Little Lollypop

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Hai, namaku Irene. Aku masih duduk di bangku kelas 4 sekolah dasar. Aku senang sekali dengan permen lollypop. Ditambah lagi dengan kakak yang selalu menjaga kasir di market 24 jam dekat rumahku. Dia tampan sekali.

Kebiasaannya setiap pagi yaitu meminum susu rasa pisang dengan botol besar. Saat siang hari, biasanya ia memakan permen lollypop seperti aku. Saat ia membuang sampah atau sekedar menghirup udara diluar toko, biasanya ia membuka permennya secara perlahan dan memakannya dengan cara yang lucu. Ia langsung memasukkan kesamping mulutnya, membuat sebelah pipinya menggembung lucu. Kenapa aku bisa mengetahuinya karena aku suka dia.
"Oppa!" Ucapku sambil memunculkan sedikit kepalaku diatas meja kasir.
"Ne, Irene-ah." Ucap Taehyung, mengikuti posisiku. Memberikan senyum termanisnya padaku.
"Ige." Ucapku sambil menyodorkan beberapa buah permen yang kubeli. Ia mengasak perlahan rambutku. Aku senang sekali, sampai-sampai rasanya aku ingin terbang menembus awan.
"1 won."
"Ige."
"Gomawo."
"Oppa, pulang kerja mampir kerumahku yah? Aku membuatkan sesuatu untuk oppa."
"Oke. Apa itu makanan?"
"Ne."
"Sepertinya enak. Baiklah aku akan mampir kerumahmu." Ucapnya sambil mengasak rambutku lagi.
"Ne, aku aku akan menunggumu dirumah."

Aku melambaikan tangan pada Taehyung oppa. Dan tak lupa memberikan senyum termanis padanya. Ia balik melambai lalu kembali fokus pada pekerjaannya sebagai kasir. Aku tak sabar dengan kedatangannya kerumah nanti. Pokoknya aku harus berdandan dengan sangat cantik, pikirku.

******

"OPPA!" Kataku sambil sedikit berteriak. Tanganku melipat didepan dadaku dan menggembungkan pipiku menahan kesal. Kepalaku sudah terasa mendidih melihat Taehyung oppa bersama seorang wanita. Namanya Joy, ah aku tidak peduli. Aku selalu sebal saat mendengar Taehyung oppa bercerita tentang Joy. Yang kupedulikan, untuk apa ia bersama oppa.
"Nuguya?" Ucap wanita itu pada Taehyung oppa.
"Oiya kenalkan Joy, ini Irene." Ucap Taehyung sambil mencubit pipiku. Aku menangkis tangan Taehyung oppa dengan kasar. Apa dia tak tahu bahwa aku sedang marah. Taehyung oppa melihatku dengan tatapan heran.
"Oppa, sini." Kataku sambil menarik tangan Taehyung oppa. Ia mengikutiku dan berbisik sesuatu pada Joy. Aku mengajaknya keluar toko.
"Hei, ada apa Irene-ah."
"Oppa, jangan dekat-dekat wanita itu."
"Wae?" Kata Taehyung oppa, sambil mengasak kepalaku.
"Oppa naekoyya!" Kataku sambil memeluk tangan Taehyung oppa. Ia terlihat terkejut dengan perlakuanku. Ia tersenyum lalu mengasak rambutku.
"Hei, irene-ah, dengarkan oppa. Oppa adalah oppamu sampai kapanpun. Tapi bagi Joy aku adalah pasangan hidupnya. Aku selalu ingin bersamanya dimanapun dan kapanpun. Orang dewasa butuh orang dewasa lainnya untuk menjadi sebuah keluarga. Namun kau, adikku sayang.." mencubit pipiku dengan gemas. "Kau masih membutuhkan banyak teman untuk bermain dan belajar. Tapi kau juga butuh orang dewasa untuk membimbingmu." Lanjutnya lagi.
Aku merasa bersalah saat mendengar ucapan Taehyung oppa. Aku tak berani menatapnya. Taehyung oppa memelukku lalu membisikkan sesuatu yang membuatku tersenyum. Aku balas memeluknya tak kalah erat dari oppa.

******

"Jungkook-ah, ppali!" Kataku pada teman sekelasku sambil berlari menuju tempat kerja Taehyung oppa.
"Changkaman." Ucapnya sambil terlihat kelelahan.
Saat sampai depan toko tempat kerja Taehyung oppa, aku melipat tangan didepan dadaku karena kesal dengan Jungkook.
"Kau lama sekali sih!"
"Mian, Irene."
Aku memutar malas bola mataku, lalu bergegas masuk kedalam toko. Jungkook yang awalnya sedang mengatur nafasnya langsung mengikuti masuk kedalam toko. Aku melihat sekeliling toko namun tidak menemukan Taehyung oppa. Saat aku berkeliling, aku melihat Taehyung oppa sedang merapikan barang-barang di lemari.
"Oppa!"
"Eoh? Annyeong, Irene-ah." Ucap Taehyung oppa sambil menghampiriku.
"Lihat!" Kataku sambil memperlihatkan hasil nilai ulanganku pada Taehyung oppa. Dia melihat hasil ulanganku lalu mengasak rambutku.
"Anak pintar."
"Aku mau menagih janjimu." Kataku sambil menengadahkan tanganku pada oppa, sambil membuang mukamu.
"Ne, chankamanyo. Annyeong, Jungkook." Ucap Taehyung oppa lalu berjalan kearah kasir. Aku dan Jungkook mengikuti Taehyung oppa dari belakang.
"Annyeong, hyung." Ucapnya sambil sedikit membungkuk tanda hormat.
"Lollypop rasa stroberi untuk Irene dan rasa coklat untuk Jungkook." Taehyung oppa lalu menghampiri Jungkook. Mata jungkook terlihat berbinar karena mendapat hadiah dari Taehyung oppa.
"Gamsahamnida, hyung." Ucap Jungkook sambil membungkuk hormat. Wajahnya terlihat bahagia sekali.
"Uh~ kenapa Jungkook juga diberi permen?"
"Dia sudah menemanimu kemari. Lihat, dia juga terlihat kelelahan." Ucap Taehyung oppa sambil mengasak kepala Jungkook.
Jungkook yang merasa dibicarakan, hanya menunduk malu. Aku hanya mempout bibirku lalu menarik tangan Jungkook untuk pergi dari toko.
"Kalau begitu aku pergi dulu. Gamsahamnida oppa, annyeong." Tanpa menatap Taehyung oppa aku langsung berlalu pergi.
"Ne, cheonma. Hati-hati." Ucapnya sambil melambaikan tangannya dan tersenyum melihat tingkahku.
"Annyeong hyung." Ucap Jungkook dan sedikit membungkuk.
"Jungkook-ah palli!"
"Ne."

Aku langsung memberhentikan langkahku dan membuat Jungkook sedikit menabrakku. Aku mendengar Jungkook bergumam 'appo~'. Aku membalikkan badanku lalu menatap lurus pada Jungkook. Ia balik menatapku heran sambil terus mengusap dahinya.
"Waeyo?"
"Aku mau tukar."
"Tukar?"
"Keluarkan permenmu."
"Ige, mwohaneungoya?"
"Aku mau rasa coklat."
"Tapi aku tak suka rasa stroberi." Gumam Jungkook sambil memberikan permennya padaku.
"Mwo?" Ucapku dengan tatapan mendelik.
"A.. aniyo" ucap Jungkook dengan gugup sambil menggoyangkan tangannya. Ia langsung menundukkan wajahnya. Kami melanjutkan kembali perjalanan pulang kami. Sepanjang jalan aku bersenandung senang karena aku pulang bersama Jungkook.

Jungkook itu temanku yang paling lucu. Baru dibercandakan seperti itu ia bisa langsung meringis. Tapi ia tak pernah melawan saat aku membully atau memarahinya. Ia malah meminta maaf padaku. Orang aneh. Tapi dia sahabatku yang paling terbaik. Kami selalu saling menolong. Dari situlah aku dan dia berjanji untuk menjadi sahabat selamanya.

Benar kata oppa, aku harus masih mencari teman sebanyak-banyak, karena menyenangkan punya banyak teman. Tapi tetap sahabatku yang paling baik adalah Jungkook walaupun dia sangat penurut padaku tapi aku menyukainya. Sangat-sangat menyukainya.

'Jungkook-ah naekoyya.'

Created by : Megu Megumi
Inspiration : Taehyung BTS

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro