벙's Family

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Cast :

- BAP Member

- Bobby IKON

*******

"Eomma, skatebordku dimana?"
"Cari di garasi sayang."
"Eomma, Dae mengambil makaroonku!"
"Jae, berbohong eomma."
"Jae, nanti eomma buatkan lagi makaroon."
"Tapi, eomma.. hehm.. baiklah."
"Dae, jangan ganggu adikmu lagi."
"Yeobo, kau melihat dasiku?"
"Dilemari baju sayang."
"......."
"Jonguppie, ayo habiskan sarapanmu, jangan tidur lagi sayang. Nanti kau terlambat."
"Ne, eomma."

Itulah kesibukan pagi hari dirumah kediaman keluarga Bang. Sang ibu, Kim Himchan yang sibuk membantu keempat orang anaknya, Daehyun, Youngjae, Jongup dan Junhong. Dan sang ayah, Bang Yongguk yang selalu ikut menambahkan kesibukan sang istri. Namun jika tidak seperti ini bukan keluarga Bang namanya. Bang Yongguk merupakan sosok pemimpin keluarga yang tegas namun sangat lembut kepada keempat anaknya dan istrinya. Walaupun wajahnya terlihat sangar namun hatinya sangatlah baik, ia sangat sayang dengan keempat anaknya dan sang istri tentunya.

Setelah sarapan pagi bersama, Bang bersaudara dan sang ayah berangkat bersama. Jalur sekolah dan tempat kerja sang ayah memang searah dan jika mereka berangkat bersama mereka pikir bahwa hal itu bisa menghemat uang. Walaupun mereka keluarga yang cukup berada namun waktu bersama sang ayah sangat mereka manfaatkan karena sang ayah memang selalu sibuk. Himchan yang melihat keluarga kecilnya berangkat, melabaikan tangan kepada sang suami dan kempat anaknya. Bersadar di pintu sambil melihat mobil keluarga keluar rumah dan mencium kening keempat anaknya adalah kebisaan yang tak mau ia lewatkan.

'Yosh! Hari ini pekerjaan harus selesai sebelum anak-anak datang.' gumam Himchan sambil mengepal tangannya keatas. Pada saat ia membersihkan meja makan, ia mendengar suara bel pintu. Saat melihat keluar, ternyata sang adik.
"Annyeong, nuna." Ucap sang adik, sambil mengangkat tangan.
"Annyeong, Bobby. Kau tak pergi kuliah?" Ucap Himchan sambil mempersilahkan masuk sang adik.
"Aku ada jadwal masuk siang. Keponakan kesayanganku mereka kemana?" Himchan menjitak kepala sang adik sambil tertawa. Bobby yang mendapat jintakan cantik dari sang kakak hanya mengusap kepalanya.
"Appeo, nun.."
"Tentu saja mereka pergi sekolah. Memangnya harus seperti pamannya yang selalu membolos kuliah." Ucap Himchan. Bobby memutar malas bola matanya sambil duduk santai di meja makan.
"Aku tidak bolos, aku hanya kesal jika jadwal kuliah selalu berubah-berubah."
"Terserah kau saja. Kau sudah sarapan?"
"Belum, kau masak apa?"
"Aku belum sempat memasak jadi aku hanya membuat roti bakar, kau mau?"
"Boleh, setidaknya aku mendapat sarapan pagi ini." Ups, Bobby langsung menutup mulutnya. Bodohnya ia pasti jika sudah menyangkut kesehatan, sang kakak pasti akan menceramahinya. Benar saja, Himchan langsung menatap tajam Bobby lalu mulai menceramahinya. Orangtua Himchan dan Bobby memang sudah meninggal tak lama Himchan menikah. Beruntungnya Himchan karena saat ini dia sudah menjadi seorang istri dari Bang Yongguk sedangkan Bobby ia memutuskan ingin kuliah dan tinggal disebuah apartemen. Bobby memang anak yang mandiri karena segala urusan seperti biaya kuliah dan apartemen ia bisa membayar sendiri. Pada saat Himchan menikah ia ditawari untuk tinggal bersama Himchan dan Yongguk, namun ditolaknya. Ia pikir bahwa hal itu hanya akan merepotkan sang kakak dan kakak iparnya jadi ia memutuskan untuk tinggal diapartemen, walaupun saat itu ia masih duduk di bangku SMA.
"Nuna, apa kau tidak punya rencana untuk liburan musim dingin?"
"Belum ada, memang kenapa?"
"Bagaimana kalau kau liburan ke Jepang? kudengar disana banyak pemandian air panas."
"Akan aku tanyakan pada Yongguk."
"Nuna, setidaknya pergilah berlibur. Apa kau tidak bosan dengan aktivitas sehari-hari. Kau tidak istirahat sama sekali."
"Hei, ini memang tugas seorang istri dan aku senang melakukannya." ucap HImchan sambil bertolak pinggang.
"Ara ara.. aku hanya ingin melihat uri yeopo nuna santai dan tidak selalu dirumah." Ucap Bobby sambil menundukkan kepalanya. Himchan mendengus geli mendengar penuturan sang adik. Ia tahu Bobby hanya hanya khawatir kepadanya karena selama ini ia tak pernah sekalipun main semenjak menikah.
"Setidaknya jika kau berlibur, aku bisa menumpang berlibur juga." Ucap Bobby datar.
"Ish.. Nappeun." ucap Himchan sambil menjitak kepala Bobby. Sang adik hanya mengusap-ngusap kepalanya sambil tersenyum tanpa merasa bersalah.
.
.
.
.
.
.
"Annyeonghaseyo." Ucap Jongup dan Junhong sambil membuka pintu rumah.
"Annyeong, oh wasseo?" Ucap Himchan yang hanya memunculkan kepalanya dibalik pintu dapur.
"Ne, eomma." Ucap Junhong sambil menghampiri sang Eomma dan memeluknya. Himchan yang melihat tingkah anak bungsunya langsung mengecup pucuk kepalanya.
"Eomma, apa makan siang sudah siap? Aku lapar." Ucap Jongup sambil menampu kepalanya diatas meja.
"Sudah siap, ayo ganti baju dulu dan cuci tangan setelah itu kita makan."
"Ne, eomma." Ucap Jongup dan Junhong berbarengan.
"Ah iya, panggil juga samcheonmu. Dia sedang tidur di kamar Daehyun hyung."
"Ada samcheon?" Ucap Jongup dan Junghong sambil saling menatap satu sama lain. Lalu bergegas pergi ke lantai dua rumah mereka. Mereka berdua menaiki tangga dengan terburu-buru. Himchan yang melihat tingkah kedua anaknya hanya menggeleng-gelengkan kepalanya. Saat sampai didepan kamar Daehyun mereka masuk dengan cara mengendap-ngendap dan langsung menaiki tempat tidur dan mengguncang sang paman yang sedang menikmati tidur siangnya.
"Samcheon!" Teriak Jongup.
"Ireona.. Ireonabwa!" Teriak Junhong sambil melompati tempat tidur Daehyun. Bobby yang terpaksa membuka matanya masih tetap saja menelentangkan badannya karena ia masih mengantuk. Ia sudah terbiasa diganggu, namun jika tidurnya diganggu ia akan mengamuk. Tapi jika keponakan kesayangannya entah kenapa ia tak bisa marah.
"Yak! aku sudah bangun. Kalian ini, aku baru saja tidur." Ucap Bobby sambil menguap. Jongup dan Junhong terkikik geli melihat sang paman yang terlihat masih mengantuk.
"Eomma bilang makan siang sudah siap. Ayo makan bersama." Ucap Junhong.
"Ne ne araseo." Ucap Bobby. "Sekarang kalian yang harus ganti baju." Ucap Bobby sambil menggeram menakut-nakuti Jongup dan Junhong dan mengejar mereka. Jongup dan Junhong langsung berlari pergi kekamar masing-masing sambil berteriak dengan lucunya.
.
.
.
.
.
.
"Aku pulang." Ucap Yongguk.
Yongguk baru saja pulang dari kantornya, namun hari ini dia benar-benar terlambat pulang karena pekerjaan yang harus diselesaikannya segera. Tengah malam ia baru bisa pulang, dan Himchan masih setia menunggunya pulang. Terlihat ia yang tengah tertidur di sofa dengan tenangnya. Yongguk menghampirinya dan mencium kening sang istri.
"Kau sudah pulang? maaf aku tidak mendengar kau masuk rumah." Ucap Himchan sambil mendudukan dirinya. Matanya ia usap-usap agar melihat lebih jelas sang suami.
"Tidak apa-apa. Ayo kita pergi tidur. Kau pasti lelah menungguku semalaman." Ucap Yongguk sambil mengusap rambut sang istri.
"Tidak kok, aku memang sengaja menunggu pulang. Kau tidak mau makan dulu? Bagaimana kalau kau pergi mandi dulu setelah itu makan malam?" Ucap Himchan. Tak tahan melihat tingkah sang istri, Yongguk mendaratkan kecupan manis ke bibir Himchan.
"Manis." Gumam Yongguk sambil mendekap Himchan ke pelukannya, Himchan hanya terkikik geli.
"Gukkie, kapan kau liburan?"
"Entahlah, kenapa?"
"Tidak, hanya saja aku ingin berlibur bersama kau dan anak-anak. Rasanya sudah lama sekali tidak pergi bersama." Ucap Himchan.
"Sebenarnya hari ini aku ditawari untuk mengambil cuti. Katanya aku sudah bekerja keras. Bagaimana kalau minggu depan? bukankah minggu depan anak-anak sudah mulai libur sekolah?" ucap Yongguk.
"Jinjja? keol! Minggu depan kita pergi liburan." ucap Himchan dengan semangat.
"Keol!" ucap Yongguk lalu memeluk Himchan.
"Keol!" terdengar teriakan dari arah tangga. Ternyata Bang bersaudara dan sang samcheon menguping pembicaraan mereka. Yongguk dan Himchan terkejut, karena mereka pikir anak-anak dan Bobby sudah pergi tidur.
"Yak! kenapa kalian belum tidur?" teriak Himchan.
"Mianhae, aku mengajak mereka bermain perang bantal. Mereka bilang tidak bisa tidur. Lalu mereka bilang mereka haus jadi aku mengambilkan minum tapi ternyata mereka mengekoriku." Jelas Bobby, sambil mengasak kepala Daehyun yang berada disampingnya. Junhong, Youngjae dan Jongup bersembunyi dibalik Bobby karena takut dimarahi. Himchan sudah siap memaki Bobby namun ditahan oleh Yongguk.
"Ayo cepat ambil minum kalian setelah itu pergi tidur."
"Ne, appa." Ucap Daehyun.
"Gamsahamnida." ucap Youngjae.
Setelah selesai meminum air, Bang bersaudara satu persatu memeluk sang ibu dan ayahnya.
"Appa, janji ya minggu depan kita liburan." ucap Junhong sambil memeluk sang Ayah.
"Ne, minggu depan kita pergi liburan."
"Yakso?" ucap Jongup.
"Yakso." ucap Yongguk sambil memberikan tanda silang didadanya.
"Appa kita harus makan enak." ucap Daehyun.
"Ne, Daehyuna." ucap Yongguk sambil mengasak kepala Daehyun.
"Appa eomma, jaljayo." Ucap Youngjae sambil memeluk Ibu dan Ayahnya.
"Ne, jalja."
"Nuna hyeong, jaljayo." ucap Bobby
"Ne, Jaljayo Bobby. Liburan nanti kau juga ikut yah?" ucap Yongguk.
"Jinjja? tak apa jika aku ikut?"
"Tak masalah, karena kau akan kujadikan babysitter anak-anakku." Himchan tertawa dengan sinis. Bobby langsung menunjukkan wajah memelas.
"Andwaeeeeeeee..!"
.
.
.
.
.
.
Epilog

"Suara samcheon berteriak." ucap Bang bersaudara yang berada di kamar masing-masing.
"Paling sedang melihat FF NC - Daehyun."
"Sepertinya samcheon sedang mimpi buruk - Youngjae."
"........................ - Jongup."
"Apa samcheon melihat hantu yah? hiiiii~ - Junghong."
.
.
.
.
Terinspirasi gara-gara liat meme b.a.p di facebook.. hihihi~

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro