2. Sinopsis

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Materi: Sinopsis
Pemateri: Opi Cepaka opicepaka
Hari, tanggal: Kamis, 27 Desember 2018

• • • • • • • • • • • • • • • • • • • •

Apa sih sinopsis itu? Apa bedanya dengan blurb atau ringkasan cerita yang ada di halaman belakang buku atau deskripsi cerita di Wattpad?


Sinopsis, kurang lebih artinya, rangkuman yang menggambarkan cerita dari awal hingga akhir sebuah cerita. Sinopsis berisi semua detail penting plot termasuk penyelesaian cerita. Sinopsis yang baik akan menampilkan konfilk, perkembangan cerita, dan memberi gambaran perkembangan emosional dari karakter.

Kapan sinopsis dibutuhkan?

Ketika kita ingin mengirim naskah kita kepada penerbit, atau ketika ingin naskah kita diulas oleh orang lain. Kalau nggak ingin? Nggak bikin juga nggak apa-apa ... wkwkwkw. Asal ada plot (semoga nanti ada materi tentang plot tersendiri).

Aku pernah ikut pelatihan menulis. Waktu itu diminta bikin sinopsis. Dari yang awalnya 3-4 halaman kukirim, dikoreksi oleh tutor dengan berbagai macam catatan, akhirnya mengembang jadi 9-10 halaman untuk aku menjawab semua catatan. Kalau dalam latihan sih nggak papa (paling kehilangan satu pertemuan karena ribet dengan koreksi), tapi kalau mengirim ke penerbit? Bye bye kesempatan terbit.

Apa yang kupelajari dari kesalahan itu? Sinopsis bukan sekadar ringkasan dari plot. Meskipun adegan A ada di ceritamu, belum tentu itu harus ada di dalam sinopsis.

Apa yang harus diperhatikan ketika menyusun sinopsis?

1.  Pastikan kita sudah selesai menyusun plot untuk cerita kita ketika mulai beranjak menulis sinopsis. Karena belum ada kelas plot, secara sederhana plot ada jalannya peristiwa dari awal sampai akhir. Agak mirip dengan sinopsis emang pengertiannya, tapi plot ini lebih detail.
Dengan menyusun sinopsis setelah kita selesai dengan plot, ini akan memudahkan kita untuk mengenali karakter utama, poin-poin plot penting, serta konflik. Dengan menyelesaikan plot dulu, kita pasti sudah tahu akhir cerita juga bagaimana cerita itu berkembang.

2. Hanya karakter utama yang benar-benar penting yang NAMANYA disebut dalam sinopsis.
Di sinopsisku yang dibantai habis-habisan itu, aku menyebut satu nama karakter pendukung yang malah menimbulkan pertanyaan tentang peran si tokoh itu dalam cerita (yang sebenarnya nggak banyak). Padahal, aku bisa menghilangkan nama tokoh ini dari sinopsisku tanpa menghilangkan poin penting plot.


     Q1:
     Kak, jika karakter utamanya ada empat. Berarti keempat tokoh itu boleh disebutkan dalam sinopsis? Atau hanya salah satunya saja? Terima kasih.

     Q2:
     Jadi dalam sinopsis nama yg disebut hanya karakter yang benar-benar penting? Nah, kalau misalnya karakter utama itu ada 4, apa di sebut semua? Guna menjelaskan karakterisasi dan alurnya. Atau karakter yang memimpin cerita saja (sudut pandang)?

     A1&2:
     Kalau memang penting, tetap disebut. Kalau tokoh tersebut berkembang selama cerita atau cerita ini tentang mereka, disebut. Tapi kalau sekadar Pak Eko yang dipersilakan masuk ke ruangan ketika mengantarkan pesanan makanan ketika kedua tokoh utama bertengkar hebat, setelah itu dia nggak pernah muncul, nggak usah disebut. Atau sekadar penjual di kantin yang sering ngusir para tokoh utama ketika mereka bolos, nggak usah disebut.

• • •lanjutan materi• • •

3. Tentukanpikiran utamatiap adegan yang akan dicantumkan dalam sinopsis.

Misal kita bikin adegan mulai dari pulang kerja, perjalanan ke supermarket, milih bahan makanan, perjalanan pulang, mulai masak, siap-siap dandan, dst; yang berakhir dengan lamaran.
Kalau di sinopsis kita tidak perlu menjelaskan sepanjang itu. Cukup: A mengundang B untuk makan malam di rumah lalu melamarnya.

-- Maksudnya, jadi dipersingkat gitu, ya.

Iya, pikiran utamanya aja. Balik lagi pelajaran bahasa indonesia dari SD sampai SMA, menentukan pikiran utama. Tapi kali ini bukan cuma paragraf, tapi adegan.

4. Cara menulis sinopsis: POV 3 Serba tahu (Omniscient).

Meskipun cerita kita nantinya menggunakan POV (sudut pandang) lain, misal POV 1, POV 2, POV 3 sebagian (tunggal/multipel), kita tetap menggunakan POV 3 serba tahu untuk menyusun sinopsis.
Tapi jangan lupa, tetap dicantumkan POV yang mau dipakai mana.

Contoh:
Judul: Into You (cek di work-nya kak opicepaka, ya Teman-teman 😉)
POV: 3 bergantian Ela-Damien-Aidan

5. Kenalkan para karakter utama dan konflik utama di paragraf-paragraf pertama.
Dengan kata lain, letakkan premis di paragraf awal.

6. Di akhir sinopsis, jangan ada informasi baru. Misal, jika ceritamu adalah misteri tentang pencurian yang dibongkar di akhir cerita; jangan menggunakan pendekatan yang sama antara menulis cerita dan sinopsis.
Di sinopsis, tulis “conan mengungkap cara Genta mencuri barang dan Genta mendapatkan hukuman.”
Kalau di cerita, pasti kita akan menggambarkan bagaimana trik dll pas pengungkapan itu, kan? Di sinopsis, tidak. Kapan diungkapkan di sinopsis? Di sepanjang proses penyelidikan si Conan.

7. Hanya cantumkan info penting. Tidak ada dialog di sinopsis. Tapi ringkas hasil pembicaraan antar tokoh yang penting.

8. Tunjukkan perubahan emosi para karakter utama. Contoh: Setelah ciuman mereka, Andra ingin berterus terang tentang jati dirinya. Namun, dia kaget sekaligus bingung ketika Berlian marah saat mengetahui siapa ayah Andra.

Bukan sekadar "Mereka berciuman. Berlian tahu siapa ayah Andra."

9. Janganmemuji diri sendiriuntuk membuat sinopsis lebih menarik.
Jangan gunakan kalimat seperti “Arkan melamar dengan cara yang sangat romantis dan spesial yang akan membuat baper pembaca.” (oke, contohku lebay)
Tapi coba dengan “Anna menahan haru ketika Arkan menyerahkan cincin ibunya.”

Q3:
Aku juga masih bingung gimana ngerangkum poin penting buat sinopsis.

A3:
Buka lagi materi bahasa indonesia dari SD sampai SMA tentang mencari pokok pikiran, ya.

Q4:
Biasanya terletak pada awal atau akhir paragraf, bukan kak?

A4:
Nggak juga. Kan ada yang tersebar. Ini yang agak tricky, tapi penting. Lagi pula kalau nyusun sinopsis bukan cuma paragraf yang diambil pokok pikirannya, tapi adegan juga.

Q5:
Membuat sinopsis itu nggak harus detail, kan Kak, asalkan alurnya ada dari awal sampai akhir disertai konflik dan klimaks?

A5:
Iya, tapi jangan sampai ada detail penting yang terlewat, ya. Tetap perhatikan logika cerita. Jangan sampai ada yang bolong (plot hole).

Q6:
Jadi di point 9 kita cuma perlu menuliskan secara apa adanya, enggak usah hiperbola gitu, Kak?

A6:
Yup. Biarkan pembaca sendiri yang memutuskan mau baper atau nggak.

Q7:
Setelah memahami materi di atas, simpulanku, sinopsis itu bebas, ya? Tidak ada struktur khusus seperti premis?

A7:
Bebas nggak bebas. Nanti akan kembali lagi ke masing-masing penerbit. Mereka maunya gimana. Ini hanya panduan umum.

Q8:
Lazimnya nulis sinopsis dulu atau nulis ceritanya dulu?

A8:
Di awal kayaknya udah aku bilang (atau aku terlewat?), selesaikan plot dulu. Selesaikan plot bukan berarti harus nulis plot, ya. Kalau bisa plotting cukup di kepala sih, nggak perlu ditulis.

• • • • • • • • • • • • • • • • • • • •

Wah, banyak ilmu yang kita dapat, ya. Semoga materi dari Kak Opi bisa bermanfaat untuk kita dalam menyusun sinopsis cerita. Terima kasih, kak opicepaka :)

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro