MY LAST WORD - RELATIONSHIP

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Hajime Naru
Menjadi sepasang kekasih semenjak insiden tidak jelas maksud nya itu. Tentu nya, hubungan mereka tidak semulus jalan tol. Banyak sekali halangan yang membuat sepasang kekasih ini salah paham hingga sering terjadi pertengkaran yang tidak masuk di akal

Meski tidak ada yang saling mengalah, namun ikatan cinta mereka kuat, meski Hajime harus berkali kali meyakinkan Naru bahwa dirinya hanya mencintainya

Kesibukan
Menghalangi mereka untuk bertemu, meski hanya sedetik, seolah waktu memisahkan mereka, waktu seolah hendak memutuskan atau membuat kesalah pahaman kembali pada 2 manusia yang saling mencintai ini

Hari ini seperti biasa, Hajime kembali padat oleh kegiatan Idolish nya. Jarang sekali ia dapat bertemu sang kekasih, begitu juga sebalik nya. Namun, Naru, ia tak sesibuk Hajime, kegiatannya hanya mengajar dan kalau pun di perlukan di Tsukino Talent barulah ia sibuk

Meskipun ia berada di Tsukino Talent ia tak dapat bertemu Hajime, kadang kala Hajime tak ada, kadang kala ada namun ia masih berkencan dengan kegiatan nya

Hingga terbesit di benak Naru, suatu pertanyaan

Apakah Hajime melupakan nya ?
Apakah Hajime masih mencintainya ?
Tulus kah semua yang di lakukan Hajime padanya ?

Tidak
Ia harus membuang pikiran negatif tersebut

Bagaimana caranya kalau ia berkali kali berdoa agar Tuhan sendiri mengizinkan mereka bertemu meski dengan sapa-menyapa atau berpapasan ?

Seperti biasa dengan hari sebelum nya, Hajime kembali di sibukan oleh pekerjaan nya. Tiada hari tanpa pekerjaan, bahkan Hajime sedikit bosan jika ia harus bekerja bekerja dan bekerja. Tidak adakah jadwal kosong untuk nya ?

Bahkan ia tidak sempat mengirim pesan pada Naru, ia tidak dapat bertemu dengan nya bahkan tidak dapat membalas pesan dari Naru secara tepat waktu

Sementara itu, Naru memandangi ponsel nya terus menerus, bermaksud menunggu pesan masuk dari sang kekasih. Namun, sampai detik ini, tak kunjung ada pesan tersebut. Naru mulai bosan , ia menaruh ponsel nya, lalu membaringkan diri pada kasur nya, membiarkan apa yang seharusnya terjadi, terjadi saja. Jika memang Hajime lupa akan dirinya, biarlah itu terjadi demi kebaikan nya

"Kau bahkan tidak mengirim kabar padaku, apa kau benar benar melupakan ku ?..," batin Naru

Ia sendiri tidak dapat mengajar hari ini, dikarenakan sakit yang menghalangi dirinya untuk pergi mengajar

"Onee-san," tampak Ryuki memasuki kamar sang kakak, membawakan bubur serta cokelat hangat di satu nampan untuk Naru

"Hm," hanya gumaman sebagai jawaban

"Makan lah dulu, ini kubawakan untuk mu," Ryuki menaruh nampan yang berisi bubur serta cokelat hangat diatas meja samping ranjang tempat Naru tidur

"Aku tidak lapar," jawab Naru dengan nada biasa

"Tapi, onee-san harus makan.."

"Aku tidak lapar," jawaban yang sama yang Naru lontarkan pada Ryuki

"Onee-san, doushita ?,"

" Daijoubu,"

"Tapi..."

"Cukup Ryuki ! Cukup ! Aku ingin istirahat, tinggalkan aku sendiri !," Naru membentak adik nya tersebut, cairan bening mulai membasahi bantal nya, ia meremas sprei kasur nya

"Gomen.." Ryuki segera keluar meninggalkan kakaknya tersebut, ia sempat heran. Akhir akhir ini, kakak nya sering sekali menangis, hampir tiap malam, Ryuki bisa mendengar tangisan dari sang kakak

Ia keluar, kembali, ia mendengar isak tangis kakaknya, entahlah, ia tidak tahan mendengar isakan sang kakak, membuat dirinya bertekad menuju orang yang bersangkutan

Ai

Orang pertama yang terlintas dalam benaknya, orang yang sangat dekat dengan keluarga nya terlebih lagi dengan kakak nya. Ryuki menuju apartemen Ai, diketuknya pintu apartemen nya

"Oh, Ryuki-kun, doushita ?,"

💜

"Souka, tapi, aku benar benar tidak tahu kalau Naru-san bisa seperti itu,"

"Maka dari itu, aku ingin agar kau membantu ku mencari sebab onee-san seperti ini," Ryuki menatap Ai dekat serta serius

"R-ryuki-kun bisa jauhkan sedikit ? Ahah," Ai sedikit mendorong Ryuki agar menjaga jarak darinya, pasalnya Aoi berada di apartemen nya, bisa gawat kalau Aoi mengetahui tindakan Ryuki yang menjadi kesalahpahaman diantara keduanya

"Sst, aku tidak akan macam macam," Ryuki masih tetap pada posisinya

"E-etto, ah, aku tahu siapa orang nya," Ai segera pada pikiran nya

"Hm ?,"

"Di-dia seorang yang baik sebenarnya, m-menurutku tak baik bagimu menganggap nya seorang yang menyakiti Naru-san,"

"Oh, lalu siapa dia ?,"

"Mutsuki Hajime, kekasih dari onee-san mu," Ai segera menjauhkan posisi duduk nya dari Ryuki

"Hm,"

"Baiklah, kurasa itu sudah cukup," Ryuki berdiri dari posisi duduk nya

"Ehm, Ryuki-kun, berjanjilah padaku untuk tidak menyakiti nya,"

Ryuki hanya diam sejenak sebelum Ai kembali berkata

"Demi onee-san mu,"

".. Akan ku pikirkan, sebelum itu, temui aku di taman Sakura," ucap Ryuki lalu segera singgah dari apartemen Ai sebelum gadis itu menjawab nya

"T-tapi.. Untuk apa ?," gumam Ai

"Ai ? Ada sesuatu ?," tanya Aoi sembari memegang pundak sang kekasih

"I-iie," Ai menggeleng, ia sendiri tidak bisa menceritakan kegundahan dalam hati nya

"Daijoubu ?," tampak Aoi mengetahui masalah Ai melalui raut wajah nya

"Daijoubu desu,"

"Jangan pendam sesuatu, Ai,"

"Ti-tidak, hanya telpon iseng saja," Ai terpaksa berbohong. Walau benak nya mulai merasakan sesuatu yang tidak enak

"Souka, panggil aku kapan saja kalau ada masalah,"

Ai hanya mengangguk

💜

10.00 PM

"Sial," gumam Hajime di sela sela ia menatap layar ponsel nya yang menunjukan pukul 10 malam, sudah terlalu malam ia bekerja hingga lupa mengirim kabar pada sang kekasih

Tatkala ia juga mengendarai mobil bersama Haru rekan nya, pulang bersama di rumah kediaman nya, Haru sendiri yang meminta, Hajime mengizinkan

Disamping itu, Haru juga mengetahui hubungan partner nya dengan seorang guru TK¹ . Ia juga banyak melihat Hajime yang akhir akhir ini sibuk hingga mungkin kemungkinan ia tak dapat bertemu dengan kekasih nya tersebut

"Doushita, Hajime ?," Haru memutuskan bersama

"Aku terlambat, memberi kabar pada Naru,"

"Souka, Hajime,"

"Nani ?,"

"Tidak ada kata terlambat dalam memberi kabar, meski kau memberi kabar padanya larut malam pun, aku yakin, Naru pasti senang meski dia sedikit kecewa padamu," ucap Haru

"Begitu, aku jadi tidak begitu peka karena banyak nya pekerjaan bulan ini,"

"Pasti ada waktu dimana kalian akan bersama menghabiskan waktu itu," Haru sedikit terkekeh

Hajime tersenyum tipis mendengar perkataan dari sahabatnya tersebut, memang benar, pikirannya terbagi antara pekerjaan serta Naru sendiri

Mau bagaimanapun
Sulit baginya bertemu dengan Naru, selalu terhalang oleh waktu, tiada yang membiarkan mereka bersatu, hanya untuk sekali waktu

Ia hanya bisa berpegang pada pengharapan nya yaitu, dapat menghabiskan waktu bersama dengan Naru

"Arigatou, Haru,"

"Douita," Haru tersenyum lega

"Gomenasai, Naru,"

Hajime segera mengetik pesan tentang kabarnya hari ini di sela sela ia menyetir

Berharap Naru membalas pesannya esok pagi































































Story By _AriseeAisee15_

The Continuatin Story From First Love


Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro