#6 - shibuya

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng


tak terasa,

matahari bersenda gurau dengan rembulan.

siang berganti malam, kini minho dan jisung tengah berhenti di antara lautan pengunjung shibuya, dengan beberapa strip foto, sepasang bando mickey mouse merah merona (tentu, itu semua menjadi hasil rengekan seorang jisung) dan beberapa tas belanja yang entah apa saja isinya.

"mau kemana lagi, nih?" tanya jisung sambil mengemut lollipop berukuran besar yang baru dibelinya dari seven eleven terdekat. "rugi kalau langsung ke hotel, baru jam 10."

mengangguk pelan, minho mengamati berbagai pusat hiburan di hadapannya, sesekali berhenti untuk mendecakkan lidah. "hmm—"

drrt, drrt!

merasakan smartphone-nya berdering hebat dibalik saku celana, minho merogoh gawai tersebut asal sebelum menghentikan seluruh aktivitasnya.

"sebentar," sahutnya. "ada sms masuk."











christopher bang
minho, i'm so sorry for lying. the guy you saw earlier was my boyfriend, woojin. we've been together for couple months. i don't think LDR worked for me. can we... still be friends?











mengunci smartphone-nya malas, minho hanya mampu mendesah pelan sambil menepuk bahu jisung, memberikan laki-laki itu sebuah tatapan yang sulit untuk diartikan.

"jisung."

"ya?"

"truth or dare?"

terdiam sesaat, ia berusaha menimang-nimang keputusannya sebelum berkata, "—dare. butuh sesuatu yang menantang untuk bikin malam ini nggak membosankan."

menunjuk kearah sebuah gedung dengan baliho bergambar minuman keras, minho menyeringai tajam tanpa sekalipun berkedip.

"clubbing, yuk?"












"clubbing?" jisung tertawa renyah, menatap minho yang kini hampir tak sadarkan diri di antara botol bir. "makan tuh clubbing."

menghiraukan hentakan musik edm yang terus berusaha mendominasi indera, jisung berusaha keras untuk tidak memarahi minho yang justru mabuk di meja bar.

sejatinya, tak sekalipun kedua lelaki itu pernah menginjakkan kaki di tempat hiburan malam. bukan membenci, hanya saja kurang menarik untuk mereka yang lebih memilih bersantai di rumah sambil menonton film atau membaca buku fiksi.

dan saat ini,

jisung mampu merasakan bahwa pengalaman pertama tersebut akan menjadi awal yang buruk bagi mereka.

"chan bangsat, anjing, sialan . . ." racau minho untuk kesekian kalinya. "ah, goblok!"

"hmm, pokoknya semua orang di dunia ini tuh jahat, ya. kasian lee minho," angguk jisung cuek sambil menyesap minumannya.

"gue udah susah-susah pertahanin hubungan
ini, dan ternyata disini lo selingkuh sama orang lain . . . kurang apa sih gue?"

"mungkin bukan lo yang kurang, dianya aja
yang brengsek," tambahnya pelan.

refleks, minho (berusaha) mengalihkan tatapan mautnya dan berteriak, "lo diem aja, deh!"

jisung menghela napas kasar.

sebelum ia dapat membalas perkataan minho, laki-laki yang dua tahun lebih tua darinya itu seketika beranjak dari tempat duduk, berjalan mendekatinya yang kini memundurkan tubuh sejauh mungkin.

"m-mau ngapain?" jisung melebarkan kedua matanya.

"truth or dare?"

menggelengkan kepalanya cepat, ia membalas, "sekarang b-bukan giliran lo."

"truth or dare, jisuuung?"

"truth," biar gampang, batinnya. "cepetan, biar kita bisa langsung cari hotel. baterai gue habis, nih, nggak bisa dipakai buat buka trivago."












"pernah ngerasain kupu-kupu berterbangan di dalam perut, nggak?"

jisung menyemburkan minumannya. "h-hah?"

dan sesederhana itu, tanpa sepatah kata, minho segera menempelkan bibir delimanya di atas milik jisung, sebelum menjatuhkan diri ke lantai dan segalanya menjadi gelap.




.。*゚+.*.。(❁'◡'❁)。.。:+*




HAHAHAHAHA IDIHHHH NULIS
APAAN SIH GUE

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro