Huni-3

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng




Hadin sudah bersumpah atas nama bayinya yang belum lahir kalau dia tidak akan menceritakan kejadian malam itu ke pada siapapun. Jadi untuk sementara waktu aku bisa bernafas lega sambil memikirkan jalan keluar dari permasalahan ini.

Its just like another sunday.

Usai mengikuti sesi swing yoga bersama bunda di saung besar di dekat taman, merapihkan kamar serta ikut membantu mba arum, juru masak dirumah ini untuk memilih menu makan siang aku berencana untuk sedikit merapihkan pekerjaanku yang tertumpuk, walau sebenarnya aku ingin menjerit tidak tahan atas semua hal ini tapi mau tidak mau harus ku cicil perlahan di selesaikan. Sengaja aku tidak mandi terlebih dahulu, bahaya jika aku menyentuh air setelah berkeringat seperti ini, yang ada melihat kasur aku akan tertidur kembali.

Bunda melanjutkan sesi yoga ketika cezka dan hadin datang, muka cezka tampak tertekuk mengingat tujuan pagi buta mereka kemari hanya untuk melakukan yoga untuk ibu hamil, cezka merasa rencana itu adalah rencana terjahat ibu mertuanya sebab menganggu rutinitas tidur siang di hari minggu miliknya. Setauku sih cezka juga sering berolahraga, jalan jalan sekitar komplek atau melakukan joging sore, tapi sepertinya dokter konsul pribadinya mengomelinya kemarin karena olahraga cezka makin kendor, lalu barulah bunda bertindak untuk memaksa dua pasangan baru itu untuk melakukan aktifitas yoga. Yoga untuk ibu hamil sekarang sedang trend, apalagi yoga berpasangan, hadin dan cezka bisa melakukan hal itu dan bunda bisa pamer lalu pada teman temanya.

Ku bawa laptopku ke arah ayunan panjang di dekat kolam ikan samping kanan halaman rumah, mengambil earphone serta tumpukan kertas file untuk aku unggah datanya pada excel. Aku juga minta tolong ke mbak arum untuk membuatkanku juz mangga dan kentang goreng untuk menemaniku bekerja, sayang sekali setelah olahraga malah aku makan seperti babi.

Aku berusaha semaksimal mungkin untuk menyerahkan kefokusanku untuk mengerjakan tugas ini, memohon pada diriku sendiri untuk tidak berfikir hal yang tidak perlu contohnya adalah hilangnya yogi pagi ini. Seharusnya minggu ini dia libur, tidak ada kegiatan apapun termasuk basa basinya dengan para bapak bapak di club golf, ini adalah hari tenang dimana semua orang bersantai di rumah menikmati fasilitas yang sudah di buat dengan hasil jerih payah. Tapi aku tidak bertanya pada yogi, atau pada bunda dan menimbulkan kecurigaan, jadi aku diam.

Musik soundtarck yang tidak memiliki lirik masuk menymbat telingaku, ayunan perlahan bergerak maju mundur dengan kakiku. Laptopku di pangku serambi ku mulai mengetik memasukan data-data serta mengecek script script saat acara tiba.

Orang banyak bertanya padaku, mengapa aku tidak bisa bekerja di tempat ramai padahal aku lebih senang di tempat ramai. Aku ini tipekal manusia yang mudah pecah fokus, saat sedang fokus saja apel jatuh dari tempatnya sudah bisa mengacaukan konsesntrasiku, bisa bayangkan bukan jika di tempat ramai seperti apa? Aku tidak benar benar bisa bekerja sedikitpun, aku lebih gemar di space kosong dan bekerja sendiri dengan tenang dan sesuka hati. Dulu aku sangat iri pada yogi yang bisa tetap mengetik walau keadaan sekitarnya kacau balau, yang masih bisa menjwab telefon di tengah mall, yang masih bisa membaca file kantor di tengah acara, aku sangat iri dengan tipekal manusia seperti ini.

Tapi kelebihanku cukup bagus, jika sudah fokus satu hal dalam jangka lama, aku bisa terlalu fokus hingga tidak mendengar kata apapun selain tujuanku. Aku bisa benar benar jatuh pada hal di depanku tampa mempedulikan apapun itu, tampa sadar juga sudah berapa waktu telah berlalu. Yogi memberiku saran untuk sambil mendengarkan lagi tampa lirik, itu bisa membuat konsentrasiku kepecah dengan kesempatan lebih kecil, sehingga menariku untuk tidak terlalu fokus tampa membuatku hilang ke fokusan.

55 menit berikutnya aku benar benar telah selesai merekap tugasku pagi hari ini dengan cepat, tidak ada yang mengangguku kecuali teriakan hadinata dan tawanya milik cezka. Aku menebak mereka mungkin memaksa hadin untuk melakukan pose pose yang sulit, laki laki memang tidak selentur itu tubuhnya.

Aku sedang merapihkan barang barangku dengan perlahan ketika wahyu datang kensekitarku untuk menyiram tanaman di samping kolam ikan, tanaman kesayangan bunda yang berjejer rapih memang harus sedikit lebih sering di beri air, asalnya dari daerah yang sering hujan dan bersuhu dingin, di musim panas seperti ini benar benar harua di siram 3 kali sehari atau akan layu. Oh iya, wahyu itu anak dari bu arum, wahyu dan pak agung bertugas merawat taman di rumah ini.

Melihat pungung anak muda itu menyiram tanaman, rasa penasaranku muncul akn yogi tiba tiba, aku juga takut jika di tanya kemana yogi pagi hari ini. "Wahyu."

ia menoleh, menurunkan selangnya terlebih dahulu dengan sopan. "Iya bu?"

"lihat Pak Yogi gak pagi ini?"

Kapalanya mengangguk kecil, "tadi pagi bu, keluar, tapi sudah balik kok bareng sama mas hadin sama mbak cezka."

Entah kenapa rasanya curiga ketika dua saudara itu bertemu, hadin gak bilang apa apa kan?




______

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro