INTERMEZZO

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

"Kak?"

"Ya?"

"Boleh ya Gema pergi?"

"Kenapa?"

"Karena harus."

Sejauh obsidiannya memandang cakrawala, hanya tampak biru sang angkasa terbentang luas. Terlukis indah dan tampak begitu menawan. Terbias sang mentari pagi yang menelisik di antara dedaunan. Kemudian perlahan bayangan tentang dua anak tak berdosa yang tercipta sore itu menjelma menjadi penampakan seorang gadis kecil. Duduk merenung memikirkan tentang sesuatu dalam nalarnya, tentang hingga kapan ia harus terus menunggu.

Perlahan langitnya berubah menjadi jingga, namun perasaannya tetap berada di tempat yang sama.

Rasanya seperti sedang berbaring di bawah rimbunan pohon dengan daun yang menguning. Melewati banyak musim tanpa ada lagi sang bayangan kesayangan. Tempatnya mengadukan ceria ataupun tangis murni khas anak-anak.

Oranye di ujung cakrawala bersahutan nyata dengan puncak rasa sedihnya kala itu. Imajinya berpendar redup seiring harapannya akan kedatangan sang pangeran kian memudar.

Natha merasa kian hari eksistensinya mulai tak berguna. Kemudian beranjak dewasa tanpa  ada lagi bayangan itu di sisinya. Menjejas jingga akhirnya tak lagi dapat merasa. Yang tersisa hanyalah pekat sang hitam. Jatuh dalam gelap yang mengikat. Berteman sepi yang kerap kali menusuk ketika datang penghujung hari. Membuatnya berseru dalam ruang kedap suara. Tak ada satupun manusia yang dapat mendengar raungan kepedihannya.

Lalu di antara sayup napas yang tercekat di tenggorokan, pangeran lain kemudian datang. Menariknya dalam pekat si hitam. Memberinya secercah harapan demi mengisi bunga tidurnya kala sang rembulan kembali menampakkan sosok nyata di angkasa.

Memberinya hangat dalam kemelut dingin yang menusuk kulit. Menawarkan gemerlap bintang sebagai hadiah setiap ia membuka mata untuk menjalani hari.

Arjuna, membuat Natha lupa akan sosok Gema. Membuatnya mengerti bahwa ketika sakit bertemu dengan sakit yang lain, justru tak membuatnya semakin sengsara. Namun berbagi luka dalam hangat dekapan keduanya. Menciptakan sebuah kisah baru sebagai pemanis hidup mereka sebagai kedua utusan Adam dan Hawa.

***

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro