Ratu Bulan dan Bintangnya

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Ratu bulan memanggilku dari ribuan bintang lainnya, ada apa ini? Apakah aku menyinari ke tempat yang salah? Atau Ratu memiliki alasan lain untuk memanggilku?

Tadinya aku sedang bersantai di tempatku seperti biasa, akan tetapi tiba-tiba suhu malam menjadi sangat dingin hingga diriku harus mengeluarkan sihir yang sebenarnya cukup tabu untuk digunakan seperti ini.

Sihir ini juga selalu menjadi pembeda antar diriku dengan bintang-bintang yang lain, mereka bilang aku adalah bintang yang lain. Akan tetapi, apa maksudnya itu?

Aku berjalan mengikuti belasan pengawal yang menuntunku ke ruangan ratu, saat sampai di depan kamar megah aku tergugu karena langsung diperintahkan masuk ke sana.

Pikiranku mulai melayang, melemparkan opini serta bayangan negatif tentang apa yang akan terjadi dan aku tak bisa menemukan ketenangan di dalamnya. Tetapi, apakah bintang yang lain juga berpikir sepertiku?

Bahkan aku tak dapat mengendalikan daya tarikku hingga beberapa pengawal mulai memerhatikan gerak-gerakku. Huh, aku capek kalau begitu.

Baiklah, dengan kepercayaan diriku yang tipis aku mulai melangkah ke kamar ratu yang memiliki harum seperti bebatuan basah. "Aku menghadapmu sang rembulan nan indah." tundukku pada sang penguasa malam itu.

Selain aroma yang jarang kutemui ini, dapat kulihat dari bawah sini juga Ratu menempatkan dirinya di ujung timur dari galaksi yang ia naungi, perpaduan warna jingga, merah, dan hijau itu sungguh sangat menakjubkan.

"Sangar indah bukan anakku?" Aku mengangguk, suara ratu begitu lembut dan terdengar sangat menenangkan, bagai melodi penghantar tidurku sendiri.

Bahkan setelahnya lidahku kelu untuk mengeluarkan sepatah kata lagi, karena sang Ratu mulai melukis tangannya di atas udara dan mengucapkan sepatah kata yang tiba-tiba membuat diriku terasa aneh.

Badanku mulai kebiruan dan rambutku langsung tertata rapi, tanganku juga terasa beku ketika warnanya juga mulai menghitam hingga dapat kurasakan badanku juga ikut melayang karena sihir dari sang Ratu.

Dari atas sini juga pemandangan luar angkasa sekali lagi membutakanku, lalu sedetik kemudian ingatan tentang kekuatan lain menyadarkan diriku, Ratu ....

"A-apa yang terjadi, Ratuku?" tanyaku pada sang penguasa malam yang ternyata terlihat tak berdaya di atas ranjangnya. Ia seperti menopang sesuatu yang lain di pundaknya dan entah mengapa rasanya energi kehidupan Ratu memudar.

"Kaulah penerusku, bintangku yang lain."

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro