MPBF - 22

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Jadi di sini tuh karakter si Saka selain posesif dia juga player. Bisa dipahami di bagian blurb. Nah si Meisya sama Aluna ini termasuk cabe-cabeannya HAHAHA😋

***

"Aku butuh liburan. Merefreshingkan pikiran." - Saka Aldino Justine

***

"Besok pagi kita harus terbang ke Bali," ujar Saka selagi matanya terfokus pada berkas yang berada di tangannya.

Audrey yang sedang berdiri di depan meja Saka sedikit membolakan matanya. Kenapa mendadak sekali? Toh lagipula seingat Audrey dalam waktu dekat ini Saka tidak memiliki jadwal apapun di luar kota.

"Ke Bali? Dalam rangka apa, Pak? Setahu saya, jadwal Pak Saka, tidak ada ke Bali dalam sebulan ini apalagi besok pagi," ujar Audrey menjelaskan.

Saka menutup berkas yang berada di tangannya, tersenyum mengejek Audrey. Rupanya sekretarisnya ini belum mengenal banyak tentang perusahaan Karisma Enterprise.

"Kita cek resort yang ada di Bali."

"Hah?"

"Udahlah, nanti juga kamu paham. Lebih baik sekarang kamu keluar dari ruangan saya."

Audrey tidak bisa berkata-kata lagi, gadis itu hanya menganggukan kepala patuh dan berjalan keluar dari ruangan Saka.

***

"Jadi apa yang bakal kita lakuin buat resort itu, Sak?" tanya Audrey.

Saat ini Audrey dan Saka sudah berada di dalam pesawat. Beberapa menit lagi pesawat itu akan melakukan take off.

Dan Saka sudah menceritakan semuanya pada Audrey. Hingga alasan mereka pergi ke Bali untuk mengecek Karisma Resort yang Saka dapatkan laporannya jika belakangan ini resort itu selalu sepi sehingga Saka harus melakukan meeting dengan seluruh pegawai di sana untuk memperbaiki pelayanan di sana atau apapun yang membuat para wisatawan dalam ataupun luar negri di Bali tertarik untuk menginap di Karisma Resort.

"Coba kamu pikirkan." Bukannya menjawab pertanyaan Audrey. Saka justru menyuruh Audrey untuk memikirkannya juga.

"Oh iya sebenarnya siapa nama kamu?" tanya Saka. Membuat Audrey langsung menoleh ke arahnya.

"Audrey Latisha, Sak."

"Audrey Latisha A? Apa A nya?"

"Hah? Penting?" tanya Audrey tak habis pikir. Saka tersenyum manis seraya menganggukan kepalanya.

"Iya. Aku pacarmu 'kan?"

Audrey menelan salivanya dengan susah payah. Jantung Audrey selalu berpacu dengan cepat jika Saka mengatakan atau melakukan sesuatu yang seolah dirinya memang adalah kekasihnya. Audrey tidak pernah mengiyakan ucapan Saka yang meminta dirinya menjadi kekasihnya, tapi Audrey juga tidak pernah menolak 'kan?

"Jadi apa nama A yang ada di belakang nama Latisha? Aku tadi gak sengaja liat nama itu di paspor kamu yang jatuh dari dompet kamu itu," jelas Saka.

"Ah itu nama belakang Daddy-ku. Sama kayak kamu yang pake nama Justine. Cuma dari dulu aku hanya lebih suka pakai inisialnya saja," jawab Audrey. Gadis itu masih menatap Saka dengan senyuman lebarnya.

"Oh. Kamu punya paspor, berarti kamu pernah ke luar negri?"

"Iya. Beberapa kali."

"Kalau begitu, next time kita ke Paris. Melihat cabang perusahaan Papa di sana," ujar Saka yang mendapat anggukan kepala setuju dari Audrey.


***

Audrey di buat takjub dengan keadaan resort ini. Letaknya di pinggir pantai, sehingga menyuguhkan pemandangan yang indah menenangkan untuk para pengunjung yang tinggal di resort ini.

Melihat keadaan resort yang cukup mewah dengan langsung di sambut sebuah kolam renang saat mereka melangkah dari gerbang resort sempat membuat Audrey heran dengan ucapan Saka saat mereka sedang berada di dalam pesawat. Mengapa keadaan resort sebagus ini yang berada di pinggir pantai, sepi pengunjung?

Audrey yang sudah akan masuk ke dalam sebuah bangunan--justru terlihat seperti villa pribadi. Yang letaknya terpisah di belakang resort kembali berbalik.

Gadis berdress hitam dengan balutan jaket berbahan jeans, sepatu berwarna hitam serta kacamata berframe hitam yang bertengger di hidungnya sambil memegang koper besar berwarna hitam itu menatap Saka yang masih berjalan jauh sambil mengobrol dengan salah satu karyawan yang menyambut dan akan mengantar mereka ke bangunan ini.

"Saka, lama banget deh," ujarnya.

Saka menghentikan obrolannya dengan karyawan di sampingnya, tersenyum tipis menatap Audrey dan berlari kecil menghampirinya.

"Kenapa?" tanya Saka saat ia sudah berdiri tegak di depan Audrey.

"Lama banget jalannya," desis Audrey.

"Ah kenapa? Kamu udah gak sabar buat tidur sama aku? Kita ke sini bukan buat honeymoon, Drey," kekeh Saka. Laki-laki itu memang berniat untuk menggoda gadisnya. Dan sepertinya berhasil, lihatlah sekarang wajah Audrey berubah menjadi merah merona.

"Apa sih, siapa yang mau tidur sama kamu." Audrey sedikit menundukan kepalanya selagi tangannya terulur untuk mencubit pinggang Saka.

"Loh, iya dong tidur sama aku. Kan kamar di dalam cuma satu," kekeh Saka lagi.

Audrey sempat membolakan matanya sejenak, sebelum ia tersenyum tipis sambil menimpali ucapan Saka tadi.

"Yaudah gak apa-apa. Aku yang di ranjang, kamu yang di sofa. Kayak pas di apartement aku," jawab Audrey.

"Hm iya," respon Saka cuek. Laki-laki itu tersenyum saat pegawai pria yang tadi berjalan berdampingan dengannya sekarang sudah sampai di sampingnya dan Audrey.

"Tuan Muda Saka, ini kuncinya." Pegawai itu sedikit menundukan tubuhnya sambil menyodorkan sebuah kunci pintu utama bangunan yang berada di belakang Audrey.

"Iya Bli, terimakasih."

Pegawai itu menganggukan kepalanya sambil tersenyum. Kemudian mulai melenggang pergi meninggalkan Saka dan Audrey.

"Ayo Sak, buka, aku udah capek banget," ujar Audrey tak sabar. Gadis itu sudah berdiri di depan pintu sekarang. Menghentak kecil agar Saka cepat membuka pintunya.

"Sabar." Saka mengacak puncak kepala Audrey, kemudian mulai memasukan kunci ke lobang pintu dan membukanya.

Lagi. Audrey harus dibuat kembali terkesima saat masuk ke dalamnya. Di bagian belakang ada sebuah kolam kecil yang lagi-lagi menurut Audrey sangat bisa menenangkan.

Sebenarnya bangunan ini memanglah sebuah villa pribadi milik Karisma. Villa ini akan di tempati saat Karisma atau Saka tengah bertugas mengecek resort. Atau saat keluarga mereka berliburan di Bali.

Letaknya memang berada di belakang resort. Saat kalian masuk dari gerbang resort, kalian akan menemui sebuah jalan kecil di samping bangunan resort yang akan membawa kalian menuju bangunan villa ini.

"Kamu suka, Drey?" tanya Saka saat ia mendapati Audrey sedang meregangkan kedua tangannya di pinggir kolam.

Sesekali gadis itu terlihat menghirup napasnya dalam-dalam. Menikmati udara segar pulau Bali.

"Iya. Tempatnya enak, Sak. Ini di belakang resort 'kan? Kalau tempat ini aja bagus begini, apalagi resort-nya? Pasti lebih bagus, tapi kenapa sepi?"

Tak mau menjawab pertanyaan Audrey. Saka hanya berdehem dan kembali masuk ke dalam villa seraya berteriak memerintah Audrey untuk masuk.

"Masuk Drey, anginnya dingin. Gak baik. Lagian katanya kamu capek, istirahat. Nanti malam kita makan malam di restoran yang ada di dalam resort."

---
Oh iya terus kalo kalian ngerasa sebel sama Saka. Good. Karena itu tujuanku, bikin Saka yang notabenenya tokoh utama cowok gak langsung dipuja sama kalian. Aku mau bikin Saka kadang disayang, kadang disebelin wkwk😂

Jadi part ini gimana? Sayang atau sebel sama Saka?😎

Instagram:
[at]ashintyas
[at]sakaa_justine
[at]drey.latishaa

Serang, 26 November 2017

Love,
Agnes

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro