21 November 2019

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

|| E-Jazzy | 319 words ||

| Short Story |

Tema:
Ambil buku terdekatmu, bukan halaman secara random, dan gunakan kalimat lengkap pertamanya sebagai prompt

Kalimatnya adalah:
"Aku harus memperbaiki keadaan."
-Lester Papadopoulos a.k.a. Apollo dalam rapat senat bangsa Romawi,
The Trial of Apollo oleh Rick Riordan-

"Aku harus memperbaiki keadaan."

Sang ibu tersenyum melihat kegigihan putra sulungnya yang memegangi sebuah boneka. Dari kamar tidur lantai dua, masih terdengar suara tangisan putrinya, menyalahkan sang kakak akan kebotakan boneka kesayangannya.

"Tapi, ini bukan salahku," rengek sang putra lagi dengan wajah merajuk. "Yang memotong rambut bonekanya memang anak tetangga di sebelah."

"Karena Kakak salah memberikan boneka, bukan?" Ibunya berusaha memberi pengertian. Diusapnya kepala si sulung. "Tapi, tidak apa-apa. Kakak tidak sengaja menukar boneka adik dengan milik temannya. Ibu akan ambil benang dan kita bisa memperbaiki boneka ini bersama-sama."

Si sulung tersenyum dan berjanji akan memperbaiki segalanya agar adiknya berhenti menangis.

Sang ibu pun mulai mencari-cari benang dan jarum, sesekali mempertimbangkan apakah mungkin boneka itu seharusnya dibiarkan botak saja. Anak bungsunya telah terlalu terpaut dengan bonekanya untuk waktu yang terlampau lama. Tidur, makan, bahkan saat bermain dengan teman-temannya—boneka itu selalu dibawanya.

Namun, sang ibu tidak mau mengecewakan putranya yang tampak begitu teguh hendak memperbaiki boneka si bungsu. Terlebih, si sulung sering kali memperhatikannya mengerjakan pesanan jahitan baju, bahkan pernah minta diajari—sang ibu ingin melihat apakah putranya mungkin punya keterampilan serupa dengan dirinya.

Selepas senja, dan suaminya pulang dari bekerja, sang ibu meminta bantuan mencari jarum dan benang sekaligus menceritakan apa yang terjadi. Suaminya tertawa gemas mendengar cerita istrinya.

Tak lama kemudian, senyum mereka lenyap. Keduanya lantas sama-sama memasang raut wajah bingung lantaran, dari kamar si bungsu, terdengar suara tawa dan celoteh riang. Tak ada lagi tangisan.

"Ibu terlalu lama mencari jarum dan benang," kata si sulung seraya tersenyum simpul, menemani adiknya yang memainkan kembali bonekanya. Tangan si sulung bertaut di belakang punggung, menyembunyikan plester-plester luka di jarinya untuk menutupi luka bekas tusukan jarum jahit. "Aku sudah memperbaiki keadaan. Lihat!"

Semalaman, sepasang suami-istri itu tak tidur. Semalaman mereka menanyai putra mereka, dari mana dia mendapatkan semua rambut itu, yang kini melekat di kepala boneka adiknya. Putra mereka tak mau menjawab. Sementara dari rumah sebelah, teman bermain si bungsu terus-terusan menangis hingga fajar menjelang.

Awal liat tema dan melihat buku terdekat: "YES!"

Pas buka halaman yang terakhir dibaca semalem: "UWU PAS SEKALE! GAMPANG LAH INI!"

Setelah nulis: "INI APA?!"

Di titik ini saya udah gatau lagi saya ngetik apaan (;;;*_*)

Doakan saya masih hidup sampai 9 hari ke depan ( /'-')/

Next >>> 22 November 2019

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro