Bulan bercerita [IBU]

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng


IBU
Pengarang mufynza_


Aku menoleh kepada seorang lelaki yang juga tengah menatapku. Ia tersenyum, senyum yang selalu aku suka sejak dulu. Senyum yang sama yang membuatku terjaga sepertiga malam, mengadu pada Tuhan agar menyingkirkannya dari pikiranku. Namun, itu dulu. Sekarang dan selamanya, aku akan selalu berdoa untuk kebaikanmu, kesabaranku, kebahagiaan kita, dan keselamatan Azri.

Ya, Azri, anak kecil di gendongan suamiku itu adalah putra kami. Umurnya baru delapan belas bulan. Detik-detik kelahirannya, adalah salah satu hal yang paling aku syukuri. Saat-saat itu seakan membuka mataku, memaksaku untuk menyadari sesuatu. Ketika rasa sakit membuatku lelah, terbayang sosok wanita hebat di pikiranku. Dia yang tak menyerah walau harus menahan sakit berjam-jam karena tali pusar melilit leher putri kecilnya. Dia juga tidak putus asa ketika putrinya berhasil lahir, tetapi dalam keadaan badan membiru, tidak menangis, tidak bernyawa. Dia terus berdo'a, berdo'a tiada henti, hingga Tuhan akhirnya mengembalikan tangisan putrinya. Sekarang, putrinya sudah dewasa. Wanita hebat itu berjuang sekali lagi, tetapi kali ini dia berjuang memberi kekuatan bagi putrinya untuk melahirkan.

Wanita hebat itu kini sudah menua. Kulitnya tak lagi halus, jalannya tak lagi tegak. Dari dulu, aku tak pernah berani untuk mengungkapkan betapa besar rasa cintaku padanya, begitu juga sebaliknya. Namun, tanpa sepatah kata pun, kami tau bahwa kami saling mencintai.

Ada banyak nikmat yang Tuhan berikan padaku, seperti kebahagian berkeluarga dengan orang yang kucintai dan kebahagian menjadi seorang Ibu dari putra setampan Azri. Namun, kebahagiaan terbesarku adalah, terlahir dari rahim seorang wanita sehebat Ibuku.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro