Pemotretan

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

L'AMOUR
A Fanfiction

'
Nama, tokoh, karakter dan cerita hanya fiktif,
hasil imajinasi penulis.

💚

Pagi menjelang siang ini Do Yeon terlihat rapi, dia duduk di ruang tengah asramanya dengan kaos hitam yang terbalut kemeja kotak-kotak lengkap dengan sneakers kesayangannya. Dia sedang membaca majalah.

"Do Yeon hyung." Sebuah sapaan membuat yang punya nama menoleh. Dilihatnya Jae Hyuk masuk dan mendekat.

"Hei, Jae," balas Do Yeon menyapa. Dia meletakkan majalah yang tadi dibacanya ke meja. "Di mana Jung Won?" Lanjutnya bertanya.

"Bukankah dia sudah kesini?" Jae Hyuk balik bertanya.

"Ani." Do Yeon menggeleng. "Tak ada yang datang," tambahnya.

Jae Hyuk menautkan alis. "Kemana dia?" Dia bertanya pada diri sendiri.

Padahal sebelum Jae Hyuk datang ke kamar Do Yeon yang ada di lantai 5, Jung Won sudah keluar kamar terlebih dahulu. Tapi mengapa tak ada di sini?

"Padahal kita harus berangkat sekarang," kata Do Yeon. Dia membaca pesan yang baru dikirim sang manager. "Manager-nim sudah menunggu di mobil."

"Tapi Jung Won entah di mana," ucap Jae Hyuk.

"Coba kau hubungi dia," saran Do Yeon.

Jae Hyuk mengangguk lalu segera melakukan panggilan pada Kim Jung Won.

"Nomor yang anda tuju sedang sibuk. Coba hubungi beberapa saat lagi."

Operator yang menjawab panggilan Jae Hyuk.

"Bagaimana?" Tanya Do Yeon yang sudah berdiri. "Dijawab?"

Jae Hyuk mengangguk. "Wanita yang menjawab."

"Mwo? Siapa?" Do Yeon ingin tahu. "Jangan bilang dia sedang bersama...,"

"Operator maksudku, Hyung. Operator yang menjawab."

"Ah, sialan kau, Jung Jae Hyuk." Refleks Do Yeon menepuk punggung dongsaengnya yang tampan itu.

"Lalu bagaimana? Masa kita tinggal," ucap Jae Hyuk.

"Kita tunggu saja di mobil," jawab Do Yeon lalu meraih tas hitam kesayangannya. "Aku akan mengirim pesan padanya agar menyusul." Pria itu lalu mulai melangkah menuju pintu.

Jae Hyuk mengangguk dan menyusul.

Saat Do Yeon dan Jae Hyuk hendak masuk lift berniat turun ke bawah dan meninggalkan Jung Won, pria berambut pirang yang dicari muncul dari dalam lift.

"Hyungdeul," sapa Jung Won mendapati dua hyungnya sedang berbicara.

Do Yeon dan Jae Hyuk menoleh begitu mendengar suara Jung Won.

"Darimana kau?" Tanya Do Yeon.

"Aku telpon tapi nomormu sibuk tadi," timpal Jae Hyuk.

"Dari kamar. Ada yang tertinggal," jawab Jung Won.

"Kami berpikir akan meninggalkanmu jika kau tak muncul," kata Do Yeon lalu masuk ke lift.

"Jahat kau, Hyung," ucap Jung Won. "Tapi aku bisa menyusul ke tempat pemotretan sendiri kok."

"Memangnya kau tahu kita akan pemotretan di mana?" Tanya Jae Hyuk.

Jung Won mengangguk. "Tahu lah."

"Manager-nim sudah memberitahumu?" tanya Jae Hyuk lagi.

"Aniyo. Aku tahu dari orang lain," jawab Jung Won.

"Siapa?" Masih Jae Hyuk yang bertanya.

Jung Won memandang Do Yeon yang sedang fokus pada ponsel birunya. Dia tersenyum.

~l'amour~

Se Riz tersenyum canggung pada Do Yeon yang berdiri di depannya. Wanita itu tak menyangka jika jadwal pemotretannya siang ini adalah member ENKOTA.

"Kim Do Yeon juga?" Tanya Se Riz pada Jay, ketua team pemotretan saat dia melihat Do Yeon bersama Jung Won dan Jae Hyuk masuk ke ruang pemotretan. "Kenapa?"

Jay memandang Se Riz. "Kenapa harus kenapa?"

"Kenapa Oppa tak bilang jika ada dia?" tanya Se Riz.

"Memangnya kenapa?" tanya Jay balik.

Se Riz hendak menjawab, tapi urung. Dia tak mungkin berkata jika idol itu kemarin baru saja menyatakan perasaan padanya kan? Pasti dia bisa ditertawakan karena halu.

Dan sekarang Se Riz merasakan situasi canggung saat bertemu dengan Do Yeon.

"Halo, Do Yeon," sapa Se Riz ramah. Dia tersenyum. Mencoba bersikap biasa saja.

Do Yeon balas tersenyum. "Kita bertemu lagi, Se Riz."

Se Riz mengangguk. "Untuk pekerjaan," jawab wanita itu.

"Mohon kerjasamanya," ucap Do Yeon.

Se Riz kembali mengangguk lalu menoleh pada Jung Won yang sedang berdiri di set pemotretan. Sepupunya itu sedang bersiap.

"Giliranmu setelah Juon," ucap Se Riz memberitahu sambil memandang Do Yeon.

"Baik," jawab Do Yeon. "Aku akan menunggu bersama Jae Hyuk."

Se Riz mengangguk sambil menoleh pada Jae Hyuk yang sedang duduk asyik bermain game.

"Aku permisi," kata Se Riz sambil mengangkat DSLRnya.

"Ne. Hwaiting," ucap Do Yeon menyemangati.

Se Riz tertawa. Membuat Do Yeon ikut tertawa.

Pria bermata kelinci itu lalu menghela napas dan menghampiri Jae Hyuk begitu Se Riz menjauh. Dia duduk di samping si tampan dengan tatapan tertuju pada Se Riz.

"Setidaknya aku masih bisa melihatmu tertawa padaku meski hatiku sudah kau buat patah," ucap Do Yeon.

Jae Hyuk yang baru saja menyelesaikan gamenya menoleh saat mendengar ucapan hyungnya itu. Matanya mengikuti arah pandangan Do Yeon. Alisnya naik begitu memandang seseorang yang tengah sibuk dengan kamera mengarahkan model.

"Patah apa, Hyung?" Tanya Jae Hyuk membuat Do Yeon kaget lalu menoleh. Dia tak tahu jika pria di sebelahnya mendengar yang dia katakan.

"Ranting patah, Jae," jawab Do Yeon asal.

Jae Hyuk tersenyum tipis. "Ranting di mana? Ini studio bukan hutan, Hyung."

Do Yeon mengangkat bahu. Kembali memandang Se Riz yang tersenyum saat berbicara dengan Jung Won.

Di sebelahnya Jae Hyuk mencoba berpikir. Sepertinya memang ada sesuatu antara Do Yeon Hyung dengan fotografer itu, pikirnya.

"Hyung mau ikut bermain?" ajak Jae Hyuk yang mendapati Do Yeon hanya diam.

"Main apa?" Tanya Do Yeon lalu menoleh.

"Game. Among-among. Game baru." Jae Hyuk memperlihatkan ponselnya pada Do Yeon. Membuat pria bermarga Kim itu tertarik.

"Tak ada game di ponselku," ucap Do Yeon.

"Kau bisa mengunduhnya dulu, Hyung," kata Jae Hyuk. "Kemarikan ponselmu," pinta pria ber-dimple itu.

Saat Do Yeon mengulurkan ponselnya, seorang wanita datang.

"Permisi Kim Do Yeon-ssi, anda harus berganti baju dan memakai make up untuk pemotretan. Sebentar lagi giliran anda," ucap si wanita ramah. Lalu menoleh pada Jae Hyuk.

"Dan anda juga Jung Jae Hyuk-ssi. Sekalian saja agar tak terlalu lama nanti."

Do Yeon dan Jae Hyuk mengangguk. Mereka berdua mengikuti wanita tadi ke ruang ganti dan melupakan niat bermain game.

Setelah berganti baju, Do Yeon mengambil napas dalam. Mengatur diri agar tak terlalu tegang di depan kamera. Oke, dia idol yang sudah sering berada di depan kamera tapi hari ini berbeda. Dia melakukan pemotretan di depan fotografer yang adalah wanita pujaan hatinya yang sialnya sudah menolaknya.

Do Yeon gugup.

"Kau bisa lebih rileks, Do Yeon-ssi?" Tanya Jay yang melihat kegugupan Do Yeon.

Do Yeon mengangguk. "Mianhae, aku sedikit gugup," akunya.

"Mungkin kau mau minum dulu atau ke kamar kecil," tawar Jay.

Do Yeon menggeleng. "Tidak. Aku hanya perlu fokus. Maaf." Do Yeon membungkuk.

Jay tersenyum pada Do Yeon. "Tak perlu minta maaf. Aku hanya ingin modelku terlihat rileks dan menikmati pemotretan ini."

Sementara tak jauh, Se Riz memperhatikan Do Yeon dalam diam. Akan tetapi dia tersenyum tipis melihat lucunya teman idol nya itu.

"Kiyowo," ucap Se Riz.

Wanita itu lalu mengangkat kamera dan mendekat saat Jay melambai padanya.

"Santai saja, Do Yeon-ssi. Fotograferku tak menggigit. Kau tak perlu gugup," kata Jay pada Do Yeon begitu Se Riz mendekat.

"Memangnya aku Gucci," kata Se Riz menyebut nama anjing peliharaannya.

"Gucci?" Do Yeon tak mengerti.

"Nama anjingku," jawab Se Riz.

Do Yeon ber-oh sambil mengangguk.

"Kau siap, Do Yeon-ssi?" Tanya Se Riz. Sengaja memanggil dengan sapaan formal karena tak enak pada teman se-team nya. Lagipula teman teamnya tak tahu jika dia sebenarnya sudah berteman dengan idol tampan itu. Tak penting untuk diberitahu kan?

Pria itu memandang Se Riz. Masih gugup tapi mengangguk.

Ayolah jangan membuatku malu di depan Se Riz, batin Do Yeon berdoa.

"Oke, coba berdiri sambil memeluk buket bunga yang ada di sana, Do Yeon-ssi," Se Riz memberikan arahan.

Do Yeon menurut. Mengambil buket berisi bunga cantik berwarna jingga.

"Kau bisa menghadap ke arahku dulu sebelum nanti coba berputar untuk angle yang berbeda. Mengerti?" Tanya Se Riz.

Do Yeon mengangguk dan Se Riz mengangkat ibu jarinya.

Selama setengah jam Se Riz mengambil foto Do Yeon. Dan selama itu pula dia menatap lensa kamera dengan sedikit perasaan berdebar. Entahlah, melihat tatapan Do Yeon membuat hatinya berdenyut. Hampir saja dia hilang fokus saat matanya bertemu pandang dengan Do Yeon dan senyum tersungging di wajah manis pria itu.

"Aku kenapa sih?" Batinnya tak mengerti.

Se Riz menghembuskan napas lega begitu pemotretan Do Yeon selesai. Team sedang beristirahat selama 15 menit sebelum lanjut sesi terakhir.

"Kau lelah?" Tanya Jay pada Se Riz yang sedang duduk mengibaskan tangannya di depan wajah.

Wanita itu menoleh kemudian mengangguk. "Bagian Jae Hyuk, Oppa saja ya," pintanya.

"Kenapa? Tak mau menikmati wajah tampan pria itu?" Tanya Jay pelan. Matanya tertuju pada Jae Hyuk yang sedang tersenyum pada dua temannya dan sang manager.

Se Riz yang hanya melirik di mana member ENKOTA itu duduk lalu menjawab, "Aku sudah cukup lelah dengan dua pria tadi. Lagipula meski tampan, Jae Hyuk bukan tipeku," jawab Se Riz pelan.

Jay tertawa. "Karena kau sudah punya kekasih jadi kau bilang seperti itu. Coba kalau masih sendiri. Pasti kau tergila-gila pada Jae Hyuk."

Se Riz mengangkat bahu. "Meskipun aku single aku tak yakin. Jae Hyuk sungguh bukan tipeku, Oppa."

"Lalu seperti apa tipemu?" Tanya Jay.

"Lee Taeyeo. Leader mereka," jawab Se Riz lalu tersenyum.

Jay terkekeh. "Tipemu terlalu tinggi, Nona."

"Biar saja," balas Se Riz.

"Permisi,"

Se Riz dan Jay serempak menoleh dan mendapati Do Yeon tersenyum di samping kanan mereka.

"Ne, ada apa Do Yeon-ssi?" Tanya Jay ramah.

"Ini, aku membawa beberapa camilan untuk para kru. Terimalah." Do Yeon mengangkat kardus kecil berisi churros dengan wadah gelas sterofoam.

"Wah, kau tak perlu memberi apapun pada kami," kata Jay. "Ini pasti merepotkan kalian."

"Tak apa. Kami ingin." Do Yeon menyerahkan kardus churros pada Jay yang diterima dengan senang hati oleh pria cantik itu. "Terimakasih, Do Yeon-ssi," ucap Jay.

Do Yeon mengangguk.

"Kau sangat murah hati, Do Yeon-ssi," timpal Se Riz. "Gomawo. Semoga Tuhan membalas kebaikanmu." Se Riz tersenyum.

Melihat senyum Se Riz, Do Yeon melengkungkan senyum.

"Semoga Tuhan membalas kebaikanku dengan menjadikanmu milikku, Se Riz," kata Do Yeon. Di dalam hati.

"Semoga kru menyukai ini," ucap Do Yeon.

"Tentu mereka akan menyukainya. Terimakasih," balas Se Riz.

"Terimakasih sekali lagi," kata Jay sebelum main vocal ENKOTA itu pergi dan kembali pada kedua member dan managernya.

"Idol yang murah hati sekali," kata Jay begitu Do Yeon pergi.

Se Riz hanya mengangguk sambil memandang Do Yeon yang sedang tertawa. Wanita itu kemudian menoleh saat merasakan sesuatu yang berat di tangannya. Rupanya kardus churros itu sudah berpindah tempat padanya.

"Kau saja yang bagi, Se Riz. Aku mau ke toilet," ucap Jay dan berlalu meninggalkan Se Riz yang berdecak kesal.

"Menyebalkan," ucap Se Riz sebelum dia membawa kotak churros tadi dan menghampiri team pemotretan untuk membagikan churros.

Begitu lima belas menit waktu istirahat usai, team kembali fokus pada pemotretan. Kali ini Jay yang meng-handle untuk idol Jae Hyuk. Mungkin karena pria itu sudah sering melakukan pemotretan, sang fotografer tak perlu banyak memberi arahan. Pria tampan ber-dimple yang dijuluki visual grup itu menyelesaikan sesi terakhir pemotretan lebih cepat.

"Terimakasih, Jae Hyuk-ssi," ucap Jay begitu pemotretan usai.

Jae Hyuk tersenyum memamerkan dimplenya dan mengangguk pada Se Riz yang sedang duduk di depan laptop mengecek hasil foto. Wanita itu hanya balas mengangguk.

"Kau terbaik, Hyung," ucap Jung Won begitu Jae Hyuk bergabung dengannya dan Do Yeon yang duduk di samping manager-nim.

"Biasa saja," kata Jae Hyuk merendah. "Setelah ini kita langsung pulang kan, Manager-nim?" Lanjutnya bertanya pada sang manager yang sedang memeriksa jadwal di ipadnya.

"Iya kita bisa pulang," jawab sang manager. "Atau kita bisa mampir ke suatu tempat jika kalian lapar."

"Aku pulang saja," jawab Jung Won.

"Aku juga. Ada yang ingin aku kerjakan," kata Jae Hyuk.

Si manajer memandang Do Yeon yang tak ikut berkomentar. Pria kelinci itu sedang memandang Se Riz yang tengah membereskan peralatan bersama teamnya.

"Kau ikut pulang, Doyochi?" Tanya manager.

*

Do Yeon mengetuk-ngetuk kan jari di layar ponsel miliknya. Dia sedang duduk ruang tunggu studio L'amour tempat dia melakukan pemotretan, menunggu seseorang.

Dilihatnya jam yang ada di layar ponselnya. 16.25.

"Apa dia tak langsung pulang dan masih mengerjakan sesuatu di dalam?" Tanya Do Yeon bermonolog.

Tapi pria itu lantas berdiri saat matanya melihat seseorang mendekat.

"Se Riz," panggil Do Yeon.

Se Riz yang sedang mengetik di handphone miliknya mendongak. Wanita itu tersenyum tipis melihat Do Yeon.

"Kau masih di sini, Kim Do Yeon?" Tanya Se Riz begitu sampai berdiri di depan Do Yeon.

"Aku menunggu seseorang," jawab pria itu.

"Siapa? Member yang lain?" tanya Se Riz. "Bukannya kalian sudah keluar beberapa menit yang lalu? Tapi mengapa kau masih di sini? Mereka tak meninggalkanmu bukan?"

Do Yeon menggeleng. "Ani. Aku memang sedang menunggu seseorang."

"Siapa?"

"Yoon Se Riz."

"Aku?" Se Riz menunjuk dirinya sendiri. "Wae?"

"Eum apa kau sudah selesai? Maksudku pekerjaanmu?" Tanya Do Yeon.

Se Riz mengangguk. "Iya. Hanya ada dua pemotretan hari ini. Aku bisa langsung pulang sekarang," jawabnya.

"Ah, kebetulan."

"Kenapa?" Alis Se Riz bertaut.

"Keberatan jika aku mengajakmu makan?" tanya Do Yeon.

"Makan? Sekarang?"

"Iya. Aku-"

"Se Riz, sorry, i'm late."

Sebuah suara menginterupsi kalimat Do Yeon. Pria itu menoleh ke arah suara. Begitupun Se Riz.

Seorang pria berambut pirang berjalan mendekat ke arah mereka.

"Chagi?" Panggilan sayang itu keluar dari bibir Se Riz saat melihat orang itu.

Do Yeon memandang si pria dengan alis terangkat. Sepertinya dia pernah bertemu pria itu. Dan tadi Se Riz menyebut dia apa? Chagi? Chagiya? Sayang?

Do Yeon dan si pria pirang saling pandang.

"Who's he?" tanya pria pirang pada Se Riz.

"Modelku hari ini," jawab Se Riz. Lalu memandang Do Yeon. "He's an idol. Kim Do Yeon from ENKOTA. Aku sudah memberitahumu waktu itu. He's my new friend who's bring back my wallet."

"Oh, i see," ucap si pirang.

Do Yeon hanya diam.

"Eum, aku rasa kalian harus berkenalan," celetuk Se Riz. "Chagi. Would you?" tanya Se Riz pada si pirang.

"Sure," jawab pria di sebelah Se Riz.

"Hai, aku Dong Kyu." Si pirang mengulurkan tangan yang disambut enggan oleh Do Yeon setelah dia ingat siapa pria itu. Pria yang bersama Se Riz di kafe waktu itu. "Kekasih Se Riz."

Do Yeon melepas jabatan tangan itu begitu Dong Kyu menyebut "Kekasih Se Riz."

"Do Yeon," ucap Do Yeon pendek.

Dong Kyu tersenyum. Dia tak memperhatikan reaksi Do Yeon yang tampak tak suka padanya karena dia sudah menoleh pada Se Riz.

"So, can we go now?" tanya Dong Kyu.

Do Yeon mengangkat sudut bibirnya. Mengapa pria ini berbicara dalam bahasa asing? Sok sekali, batin Do Yeon tak suka. Dia lalu menoleh pada Se Riz dan melihat wanita yang mencuri hatinya tersenyum manis pada sang kekasih.

"Do Yeon, aku pergi dulu," ucap Se Riz begitu memandang Do Yeon.

Pergi dengan pria pirang ini? Lalu bagaimana dengan ajakan makanku? Batin Do Yeon.

"Maaf, aku tak bisa menerima ajakan makanmu," ucap Se Riz. "Mungkin lain waktu bagaimana?"

Do Yeon diam. "Oke, tak masalah," jawabnya berat hati.

Se Riz tersenyum. "Kalau begitu, kami pergi dulu. Annyeong, Do Yeon."

Wanita itu kemudian melambai pada Do Yeon sebelum melangkah pergi bersama sang kekasih menuju sebuah mobil mewah Maserati Ghibli berwarna hitam.

Do Yeon masih bergeming di tempatnya. Hatinya tak suka melihat sang pujaan bersama pria lain.

"Jadi, pria itu yang Se Riz bilang CEO? Mana ada CEO mewarnai rambutnya seperti itu?" Cibir Do Yeon.

Do Yeon masih memandang Dong Kyu yang membukakan mobil untuk Se Riz. Mengusap kepala wanita itu dan membuat Se Riz tersenyum lebar.

Satu hal yang dirasakan Do Yeon melihat adegan itu. Kesal.

"Aku tak suka melihat kebersamaan mereka," gumam Do Yeon. "Rasanya aku benar-benar ingin merebut Se Riz dari pria itu agar aku bisa memilikinya. Lihat saja. Akan aku lakukan," tekad Do Yeon.

💚


----Notes

Mwo : Apa

Hyungdeul : Kakak laki-laki ( jamak)

Kiyowo : Imut / Lucu

Churros : Roti goreng camilan khas Brazil

Chagi/chagiya : Sayang

He's my new friend who's bring back my wallet : Dia teman baruku yang mengembalikan dompet milikku

----Casts

Kim Jinhwan iKON as Jay



Kim Dong Hyuk iKON as Dong Kyu


----
Se Riz Yoon
16.09.2020

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro

#nubargwp