👑3👑

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Koin-koin emas tersusun di atas meja kamarku, perlu waktu seminggu untuk menjual semua hadiah dari Duke, dan ini lebih dari yang ku fikirkan. Siapa sangka semua barang itu bernilai sangat mahal, ya tentu dia memberikannya hanya untuk formalitas. Tak lama lagi setelah dia mencintai Layla, tidak ada hadiah mahal yang akan Real terima, yang ada hanya racun hati setiap hari.

"Kau betul sudah mengambil bagiannmu?"

"Sudah, tapi saya tidak keberatan anda menambahnya lagi," sahut Dhara. Aku kehilangan kata-kata.

"Kalau begitu ku berikan kau ini," aku menggeser satu susunan uang ke dekat Dhara. "Bantu aku menemukan sebuah barang dan seseorang."

Dia terdiam sejenak, melirikku dengan heran. Ingin bertanya apa yang sebenarnya ingin kulakukan. Tapi ia pendam karena susunan uang yang kuberikan. "Baik akan saya lakukan."

"Jangan sampai ada yang tahu ya," lanjutku sambil mengedipkan satu mata.

"Baik Lady."

Aku sudah menggambar sebuah barang yang menjadi hal terpenting dalam misi pertamaku. Barang ini sudah lama dibuat, dan diedarkan beberapa tahun lalu oleh seorang pengrajin, namun berhenti setahun lalu. Pengrajin itu adalah Sam, karena uang yang di dapat dari hiasan sedikit, dia berhenti lalu menjadi tukang kayu. Dia fikir karena dirinya yang bekerja, juga istrinya, kehidupan ekonomi mereka akan naik saat keduanya memiliki anak. Siapa sangka Layla malah selingkuh dengan majikannya.

Ngomong-ngomong, Duke tidak membalas suratku. Ini lebih lama dari yang kufikirkan. Dalam cerita dia punya banyak mata-mata, jadi pasti saat ini Ryan tahu aku menjual hadiah darinya. Surat permohonan pemutusan pertunangan, dan semua barang yang kujual, dia terlalu acuh pada Real sampai menganggap itu hal kecil.

Ada suara gaduh dari arah kota, aku melihat banyak asap berwarna-warni yang mengepung di atas. Kulirik kalender, dan ini awal musim panas di kerajaan Cinder. Orang Kota selalu membuat pawai dan bazar di 3 hari pertaman musim panas. Ada adegan Ryan dan Layla berkencan saat festival ini. Ini festival yang kuinspirasi dari event saat aku masih sekolah dulu.

"Apa lady ingin pergi ke festival?"

Aku kaget mendengar Dhara berbicara duluan, pelayan tidak bertanya sebelum majikan berbicara. "Hmmm ... sedikit, aku hanya penasaran dengan pesta rakyat biasa."

Sebutan lain untuk Real adalah mawar putih, sejak lahir count sudah berniat menjadikan Real sebagai pengantin yang sempurna. Pernikahan bagi bangsawan adalah bisnis juga politik, dan Count tidak ingin merugi karena hanya memiliki satu anak perempuan. Dia selalu berada di penjara emas buatan count, dan hanya keluar ke pesta jika count menghendaki. Semua orang disekitar Real berusaha membuat Real nampak cantik dan anggun sampai semua orang iri.

"Bagaimana jika lady diam-diam ke sana?"

"Eh? Apa itu mungkin?"

"Saya akan mengurusnya," tegasnya dengan percaya diri. Semudah itu Dhara percaya pada orang yang telah memberikannya uang.

"Kalau begitu aku ingin pergi di hari ketiga, dengan informasi yang telah kau dapat." Puncak acara di mana pawai besar akan melewati seluruh kota. Waktu yang pas untuk mencari Sam karena dia dekat dengan tempat yang dilewati pawai.

"Baik lady."

###

Di kehidupanku sebelumnya semua berjalan biasa seperti yang lain, namun aku tidak membencinya, sejujurnya aku merindukannya dan ingin kembali. Aku sekolah, kuliah, lalu bekerja seperti yang lain sambil menikmatinya hobi menulis juga bermain game online. Lalu suatu hari saat aku terbangun, diriku menjadi Real Deana tokoh sampingan novelku sendiri. Novel pertama yang kubuat ketika SMA, di saat aku masih labil dan membenci dunia.

Hal yang paling kurindukan selain mengejar event di game online adalah masakan ibu yang setiap minggu dikirim ke rumah. Ibu Real meninggal saat dia masih kecil, dan Count bahkan lebih buruk dari ayahku di dunia nyata. Aku merasa kesepian karena semua orang menunduk bukan menyapaku seperti teman.

"Aku ingin kembali," ratusan kali aku mengatakan itu, terkadang sampai meneteskan air mata.

Ini kehidupanku, dan aku tidak ingin terikat dalam alur novel setelah semua ini selesai. Jika aku tidak bisa kembali, aku memutuskan untuk mengikuti alur akhir cerita Real. Pergi dari kediaman Count dan tinggal di desa kecil, hanya saja bukan diusir dan tidak dalam keadaan hamil. Aku akan memilih jalanku sendiri bukan sebagai karakter dalam novel yang menyedihkan.

#

Liontin ukiran kayu berbentuk matahari dan bulan yang bersebelahan, ada inisial S di baliknya. Karya buatan Sam memang tidak diragukan lagi, andai dia segera menceraikan Layla dan membuka bisnisnya dengan serius, dia akan menjadi sukses melebihi Duke.

"Lady silahkan pakai ini," Dhara menyerahkan pakaian dan sebuah wig?

"Wig?"

"Hanya bangsawan yang memiliki rambut mencolok, dan anda satu-satunya wanita berambut putih di kerajaan. Akan sangat mudah mengenali anda."

Aku bahkan tidak memikirkannya, "Baiklah, lalu bagaimana dengan kau, kau akan ikut kan?"

"Saya akan ikut demi tidak kehilangan kepala." jika terjadi apa-apa padaku, count pasti akan langsung memenggal kepala Dhara. "Aku tinggal menggulung rambut abu-abu ke dalam, sehingga tidak akan ada yang menyadarinya."
Aku lupa Dhara hanya memperlihatkan bagian bawah rambutnya yang beda warna di sini.

Aku tersenyum, "Kalau begitu bantu aku segera berpakaian."

"Saya memilihkan 2 warna wig, anda ingin warna apa lady?"

"Warna hitam yang standar." karena itu sama dengan warna rambutku dulu.

"Saat keluar saya tidak akan memakaikan anda riasan, hanya bangsawan yang sanggup membeli make up." Aku juga tahu itu, aku yang membuat sistemnya.

"Baiklah, kuserahkaan padamu." Walau tanpa make up Real tetap cantik. Aku tidak bisa sombong karena ini bukan tubuhku.

Festival awal musim panas, tenda-tenda dadakan akam berjejer di sepanjang jalan utama. Kebanyakan dari mereka makanan dari seluruh penjuru dunia. Lalu banyak pula pelancong yang datang ke sini yang datang mencari barang antik. Sebab hanya saat festival beberpa pedangan di pasar gelap muncul ke atas dengan dalih menjual barang antik yang langkah.

Sepanjang jalan para seniman unjuk kebolehannya, saat ini mereka berusaha memikat bangsawan yang turun ke jalan. Jika beruntung, seniman itu akan di bayar mahal untuk tampil. Lalu saat puncak acara pawai besar diselenggarakan di mana banyak penari, pemusik, para atraksi, dan kereta kuda yang dihias berjejer sambil disoraki anak-anak. Dan di malam hari kembang api akan dilepas, tanpa penutup festival tahun ini.

Aku sampai di kota siang hari, semudah itu bagi Dhara menyelundupkanku keluar dari Mansion. Sebagai jaga-jaga kami memakai jubah bertudung, dengan begitu tidak ada yang mengenaliku. Festival lebih padat dari yang kubayangkan saat menulis. Lebih banyak anak-anak yang berlarian juga pasangan yang sedang kasmaran.

"Dhara, di mana orang itu?" tanyaku pada Dhara yang ada di sempingku.

"Izinkan saya memimpin jalannya lady."

Langkah awal untuk melepas semua tragedi di mulai dari sekarang.

###

Real Deana

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro