Dang-Dang! (akhir)

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Hari ini adalah hari pembalasan dan mungkin satu-satunya hari di mana Lala memakai rok mini itu ke sekolah. Yash, dia harus benar-benar mengibarkan bendera perang pada Cane dan seluruh anak populer itu.

Ketika memasuki area sekolah orang-krang mulai memandanginya takjub, bahkan tak segan-segan ada yang memotret serta menyapanya untuk menahan lebih lama pemandangan yang begitu memanjakan mata.

Seorang Layla Kanala, memakai baju modis yang bahkan melebihi Cane. Tak hanya itu, semua barangnya juga sangat terkenal dan para selebritis pun memakainya! 'padahal mah, ini punya mamaku.'

"Hey, Lala! Sekali lagi, kau memang terlihat menakjubkan," sapa Siska lalu Lala menghampirinya. "Apa kau membawa 'itu'?" Siska pun tersenyum dan mengangguk.

Mereka berdua lalu masuk ke kelas tanpa mengabaikan kehebohan yang sedang terjadi di sana hingga masuk ke ranah dunia maya. Di dalam kelas, mereka beedua berbincang seraya menunggu guru masuk ke kelas.

Selain itu Siska juga mengeluarkan benda yang dimaksud 'itu' oleh Layla dan mulai membenahi rambut sahabatnya itu. Ia mengunciri sahabatnya dengan telaten hingga terlihat scrunchie merah dengan motif permen seperti mahkota yang cocok untuk seorang putri.

.
.
.

Di tempat lain, bahkan tak ada seharian, hanya ada beberapa jam setelah Layla menghebohkan satu sekolahan ini para anak populer mulai ikut membicarakannya. Awalnya Cane merasa tidak begitu peduli, karena baginya Layla hanyalah seorang gadis yang kerap kali mencari sensasi.

Akan tetapi karena kalimat itu ia merasa kesal, lebih dari sekali komentar serta ucapan teman-temannya mengatakan bahwa Layla terlihat lebih cantik dibanding dengan Cane! "Apa-apaan itu?! Kalian membandingkanku dengannya?" Suasana menjadi hening, bahkan orang-orang yang hendak dudul di sekitar mereka pun ikut terdiam.

Suasana kafetaria itu benar-benar terfokus pada Cane yang berdiri sembari menumpu badannya pada meja dengan tatapan tajam melihat ke arah teman-temannya. "Ca-cane! Lihat ke sana!" Cane langsung menoleh dan mendapati seseorang yang mengambil label sebagai gadis tercantik se-Canala High School.

Seorang Cane berjalan dengan begitu anggun di atas heels merah yang senada dengan scrunchienya, bahkan rambutnya ikut bergoyang dan bergetar ketika langkah itu makin mantap mendekat pada Cane. Benar-benar seorang gadia populer yang melawan aturan si ratu lebah.

"Aku ingin keluar dari grup ini dan menjadi lebih cantik dari kalian semua," ujarnya tanpa merasa bersalah, ia bahkan meniru perilaku yang Cane lakukan saat mengintimidasi lawannya, memainkan rambutnya dengan tatapan yang begitu lugu.

"Kau pikir kau siapa?!" Bukan, itu bukan Cane yang berbicara ... sedangkan Layla? Gadis itu hanya sedikit tertawa dan kembali menegakkan badannya, "Harusnya kau diam dan tunggu tuanmu untuk berbicara, dasar anak manja."

Cane semakin panas dan menggenggam tangannya tak tahan, lalu dirinya menghembuskan napasnya kasar dan mulai duduk dengan anggun di atas meja kemudian menatap Layla ke matanya dengan sangat amat tajam.

"Kau pikir kau bisa lebih cantik dariku? Kalau pun begitu ... baiklah, pergilah sana menjadi orang biasa dan nikmati hidupmu yang tenang itu." Layla tersenyum takut, ia tak bisa menahan tekanan yang didapatkannya itu.

"Ten-tentu, aku pergi sekarang!" Nyalinya menghilang entah kemana, padahal sebelumnya ia sangat berani ingin menentang si ratu lebah yang berkuasa itu. Namun sekarang, dirinya seperti seonggok daging yang berhadapan pada predator yang akan langsung menerkamnya.

"Tunggu!" Gadis itu menahan Layla, lalu mengambil scrunchienya dengan begitu halus dan melepasnya. "Kau tidak pantas dengan warna merah!"

***

Hehe, gitu aja, sih sekian! :v

Btw, NamFact session kali ini hadir dengan edisi ... DANG-DANG!

So, fakta yang bakal kukeluarkan ini adalah sedikit spoiler untuk projectku selanjutnya, wkwk nantikan ya!

Selain itu mereka juga berada di dalam satu sekolah, bersama dengan Nata serta Lia. Fakta lainnya juga adalah, Vano. Iya Vano mantannkekasihnya Lia, adalah kekasihnya Cane sekarang.

Fakta terakhir juga adalah, Siska dan Nata bersaudara, hanya saja ia tak sekelas dengan kakaknya itu. Tidak seperti Nata dan Lia yang hanya berbeda satu tahun namun seangkatan. Walaupun begitu hubungan mereka sangat akrab, lho dan tidak seperti dua saudari lainnya.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro