16. Perintah Menutup Aurat

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

            Sekujur tubuh yang diguyur air hangat, bagai sentuhan lembut kekasihnya. Ia tersenyum-senyum sendiri, teringat indahnya bercinta bersama sang kekasih. Bukan hanya Ketika mabuk, kedua pasangan itu melakukannya lagi pada waktu Subuh. Sebelumnya Alma sempat ragu karena takut hamil. Namun, Kevin mengatakan dia akan bertanggung jawab jika itu terjadi. Biar bagaimanapun ia akan menikah dengan Alma nantinya dan Kevin percaya itu adalah salah satu cara yang akan berhasil memisahkan Alma dan Faris.

Tak ingin berlama-lama membersihkan badan, Alma mau cepat pulang. Nanti suaminya akan curiga. Ia bisa lanjut berendam di rumah. Tinggal dia seorang diri di tempat penginapan ini, kekasihnya sudah pergi bekerja di pagi buta.

Alma mengenakan pakaiannya, mengambil selembar uang di atas tempat tidur yang diberikan kekasihnya sebelum pergi bekerja tadi. Alma berdecih kesal.

"Tcih, 100 ribu dapet apaan? Kayaknya gue harus ikut lomba kontes foto di instagram itu deh, itupun kalau menang. Untung gak ada biaya pendaftaran."

***

"Ayo kita ke kantor polisi."

"Yaelah, dicuekin ane."

Supri menyeruput teh hangat. Menatap sekilas sahabatnya, wajah murung itu tak bisa berbohong. Supri tahu Faris sedang bertarung dengan pikirannya. Dari pulang pajar tadi, laki-laki itu tak bisa tidur memikirkan istrinya yang tidak bisa dihubungi semalam sampai pagi ini. Ia selalu berdoa di dalam hati dan memohon perlindungan kepada Allah untuk Alma. Faris tersadar dari lamunan, terkejut mendapatkan tepukan pedas di lengannya.

"Tuh, bini lo pulang," ucap Supri menunjuk seorang wanita tengah masuk melewati pintu gerbang rumah.

Faris spontan berdiri, menghela napas legah seraya mengelus-elus dada. "Alhamdulillahirobbilalamin."

Melihat suaminya ada di teras, Alma merapikan rambut dan pakaiannya agar tak terlihat mencurigakan. Apalagi Faris tidak sendiri, ditemani laki-laki yang merupakan orang yang sering kali membuat hatinya jengkel dan Alma membencinya.

"Eh, salam dulu kek. Ngonyor-ngonyor aje lo kayak tikus."

Alma menghentikan langkahnya, tersenyum paksa dan tangannya pun mengatup memberikan salam. "Assalamualakum, Ustadz Faris dan elo tikus curut."

"Wa'alaikumussalam. Prik, maaf silahkan istirahat ya. Saya masuk dulu, ayo Alma." Untuk menghindari terjadinya pertengkaran antara istri dan sahabatnya, Faris membawa Alma masuk ke dalam rumah.

Supri mematung. Bukan ditinggal oleh mereka, tapi ada yang aneh dengan Alma. Dileher wanita itu ada bekas kemerahan, mirip seperti film yang pernah ia tonton. Kedua pasangan kekasih sedang berhubungan badan dan memberikan ciuman kuat di leher wanitanya, lalu meninggalkan bekas yang sama persis seperti di leher Alma. Bulu kuduk Supri merinding, pikirannya jadi ke mana-mana.

"Ya, Gusti. Semoga Faris gak tahu itu bekas apa dan semoga dia gak lihat sajalah. Dasar wanita jalang! Gak akan gue biarin lo sakitin sahabat gua." batinnya, kemudian masuk ke dalam mobil dan pulang ke apartemennya.

Faris menutup pintu rumah dengan rapat dan menguncinya. Mencegah istrinya agar tak keluar lagi bertemu Supri. Entah sampai kapan mereka terus saling membenci, Faris berjanji secepatnya dia akan mendamaikan keduanya. Walaupun sebenarnya tak tahu apa masalah mereka atau mungkin gara-gara Alma ketahuan pergi dengan laki-laki lain. Sudahlah, taka da gunanya. Bahkan Faris sendiri sudah memaafkan Alma. Jika ingin dilepaskan sudah lama Faris menceraikannya. Namun, ia tak bisa mengingkari janjinya. Hati memang milik Allah SWT, tapi Faris juga harus ikhtiar dan perlahan membimbing istrinya. Faris tak mengharapkan apapun, kecuali Alma Kembali ke jalan yang lebih baik seperti sedia kala.

Alma mengurungkan niatnya yang ingin menaiki tangga menuju ke lantai atas, ia membalikkan badannya menghadap Faris. Laki-laki itu masih berdiri di tempat memperhatikan punggung kecil Alma sedari tadi.

"Lo punya akun Instagram gak?" tanya Alma mendekat pada Faris.

"Instagram?"

"Jangan bilang lo gak tahu Instagram?"

"Tahu, tapi saya gak punya akun sosial media," jawab Faris.

"Satupun?"

Faris mengangguk.

"Norak banget."

"Mana HP lo?"

Tanpa basa-basi Faris memberikan handphone yang berada digenggamannya kepada Alma. Wanita itu tersenyum getir mengetahui suaminya tak mengaktifkan kunci handpone. Ia langsung download salah satu aplikasi media sosial yaitu Instagram.

"Mau apa?" tanya Faris. Penasaran apa yang dilakukan Alma dengan handphonenya.

Setelah selesai mendownload Instagram, Alma mendaftar akun Instagram untuk Faris. Kemudian langsung mencari akun kontes foto yang diikuti, setelah berhasil menemukannya Alma memeberikan like dan komentar pada fotonya.

"CANTIK BANGET, PANTAS JADI JUARA 1!!!!"

Melihat rencananya telah berhasil, Alma tertawa singkat. "Nih, handphone lo." Dia mengembalikan handphone suaminya lalu melanjutkan langkahnya naik ke lantai atas.

Entah, apa yang dilakukan istrinya. Faris terlihat kebingungan, menatap layar handphone yang menampilan beranda Instagram miliknya. Faris tak mengerti, apa yang Alma perbuat sehingga handphonenya seperti ini.

***

Alma mengeringkan rambutnya dengan hair dryer, duduk di depan meja rias memandangi pantulan dirinya di cermin. Ia menarik napas dalam, tak sia-sia menghabiskan waktu cukup lama berendam di bak mandi. Aroma wangi sabun masih menempel dikulitnya yang putih dan halus.

Ia mengarahkan hair dryer ke ujung rambutnya yang sebahu, sorot matanya tak sengaja tertuju pada tanda berwarna merah di lehernya. Alma spontan menghentikan kegiatannya, ia berdiri dan mendekat mendekat pada cermin.

"Astaga."

Matanya melotot, ia mengusap tanda kemerahan di lehernya berkali-kali. Baru menyadari, ia berharap Faris tadi tak melihatnya.

"Bagaimana cara menghilangkannya?" Alma mulai panik, dia mengambil handphone di atas tempat tidur. Mencari tahu, bagaimana cara menghilangkan bekas tersebut.

"Sial, brengsek lo Kevin!" umpatnya dalam hati.

Lagi-lagi Alma terkejut, handphonenya mendadak ramai. Ada banyak notifikasi masuk di akun Instagramnya. Penasaran, Alma langsung membukanya. Ada puluhan orang menyukai komentar yang menyebutkan nama akunnya. Ternyata akun Instagram baru yang dia buat tadi berkomentar beberapa menit yang lalu.

"SERIUS?!" pekiknya tak percaya, kalau Faris sudah bisa menggunakan Instagram.

Alma membaca komentar panjang dari suaminya.

@sayabodoh

Dalam Al Quran surat An Nur ayat 31 disebutkan perintah menutup aurat:

وَقُلْ لِّلْمُؤْمِنٰتِ يَغْضُضْنَ مِنْ اَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوْجَهُنَّ وَلَا يُبْدِيْنَ زِيْنَتَهُنَّ اِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلٰى جُيُوْبِهِنَّۖ وَلَا يُبْدِيْنَ زِيْنَتَهُنَّ اِلَّا لِبُعُوْلَتِهِنَّ اَوْ اٰبَاۤىِٕهِنَّ اَوْ اٰبَاۤءِ بُعُوْلَتِهِنَّ اَوْ اَبْنَاۤىِٕهِنَّ اَوْ اَبْنَاۤءِ بُعُوْلَتِهِنَّ اَوْ اِخْوَانِهِنَّ اَوْ بَنِيْٓ اِخْوَانِهِنَّ اَوْ بَنِيْٓ اَخَوٰتِهِنَّ اَوْ نِسَاۤىِٕهِنَّ اَوْ مَا مَلَكَتْ اَيْمَانُهُنَّ اَوِ التَّابِعِيْنَ غَيْرِ اُولِى الْاِرْبَةِ مِنَ الرِّجَالِ اَوِ الطِّفْلِ الَّذِيْنَ لَمْ يَظْهَرُوْا عَلٰى عَوْرٰتِ النِّسَاۤءِ ۖوَلَا يَضْرِبْنَ بِاَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِيْنَ مِنْ زِيْنَتِهِنَّۗ وَتُوْبُوْٓا اِلَى اللّٰهِ جَمِيْعًا اَيُّهَ الْمُؤْمِنُوْنَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ – ٣١

Yang artinya : "Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau para perempuan (sesama Islam) mereka, atau hamba sahaya yang mereka miliki, atau para pelayan laki-laki (tua) yang tidak mempunyai keinginan (terhadap perempuan) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat perempuan. Dan janganlah mereka menghentakkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung."

Hatinya memanas setelah membaca komentar tersebut. Ekspresi wajahnya berubah masam, tak suka dengan Faris yang berkomentar semuanya. Baginya komentar itu mengotori postingan fotonya saja. Tak hanya Alma, Faris juga mengomentari semua foto seksi para perempuan yang juga ikut lomba. Sungguh, Alma sangat malu.

"Aaargh!" teriaknya, meremas kasar rambutnya sendiri. Alma benar-benar frustasi dengan sikap suaminya. Ia menyesal telah membuat akun Instagram di handphone Faris.

Alma bergegas ingin menemui Faris, tapi bekas di lehernya pasti akan terlihat karena ia hanya memakai tank top tali sekarang. Alma masuk Kembali ke dalam kamarnya, mengambil baju berleher panjang di dalam lemari dan memakainya. Kemudian turun ke lantai bawah menghampiri Faris yang sedang duduk di sofa ruang santai. Menyadari kehadiran Alma, Faris mendongak menatap istirnya yang sedang berdiri di hadapannya dengan kedua tangan berkacak pinggang.

"LO GILA YA?!"

"SINI HP LO!"

Alma ingin merebut handphone Faris, tapi sayangnya laki-laki itu lebih cekatan menyembunyikan handphone ke belakang punggungnya.

"SINI!"

"HAPUS GAK KOMENTAR LO?!"

Faris berdiri, mengangkat tangannya yang memegang handphone ke atas. Sehingga Alma kesulitan meraihnya, ia melompat-lompat seperti anak kecil yang meminta mainan.

"LO MALU-MALUIN GUE AJA, KALAU MAU NASEHATIN ITU DI DM JANGAN DI KOMENTAR GOBLOK?!"

"Dm? Apa itu dm?" balas Faris dengan polos. Belum mengerti semuanya tentang Instagram, ia baru belajar cara berkomentar saja melihat tutorialnya di Youtube.

Alma menghela napas berat, mempunyai suami Ustadz yang tak tahu apa-apa tentang sosial media sangatlah sulit. "Oke, gue batal ikut lomba foto, tapi---"

"Assalamualaikum, nak. Kami datang."

Kedua pasangan suami istri itu terkejut dengan kedatangan orang-orang tersayang. Ia lupa mengunci pintu rumah setelah selesai menyiram tanaman di halaman rumah, lagi pula kenapa tidak memencet bel dahulu. Faris menatap tajam Supri yang juga ikut hadir dan dalang dari semuanya.

***

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro