga dibinasakan sebuah kubus metal, aku meninggalkan pesan untuk Bara, bahwa aku akan pergi dan mengurus sesutu. Akan kupastikan mereka berdua hidup lebih lama dari pada aku. Karena sebanyak itulah arti mereka bagiku. Sebanyak itulah rasa sayangku pada mereka.

Hari itu, aku tidak menyangka adalah hari terakhir di mana aku melihat mereka tertidur lelap berpegangan tangan manis seperti anak kucing di dipan dan kursi. Kubulatkan hatiku menjadi umpan dan menuntun CUBE menjauh dari Altair dan Bara.


In the end, even though
How is it us?
For us?

Tiga tahun sejak aku meninggalkan mereka. Aku bahkan tidak tahu di mana dan bagaimana keadaan mereka sekarang. Daratan menghilang, Jakarta tenggelam. Aku menyeret para CUBE benar-benar menjauh dari Altair dan Bara.

Run away from the world, run on
Go to the end with me, my lover
Will it be a bad ending for us two, gone astray? Mm

Di belakangku, laser sahut menyahut menyambar aspal hingga retak. Ledakan-ledakan susul-menyusul mengejarku seperti segala yang kulakukan adalah kesalahan. Di tengah kesendirian, terkadang aku menyesali melarikan diri sendirian tanpa dua sahabatku.

Dan hari ini, di tengah puncak penyesalanku, di mana aku sudah siap untuk menyerah, kejutan besar menyapaku.

I slowly film you with my eyes
Please make a serene smile once again
As we hovered slowly
In the night of that day
Will you courageously set with me?

Kupikir itu hanya ilusi mataku yang mulai lelah dan kepalaku yang mulai membayangkan sosok Bara menghampiriku. Namun, rasa hangat itu nyata. Dekapannya, detak jantungnya, derai kami saling menyapa.

Bara menangkup kedua pipiku, kemudian wajahnya memerah dan air matanya tumpah. Aku memang tidak bisa mendengar suaranya, tetapi dari mimik wajahnya aku tahu apa yang dia katakan.

"Kali ini, jangan pergi sendirian, Adira." Pelukan hangatnya menyambutku seperti tiga tahun berlalu tidak berubah sama sekali.

Destroy me slowly and chilly, ruiner
I want to get sad with you, my lover

Melihat Bara datang sendiri, kepalaku sudah memproyeksikan apa yang terjadi pada Altair. Bara menggeleng seakan paham dengan isi hatiku yang hancur.

Run away from necessity, run on
Go to the end with me, my lover
Two of us, side by side, gone astray on purpose

Detik selanjutnya, Bara menarikku ke belakang punggungnya. Kedua tangan Bara menggenggam sebuah tongkat sebagai pertahanan pada CUBE yang perlahan mulai mendekati kami.

Pertahanan Bara jelas tidak ada apa-apanya meski berhasil memukul benda itu beberapa kali. CUBE dengan mudah menghancurkan tongkat Bara dan membuatnya jatuh tersungkur di hadapanku.

Crush me in your arms
Give me a lovelier kiss, lover
Our love wins all, love wins all
Love, love, love, love.


Aku menangkapnya. Kurasakan tubuhnya bergetar hebat, dadanya naik turun berusaha mengatur napas. Ketika aku melirik wajahnya, Bara sedang menatap nanar CUBE di hadapan kami.

Kupeluk erat tubuhnya dan menutup sebelah matanya yang tidak buta. Aku ingin mengatakan terima kasih karena sudah mencariku. Jika ini takdir kami, aku tidak keberatan mati dalam dekapannya.

[]

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro