Manik matanya bergulir, menatap bergantian apa yang ada di hadapannya dan sosok lain di samping dirinya. Tidak bersuara, hanya menyisakan hening dan suara-suara ganjil dari kayu-kayu yang patah, akibat sang merah yang mengamuk.

Ia membuka mulut, berniat memberikan komentar. Namun kalah cepat dengan gadis itu yang sudah melemparkan pembelaan diri.

"Aku tak sengaja."

Ia hanya diam. Ketidaksengajaan bagaimana yang bisa membuat pemandangan seperti itu? Dan seolah menjawab pikirannya, gadis itu kembali berbicara.

"Aku tidak sengaja. Mereka yang menuangkan racun. Jadi kujatuhkan saja lampu minyak. Ternyata api nya menyebar."

Ia menghela nafas. "Aku harusnya hanya mengantarmu, bukan tiga orang sekaligus."

"Tapi, Raka ...."

"Apa?"

". . . Tidak. Ayo pergi. Aku muak melihat bangunan itu."

Gadis itu berbalik, meninggalkan dirinya. Tugas mengantar arwah-arwah ini memang merepotkan.

***

Detailed :
✓3 words drabble challenge
✓127 kata
✓Keywords : “ Raka, api, gedung. ”