(6) Waifu Jadi Nyata - Akashi Seijuuro

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Request dari KatsukiMinami

Fandom: Kuroko no Basuke

Akashi x Vocaloid!Reader

Happy Reading!

-Akashi's pov-

"Hei, hei. Sudah lihat beritanya belum?"

"Berita apa?"

"Vocaloid!"

"Kenapa dengan Vocaloid?"

"Tadi tepat pukul 00.00 mereka meluncurkan voicebank milik (Name) (Surname)!"

"Eeeeh!? (Name) yang itu!?"

"Tentu saja (Name) yang itu! Voicebank (Name) sekarang bisa kita pakai."

"Tapi... bukannya ukurannya sangat besar ya?"

"Ya, pihak Vocaloid mengatakan perlu komputer baru dengan isi kosong untuk mendapatkan voicebank (Name)."

"Eh!? Komputer baru!?"

"Ya, karena voicebank yang mereka rilis ini berbeda dari yang lainnya. Kita bisa membuat (Name) mengatakan apapun yang kita inginkan hanya dengan mengetiknya di program tugas!"

"Kyaa! Aku mau (Name) memanggilku dengan ceria dan mengajakku berteman! Aku sangat suka suaranya walaupun dia masih belum memiliki lagu original."

"Tapi aku suka semua lagu yang (Name) cover! Suaranya mirip banget dengan manusia!"

"Ya, aku sempat berpikir (Name) adalah utaite."

"Aku ingin men-download voicebank (Name), tapi aku tidak punya komputer baru..."

"Kita semua tidak punya komputer baru, kau tau."

Itulah percakapan yang mendominasi di kelasku. Mereka semua membicarakan (Name). Jujur, aku sudah mendengar semua lagu yang (Name) cover dan aku juga pernah mengira dia adalah utaite, sampai aku mencari foto (Name) dan yang muncul adalah fan art, yang kemudian kucari lebih dalam (Name) adalah vocaloid, bukan utaite.

--Huft, padahal jika (Name) adalah seorang utaite, maka aku akan mencari tau (Name) lebih dalam.

--Lalu mencari cara agar bisa bertemu dengannya.

--Dan menikahinya.

--Hei, jangan salahkan aku yang ingin menikahi (Name) karena suaranya sangat merdu.

--Official art (Name) juga sangat cantik, jadi jangan berpikir kalau aku ingin menikahinya hanya karena suaranya.

(Riing!!)

'Oh, sudah bel masuk.'

***

Hari berlalu dengan cepat dan sekarang sudah pulang sekolah. Biasanya kami tim basket Teiko akan langsung latihan tapi sepertinya hari ini berbeda.

--Kise sedang sulking di pojokan.

--Nijimura yang sedang terkapar di tengah lapangan.

--Aomine juga sedang sulking tapi di pojokan yang berbeda.

--Momoi juga sulking dan di pojokan yang berbeda pula.

--Kuroko yang sedang berjongkok di sebelah Nijimura.

--Murasakibara sedang makan snack.

--Midorima yang sedang latihan.

Oke, hanya Murasakibara dan Midorima yang tidak berubah.

"Ada apa ini?" tanyaku mendekati Nijimura dan Kuroko.

"Ah, Akashi-kun." sapa Kuroko, membuat Nijimura tersentak kaget.

"Kuroko!? Sejak kapan kau berada disebelahku??" kagetnya mengelus dada.

"Aku sudah berada disini dari tadi, senpai." balas Kuroko datar.

"Apa yang terjadi? Tak biasanya Kise dan Aomine tidak latihan." ucapku menatap Kuroko dan Nijimura, "Dan tak biasanya Momoi tidak bersemangat seperti itu."

Mendengar nama mereka disebut, Aomine, Kise dan Momoi langsung menoleh dan tau-tau mereka sudah berada di dekat Nijimura dan dengan posisi yang sama dengannya.

"Akashi-chi..." rengek Kise memasang ekspresi memelas, "Aku sedih!!"

"Akashi-kun..." gumam Momoi dengan ekspresi putus asa.

Aomine? Dia hanya memasang puppy eyes padaku.

"Ada apa dengan kalian ini?" tanyaku mulai risih dengan tingkah mereka yang tak biasa ini.

"KAMI INGIN VOICEBANK (NAME)-SAMA...!!" ucap mereka bertiga serempak.

Eh?

(Name)-sama?

"Ah, kalian tidak punya komputer baru untuk menyimpan VB (Name)?" tanyaku.

"Ya, kedua adikku juga ingin VB (Name)." ungkap Nijimura, "Mereka membangunkanku jam 00.01 pagi dan meminta komputer baru. Mereka merengek sampai jam 05.00 dan aku tidak bisa tidur dari tengah malam sampai sekarang." sambungnya.

--Itu menjelaskan kenapa Nijimura bisa terkapar di tengah lapangan.

"Hari ini latihan diliburkan, aku sama sekali tidak punya tenaga untuk bergerak." gumam Nijimura.

"Yay." ucap Kise dan Aomine datar.

"Kenapa kalian ingin VB (Name)? Bukannya kalian bisa mendengar suaranya dari lagu yang (Name) cover...?" tanyaku.

"Tapi aku ingin (Name)-sama berbicara padaku." ucap mereka bertiga serempak (lagi).

"Aku juga ingin..." sahut Kuroko.

--Itu juga menjelaskan kenapa Kuroko tidak latihan seperti biasa.

"Bagaimana denganmu, Akashi-kun...?" tanya Kuroko menoleh padaku.

"Ah, aku baru ingat." ucapku lalu mengambil handphone merahku dan mulai mengirim pesan.

"Ada apa?" tanya Midorima mendekat disusul oleh Murasakibara sambil membawa snack.

Jadi, kami semua sedang berada di tengah lapangan.

"Aku sempat memesan komputer baru untuk VB (Name) dan sepertinya komputernya sudah siap di kamarku. Kalau begitu aku permisi." ucapku.

"Dasar orang kaya." komentar Aomine disambut anggukan yang lain.

***

[Download 100% complete!]

Begitu sampai di rumah, aku langsung men-download VB (Name) dan baru saja selesai.

'Ukurannya memang besar, perlu waktu 3 jam untuk mengunduhnya dengan internet rumah yang menurutku sudah cepat.' pikirku lalu men-click ikon chibi (Name)--program VB (Name).

[Welcome to my World~]

Suara (Name) langsung menyapa--yang membuatku tersenyum dengan sendirinya. Di pojok bawah sebelah kanan layar juga ada chibi (Name) dengan baju khasnya.

[Silahkan isi form ini dulu, tuan~ Agar saya tau siapa nama tuan dan pihak vocaloid tau bahwa anda memiliki program ini secara legal dan resmi.]

Aku mengisi form yang ada--yang perlu diisi hanyalah nama lengkap dan alamat e-mail.

[Terima kasih sudah mengisinya, Seijuuro-sama~]

Lalu chibi (Name) membungkuk sambil tersenyum moe--mengingat tubuhnya yang chibi.

Tak lama kemudian, masuk sebuah pesan ke alamat e-mail miliku dan pengirimnya adalah pihak vocaloid yang mengatakan bahwa aku sudah memiliki VB (Name) secara legal dan resmi.

[Seijuuro-sama ingin aku bernyanyi?]

Aku kagum melihat program yang baru kuunduh ini. Walaupun hanya deretan program, tapi (Name) terlihat sangat hidup.

[Atau ingin aku men-cover lagu? Aku bisa bahasa inggris lho!]

Ah, benar. Aku ingin dia mengatakan sesuatu.

--Aku lalu mengetik berbagai macam ucapan ke bagian tugas (Name).

--Dengan setengah sadar mengingat hari sudah malam dan aku mulai lelah.

--Aku melihat angka yang berada di bawah (Name).

--Pukul 22.03 malam.

'Sepertinya aku keasikan sampai lupa waktu.' pikirku lalu melihat deretan kalimat yang kubuat dengan setengah sadar dan irisku membesar karena kaget.

[Selamat pagi, Sei-sama~]

[Bangunlah, Sei-sama~]

[Bangunlah atau akan kucium lho, Sei-sama.]

[Sei-sama, aku mencintaimu~]

[Aku hanya ingin menikahi Sei-sama.]

[Ayo bermain basket, Sei~]

(Blush!!)

"Apa-apaan ini!?" kagetku langsung berdiri--tidak sengaja membuat kabel komputer terlepas dan membuat komputer padam.

'Ya ampun, sepertinya aku benar-benar ingin menikahi (Name). Aku menulis perintah ini seolah-olah aku sedang jatuh cinta pada gadis sungguhan saja.' pikirku frustasi langsung pergi ke kasur untuk tidur.

***

Aku merasakan kehadiran seseorang di sebelahku, dan wajahnya sangat dekat dengan wajahku.

"Selamat pagi, Sei-sama~"

Aku mengenali ucapan itu.

"Bangunlah, Sei-sama~"

Coret kata mengenali--aku ingat pasti ucapan itu.

"Bangunlah atau akan kucium kau, Sei-sama."

Spontan aku membuka mata dan dihadapkan oleh sepasang (e/c) yang besar nan polos sedang menatapku dengan penasaran.

"Ah, Sei-sama sudah bangun! Yaay~!!" lalu pemilik iris (e/c) itu turun dari kasurku dan melompat-lompat di sekitar kamarku.

1 kali berkedip.

2 kali berkedip.

Mengusap mata.

Ini... mimpi, kan?

"(Name)?"

"Ada apa, Sei-sama~?" tanya perempuan seumuran denganku itu menoleh padaku.

"Apa aku bermimpi?" gumamku saat melihat (Name) mendekatiku.

--Tunggu dulu.

"(Name),"

"Ya, Sei-sama?"

"Kenapa kau memakai bajuku?"

"Ah, saat aku membuka mataku, aku sama sekali tidak memakai pakaian jadi aku mengambil cara yang paling logis yaitu mengambil pakaian yang ada dan ini lah yang kudapat."

(Name) sedang memakai seragam sekolahku dan itu terlihat seperti dress super pendek baginya.

Wait, apa (Name) mengatakan bahwa dia tidak--

--Holy shit.

***

Aku langsung memanggil salah satu maid dan memerintahkannya untuk memperbaiki penampilan (Name)--setelah kujelaskan kejadian yang sebenarnya pastinya.

--Beruntung ayah sedang pergi ke Prancis.

--Dan semua pelayan berjanji tidak akan memberitahukan hal ini pada siapapun.

Sekarang aku sedang duduk di kursi taman sambil melihat (Name) yang memakai dress putih, bermain bola basket dengan asiknya.

'Bagaimana ini bisa terjadi? Aku tidak tau...' pikirku menatap kosong ke lapangan basket rumahku ini.

Tiba-tiba (Name) berhenti bermain lalu menoleh padaku.

"Ayo bermain basket, Sei~" ajaknya dengan senyum lebar.

(Deg!)

Aku hanya berdiri lalu bermain bersama (Name). Saat sedang asik bermain, tiba-tiba ada yang datang dan itu adalah...

"AKASHI-CHI!!!"

Dengan cepat aku menoleh dan mendapati tim Teiko plus Momoi dan Nijimura berdiri disana. Wajah mereka yang biasa saja langsung berubah menjadi horor saat melihat sosok yang sedang bermain besamaku.

"Eh?" ucap mereka semua bersamaan.

"(Name)-sama!!" ucap Momoi, Aomine dan Kise bersamaan.

Mereka bertiga dan Kuroko langsung mengerumuni (Name).

"Waw, Akashi. Aku tak percaya ini." komentar Aomine.

"Dia mirip manusia! Kulitnya sama halusnya dengan model dan sama sekali tidak terlihat kalau dia adalah android...!" komentar Momoi.

Hm? Sama sekali tidak terlihat?

--Jadi? (Name) itu apa!?

"(Name), menikahlah denganku!!" pinta Kise.

"Huh?" ucap (Name) menoleh ke arah Kise lalu tersenyum kecil, "Aku hanya ingin menikahi Sei-sama."

"Wat?" kagetku dengat tidak etisnya.

Lalu (Name) menghadap ke arahku sambil tersenyum polos. Dan dia mengatakan sesuatu yang membuat warna wajahku tak jauh berbeda dengan warna rambutku.

"Sei-sama, aku mencintaimu~"

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro