Aku Mencintaimu

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Aku memandang bintang pada hamparan langit luas yang bernuansa biru tua, sinar dari bintang-bintang itu tak kalah terang dari cahaya malam yang dihasilkan oleh lampu-lampu kota.

Dua kata yang dapat menggambarkan hal ini adalah, "Luar biasa," kataku sembari menatap ke samping, di sana ada lelaki yang kukagumi sejak lama dan tidak pernah kubayangkan pula bahwa hari ini kami dapat melihat hal yang paling kufavoritkan di dunia.

"Ya, lihatlah bulannya juga, itu sangatlah indah." Ia menunjuk bulan besar yang bersinar sekali di antara pernak-pernik langit lainnya.

Aku tidak pernah tahu bahwa cahaya bulan bisa seterang itu, terang bulan? "Seperti nama makanan, eh?" Aku terkikik sendiri atas lamunanku, saat kubuka mataku aku melihatnya.

Lelaki itu ikut tertawa juga dan kami menghabiskan banyak waktu mengobrol sepanjang malam hingga pukul 01.34, tidak dapat kusangka! Semoga ayah belum mengunci pintu rumah.

"Mm, terima kasih untuk malam ini dan terima kasih juga telah mengantarku." Aku menyembunyikan tanganku di balik badan, rasanya seluruh wajahku memanas mendapat perlakuan manis yang tak henti-hentinya sedari tadi.

"Baiklah, sama-sama. Jangan lupa gosok gigi dan langsung tidur, oke?" Ia memberitahuku hal itu layaknya seorang ayah, ah curang sekali! Wajahnya itu ... senyuman yang ia tampilkan sangat mirip dengan sinar bulan.

"Kau bukan ayahku, jadi jangan seperti itu padaku bawel!" Aku mencubit pipinya cukup kuat hingga si empu meringis dan kubalas dengan tawa.

"Hehe, besok akan aku jemput ...." Ia kembali menegakkan badannya, aku mengangguk dan mulai berjalan mundur ke halaman rumah, memandang dirinya yang antusias memperhatikanku? Haha, aku geer sekali hari ini! Ung, malam ini? Pagi ini?

Aku tak tahan, ia menggemaskan dengan lesung pipit itu. Maka dari itu aku kembali berlari ke depan dengan menatap wajahnya yang terkejut karena heran lalu kutangkup pipinya dan kukecup sekilas bibirnya.

"Sampai jumpa besok, selamat ulang tahun untuk kita berdua!"

Aku langsung bergegas masuk ke dalam rumah dan aku mendapati kedua orang tuaku sedang berpelukkan mesra di atas sofa lengkap dengan selimut yang membalut mereka.

Tidak mau mengganggu mereka, aku mengendap-endap masuk ke kamarku yang ada di lantai dua dan membuka jendela balkon yang langsung menghadap depan rumah.

Aku ingin melihatnya lagi, tetapi ia tidak ada di jangkauan pandangku, apa dia sudah pulang, ya? Secepat itu?

"Hey, Izzy! Aku mencintaimu kemarin, hari ini dan besok!" Suara yang cukup keras itu mengejutkanku, kulihat dia menatapku dari bawah sana dengan rambutnya yang tertiup angin malam.

Itu terlihat sangat indah! Aku hampir saja teriak, "Aku juga mencintaimu Zio!" Tanganku membentuk sebelah hati yang dibalas olehnya dari bawah.

Ah, cintaku yang telah kunantikan selama ini akhirnya mekar. Betapa beruntungnya aku? Atau betapa beruntungnya dia? Ehehe.

Tidak dapat kupercaya, teman lama yang pernah kukenal saat aku masih belia, sekarang malah menjadi kekasihku yang telah kuidamkan selama bertahun-tahun. Jodoh itu siapa yang tahu? Rahasia Tuhan, ya.

Senyumnya seperti cahaya bulan dengan dua lesung pipi layaknya bintang di langit serta perlakuan hangatnya padaku mampu membuatku jatuh sejatuh-jatuhnya. Aku mencintainya Tuhan!

***

Di antara indahnya objek langit yang pernah kulihat tidak pernah aku mendapat pemandangan yang lebih indah daripada wajahmu, Izzy Puri Bagaskara.

-- Ziofano yang mencintaimu.

.
.
.

Berikan sambutan yang meriah untuk ... NamFact Session!!! Kali ini Han bakal ngebahas edisi AKU MENCINTAIMU!!!

So, sebenernya Ziofano dan Izzy tuh adalah sepasang guru yang bekerja di sekolah sama di mana Nata serta Lia menempuh pendidikan. Zio yang dikenal sebagai guru yang tegas serta tampan itu mengajarkan mapel kimia serta Izzy yang adalah penjaga perpustakaan dan menjadi pembimbing atas eskul literasi.

Selain itu mereka berdua sangat terkenal mesra, apalagi ketika ada event di sekolah!!!

Sekian, akan kutampilkan seri lebih banyak lain waktu, ekekekek!

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro