Chapter 9

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng


Hy!

Pertama-tama aku minta maaf karena update lama sangat.
Huhuhu... Aku baru daper ide nya sekarang. Ok! Gk ush banyak ngomong lagi.

Happy reading!!!





~I Love You My Psycopath~

Kiga Pov!

Aku di seret(?) oleh Kino hingga kita berdua dampai di suatu lorong yang lumayan gelap. Kino melepaskan cengkraman nya dari tangan ku. Huh,tangan ku yang malang. Aku mengelus pergelangan tanganku yang sangat sakit ini. Kino menatap ku dengan tatapan tajam. Aku hanya menatapnya intens.

"Kau merencanakan sesuatu dengan mereka,huh?",-Kino

"Ya,aku memang merencanakan sesuatu tentang mu. Tapi ketauhilah,aku merencanakan hal-hal yang baik untuk mu...",-Kiga

" Apa tadi kau mengejar kakak ku?",-Kino

"Ya, untuk memastikannya saja... Setelah itu aku ke kamar ku.",-Kiga

" Kau tau dari mana bahwa Akemi sebenarnya tidak mau menjadi seorang psyco?",-Kino

"Haduh... Aku lagi di introgasi ya?",-Kiga

" Cepat jawab!",-Kino

"Aku mendengar Akemi sedang mengucapkan 'aku tidak ingin menjadi sperti ini,menjadi seorang psyco',dari situlah aku tau...",-Kiga

" Kau tidak berbohong kan?",-Kino

"Tidak... Kalau perlu kau tanya sendiri pada Akemi.",-Kiga

" Kau mulai berani padaku ya...",-Kino

"Aku begini karena mu...",-Kiga

" Bisakah kau kembali sperti dulu yang selalu tersenyum?",-Kino

Aku mengerutkan dahi,tanda tak mengerti. Kino menatap mataku sperti memelas. Aku tersenyum,menggenggam tangannya.

"Aku tak berubah... Aku hanya berusaha menjadi seorang psyco.",-Kiga

" Hm... Baiklah... Tapi,apa rencana mu?",-Kino

"Rencana?",-Kiga

" Tadi kau dan mereka sedang membahas rencana kan?",-Kino

"Oh,itu... Aku ... Kau tak boleh tau... Ini mengenai mu...",-Kiga

"Oh ayolah...",-Kino

" Baiklah... Aku ingin mengubah...mu...",-Kiga

"Aku? Maksud?",-Kino

" Hm... Aku tak ingin kau menanggung beban lebih berat lagi...",-Kiga

Aku menatap matanya yang balik menatap mataku. Aku meremas tangannya pelan. Perlahan aku menggerakkan bibirku.

"Aku ingin kau berubah... ",-Kiga

" Berubah... Menjadi seorang yang baik...",-Kiga

"Aku bahkan sudah mencobanya...",-Kino

Aku tersentak mendengar perkataan Kino. Ia menundukan kepalanya,menatap ujung kakinya. Aku tak yakin jika ia pernah berusaha mengubah dirinya.

" Aku... Aku tak bisa... Berulang kali aku mencoba menghilangkan nya,tapi di saat aku mencium aroma darah dia kembali muncul. Aku tak dapat mencegahnya,Kiga.",-Kino

"Kau pasti bisa menghilangkannya Kino. Aku kan selalu membantu mu.",-Kiga

Aku membelai rambut birunya yang halus. Ku peluk dirinya dengan erat.
Perlahan aku mendengar suara isak tangis. Bajuku basah karena air matanya.

"Dia...hiks... Selalu mengambil alih diriku...hiks...lebih baik...aku mati...",-Kino

" Tak! Kau tidak boleh mati! Aku di sini bersama mu! Bahkan Akemi juga bersama mu. Aku yakin kau pasti bisa!",-Kiga

"Tapi Amy dan Ayah ku?",-Kino

"Aku yang akan mengurusnya.",-Kiga

" Kau akan membunuh Amy?",-Kino

"Terpaksa... Karena di seorang vampire buatan.",-Kiga

" Tapi dia adik ku!",-Kino

Aku memalingkan wajah ku dari nya.

"Ini demi dirimu...",-Kiga

"Demi ku? Itu bahkan menyakitiku!",-Kino

" Kau bahkan tak tau bahwa Amy itu bukan adik kandung mu!",-Kiga

Kino menatapku tak percaya. Aku telah salah mengucapkan kata-kata.

"Amy bukan adik kandung ku? Maksudmu apa?!",-Kino

" Amy.... Dia itu...",-Kiga




~I Love You My Psycopath~




Normal pov!

Kazuro dan Shine sedang mencari Kiga. Mereka telah mencari di sekeliling kaffe tapi mereka tidak di temukan. Kazuro hanya bisa menghembuskan nafas nya.

"Huh... Dimana mereka? Aku takut semua terbongkar...",-Shine

" Lebih baik kita telefon Kiga.",-Kazuro

"Baik lah...",-Shine

Shine mengbil ponsel nya dari saku celana. Mencari nomor hp Kiga dan menelfonnya.

"Maaf nomor yang anda tuju sedang berada di luar jangkauan. Harap hubungi beberapa saat lagi....Tut! Tut! Tut!",- suara telfon.

" Ck! Sial!",-Shine

"Kita cari kemana lagi?",-Kazuro

" Kita cari di lorong gelap sekitar sini...",-Shine

"Baiklah.. Ayok cepat!",-Kazuro

Mereka pun berlari menuju lorong gelap yang berada tak jauh dari kaffe.


-💙💚💛💜-

Akemi menatap layar tv yang berada di kamarnya dengan tatapan bosan. Sedari tadi ia selalu mengganti chanel tv. Hingga akhirnya ia lelah,ia mematikan tv itu,lalu mendekat ke jendela kamarnya.

Menatap rumah-rumah dan pepohonan yang jauh di ujung. Angin menerpa wajah tanpannya. Ia memang cuek,pendiam,dan terkesan menyeramkan. Tapi,lain halnya dengan hati nya. Hatinya tak se keras tingkah lakunya. Hatinya selalu di penuhi oleh rasa kasih sayang,walaupun ia tak pernah mendapatkannya.

"Aku hanya ingin merasa damai... Itu saja. Aku ingin bahagia... Di sayang... Aku ingin di pandang baik oleh semua orang... Oh angin... Kau tau... Bahwa hanya satu orang yang mengerti diri ku... Tapi,mengapa orang itu pergi tuk selamanya? ",-Akemi

Akemi menitikkan air mata. Menatap sendu ke luar jendela. Berharap orang yang ia inginkan datang kepadanya.

"Amy... Adik ku... Kemana diri manusiamu yang dulu ku kenal? Aku merindukan mu...",-Akemy

Ia pun beranjak meninggalkan jendela kamarnya yang terbuka begitu saja. Tanpa ia sadari,Amy mengamatinya dari luar pintu kamarnya.

" Maaf Akemy... Aku memang di takdirkan bukan untukmu... Aku tak mau kau terus mencintai adik mu ini...",-Amy























Tbc!





Yosh! Bagaimana dengan chap kali ini?

Makasih ya yang udah setia membaca and ngevote

Author balik dulu!

Bye!


Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro