25. Urat Nadi Emas

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

"Urat nadi emas?? Laufeyson?!"

"Laufeyson!!"

Tiba-tiba, terjadi kehebohan di sekitar gerbang benteng Utgard. Para pengawal tampak terbelalak menilah penampilan baru Loki, yang sebenarnya ia sendiri tak mengerti. Bukan hanya itu, mereka berkali-kali meneriakkan 'Laufeyson', yang berarti putra Laufey, nama ayah kandung Loki sebenarnya.

Hal yang paling mengejutkan pun terjadi. Salah seorang dari mereka bergegas, lari menuju istana, menyusul kawannya yang tadi sudah pergi lebih dulu. Ada informasi tambahan yang harus disampaikan. Sementara itu, para pengawal lain, memandangi Loki dengan tatapan tak percaya. Seketika itu juga, semuanya berlutut di hadapan Loki.

"Salam hormat, putra sang mendiang Raja Agung Laufey!"

"Ah? Apa maksud kalian? Ada apa sebenarnya?" Loki benar-benar tidak mengerti apa yang terjadi pada dirinya, dan juga para raksasa Jotun di sekitar.  Ia sudah cukup tak nyaman dengan celana kesempitan yang hampir robek seluruhnya, ditambah lagi menjadi tontonan orang banyak seperti ini.

"Sebaiknya, Anda ikut dengan kami menghadap dewan istana. Kereta kuda terbaik telah dipersiapkan."

"Err ... oke. Tapi, bisakah aku minta tolong kalian menyiapkan baju ganti terlebih dahulu untukku?"

***

Kereta kuda yang dimaksud adalah yang ditarik oleh dua kuda terbang, melintasi pemukiman warga di Utgard melalui udara, bebas hambatan. Tiap kerajaan dari dunia mana pun memiliki kendaraan yang seperti ini, untuk menghormati tamu-tamu istana yang sangat penting. 

Loki tidak tahu, mengapa dirinya jadi berkesempatan untuk menaiki kereta jenis ini. Bukan hanya kereta, ia juga diberikan pakaian ganti dengan bahan kulit terbaik yang pernah ada di Jotunheim.

Apakah ini semua karena aku adalah putra dari raja sebelumnya? Tapi, dari mana mereka mengetahuinya? 

Loki mengulurkan kedua tangan. Garis urat emas yang ia miliki semakin terlihat, menghiasi kulitnya yang berwarna biru saat ini.

Aku tiba-tiba memiliki tubuh raksasa Jotun. Hanya dengan satu kali sentuhan dari seorang Jotun lain. Bagaimana bisa selama ini aku bertahan dalam tubuh dewa?

Selagi Loki memikirkan semua hal tersebut, si kusir memberitahukan lokasi. "Sudah sampai, Tuan. Selamat datang di istana Thrymheim."

Bangunan yang telah berdiri menjulang tinggi selama berabad-abad itu menyambut Loki dengan nuansanya yang gagah dan historis. Sama seperti tembok perbatasan yang melingkari Kota Utgard, istana dengan empat menara di tiap sudut mata anginnya itu juga terbuat dari dinding bebatuan marmer yang diangkut dari pegunungan utara Jotunheim, bercampur es beku abadi yang menopang seluruh pilarnya. Nuansa biru es, putih salju dan krem marmer mewarnai sepanjang interior istana.

"Salam hormat!"

Seseorang menghampiri Loki dengan pakaian kulit lengkap dengan pelat besi yang melintang di dada, serta kampak besar yang menempel di punggung. Di tangannya, ia memegang helm besi dengan hiasan bulu di atasnya.

Raksasa ini tampak jauh lebih tua dibanding Loki. Otot-ototnya yang besar menyiratkan bahwa dia lebih dari sekadar prajurit biasa di Jotunheim. Jumlah bulu yang banyak di helm menunjukkan tingginya pangkat yang ia punya.

Meski tampak begitu tinggi dan sangat terhormat, ia menunduk dalam sesampainya di hadapan Loki.

"Perkenalkan, nama saya Tormund, Komandan Besar pasukan Jotunheim," ucapnya. Sementara kereta kuda yang mengantarkannya telah pergi, meninggalkan Loki hanya sendirian bersama Tormund.

"Sudah cukup. Jangan menunduk padaku sampai seperti itu." Loki mengangkat sebelah tangan. "Aku tidak mengerti, mengapa perlakuan kalian semua tiba-tiba berbeda. Aku tidak mengerti kenapa aku berubah jadi Jotun, padahal sebelumnya aku datang ke dunia ini dalam wujud Aesir!"

Tormund tersenyum. Kemudian, ia menunjuk garis urat berwarna emas yang menghiasi tubuh Loki yang baru. "Ini adalah bukti kalau Anda adalah keturunan Raja Laufey. Beliau adalah pemimpin terlama dan paling berjasa dalam keberlangsungan Jotunheim. 

Namun, takhtanya terputus saat beliau tiada dalam peperangan silam, karena dinyatakan tidak memiliki keturunan."

Loki diantarkan menuju ruang singgasana, tempat Raja Thiazi berada. Keterkejutan yang sama ditunjukkan pula dalam raut wajah sang penguasa. "Laufeyson!"

Thiazi telah tampak berbeda dari sebelumnya. Tidak ada lagi punuk mengganggu akibat tulang punggung yang bungkuk. Ia dapat berdiri secara tegap sekarang. Tubuhnya lebih berisi, dengan otot-otot sedang di lengan. Rambutnya kembali tumbuh lebat, keriput-keriput di wajahnya pun hilang, berganti dengan janggut yang menggantung satu sepanjang kelingking di bawah dagu. Ia tampak lima puluh tahun lebih muda saat ini. 

Thiazi sampai turun dari singgasana demi melihat Loki lebih dekat. Meski pandangan matanya tak lagi kabur, ia tetap merasa perlu memastikan bahwa urat emas yang muncul di tubuh Loki bukanlah palsu.

"Aku benar-benar tidak menyangka, dapat bertemu dengan keturunan junjunganku di usia senja ini. Aku tidak tahu bahwa Raja Laufey memiliki seorang putra!" seru Thiazi penuh haru, seraya menitikkan air mata.

Aku diambil Dewa Odin saat masih bayi. Mungkinkah kelahiranku saat itu belum sempat diumumkan oleh orang tua kandungku? 

"Dahulu, saat ayahmu masih hidup, aku adalah panglima kepercayaan beliau. Akulah pula yang menjadi tangan kanannya selama ia memerintah negeri ini," jelas Thiazi. Tangannya mengusap lengan atas Loki. "Kau mirip sekali dengannya!"

"Aku tahu, kalau aku adalah putra Raja Laufey, meski baru beberapa tahun belakangan ini," sahut Loki. "Aku hanya bingung kalau ternyata bisa berubah menjadi Jotun. Padahal, selama ini aku berpikir bahwa tubuhku aneh karena memiliki postur dewa."

"Aha, kamu memiliki kemampuan sihir pengubah wujud yang hebat, sepertinya." Thiazi tersenyum lebar. "Menurun dari ayahmu. Hanya, kau tak sadar telah menggunakannya sejak lahir, dan tak bisa mengontrolnya!"

Selama ini, aku telah memiliki kemampuan sehebat itu?! Mungkinkah aku bisa belajar bagaimana mengontrolnya? gumam Loki tak percaya. Lelaki itu melirik sang raja raksasa di hadapannya, lalu berdeham.

"Oh, apakah tujuanmu kemari adalah untuk mengambil takhta yang ditinggalkan ayahmu? Aku hanya mengisi posisi ini sebagai pengganti, karena akulah tangan kanannya." Thiazi sedikit bersyukur. Thiazi berpikir, Loki bisa menjadi pengganti putrinya, Skadi, yang super polos itu untuk menjadi pemimpin Jotunheim.

Loki langsung terkejut ketika Thiazi justru menawarkan posisi raja. "Hah? Tidak! Tidak!! Aku kemari bukan untuk itu! Lagi pula, aku tidak pernah mengenal Jotunheim sebelumnya! Warga pasti gempar. Aku bukanlah siapa-siapa di sini, tidak seperti ayahku dulu!"

Kemudian. Loki menjelaskan bahwa ia ingin kembali dengan membawa pulang Dewi Idunn. "Aku tahu kalau kaulah yang menjelma menjadi elang dan mengintai istana, lalu menculik Idunn."

"Kau benar. Aku tidak akan mengelak. Aku tidak ingin berbohong pada keturunan Laufey." Thiazi pun menerangkan, bahwa ia membutuhkan apel-apel Idunn hanya sampai Skadi siap menjadi ratu. "Dewi Idunn kami rawat dengan baik di sini. Kami hanya ingin Dewi Idunn membuat perkebunan apel yang sama seperti di Asgard.

Aku terpaksa menculiknya karena kau tidak yakin Aesir akan setuju untuk negosiasi. Mereka selalu melihat kami sebagai makhluk bermasalah." 

Rupanya, masalah yang sama denganku dan Sigyn, batin Loki. Lelaki itu menggeleng saat mendengar pernyataan Thiazi. "Keadaan iklim dan tanah Jotunheim tidak cocok untuk hal itu. Di sini terlalu dingin, sementara Asgard selalu bercuaca hangat."

"Kau benar. Dewi Idunn  juga sudah berkata demikian. Namun, aku tetap bersikeras untuk mencoba. Ini semua demi masa depan negeri ini! Tidak ada jalan lain!" seru Thiazi.

Namun, Loki tak setuju. Ia menemukan solusi, sekaligus cara untuk menyelamatkan takdir hidupnya bersama Sigyn.

"Kembalikan Idunn ke Asgard. Sebagai gantinya, aku akan mencoba bernegosiasi dengan Dewa Odin untuk setuju mengimpor sebagian apel ke Jotunheim," ucap Loki.

Dahi Thiazi langsung berkerut. "Aku tak yakin mereka akan setuju saja dengan hal itu!"

"Tentu tidak! Harus ada tambahannya!" sahut Loki. "Yaitu, kau juga harus mengajariku cara mengontrol bakatku dalam mengubah wujud."

***

Baca di Karyakarsa.com/ryby sudah TAMAT hanya Rp. 1000/bab! Tanpa apk, tanpa download, tanpa jeda iklan.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro