👑10👑

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Pahatan patung kayu yang terselimut kain Rendra putih, berkali-kali melihatnya aku terus merasa kagum. Sam bisa membuat mahakarya seindah ini dengan alat seadanya dalam waktu singkat. Sayang sekali dia punya istri yang kurang beruntung dan egois. Aku sudah memberinya uang yang tidak pernah ia bayangkan bisa didapatkan. Sekarang hanya menunggu keputusannya dari tawaran yang dulu ku sampaikan. Jika tidak kunjung kejelasan, akan kulakukan rencana B yang akan sangat menghancurkan hatinya.

Aku duduk di sofa, bersandar pada pinggiran sofa yang diletakkan bantal, dan meluruskan kaki. Menjelas pesta Carina 3 hari lagi, banyak undangan yang datang ke pada Real, sudah jelas karena Real ratu pesta. Undangan-undangan ini sempat berhenti satu bulan ketika Real sakit, dan datang lagi setelah kabar putus pertunangan ku dengan Ryan tersebar.

"Ini memuakan," gumamku.

"Anda tidak harus datang, akan saya bakar semua undangan itu," sahut Dhara.

"Tapi sebelum itu balas semua suratnya." Aku duduk tegak dan menggapai kertas juga pena bulu. Ku ayunkan tangan agar Dhara mendekat. "Bisakah kau menyebarkan rumor?"

Tempat ini tidak punya sosial media apalagi internet, kabar biasanya di dapat dari koran, namun butuh waktu lama untuk menyebar. Media paling cepat adalah dari mulut ke mulut, hanya perlu satu hari seluruh kerjaan Cinder akan mendengar rumor apalagi yang berhubungan dengan Bangsawan kelas atas.

"Agar anda tidak perlu mengahadiri pesta ini kan?"

"Benar, sebarkan bahwa lady Real Deana sedang sakit. Dia mimisan hanya dengan melakukan aktivitas kecil, sering pingsan ketika berdiri terlalu lama, beberapa kali batuk berdarah, dan demam tinggi saat malam. Apa itu berlebihan?"

Dhara menggelengkan kepala. "Bahkan saat anda hanya mengatakan demam tinggi, semua itu akan di tambahkan secara berlebihan."

"Untuk lebih menyakinkan pelayan di Mansion, aku akan mengurangi aktivitas di luar kamar. Dan rias aku sepucat mungkin."

"Itu mudah, lalu bagaimana jika nanti count mendengar?"

"Cepat atau lambat dia akan ke sini menemuiku. Tapi biarlah aku tidak peduli." Aku belum memikirkan rencana untuk menghadapi count, tapi kita fikirkan nanti. Aku melirik patung pahatan tadi. "Kirim itu ke lady Cena, juga keterangan bahwa aku sakit."

"Saya lakukan lady. Ngomong-ngomong saya sudah menemukan Anais Noor, anak itu tinggal di pinggir kota bersama kakaknya Beatrix Noor."

"Awasi dia untuk beberapa saat." aku mulai menulis balasan yang isinya hampir sama, lady Real Deana sedang sakit sehingga tidak bisa datang ke pesta. "Lalu katakan pada penerima hadiah lady Cena, bahwa ini bisnis kecil milik lady Real Deana."

Sebenarnya aku mulai lelah, bukan karena kerjaan, namun lebih merasa muak untuk tetap berada di tubuh Real. Saat malam aku hampir tidak bisa tidur, sejak berada di sini aku hanya tidur 2 jam kurang. Setidaknya seharian aku tidak melakukan apapun keculi membaca buku, dan menyulam jika senggang. Karena pemutusan hubungan dengan Grand Duke Ryan, tidak ada lagi belajar untuk persiapan menjadi Duchess. Waktunya fokus untuk memulai bisnis.

Aku berencana untuk memisahkan Sam dan Layla, namun saat ini hubungan Ryan dan Layla belum intim. Menurut buku saat ini bagian awal alur, dalam artian mereka sedang masa pendekatan. Masih 2 bulan lagi keduanya benar-benar menjakin hubungan intim. Jangan sebutkan intim bagaimana, 'Love Rose' novel 18+ yang diutulis oleh remaja berusia 16 tahun saat itu.

Jadi ada waktu 2 bulan untuk melancarkan bisnis. Aku belum bisa mendekati Anais sekarang, Beatrix pada masa ini masih menjadi tim netral. Dia juga masih menggap hubungan Layla dan Ryan biasa saja. Walaupun sebenarnya aku harus sudah membuat Beatrix berada di sisiku sebelum 2 bulan nanti, tidak untuk sekarang.

Ada waktu untuk memperluas jaringan bisnis. Pesanan patung akan melonjak setelah pesta Carina. Bisnis penyewaan rumah juga masih tahap awal, belum cukup untuk mendapatkan untung besar. Aku perlu koneksi bisnis lain agar menambah profit. Dan aku kenal seseorang yang sangat bisa membantuku melakukan ini. Silas Apolyus, putra mahkota kerajaan Cinder, penguasa pasar gelap yang berdiri di bawah istana. Sepertinya aku harus memajukan rencana, dan mendekatinya terlebih dulu sekarang. Namun kami tidak akan bertemu sebagai putra mahkota dan Lady Deana. Melainkan pemuda pengembara Sil, dan pembisnis baru Ria.

###

Rina, dia adalah saudara kembarku. Kami tumbuh bersama seperti anak kecil bahagia biasa. Sampai saat kami menginjak bangku sekolah, semua berubah. Rina, dia sempurna menuruku, cantik, pintar, pandai berbicara, berani, dan sangat percaya diri. Semua orang bisa mudah dekat dengannya, dan menyukainya bahkan kedua orang tuaku lebih menyayanginya.

Sebagai seorang remaja labil, aku cemburu pada saudari kembariku sendiri. Aku menjadikan dia tokoh antagonis yang merenggut kebahagiaan tokoh utama. Membuat wajah dan sifat mereka sama, yang membedakan hanyalah jenis kelamin. Tidak masalah, karena ku bilang sebelumnya, dia punya wajah tampan dan cantik yang menjadi satu.

Di saat dia sibuk bermain di luar dengan temannya yang banyak. Aku menghabiskan lebih banyak waktu mengurung diri di kamar dan hayut pada duniaku. Kami berpisah sekolah saat SMA, dia masuk di sekolah favorit, Sedangkan aku SMA biasa. Hubungan kami mulai terasa sangat renggang walau tinggal di atap yang sama. Pada hari biasa aku tidak bisa melihatnya di rumah, dan akhir pekan aku hampir tidak pernah meninggalkan kamarku. Aku tidak tahu dan tidak peduli dia sedang apa, pergi kemana, dekat dengan siapa, dan bagaimana. Namun yang nampak jelas di mataku, penampilan Rina mulai berubah. Senyum percaya diri miliknya semakin pudar, seolah aku sedang bercermin. Hingga hari itu terjadi.

Suasana rumah menjadi sangat suram hari itu. Aku baru pulang sekolah seperti biasa, dan melihat banyak polisi dan medis berdiri di depan rumahku. Tak jauh dari mereka aku melihat ibuku menangis keras sambil sesekali berteriak seperti orang gila. Orang yang memeganginya adalah tetanggaku, dia juga yang berusaha menengakan ibuku.

Dari dalam dua orang membopong tandu yang di atasnya terdapat tubuh seseorang. Tubuh itu terbalut selimut putih yang memperlihatkan sedikit rambut dan jari-jari yang menggantung. Tangan kecil putih, namun lebih putih dari biasanya. Aku cukup peka menyadari bahawa tubuh yang di bawa mereka ke dalam ambulan miliki Rina.

Saat itu tanpa berfikir panjang, aku menerobos masuk ke dalam rumah, dan menuju kamar Rina. Kamar yang sangat berantakan, bonkea rusak di atas kasur, bingkai poto pecah, dan poster-poster robek karena di copot paksa. Seprai dan bantal tidak lagi ada di tempat semestinya. Dan yang paling membuatku bungkam adalah simpul gantung yang ada di langit-langit, juga kursi yang jatuh ada di bawahnya. Hari itu juga bab terakhir 'love rose' selesai, yaitu dengan Kematian Silas dengan cara menggantung diri di kamarnya,tanpa alasan yang pasti.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro