Chapter 7 : The Discovery

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

9S dan 3F melihat 2B bertarung sendirian. Rasa khawatir muncul di benak mereka, bagaimana ia mati-matian menahan Goliath itu. Tanpa menunda waktu lebih lama lagi mereka langsung meluncur untuk membantunya.

"...B! 2B! 2B! Kau...ngar aku?!" Sebuah transmisi tiba-tiba muncul.

"9S?"

"Akhirnya tersambung. 2B, bagaimana keadaanmu? Kita akan mulai rencana utamanya."

2B berusaha bangkit, Flight Unit-nya mengeluarkan asap cukup banyak. Sepertinya banyak mengalami kerusakan.

"Pod, berapa persen kerusakannya?" tanya 2B mengenai kondisi Flight Unit-nya.

"Analisis : Kerusakan terhitung 45%, dengan bagian yang rusak : bagian belakang : 15%, sayap kanan : 10%, sayap kiri : 15%, dan turbo : 5%."

"Uh, sial!" umpat 2B. "9S," panggilnya.

"Ya?"

"Aku akan berusaha sebisaku."

"Baiklah. Begini rencananya, kelemahan mesin itu ada pada benda berwarna kuning seperti kristal di dadanya, kita tinggal menghancurkan benda itu saja. Tapi masalahnya adalah mesin itu memiliki mekanisme yang dapat mengganggu jalannya komunikasi kita, sehingga koordinasi kita berkurang. Jadi, aku hanya akan mengatakannya sekali. 2B, kau fokus serang bagian yang ada di dadanya, aku akan berusaha meretasnya dan menghancurkannya dari dalam, sementara 3F akan menyerang bagian kepalanya agar ia dapat mengalihkan perhatian mesin itu. Cukup jelas?"

"Jelas."

"Baik, ayo mulai!" seru 9S.

Rencana itu pun dimulai. 2B bersusah payah menggerakan Flight Unit-nya, karena kerusakan yang dialaminya menyebabkan beberapa bagian tidak berfungsi. 9S dan 3F sudah menjalankan peran masing-masing. 2B dengan tenaga Flight Unit yang tersisa mulai bergerak, melancarkan serangan-serangan yang tidak cukup mematikan. 9S berusaha masuk ke jaringan Mesin Goliath itu, mencoba menyerang dari dalam, berharap ada celah yang dapat ditembus. 3F menyerang kepala mesin itu dengan serangan laser, kerusakannya cukup besar tapi tidak berarti apa-apa.

Mesin Goliath itu menggeliat seperti cacing kepanasan, peretasan 9S rupanya membuahkan hasil. 2B tidak menyia-nyiakan kesempatan itu. Ia terbang dengan agak lambat karena turbonya yang rusak. Flight Unit-nya tidak bekerja sesuai dengan apa yang diharapkan.

"Peringatan: Mesin utama mengalami mengalami overheat, disarankan untuk meninggalkan unit segera." Pod 042 memperingati.

"Tenang saja, ini akan jadi yang terakhir."

Si Mesin Goliath melihat 2B sebagai sasaran yang empuk, target yang bergerak lambat ke arah serangan ekor Goliath itu.

Bruaaghh!!!

Ekor si Mesin Goliath berhasil mengenai Flight Unit 2B, tapi 2B dapat keluar di saat-saat terakhir dan terbang dengan berpegangan pada Pod 042. Dengan jarak sedekat itu, 2B melompat langsung ke arah dada si Mesin Goliath dan menghunuskan pedangnya pada bagian kristal berwarna kuning yang menjadi targetnya.

Kraak! Kraaak!!

Kristal di dada si Mesin Goliath mulai retak dan mulai hancur.

Mesin Goliath itu bergerak tak karuan seperti menahan sakit, tak lama kemudian Mesin itu pun hancur dan meledak, menghempaskan semua yang ada di sekitarnya. 9S dan 3F dapat mengendalikan keseimbangan mereka, tetapi 2B terhempas jatuh ke dalam laut. Pod 042 segera menyelamatkannya sebelum ia tenggelam lebih dalam dan mengakibatkan kerusakan lebih parah.

9S membawa 2B ke daratan menggantikan Pod 042. Kedaannya basah kuyup dan terdapat banyak air di dalam tubuhnya.

"Sepertinya mesin itu yang menyebabkan seluruh penduduk disini kabur atau hilang," ujar 9S.

"Hilang?" tanya 3F.

"Kau tidak melihat adanya jasad disini, kan?" jawab 9S.

"9S...," ujar 2B lemah.

"Sebaiknya kau istirahat, 2B. Keringkan dulu tubuhmu agar tidak rusak."

Istirahat mereka cukup lama dan tidak ada percakapan yang berarti. 9S hanya melihat laut di depannya, sedangkan 3F melihat berkas yang diperolehnya. Tubuh 2B sudah sepenuhnya kering dan hanya menyisakan beberapa kerusakan.

"Kau baik-baik saja?" tanya 9S setelah 2B sadar sepenuhnya.

"...agak lebih baik...."

"Kalau kalian sudah merasa lebih baik, aku ingin kalian mendengar ini," ujar 3F seraya berdiri.

"Rumah yang kita tempati semalam adalah rumah milik kepala desa ini. Aku menemukan catatan-catatan penting mengenai perkampungan manusia yang lain."

"Kita semakin dekat," kata 9S memberi keyakinan.

"Apa isi catatan itu?" tanya 2B penasaran.

"Catatan itu berisi riwayat transaksi perdagangan, tempat-tempat aman untuk berlindung, riwayat serangan para mesin, dan masih banyak lagi."

"Kalau begitu, kita harus segera menemukan perkampungan lainnya!" ujar 9S antusias.

"Sebelum itu, aku harus mengunggah berkas-berkas ini dulu ke Bunker."

"Oh, baiklah."

Pod 315 mulai menyambungkan dengan Bungker, sinyal di daerah tersebut sepertinya kurang stabil karena beberapa saat sempat terputus, butuh waktu beberapa lama sebelum akhirnya tersambung.

"Disini 3-"

"3F!!" Seorang operator muncul dan tiba-tiba berteriak di layar transmisi. "Kenapa baru menghubungi?! Sinyal Black box kalian tiba-tiba tidak terdeteksi sejak kemarin!! Apa yang terjadi?!"

"Bisa tenang dulu 15O? Suaramu terlalu keras," jawab 3F setenang mungkin.

"Haah, baik-baik. Biar kuulangi." Operator 15O menghela napas. "Bagaimana keadaan kalian? Status kalian sampai seharusnya disampaikan dari kemarin. Kalian tidak bisa dihubungi, dan yang paling parah Black box kalian tidak terdeteksi. Bisa kau jelaskan?" tanya 15O panjang lebar sambil mencoba bicara setenang mungkin.

"Hmm, baiklah." 3F memulai pembelaannya. "Kami baik-baik saja, hanya mengalami beberapa kerusakan, 2B yang paling parah di antara kami-"

"Kenapa?" sela 15O.

"Kami diserang," jawab 3F datar.

"APA?!!! Kenapa kau tidak bilang dari awal?"

"Kau tidak membiarkanku bicara."

"3F! JELASKAN SEKARANG JUGA!!"

"Baik..., berhentilah berteriak," keluh 3F.

3F mulai menceritakan semuanya. Mulai dari kedatangan sampai penyerangan. Dari terlalu asyik mencari sampai sampai gangguan sinyal. Operator 15O hanya bisa memasang wajah agak kesal. Bagaimana pun yang terlibat bahaya adalah mereka. Ia hanya bisa memonitor dari jauh.

"Ada satu hal lagi yang lebih penting, Operator."

"Apa itu?"

"Berkasnya telah kukirim."

"Baik, sudah kuterima." Operator 150 membuka berkas yang diterimanya. "Wow!" ujarnya takjub. "Ehem, lain kali jangan lakukan itu lagi. Kalian tau kan komunikasi itu sangat penting. Apalagi dengan situasi seperti sekarang ini, koordinasi harus sangat dijaga dengan baik."

"Operator."

"Apa lagi?"

"Bisa kirim satu Flight Unit lagi ke mari?"

"Maaf, 3F, sayangnya Flight Unit kita masih banyak yang diperbaiki dan sisanya masih dipakai."

"Oh, tidak apa. Kabari saja kalau sudah tersedia."

"Ada yang ditanyakan lagi?"

"Tidak ada."

"Baik. Semoga-tidak-cepat berhasillah," pungkas 15O.

Sambungan terputus.

Pod 042 telah memperbaiki 2B di beberapa bagian sehingga jauh lebih baik dari sebelumnya.

"Kau tahu harus kemana selanjutnya?" tanya 9S pada 3F.

"Dari catatan yang aku temukan, seharusnya ada sebuah desa tak jauh dari sini, sepertinya...ke arah sana." 3F menunjuk ke sebuah pegunungan di sebelah barat dengan nada ragu-ragu.

"Kau yakin?" tanya 2B memastikan.

"Kita pastikan saja," kata 3F. "Hanya ada dua Flight Unit, lebih baik kita berjalan kaki, lagi pula tempatnya tidak jauh." lanjutnya.

Terik matahari menemani perjalanan mereka. Sepanjang perjalanan hanya ada pohon-pohon yang setia menemani.

Sreek! Ssrek!

Sebuah suara terdengar dari semak-semak di depan mereka.

"Semua, waspada!" peringat 3F.

"Mungkin itu hanya bina-"

"Peringatan : Machine Lifeform terdeteksi pada jarak 50 m. Jumlah : 3, 5, 9, 11, 15, 16, 19, 20-" Jumlahnya terus meningkat seiring banyaknya musuh yang terlihat.

"-tang," tebak 9S.

"Semuanya! Siaga!" 3F mengambil ancang-ancang.

Belasan, bahkan puluhan mesin berukuran kecil-berbadan silinder dan berkepala bola yang setengahnya masuk ke dalam tubuhnya-mulai mendekat dan menyerang mereka. Semua Pod menyerang dengan laser mereka. Serangan yang meleset mengenai pohon-pohon di sekitar mereka dan terbakar. Tebasan pedang para Android tidak hanya mengenai para mesin, tapi juga mengenai pohon-pohon di sekitarnya.

2B hampir menghancurkan sepertiga mesin yang ada disaat sebuah ledakan muncul dan menghempaskan mereka semua. Ledakan itu ternyata berasal dari mesin yang dihadapi 3F. Seluruh hutan mulai terbakar. Asap menghalangi jarak pandang mereka. Api mulai menyebar dan membakar hampir seluruh tempat. Pohon-pohon mulai roboh menimpa mesin-mesin yang ada.

"Kita harus segera keluar dari sini!" teriak 9S.

Mereka semua menerjang asap dan api. Semua mesin yang menghalangi langsung dihabisi. Keluar dari hutan ternyata bukan pilihan yang lebih baik. Lebih banyak mesin menunggu mereka. Para mesin itu sedang menyergap sebuah daerah, sadar dengan keberadaan 2B, 9S dan 3F, mereka bersiap menyerang para Android.

"Mereka seperti tak ada habisnya," keluh 3F.

Para mesin itu mulai menyerang!

2B menerjang dengan pedang besarnya, menyerang dengan gerakan memutar menghabisi mesin yang menghalanginya. 3F dan 9S tidak ketinggalan, mereka menyerang dengan cara masing-masing. 3F menyerang para mesin itu dengan dua pedang sekaligus, menghasilkan gerakan seperti tarian namun mematikan. 9S menyerang dengan cara meretas mereka, merusaknya dari dalam ditambah dengan serangan fisik dari pedangnya.

Pertarungan yang melelahkan itu tinggal menyisakan puluhan mesin. Walaupun begitu, para mesin itu seperti sulit untuk dikalahkan.

"Peringatan : sebuah kehidupan organik terdeteksi," Pod 042 memperingati.

"Organik?"

Sebuah bola logam menggelinding ke arah mereka. Bola itu bersuara nyaring sebelum mengeluarkan gelombang energi yang melumpuhkan para mesin. Untuk beberapa saat, 2B, 9S dan 3F dan para Pod terpengaruh gelombangnya dan tidak bisa menggerakan tubuh mereka. Para mesin di sekitar mereka benar-benar tidak bergerak, mati.

"Aku tidak tahu para mesin mulai mengambil bentuk lain dan saling menyerang," ujar sebuah sosok berpakaian serba coklat yang berdiri sambil membawa senjata laras panjang di atas bukit.

-oOo-

Author's Note

Ternyata comment dan vote memang jadi penyemangat untuk menulis ya.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro