👑50👑

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Rina tidak pernah membaca akhir cerita 'Love Rose', dia terhenti saat Grand Duke Ryan meninggalkan Real padahal tahu Real sedang mengandung anaknya. Secara tidak langsung, itu sama dengan yang ia alami saat itu. Kekasihnya meninggalkannya dan memilih orang lain, padahal orang itu baru datang di kehidupan mereka. Rina melakukan berbagai cara agar bisa tetap bersama kekasihnya, walau akhirnya dia tetap ditinggalkan.

Dia suka dengan cerita buatan Ria, saudarinya. Walau mereka tidak lagi dekat sejak menginjak bangku SMA. Ria memilih SMA yang ia suka, dan Rina masuk ke SMA unggulan di daerahnya. Keduanya memiliki kehidupan masing-masing, dan bahkan di rumah hanya sesekali bertatap muka. Kadang Rina merasa bersalah kepada Ria, dan mengerti mengapa Ria bersikap sangat dingin padanya. Tapi dia tidak bisa berbuat banyak, dan lagi semua perhatian juga kasih sayang yang ia dapatkan perlu usaha keras. Mungkin Ria juga akan mendapatkan perlakuan yang sama, jika sedikit berusaha sepertinya.

Namun, manusia adalah makhluk yang mudah jenuh. Dia merasa kehidupan sempurna yang diimpikan Ria dan susah payah ia tempuh ini sedikit membosankan. Kejenuhan itu berakhir ketika Rina bertemu pemuda yang ia cintai. Pemuda biasa dengan kehidupan normal yang tidak terlalu sempurna, bahkan sedikit memiliki sisi gelap, namun nampak menyenangkan. Jika Rina tahu apa yang akan terjadi di masa depan, mungkin dia tidak akan dengan senang hati menggenggam tangan pemuda itu dan menjalin cerita manis seperti yang ada di dalam novel 'Love Rose'. Sampai ia sadar, bukan dirinya tokoh utama dalam cerita itu.

Dia tidak menyesali keputusannya untuk bunuh diri. Walau kadang berandai, bagaimana jika dia tetap hidup dan bahagia dengan anaknya. Akankah dia bisa tertawa bersama bayi lucu yang keluar dari perutnya. Atau bertemu pria yang menerima semua kekurangan dan masa lalunya. Namun ada banyak kemungkinan, dan kebanyakan yang ia fikirkan adalah kemungkinan buruk. Sehingga tidak ada pilihan lain selain mengakhiri semuanya, dan bersiap menjalankan kehidupan kedua.

Terlahir kembali sebagai Carina Cane adalah hal yang paling menyenangkan. Dia adalah Ratu sosialita yang dikagumi banyak orang, dan bisa mendapatkan apapun yang ia inginkan. Semua perhiasan, gaun indah, perabotan, dan hal-hal lainnya selayaknya lady dari keluarga bangsawan besar. Hingga ia sadari, dunia yang ia tempati ini adalah latar tempat novel 'Love Rose'. Yaitu mengubah alur cerita yang sudah di tetapkan oleh Ria. Dengan melakukan itu, dia berfikir kehidupan sempurnanya ini tidak akan sejenuh dulu. Sehingga dia tidak akan lagi kembali hancur.

"Sayangnya bukan cuma aku saja yang mengacau Alur ini," gumam Carina yang menatap dirinya sendiri di depan cermin kecil. "Dia bahkan berbuat terlalu jauh, dan benar-benar membuat alur ini tidak sama lagi. Ah ... Selain meninggalnya pelayan itu."

Hal tang paling ingin ia ubah adalah hubungan Real dan Ryan. Dia tidak ingin Real hancur seperti itu, karena mengingatkannya dengan dirinya masa lalu. Perasaan cinta Ryan dan Layla memang susah untuk dielak. Tapi pasti ada cara untuk membuat perasaan itu seolah-olah menjadi perasaan palsu. Sebenarnya, Ryan benar-benar menyukai Layla. Ramuan yang dituang ke teh Ryan oleh Layla sebenarnya hanyalah air berwarna biasa. Ramuan aslinya adalah yang Rina berikan pada Duke dengan dalih penangkal. Ramuan yang sudah Rina beri mantra, agar Ryan mencintai Real. Padahal Real asli bisa bahagia dengan Ryan jika Real palsu tidak datang.

Lalu tentang Silas. Sebenarnya, Rina jatuh cinta pandangan pertama pada Silas. Mereka pernah bertemu saat kecil, dan di sanalah Rina memiliki rasa pada Silas. Dia bukan sekedar antagonis dalam cerita, dia menjadi seperti itu hanya untuk bertahan hidup. Untuk itu Rina ingin berada di sisi Silas, dan menjadi orang yang paling berharga untuknya.

"Tapi semua kacau karena orang itu!" Teriak Rina keras seraya membanting kaca yang ia pegang ke dinding. Keningnya timbul urat, dan wajahnya memerah. Rina mengeram kesal, kedua tangannya mencengkram erat rok gaunnya. "Padahal semuanya sempurna, kenapa harus ada noda di kertas putih rencanaku. Aku tidak akan membiarkannya begitu saja. Dia tidak akan bahagia di kehidupan kali ini. Akan ku pastikan itu!"

Rencana barunya sudah ada. Dia menatap peta besar yang ia dapatkan dari seseorang. Memang tidak mudah mengetahui siapa pemilik distrik Parisa. Tapi hal yang seharusnya tidak ada menjadi ada pasti karena ada seseorang yang bukan karakter asli cerita ini masuk lalu mengacaukan alur. Dan itu pasti Real saat ini. Dia yang membangun Parisa, karena tempat itu harusnya tidak ada. Nama Parisa pun adalah milik pelayannya. Semua itu terlalu jelas.

"Aku hanya perlu membuat hal yang seharusnya tidak ada, kembali menjadi tidak ada. Mengubah tempat itu menjadi abu akan menjadi hadiah terbaik untuk Real palsu saat ia pulang liburan." Rina memegang matanya yang dulu terluka karena Real. Sekarang memang tidak ada bekas, sedikit Sihir bisa menghilangkan bekas luka, namun tidak luka di hati. Rina tersenyum memikirkan ulang rencananya. "Pasti sangat menyenangkan."

###

Setelah cukup lama menunggu, Dhara akhirnya berhasil keluar dari kediaman Marquez Cane. Padahal dia sempat berpikir akan mati sebelum bisa melihat lautan lagi. Anak buah putra mahkota memang tidak diragukan lagi. Mereka sangat kompeten, dan bisa di andalkan.

"Ibu!" Teriak anak kecil berusia 3 tahun yang berlari dengan kaki kecilnya mendekati Dhara.

"Val!" Sahut Dhara seraya mengangkat tubuh kecil, dan mencium anak laki-laki itu.

Xi mendengus dengan senyuman kecil melihat hal mengharukan itu. "Aku tidak tahu bahwa kau menyembunyikan abakmu dari semua orang."

Ekspresi datar Dhara kembali. "Val bukan anakku secara biologis, tapi dia memang tercatat sebagai anak Dhara Parisa."

"Jadi kau mengadopsinya? Wah itu justru lebih mengejutkan. Namun dia nampak sangat akrab denganmu."

Dhara tersenyum, senyum tulus yang sangat jarang ia tunjukan. "Dia sebenarnya anak kakakku. Aku yang membantunya saat melahirkan, dan membiayainya, dan akhirnya meninggal." Dhara mencium kembali Val. "Val tahu aku bukan ibunya yang sebenarnya, tapi dia tetap memanggilku ibu. Jadi aku harus menganggapnya sebagai anakku sendiri."

"Ucapan yang cukup melowdrama untuk gadis yang suka melakukan pekerjaan kotor."

"Bukannya tak ada beda denganmu?" Dhara menyerang balik Xi.

Membuat Xi sesaat tertegup. "Benar," jawabannya sambil mendengus. "Lady Real pasti senang jika melihat anak itu. Dia sudah membawa anak kecil dari pelayannya, satu anak lagi pasti cukup menyenangkan."

"Aku akan mengurus itu sendiri," jawab acuh Dhara. "Lalu, kita akan kemana?"

"Sembari menunggu tuanku dan lady Real datang, ada banyak hal yang harus kita lakukan. Memindahkan kekayaan nonamu tidaklah mudah."

"Jangan khawatir, aku sudah punya pengalaman untuk menimbun harta."

"Hmmm ... Untuk ini aku tidak terkejut," sahut Xi enteng.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro