Aku Menemukanmu

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

L'AMOUR
A Fanfiction

'

Nama, tokoh, karakter dan cerita hanya fiktif, imajinasi penulis.

💚

Aku tak tahu jika bisa seberuntung ini.

Setelah sebelumnya aku memenangkan undian bisa mengikuti fansign ENKOTA satu bulan lalu, sekarang aku kembali mendapat hoki. Tiket konser.

Cerita berawal dari sebuah akun fanbase di media sosial yang sedang mengadakan giveaway dengan hadiah beberapa tiket konser ENKOTA. Secara tak sengaja aku mengikuti giveaway itu tanpa berharap banyak.

Pukul 20.15, saat aku sedang mengerjakan pekerjaan editing, aku mendapat email jika aku merupakan salah satu pemenang tiket konser. Aku tak langsung percaya saat pertama kali membaca email itu. Akan tetapi saat dari pihak fanbase meyakinkan dengan beberapa bukti, aku hanya menggeleng tak percaya seraya terus mengucap "Aigoo, i can't believe it."

Jika ditanya bagaimana perasaanku, sudah pasti akan kujawab satu kata. Sangat senang. Oke, itu dua kata. Intinya aku bersyukur bisa seberuntung ini. Dewi Fortuna sedang mengikuti ku rupanya.

Lalu, siang menjelang sore ini aku sudah berada di lokasi gedung yang diadakan untuk konser. Olympic Gymnastics Arena yang berada di Bangi Dong , Songpa-gu, Seoul. Empat puluh lima menit dari apartemenku yang ada di Hannam-Dong.

Karena undian tiket konser ini, aku sampai merayu atasanku di studio agar mengijinkanku cuti sehari ini dan merelakan jatah liburku dikurangi. Lagipula sebenarnya tak masalah aku cuti karena hari ini tak ada pemotretan penting yang harus aku lakukan. Teamku bisa melakukannya tanpa aku.

Jam 10.00 aku segera meluncur ke tempat konser diadakan. Aku sengaja berangkat cukup awal takut keadaan jalan macet. Tak lucu kan jika kita terlambat menonton konser. Sama saja melewatkan moment penting di hidupmu.

Lalu sekitar satu jam kemudian aku sampai di Olympic Gymnastics Arena dan bertemu begitu banyak manusia dengan aksesoris ENKOTA. Entah itu slogan, towel slogan, bando, tas, lightstick dan aksesoris fangirl yang berhubungan dengan ENKOTA yang serba hijau. Mereka yang datang tampak begitu antusias untuk melihat idola mereka.

Setelah melalui pengecekan yang cukup lama, aku dan ribuan ENKOTAk berkumpul di venue yang dibagi dua section. Dua festival section dan beberapa seating section atau kelas duduk. Kebetulan aku memilih yang festival karena persis di depan stage. Bisa kalian bayangkan. Di depan stage! Dengan jarak begitu dekat dengan member tampan saat mereka performance nanti.

Bagiku tak masalah jika penonton festival section, di depan stage, harus berdiri. Bukankah lebih leluasa menonton konser dengan posisi berdiri? Kita bisa menikmati konser dengan maksimal. Kita bisa berjingkrak sepuasnya dan berinteraksi cukup dekat dengan idola. Kan lumayan jika bias me-notice kita. Aku sangat berharap bisa berinteraksi dengan Taeyeo.

Pukul 15.30 tepat, konser pun dimulai. Penampilan dibuka dengan lagu Cherry Bomb yang energetik. Well, aku suka koreo nya. Dan jangan bertanya, fokusku hanya pada seorang Lee Taeyeo. Dia begitu seksi. Tentu saja aku mengambil banyak gambarnya.

Untung saja aku tak dilarang membawa kameraku meski kadang itu tak diperbolehkan. Entah lah, mungkin stafnya kurang fokus jadi aku lolos masuk dengan membawa kamera di tangan.

Satu per satu lagu mereka bawakan dengan apik secara berselang. Dari lagu beat kemudian berganti ballad. Menyesuaikan dengan kondisi fisik idol agar tak terlalu lelah di panggung. Performa yang begitu memukau dari para member membuat kagum seisi venue. Aku sampai merinding melihat 9 pria tampan tersebut di atas panggung. Mereka sangat berkilau. Mereka bernyanyi secara langsung tanpa lypsinc seperti yang dituduhkan haters di luar.

Hingga tak terasa sudah 3 jam lebih acara itu berlangsung. Total ada 15 lagu yang dibawakan oleh ENKOTA. Kini tiba saatnya mereka mengakhiri konser.

Rasanya tak rela.

Tapi sebelum 9 pria itu berbalik dan turun meninggalkan panggung, mereka memberi kata perpisahan kepada penggemar.

Di mulai dari Ha Joon, si Daddy-able yang berdiri di ujung kiri. Dia memberikan kata-kata terimakasih untuk para penggemar lalu bergantian dengan member lain di sisi kirinya secara berurutan.

Aku hanya mendengar tanpa memperhatikan siapa yang berbicara. Jujur aku lelah. Perhatianku kini tertuju pada ponselku yang bergetar.

Seseorang menelponku.

Mianhae, aku tak bisa mengangkat teleponmu sekarang, batinku begitu membaca sebuah nama di layar ponsel.

Aku kemudian mengetik pesan. Lalu membaca pesan lain yang masuk dan menaikkan alis ketika ada pesan dari sahabat dekatku.

Natha Kim

Se Riz, kau di konser ENKOTA?
Kau pasti membawa kamera kesayanganmu kan? Bisa kau ambilkan beberapa foto Kim Do Yeon untuk sepupuku? Please. 🙏
Aku bayar untuk fotomu nanti.

Ku hela napas.

Aku akan senang hati menyanggupi permintaan sahabatku itu jika dia memintaku untuk mengambilkan foto Jung Jae Hyuk atau member yang lain. Tapi kenapa harus dia? Kim Do Yeon. Pria yang membuatku kesal karena sikapnya saat fansign tempo hari.

Hei, aku belum lupa ucapannya yang membuatku bad mood hingga pulang fansign.

Tapi jika yang meminta adalah seseorang yang sudah aku anggap saudara sendiri, apa aku harus menolak? Bukan masalah bayaran tapi ini permintaan sahabatku. Aku tak bisa mengecewakan dia.

Setelah mengambil napas dan rasa enggan yang teramat sangat, aku mengangkat kameraku. Berharap mereka belum berniat turun dari stage.

Aku tersenyum saat mendapati Jung Won sedang berbicara saat ini.

Aku mengambil gambarnya yang tengah tertawa. Dengan rambut pirang dan sedikit sentuhan warna pink di puncak kepala dan ujung rambut, dia terlihat tampan bukan?

Dua gambar Jung Won terambil. Akan tetapi, jariku kemudian berhenti menekan shutter saat menyadari seseorang di samping Jung Won.

Kim Do Yeon.

Apakah pria itu selalu berdiri di sebelah Jung Wonku? Batinku bertanya.

Tapi aku mengangkat bahu acuh. Baguslah. Aku jadi bisa mengambil foto Jung Won dan Do Yeon sekaligus.

Alhasil aku hanya mengambil 4 foto Do Yeon, itu pun dari samping. Aku tak sabar jika harus menunggu dia berpaling ke arahku dan mengambil fotonya. Demi apa pun, aku malas melihat wajah dinginnya.

Ketika aku menurunkan kameraku, Jung Won melambai ke arahku.

"Riz Noona...!"

Aku bisa mendengar suaranya karena aku berdiri tepat di depan panggung dia berdiri.

Aku tersenyum dan balas melambai.

Tapi perhatian Jung Won kemudian teralih saat Do Yeon berbicara padanya. Sepupuku yang manis itu terdiam sesaat, menoleh padaku cukup lama sebelum menggeleng dan berbicara pada Do Yeon. Entah apa yang Do Yeon katakan. Apakah mereka sedang  membicarakan aku?

Belum sempat menerka, tiba-tiba Kim Do Yeon menoleh dan melihat ke arahku. Membuat mata kami bertemu. Kulihat dia membuka mulut dan menggerakkan bibirnya mengatakan sesuatu.

Meski suara di sekeliling terasa bising, aku masih bisa membaca gerak bibirnya. 

"Aku menemukanmu."

Do Yeon mengucapkan kalimat itu dengan tatapan mata terkunci padaku.

~L'amour~

Aku menghela napas lega begitu keluar dari venue tempat konser diadakan.

"Akhirnya aku bisa menghirup udara segar. Di dalam benar-benar panas," ucapku sambil mengibaskan handfan bergambar Taeyeo di depan wajahku yang kubeli sebelum konser.

Menjauh dari venue, aku menuju area parkir di mana mobilku berada. Setelah itu, aku membawa Kia kesayanganku menuju sebuah kafe yang berjarak tak jauh dari tempat konser diadakan. Kuka. Kafe minimalis yang nyaman.

Begitu aku duduk dan membuka buku menu, aku langsung memesan beberapa menu makanan. Sungguh, aku lapar.

Di sudut kafe, aku memandang sepotong red velvet cupcake ice cream, smoked salmond croissant sandwich yang tampak menggoda ditemani segelas white hot chocolate yang sudah memenuhi meja dengan mata berbinar.

Tapi sebelum mencicipi seperti apa rasa menu tadi, aku harus membalas beberapa pesan yang kuabaikan selama aku melihat konser tadi.

Setelah kuletakkan ponsel, aku menikmati croissant terlebih dahulu. Um, lezat. Ukurannya pas tidak terlalu besar tapi cukup mengurangi rasa  laparku. Lalu aku mencoba cake yang kupesan. Aku memejamkan mata seraya tersenyum begitu sendokan pertama cake masuk ke mulutku. Aku suka rasa manisnya. Masshita. Cake tadi lenyap dengan cepat. Tapi aku masih ingin. Haruskah aku pesan lagi? Atau aku order untuk kubawa pulang?

Saat aku berniat memanggil waiter yang kebetulan lewat, telingaku mendengar ada yang memanggil namaku.

"Se Riz Noona!"

Aku menoleh mencari si pelaku dan aku melihat Kim Jung Won. Pria bersurai pirang itu baru saja masuk ke kafe. Dia berdiri di depan pintu dan melambai padaku.

Aku balas melambai dan tersenyum lebar. Tapi senyumku perlahan menghilang saat melihat seseorang di belakang Jung Won.

Si menyebalkan itu, batinku.

Jung Won berbicara dengan orang itu sebelum mereka berdua perlahan mendekat.

"Noona di sini?" tanya Jung Won begitu sampai di mejaku. "Kebetulan sekali."

Aku mengangguk. Kebetulan yang tidak aku inginkan.

"Yah, aku lapar," jawabku dengan senyum tipis.

"Boleh bergabung denganmu?" tanya Jung Won lagi. Dia menunjuk Do Yeon yang berdiri di sebelahnya. "Hyungku juga?"

Aku memandang pria di samping Jung Won sekilas sebelum mengangguk. Lebih baik ada teman lain daripada duduk sendiri bukan? Terlihat menyedihkan sekali.

"Duduk saja," jawabku.

"Nah kan, aku bilang dia tak keberatan, Hyung," ucap Jung Won pada Do Yeon.

Kulihat Do Yeon hanya mengangguk pelan.

Aku diam saja sementara mereka duduk di depanku dan memanggil waiter.

"Hanya berdua?" tanyaku basa basi.

"Iya. Do Yeon Hyung bilang ingin makan lalu dia memilih kafe ini dan kita bertemu di sini," jawab Jung Won. "Kebetulan yang ajaib."

Aku menarik ujung bibirku. "Kebetulan." Mataku lalu melirik Do Yeon yang sedang berbicara pada waiter.

"Kupikir Taeyeo juga ikut," ucapku lalu memandang Jung Won.

"Taeyeo Hyung dan yang lain makan di tempat berbeda," kata Jung Won.

"Sayang sekali, padahal aku berniat berfoto dengannya." Aku menghela napas pura-pura kecewa.

"Noona suka sekali pada Taeyeo Hyung?" tanya Jung Won ingin tahu.

Aku mengangguk. "Kau tahu? Yang selalu menarik perhatianku dari setiap boygroup adalah main dancer. Dan jangan lupakan jika dia juga tampan. Sangat tampan," ucapku lalu tersenyum membayangkan wajah Taeyeo. "Pria idaman."

"Pria idamanmu seperti Taeyeo hyung?" Tanya Jung Won.

Aku mengangguk dengan semangat. "Iya. Kupikir beruntung sekali wanita yang akan menjadi istrinya nanti. Ah membuatku ingin saja."

"Wah, akan kutanyakan seperti apa wanita yang diinginkan Taeyeo hyung untuk dijadikan istri. Mungkin Noona bisa menjadi kandidat kuat," kata Jung Won menggodaku.

Aku terkekeh dan tak sengaja memandang Do Yeon. Pria itu balas memandang ku tetapi hanya diam.

Apa yang sedang dipikirkan pria itu?

"Ngomong- ngomong, noona sendiri saja? Tak bersama teman?" tanya Jung Won kemudian.

Aku menggeleng. "Teman di studio hari ini ada pemotretan. Mereka lebih memilih bekerja daripada pergi ke konser musik seperti ini. Tapi karena aku dapat tiket konser gratis dan ingin melihat Taeyeo, jadi aku datang ke konser tanpa teman."

"Ck, dasar noona kau bucin sekali," cibir Jung Won.

Aku tertawa.

"Kau tak mengajak teman dekat?"

"Sahabatku sibuk di kantor. Lagipula dia tak ada waktu untuk hal seperti ini. Dia tak suka konser, jadi aku datang sendiri," jawabku.

"Tapi kau menikmati konser kami kan?"

Masih Jung Won yang bertanya.

"Sangat. Kalian terlihat hebat," pujiku seraya mengangkat dua ibu jariku.

Jung Won tersenyum. "Kamsahamnida, Se Riz noona. Kami melakukan yang terbaik karena cinta para fans semua ," jawabnya sambil membungkukkan badan.

Lagi-lagi aku tertawa. Berapa kali sudah sepupuku itu membuatku tertawa? Jung Won benar-benar lucu. Kalian pasti setuju.

Pandangan mataku lalu tak sengaja tertuju pada Do Yeon yang hanya diam. Sama sekali tak ikut mengobrol. Tapi aku tahu dia memperhatikan. Dengan ekspresi datarnya.

Halo? Apakah dia begitu? Maksudku ada apa dengan wajahnya? Dia terlihat tak menyenangkan. Pria berambut hitam ini tak sedang menahan sesuatu kan? 

Seperti tahu kuperhatikan, alis Do Yeon naik.

"Wae?"

Mungkin begitu kira-kira arti pandangan matanya dan aku mengangkat bahu.

"Um,  kau tahu cake di sini enak," ucapku sambil memandang ke arah Jung Won. "Kalian harus coba sendiri." Aku berniat menyendok cake lagi tapi aku baru sadar jika piringku kosong.

Ketika aku berniat memanggil waiter untuk memesan cake lagi, pasalnya tadi gagal karena kedatangan Jung Won, kali ini kembali ter-interupsi karena Do Yeon.

"Aku sudah memesan untuk kita bertiga. Kuharap kau bisa menunggu." Pria itu akhirnya bersuara dan menatapku.

Aku memandang Do Yeon kikuk dan mengangguk. Ternyata dia cukup pengertian memesankan untukku juga.

"Kamsahamnida, Do Yeon-ssi," ucapku.

Do Yeon mengangguk. Sementara Jung Won tersenyum tipis sebelum berdiri.

"Hyung, aku ke toilet sebentar," ucap Jung Won pada Do Yeon. "Kau bisa berkenalan dengan noona ku selama aku pergi," lanjutnya sambil menoleh padaku. "Tapi jangan kau apa-apakan mengerti, Hyung?"

Do Yeon tak bereaksi. Dia sudah sibuk dengan ponsel di tangannya.

Aku menghela napas. Rasanya aku tak tertarik berkenalan dengan pria sedingin dia, batinku. Dari semua member yang aku tahu, kupikir hanya dia yang begitu dingin dengan raut wajah seperti itu. Aku jarang melihatnya tersenyum jika mengunggah foto di akun SNS. Atau hanya aku yang tidak tahu?

Ah entahlah. Yang aku tahu setelah dua kali aku bertemu dengannya setelah fansign, aku belum pernah melihatnya melengkungkan bibir untuk tersenyum. Padaku. Melihat raut wajahnya, aku bisa membayangkan kalimat apa yang keluar dari bibirnya. Pasti sesuatu yang menyebalkan seperti waktu fansign kemarin. Aku tak ingin.

Hening tercipta di antara kami.

Mengapa waiter belum membawakan pesanan? Setidaknya makanan akan menyelamatkanku. Aku bisa pura-pura sibuk makan sementara dia bermain ponsel. Jung Won pun belum kembali. Aku tak tahu apa yang harus aku lakukan.

Bingung, aku meminum cokelat hangatku. Ah, mengapa makanan dan minuman di kafe ini begitu lezat?

"Aku menemukanmu."

Cangkir cokelatku berhenti di depan bibirku. Apakah itu Do Yeon yang berbicara?

Setelah meletakkan cangkirku, aku menoleh.

Memang pria di depanku yang berbicara karena tak ada pengunjung yang berada dekat dengan mejaku. Tak mungkin aku berhalusinasi kan? Lalu apa yang dia bilang? Kalimat sama yang dia ucapkan saat di konser tadi bukan?

"Maaf, apa?" Tanyaku memastikan.

"Aku. Menemukanmu." Ulang Do Yeon. "Aku kembali bertemu denganmu."

"Lalu?" tanyaku.

Bukannya menjawab, dia mengangkat tangan kanannya ke arahku.

Alisku naik. Apakah dia mengajakku berkenalan?

Dia menelengkan kepala melihatku hanya diam.

"Shireo?" Dia bertanya.

Ragu aku mengangkat tangan kananku dan menjabat uluran tangannya.

Meski aku tak menyukai pria ini, tak sopan jika aku menolak kan? Lagipula aku tak ingin dicap sombong olehnya.

"Se Riz," ucapku.

"Aku Kim Dong Yeon. Seperti kau tahu aku biasa dipanggil Do Yeon. Senang bertemu lagi denganmu," ucap Do Yeon.

Ingin sekali aku tertawa.

Senang bertemu lagi denganku? Kalimat itu terasa agak aneh. Benarkah dia senang bertemu lagi denganku? Kenapa? Apakah di balik kalimat itu ada arti khusus atau hanya basa-basi?

Dan satu lagi, bagaimana dia mengajakku berkenalan dengan wajah itu? Wajah tanpa ekspresi bahkan dia tak sedikitpun tersenyum padaku. Setidaknya jika kau mengajak seseorang berkenalan kau akan tersenyum bukan? Tapi pria di depanku ini tidak.

Aku tak mengerti seperti apa sebenarnya sosok Kim Do Yeon.

Apakah aku harus bertanya pada Google mencari tahu bagaimana sifatnya? Atau menonton konten YouTube milik ENKOTA? Ah, tidak terimakasih aku tak berminat. Ingat, aku bukan fangirl yang akan dengan senang hati men-stalking member idol, apalagi Kim Do Yeon. Tak akan. Aku tak suka pria bermulut tajam seperti dia.

💚

---- Notes
Fanbase : basis atau kelompok penggemar

Giveaway : Pemberian hadiah secara cuma-cuma

Aigoo : Ya ampun

I can't believe it : Aku tak  percaya ini

Slogan :  Banner yang berisi tulisan penyemangat untuk idol saat tampil di panggung

Towel slogan : Banner berbentuk seperti handuk hanya saja bergambar wajah idol atau nama idol

Lightstick : Tongkat yang biasa digunakan sebagai simbol atau ciri idol baik boygroup atau girlgroup

Perform : Penampilan

Mianhae : Maaf

Section : Bagian

Seating section : Kelas konser yang duduk

Festival section : Kelas konser yang berdiri

Ballad : Lagu dengan melodi yang halus dan lambat

Lipsync : Sikap seseorang seolah benar-benar menyanyi

Haters : Pembenci

Handfan : Kipas tangan

Waiter : pelayan

Shireo : Tak mau

Stalking : Tindakan mengikuti atau memantau aktivitas orang lain

----Casts

👇Tzuyu Twice as Yoon Se Riz 👇


👇Jungwoo NCT as Kim Jung Won👇

----

Se Riz Yoon
28.08.2020

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro

#nubargwp