Bab 138 Fitnah

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng


Menyembunyikan kabar tentang pernikahannya dari dunia? 

Mana bisa Andra melakukannya!

Apalagi ini tentang hubungannya dengan Mahira yang berakhir di pelaminan. Setelah melewati fase pengkhianatan, perjuangan melepas masa lalu, sampai akhirnya bertemu dengan perasaan cinta yang baru, pernikahannya dengan Mahira tentu saja ini wajib untuk dipamerkan ke seluruh dunia. 

Andra ingin semua orang tahu kalau kebahagiaan itu akhirnya datang setelah bertubi-tubi masalah menyerang.

Persetan dengan ucapan Muel. Memang apa masalahnya kalau dia mempublikasikan pernikahannya dengan Mahira? Toh ini kehidupan pribadinya, kan? Kabar bahagia!

Tapi, kenapa jadi begini?

“Mahira gak hamil duluan, Mu!” Andra mondar-mandir dengan wajah kusut sambil memandangi layar ponselnya. Tangannya cekatan menyentuh layar, membaca satu per satu komentar di sebuah postingan yang dibuat oleh sebuah akun gosip. “Sialan! Gue mesti tuntut mereka karena nyebarin fitnah!”

“Itu bukan fitnah, Dra. Tapi, opini! Orang berhak beropini, kan? Lo baca deh tulisannya baik-baik. Emang si akun itu bikin caption kalau Mahira hamil duluan? Enggak, kan?” balas Muel mencoba meluruskan.

Tapi, bagi Andra ini sama sekali tak membantu. Komentar netizen sudah banyak yang berpendapat demikian gara-gara caption:

Chef terkenal Andrameda telah menikah dengan kekasihnya, Mahira, diam-diam! Ada apakah gerangan?

Dilengkapi foto pernikahannya dengan Mahira yang sepertinya didapatkan dari laman media sosial miliknya, postingan salah satu akun gosip ini berhasil mencuri banyak perhatian. Kontan saja postingan milik Andra jadi kebanjiran komentar yang sayangnya kebanyakan malah mengunggah opini kalau Mahira hamil duluan.

“Pikiran mereka dangkal! Apa salahnya sih nikah diam-diam? Mereka gak tahu soal privasi apa?” dumel Andra yang masih jengkel.

“Gue kan udah bilang tadi, Mas Chef. Lo jangan gegabah! Ini nih akibatnya kalau elo gegabah! Lo itu publik figure! Apa-apa bisa jadi bahan berita yang menggiring opini bukan hanya ke arah yang baik, tapi juga buruk.” 

Muel ada benarnya sih. Ada beberapa komentar netizen yang memang tak menyinggung soal Mahira yang hamil duluan. Tapi itu tak lebih banyak dari mereka yang menyebarkan komentar buruk tentang keputusan pernikahannya ini.

“Kenapa jadi kayak gini sih? Ah! Sialan!” umpat Andra makin jengkel saja jadinya. 

Mana dia harus berpisah dengan Mahira tanpa menikmati honeymoon yang sesungguhnya. Sekarang ketika kembali lagi bekerja, ia harus dihadapkan pada situasi yang tak menyenangkan sama sekali. Sialnya berlipat ganda jadinya!

“Elo juga sih! Ngapain pake nikah diam-diam segala coba? Kenapa gak ngomong dulu ke gue?” cecar Muel.

“Gue gak bisa ngasih alasan. Pokoknya, gue dan Mahira mesti nikah cepet!” tegas Andra memberikan jawaban. Tanpa alasan yang panjang atau mencari-cari alasan agar keputusannya ini diterima oleh Muel.

“Ya, kenapa? Apa alasannya? Beneran bukan karena Mahira hamil duluan?” desak Muel.

“Enak aja! Kita ketemu aja jarang! Gimana ceritanya dia bisa hamil?” elak Andra yang menolak keras tuduhan itu. Berdasarkan apa juga sih mereka sampai mengira Mahira hamil? Memangnya mereka pernah melihat seperti apa Andra dan Mahira pacaran? Ketemu aja jarang!

“Justru karena jarang ketemu, bisa jadi kan pas ketemu itu lo sama dia–“ tuduh Muel yang langsung dipotong oleh Andra.

“Eh! Lo jangan kurang ajar, yah!” Andra yang tak terima dengan tuduhan itu sampai melotot dan menunjuk muka Muel. “Mahira itu berhijab! Gue juga punya akal sehat buat gak macem-macem sama dia!”

“Terus apa alasan lo nikah diam-diam saja dia? Kalau emang alasannya bukan hal buruk, kenapa lo kayak yang ogah ngungkapin? Malu atau gimana?” desak Muel. Terus mengorek alasan sebenarnya yang menjadi pemicu Andra sampai akhirnya memutuskan untuk menikahi Mahira diam-diam.

Andra membanting tubuhnya di sofa. Menatap sengit Muel yang terus menyudutkannya.

“Gue takut batal nikah sama dia.” Andra menjawab singkat.

Muel terperangah kaget. Mulutnya sampai menganga lebar. “Hah? Alasannya cuma itu?”

“Gue stress, Mu! Persiapan pernikahan kita yang rencananya dua minggu lagi itu banyak banget kendalanya! Fitting baju gak selesai-selesai, masalah souvenir bikin repot juga ternyata, belum lagi masalah gue sama dia bakal tinggal di mana setelah nikah? Pusing, Mu! Gue takut gak jadi nikah sama dia karena stress mikirin persiapannya yang super rumit dan bikin emosi! Ya, udah! Akhirnya gue nekat aja ngajakin dia nikah pake acara sederhana. Cukup akad! Selesai! Kita sah! Gitu aja alasannya kenapa gue bisa nikah diam-diam saja Mahira. Bukan nikah diam-diam, tapi nikah cepet!”

“Nekat banget lo, Mas Chef! Terus dia juga mau nikah seadanya? Cuma akad? Tanpa resepsi mewah?” Muel terus mencecar Andra dengan tanya. 

Mengorek informasi tentang pernikahan Andra dan Mahira lebih rinci lagi. Sebagai managernya, Muel harus tahu masalah pribadi artisnya juga. Jangan sampai ia menjadi orang bodoh karena tak tahu apapun soal ini. Fakta dan kebenaran yang terjadi pada artisnya harus ia ketahui lebih awal dari yang lain.

Andra mengangguk. “Mau karena gue paksa,” jawabnya enteng.

“Sialan lo, Mas Chef! Terus? Terus?” Muel malah jadi tertarik mendengar cerita Andra. Bukan sekedar untuk mencari informasi saja.

Muel yang awalnya jengkel pada Andra yang ternyata sudah menikah diam-diam dengan Mahira, setelah mendengar cerita lengkapnya malah jadi merasa takjub sendiri. Bisa-bisanya Andra mengambil keputusan nekat begitu. 

“Terus sekarang gue malah difitnah nikah diam-diam karena Mahira hamil duluan? Yang bener aja dong! Mereka gak tahu sestres apa ngurusin acara nikahan sendiri apa?” Andra mengomel lagi.

“Lagian elo sih kenapa juga malah ngadain nikahan di tempat kerjanya Mahira. Ya jelaslah Mahira jadi ikut repot!”

“Dia sendiri juga mau kok!”

“Berarti kalian berdua ini sama-sama aneh! Mau aja ngerepotin diri sendiri buat hari pernikahan! Sinting! Terus sekarang gimana? Lo bikin klarifikasi aja dah. Antepin tuh mulut netizen. Gak usah dianggap kalau emang lo gak ngerasa. Nanti juga diem sendiri. Toh mereka bakalan tahu juga nanti kalau Mahira emang gak hamil duluan. Kecuali kalau Mahira hamil nih bulan depan, terus tujuh bulan kemudian melahirkan secara premature. Berita tentang pernikahan lo bisa sama kasusnya kayak artis dangdut ngetop itu yang dulunya juga dianggap hamil duluan karena nikah diam-diam juga. Fitnah bisa aja terus ngintilin kehidupan kalian!”

Wajah Andra mengernyit keras. Ia seperti bukan tengah mendapatkan saran dari Muel, tapi seperti mendengar sebuah ancaman saja. Bisa-bisanya managernya ini berpendapat demikian. Nyaris seperti peramal yang bisa memprediksi suatu kejadian.

“Lo sama Mahira sendiri kok jadi pisah gini? Katanya udah nikah. Tapi, kenapa lo balik ke sini sendiri? Gak ngajak Mahira?” tanya Muel lagi.

Sumpah! Andra jengkel sekali dengan pertanyaan ini meski ia sudah bisa memprediksi bahwa inilah yang akan jadi pertanyaan semua orang. Kenapa ia tak bersama dengan Mahira padahal sudah menikah?

“Kita LDM,” jawab Andra enteng. Berharap Muel tak mengorek banyak informasi lagi setelah ia mengungkap jawaban ini.

“What? Baru juga nikah udah LDM? Gila lo! Belum sebulan ini! Baru hitungan hari!”

“Gue tahu!”

“Wah! Parah! Apa kabar honeymoon-nya nih?” Muel terkikik hendak menggoda. “Puas lo cuma honeymoon-an sama dia sehari aja, Mas Chef?”

Andra tak mau mempermalukan diri di depan banyak orang lagi. Cukup Randu dan Yogi saja deh yang tahu kebenarannya.

“Jadi syuting kan besok pagi?” Andra mengalihkan topik pembicaraan dengan sengaja. “Kalau iya, gue mau pulang sekarang. Capek! Ngantuk!”

Hanya alasan tentu saja. Kalau Muel sampai tahu kisah sebenarnya dibalik keberadaannya sekarang, sudah pasti perasaan jengkel Andra makin berkali lipatnya. Mana perpisahannya dengan Mahira tadi gak romantis sama sekali.

Duh! Andra nyesel banget pokoknya!

Tak ada kecupan bahkan ciuman mesra. Benar-benar menyebalkan nasibnya sebagai pengantin baru!

Tak bisakah waktu berputar lagi? Karena Andra saat ini sangat-sangat menyesal meninggalkan Mahira tanpa memberikannya pelukan dan ciuman. Sungguh! Ia lupa kalau bermesraan dengan istri itu bukan hanya sekedar masalah malam pertama saja.

Kenapa otaknya mendadak jadi tumpul begini sih?

Pelukan dan ciuman juga bagian dari bermesraan, kan?

Ah! Sial! Sial! Sial! 

Kenapa Andra melewatkan hal penting begini sih?

Aaarrrrggghhh!!!

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro