8.

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Setelah bertemu dengan Gyomei pikiran gadis itu kalut saat berjalan ditengah hutan. Seperti apa yang harus dia lakukan jika benar nanti kepalanya dipenggal para Hashira?

'Aku.. takut.' batin (y/n)

"Oi bukankah kau iblis juga." Ucap iblis tersebut menawarkan sesuatu, "bergabunglah denganku untuk memburu manusia." Lanjutnya lagi

"Huft.. tidak minat." Ucap (y/n) terhenti dari jalannya kemudian bersiap memegang pedang miliknya

"Ayolah, kita akan memakan daging manusia bersama." Ucap sang iblis

"Huph." (y/n) langsung menutup mulutnya

'Memikirkannya saja mual.'

"Akan ku buat Muzan-sama mengakui diriku bahwa aku bisa banyak membunuh manusia." Ocehan iblis yang satu ini membuat (y/n) muak

"Berisik." Gumam (y/n)

(y/n) mengeluarkan teknik pernafasan bulan untuk membunuh iblis, tetapi sebelum dipenggal iblis itu terus berbicara.

'Walaupun iblis ini bukan iblis bulan atas, pasti mereka akan tetap berkomunikasi dengan Muzan.'

"Bagaimana kalau kau bertanding denganku?" Tanya iblis tersebut

"Kau ini banyak bicara ya, mati saja sana." Gumam (y/n) mengayunkan pedangnya

"Hei! Mana ada iblis membunuh iblis!" Sang iblis menghindari serangannya

"Ada, iblis seperti diriku yang akan membunuhmu." Ucap (y/n)

"Aku akan melaporkan-" ucapan iblis tersebut terpotong

"Tidak perlu melaporkan kepada Muzan, karena aku akan membunuhmu." Ucap (y/n) ketika sudah memenggal kepala sang iblis.

Setelah membunuh iblis itu (y/n) terhuyung hampir jatuh jika tidak memegang batang pohon hutan, dirinya lelah karena belum istirahat.

'sepertinya terlalu lelah hari ini.'

'bahaya jika sangat lelah, aku bisa lapar.'

'Jalan ini dekat dengan rumahku yang dulu.'

***

Kediaman rumah (F/n) sangat sepi saat dimasuki oleh (y/n) dengan diam-diam, keadaan rumah pun terlihat rapih dan bersih. Seperti tetap ada yang mengurus rumahnya.

"Aku sedikit kangen tempat ini." Gumam (y/n) mengelus rak meja yang dihadapannya

"Bagaimana kabar lab ku ya?" Gumam (y/n) terkekeh kecil

Sret.

"Siapa kau?" Tanya pengurus rumah (y/n) yang bernama Aya

"Ini aku." Jawab sang gadis

"(y/n)-san? Bagaimana bisa.." Aya terkejut tentu saja

"Rumah ini sedang gelap mungkin kau tadi tidak mengenaliku." Jelas (y/n) menunjukkan wajahnya dengan lilin yang ia nyalakan tadi

"Bukan itu... Maksudku (y/n)-san bagaimana bisa masih hidup?"

"Ceritanya panjang nanti akan aku ceritakan."

"Sebelum itu tangan anda terluka karena pisau saya, akan saya obati." Ucap Aya panik

"Tidak perlu, nanti akan langsung sembuh."

"Hah- baik."

"Rumah ini kau jaga dengan baik." Ucap (y/n) ketika melihat sekitar

"He'em." Aya mengangguk

"Ikut aku, akan aku ceritakan dari awal." Ajak (y/n) yang diangguki semangat oleh Aya

Setelah (y/n) menceritakan semua kejadian yang menimpa dirinya kenapa menghilang berminggu-minggu, dan bagaimana bisa terjadinya berubah menjadi iblis, tidak memakan manusia hingga saat ini.

"Aku mohon padamu jangan mengatakan kepada siapapun." Ucap (y/n) sendu

"Baik saya tidak akan mengecewakan anda!" Ucap Aya semangat

"Baiklah, aku ingin beristirahat untuk memulihkan diriku." Ucap (y/n) terlihat sudah lelah, "jika aku sudah lepas kendali tolong tutup mulutku untuk tidak menggigit siapapun." Lanjutnya lagi

"Anda tidak akan melakukannya saya yakin, tapi akan saya lakukan jika terjadi sesuatu." Ucap Aya

"Terimakasih, kembalilah istirahat Aya."

"Iya, saya permisi." Pamit Aya keluar dari kamar

"Aku harus pergi mandi dulu sebelum tidur." Gumamnya

(y/n) bangun dari duduknya untuk pergi berjalan ke kamar mandi, dia ingin membersihkan diri setelah membunuh iblis. Saat dalam kamar mandi pun gadis itu terus merenungi dirinya.

"Gelangnya dipakai." Ucap si gadis

"Bukankah Gyomei tadi terlalu dekat untuk menahan diriku?" Gumam (y/n) sambil menutup mulutnya seketika wajahnya merah

"Ah! Aku sedang memikirkan apa!" Ucap (y/n) geleng-geleng

"Mungkin aku tidak akan keluar rumah dulu." Ucapnya lagi

Setelah keluar dari kamar mandi pun (y/n) menyukai kamar dan rumahnya yang ia tempati daripada harus menginap di tempat penginapan luar dari kemarin. Saatnya harus istirahat dan memulihkan diri (y/n).

***

Sesuai dengan ucapan dirinya bahwa ia tidak akan keluar rumah dalam lumayan lama, lebih tepatnya untuk meneliti bunga Blue Spider Lily. Apakah (y/n) bisa membuat obat ini menjadi kebal sinar matahari saat dirinya keluar?

"Apakah akan berhasil?" Ucap (y/n) memandangi obat bunga tersebut

"Pasti akan berhasil!" Ucap Aya semangat

"Semoga saja." Ucap (y/n)

Setelah dimintai oleh (y/n) bahwa Aya disuruh untuk melakukan atapnya tetap terbuka sedikit agar cahaya matahari tetap masuk, dimulailah penelitian (y/n) untuk membuat obat.

"Kwak! Kwak!" Kyo datang membawakan sesuatu

"Sepertinya anda mendapatkan surat." Ucap Aya

"Surat? Dari siapa?" Tanya (y/n)

"Dari Kagaya-sama." Jawab Aya sambil memberikannya untuk (y/n)

"Terimakasih, aku pergi ke kamar dahulu." Ucap (y/n) pergi dari ruangan lab

"Silahkan."

(y/n) jalan pergi menuju kamarnya untuk membuka surat tersebut, apa yang Kagaya-sama ingin katakan? Pikirnya.

Satu kata demi kata ia baca hingga selesai, (y/n) terharu membacanya bahwa Kagaya menginginkan untuk kembali dengan bersumpah atas dirinya. Didalam kamarnya dirinya sedang menangis.

"Kenapa anda seperti ini?!" ucapnya menangis

"B-bahkan anda.. bersumpah atas diriku."

"Aku.. h-hanyalah anak biasa yang berubah menjadi iblis."

"Tapi apakah sudah waktunya?"

"Kagaya-sama terimakasih." ucap (y/n) terus bergumam memandangi surat dihadapannya

Setelah menangis membaca isi surat tersebut (y/n) keluar dari kamar yang sudah berganti malam, dirinya sudah tenang. Terlihat Aya dan Kyo yang melihatnya khawatir jika terjadi sesuatu.

"Apa ada yang terjadi sesuatu kepada anda?" tanya Aya

"Hum tidak ada." jawab (y/n) berbohong

"Kwak! ada satu hal lagi." ucap Kyo

"Apa lagi?" tanya (y/n) bingung

"Kwak! Dirimu harus membalas surat itu untuk setuju atau tidak! Kwak!" jawab Kyo

"Aku akan memastikan nanti untuk membalasnya." ucap (y/n) meninggalkan mereka berdua

Saat ini mantan pilar bulan sedang berjalan sekitar halaman rumah yang kurang pencahayaan, namun dirinya sekarang bingung untuk membalas setuju atau tidak sambil memandangi pepohonan Wisteria.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro