Awaited Day

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

KAORI POV

   "Baiklah, saya akan mengumumkan siapa saja dari kalian yang menduduki peringkat 5 besar di kelas ini" ucap Minori-sensei yang membuat semua murid yang tadinya duduk dengan posisi yang malas-malasan menjadi posisi sikap karena penasaran dengan kelima besar itu

   "Baik, saya akan memulai dari peringkat kelima. Peringkat kelima diraih oleh..." lanjut Minori-sensei menjeda ucapannya, membuat semua murid semakin memasang telinganya jelas-jelas untuk mendengar siapa yang akan menduduki peringkat kelima tersebut

   "...Kazuo Kazuhiko" lanjut Minori-sensei lagi, semua murid menoleh ke arah Kazuo dan bertepuk tangan, Kazuo hanya diam tak percaya. Aku juga sedikit terkejut karena tahun lalu dia tidak menduduki peringkat 5 besar, melainkan hanya sepuluh besar yaitu peringkat ke-7 saja. Berarti dia bersungguh-sungguh untuk mendapatkan nilai terbaik di tahun-tahun terakhir sebelum melanjutkan ke jenjang SMA ini

   "Selanjutnya, peringkat keempat diraih oleh..." ucap Minori-sensei, membuat semua murid berhenti bertepuk tangan dan memasang telinganya lebih jelas lagi

   "...Reika Nakazawa" lanjut Minori-sensei, semua bertepuk tangan kembali, sedangkan Reika bertepuk tangan untuk dirinya sendiri dengan mata yang berbinar-binar

   "Nah, untuk yang ketiga besar ini, yang dipanggil namanya silahkan maju ke depan. Peringkat ketiga diraih oleh..." ucap Minori-sensei menjeda ucapannya lagi, membuatku semakin dag-dig-dug mendengar ucapannya yang terjeda itu. Apakah aku akan bertahan di posisiku sebelumnya? Ataukah posisiku akan direbut oleh murid lain? Yang jelas aku sangat deg-degan saat ini

   "...Kiyono Hiroyuki. Silahkan maju ke depan" lanjut Minori-sensei, Kiyono bangkit dari duduknya lalu berjalan ke depan kelas yang disambut tepukan tangan dari murid-murid lainnya, termasuk aku

   Setelah sampai di depan kelas, Kiyono membungkukkan badannya ke arah teman-temannya yang lain dan juga Minori-sensei. Saat ini yang tersisa adalah peringkat 1 dan 2, yang ku rasakan saat ini adalah tanganku yang basah karena keringat yang biasanya keluar saat aku sedang gugup atau deg-degan

   Ku lihat, Haruna juga sudah sangat serius untuk mendengar siapa murid yang menduduki peringkat 1 dan 2. Dia menggenggam erat tangannya, berharap bahwa peringkat pertama akan jatuh ke tangannya

   Aku juga tidak mau kalah, aku menundukkan kepalaku dan memejamkan mata. Tapi, saat aku memejamkan mataku, sesuatu yang aneh pun terjadi

   Seberkas cahaya yang menyilaukan, merenggut kesadaranku sedikit demi sedikit. Cahaya itu pun mulai meredup, aku menerjap-nerjapkan mataku untuk menyesuaikan cahaya yang menyerbu masuk ke dalam mataku

   Saat cahaya sudah menghilang sepenuhnya, aku melihat ke sekitarku. Tempat ini, tempat yang pernah ada dalam mimpiku waktu itu. Apa maksudnya ini? Kenapa aku tiba-tiba bisa kesini?

At Another Place

   Saat cahaya sudah menghilang sepenuhnya, aku melihat ke sekitarku. Tempat ini, tempat yang pernah ada dalam mimpiku waktu itu. Apa maksudnya ini? Kenapa aku tiba-tiba bisa kesini?

   "Kok aku bisa ada disini sih, tadi kan aku lagi ada di kelas nungguin juara 1 dan 2" ucapku heran, "Ah iya, aku harus kembali ke kelas, tapi gimana caranya?" lanjutku bingung, memikirkan bagaimana caranya keluar dari tempat yang tidak aku ketahui dimana letaknya ini

   "Konnichiwa, Hiromasa-san...⑴" tiba-tiba suara seseorang yang pernah ku dengar menyapaku

   Aku menoleh ke arah sumber suara, lalu yang ku lihat adalah seorang gadis berambut biru dengan rambut twintail-nya yang pernah muncul dalam mimpiku waktu itu
  
   Dan disini juga ada kelima temannya, termasuk anak laki-laki berambut merah yang pernah mengajakku untuk bergabung dengan mereka

   "Apa kau akan bergabung dengan kami, Hiromasa-san?" tanya seorang laki-laki berambut cokelat yang membuatku bingung dengan pertanyaannya itu

   "A-apa? Bergabung?" tanyaku

   "Iya, kau ingin berguru disini kan?" ucapnya lagi, yang membuatku tambah bingung

   "Be-berguru?" tanyaku, apa maksudnya berguru itu, memangnya ini tempat apa

   "Kau datang kesini untuk berguru di perguruan supranatural ini kan?" ucapnya yang malah balik bertanya padaku

   "Eh, supranatural? Berarti kalian juga manusia esper yang mempunyai kemampuan khusus ya?" tanyaku

   "Benar, kalo kau bertanya seperti itu, berarti kau juga mempunyai kemampuan khusus ya? Kemampuan apa yang kau punya?" tanya salah seorang anak laki-laki berambut hitam bergradasi biru yang ada di sebelahnya

   "Ya... Aku memang punya~" jawabku

   "Apa itu?" tanya anak laki-laki berambut merah

   "Aku bisa me― " ucapanku terjeda karena aku mendengar suara yang memanggil namaku

   "Kaori-chan...!"

   "Kaori-san...!"

   "Kaori, ayo bangun...!"

   Seketika, aku kembali tersadar dan saat aku membuka mataku, aku sudah berada di kelasku kembali

Back to the Class

   Seketika, aku kembali tersadar dan saat aku membuka mataku, aku sudah berada di kelasku kembali

   "E-eh, a-ada apa ini?" ucapku terbata-bata sambil melihat teman-temanku dan Minori-sensei yang menatapku cemas

   "Kamu gak kenapa-kenapa, Kaori-chan?" tanya Haruna dengan nada cemas, aku hanya menatapnya bingung

   "Memangnya aku kenapa, Haruna-san?" tanyaku bingung

   "Tadi, saat Minori-sensei memanggil namamu untuk maju ke depan, kamu tidak meresponnya. Terus, saat yang lain memanggilmu, kamu juga tidak menjawabnya" jelas Haruna, "Sebenarnya, kamu kenapa, Kaori-chan?" tanya Haruna lagi

   "Aku juga ga tau, aku kenapa" jawabku sambil cengengesan, yang lain hanya menghela napas lalu beranjak pergi dari mejaku ke mejanya masing-masing

   "Haah... Kirain kamu kenapa Kaori-san, bikin khawatir aja deh" ucap Reika, aku hanya cengengesan sambil menggaruk tengkukku yang tidak gatal

   "Sumimasen, Minori-sensei... Katanya, tadi Ibu memanggil saya ya? Memangnya ada apa?" tanyaku pada Minori-sensei yang masih berdiri di depan mejaku

   "Kaori-san, tadi kan kita sedang memberitahukan peringkat ketiga besar, jadi saya memanggil Kaori-san untuk maju ke depan" jelas Minori-sensei sambil tersenyum

   "Oh iya, saya lupa. Memangnya saya peringkat ke berapa?" tanyaku lagi

   "Kamu peringkat ke-1, Kaori-san" jawab Minori-sensei, yang membuat mataku berbinar-binar

   "Yokatta...⑴" ucapku senang bercampur bangga karena bisa mendapatkan peringkat ke-1 lagi

   "A-arigatou gozaimasu, sensei...⑵" ucapku lagi, sambil sedikit membungkukkan badanku.

   Minori-sensei hanya menganggukkan kepalanya sambil tersenyum. Setelah itu, ia kembali duduk ke mejanya lagi

   "Kalau begitu... Berarti kamu peringkat ke-2 ya, Haruna-san?" tanyaku pada Haruna

   "Sou desu, omedetou ne...⑶" jawab Haruna, memberikan selamat untukku

   "Hai', anata mo…⑷" ucapku yang memberikan selamat juga pada Haruna yang mendapat peringkat ke-2

   "Ya, sekarang kita sudah mengetahui siapa yang menduduki peringkat 5 besar. Seperti biasanya, yang ingin mengetahui peringkat 10 besar, nanti saya akan tempelkan lembarannya di papan tulis setelah saya memberitahukan pengumuman berikut ini. Jadi, dengarkan baik-baik" ucap Minori-sensei

   Semua murid menghentikan aktivitasnya masing-masing untuk mendengar pengumuman yang akan diberitahukan oleh Minori-sensei dengan jelas

Skip Time

   Aku sedang berjalan pulang bersama Haruna sekarang. Aku berjalan sambil menundukkan kepalaku, memikirkan tentang apa yang terjadi tadi. Kenapa aku tiba-tiba bisa ada disana? Dan juga, apa aku pingsan atau aku ketiduran lalu bermimpi seperti itu? Itu benar-benar tidak masuk akal

   Tanpa sadar, aku menggelengkan kepalaku dan menghela napas. Membuat Haruna menatapku dengan tatapan bingungnya

   "Kamu kenapa, Kaori-chan?" tanya Haruna yang sekarang wajahnya sudah berada beberapa senti di depan wajahku, membuatku tersentak kaget

   "Kamu ngagetin aja deh, Haruna-san" ucapku, sambil menghela napas

   "Hehe... Gomen, gomen...⑸" ucapnya sambil cengengesan

   "Kamu tanya apa tadi?" tanyaku pada Haruna, karena aku kurang begitu jelas mendengar pertanyaan Haruna tadi

   "Emang kamu ga denger?" tanyanya

   "Enggak" jawabku, singkat, padat, dan jelas

   "Tadi aku tanya kamu kenapa, Kaori-chan?" ucapnya, mengulang pertanyaannya lagi

   "Oh... Itu, aku lagi mikirin kejadian yang tadi di kelas itu lho~" jawabku

   "Oh, yang itu... Emang sebenarnya kamu kenapa sih?" tanya Haruna

   "Aku juga ga tau. Bingung aku, kenapa tiba-tiba aku ga sadar gitu ya? Padahal kan aku cuma memejamkan mata aku doang" jelasku, memang benar aku hanya ingin memejamkan mata untuk menenangkan diri saja

   "Hmm... Wakannai⑹" ucap Haruna sambil mengendikkan bahunya

   "Ya sudah, kita berpisah disini ya, semoga liburanmu menyenangkan..." lanjutnya lagi sambil berjalan menjauh dariku

   "Hai', jaa nee...⑺" ucapku sambil melambaikan tangan pada Haruna

   "Jaa...⑻" jawabnya sambil membalas lambaian tanganku

   'Hmm... Pas Ayah pulang nanti, aku mau bilang kalau aku mau liburan di rumah Kakek ah... Aku udah yakin kalau aku bakal punya temen baru disana lewat kejadian, mmm... Mimpi, atau apalah itu namanya, gak masuk akal banget...' batinku, sekarang aku sudah tidak ragu lagi untuk berlibur di rumah Kakek

   "Kakek...!! I'm coming...!!" ucapku sambil berteriak di jalan yang lumayan sepi ini

―――――――――――――――――――
⑴ Syukurlah...
⑵ Te-terimakasih, Bu (guru)...
⑶ Betul, selamat ya...
⑷ Iya, kamu juga...
⑸ Maaf, maaf...
⑹ Aku tidak tahu
⑺ Iya, sampai jumpa ya...
⑻ Sampai jumpa...

✯✯✯✪✯✯✯







T
B
C





Konnichiwa mina-san...
Berjumpa lagi dengan author yang suka telat update dan Minggu kemaren juga author malah enggak update. Hontou ni gomen nasai, minna... (Aku benar-benar minta maaf, semuanya...)
『ほんてう に ごめん なさい, みんな…』

Jangan lupa tinggalkan jejak seperti vote dan coment nya ya... Karena, satu vote/coment kalian, sangat berarti untuk author, agar semangat ngelanjutin cerita ini

Sampai jumpa di chapter selanjutnya...

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro