7 Februari 2024

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

|| Day 7 | E-Jazzy ||

Tema:
Dalam rangka satu minggu DWC, tema hari ini adalah buatlah songfic dari lagu terakhir yang kalian dengar. Platform yang digunakan bebas yang penting legal, bukan bajakan. Jika ada yang tidak mendengarkan lagu, bisa pilih lagu secara random yang penting ada liriknya.

|| 94 Words ||

|| Songfiction ||

Tanah ini mengingat kami, bangsa yang mengakar ribuan tahun.

Dunia tak mengerti, kami tidak bisa ditumbangkan, sebanyak apa pun mereka buat berguguran daun-daun.

Meski ditebang berkali-kali, ditindas pemukiman, pohon kaktus kembali tumbuh berumpun.

Meski tercerai-berai, ke sanalah jiwa kami pulang, penuh rindu yang merembes, disampaikan lewat pohon-pohon zaitun.

Meski dikurung tembok segregasi, dirintangi pos pemeriksaan, salam dan doa masih melungsur, terselip dalam katun yang ditenun.

Pohon kami lebih tua dari negara mereka; akar kami menolak dicerabut.

Suara manusia belum binasa; tanah kami takkan bisa sepenuhnya direbut

Tepi Barat sampai Gaza; dari Sungai ke Laut.

Dari artikel The Yale Review of International Studies: lebih dari 800.000 pohon zaitun Palestina dicerabut secara ilegal oleh otoritas Israel sejak 1967. Pada Agustus 2021 saja, lebih dari 9.000 pohon telah ditebang, dan pada tanggal 9 Februari 2020, 50 pohon zaitun di wilayah Salfit (Tepi Barat) dicabut secara paksa dan dihancurkan.

Dikutip dari Mongabay, para petani Palestina di Tepi Barat menghadapi kehancuran ekonomi seiring meningkatnya kekerasan yang dilakukan oleh pemukim ilegal dan militer Israel, yang mencegah mereka memanen buah zaitunnya. Diperkirakan, sekitar 100.000 keluarga Palestina bergantung pada pohon-pohon ini sebagai sumber pendapatan.

"Jika Anda melihat sebagian besar desa Palestina yang dihancurkan Israel, yang tersisa hanyalah buah kaktus dan pohon zaitun. Sejak tahun 1948, hal ini telah memberikan simbolisme mistis pada tanaman kaktus." -Fadi Kattan, koki dan pengusaha asal Bethlehem, dikutip dari atlasobscura.com

Pola ini pernah terjadi pada masa-masa pendudukan koloni Amerika dan genosida yang dilancarkan terhadap native Indians. Koloni di Amerika Utara secara sistematis dan ekstensif memburu bison (kerbau Amerika), memutus sumber makanan dan penghidupan pokok bangsa Indian, dan menyebabkan kematian massal akibat kelaparan.

Diambil dari Literary Hub: Sebelum tahun 1800, diperkirakan terdapat 30 hingga 60 juta kerbau yang hidup di Great Plains. Pada tahun 1900, hanya tersisa beberapa ratus ekor yang selamat dari genosida paling kejam terhadap mamalia yang pernah didokumentasikan. Dengan hilangnya kerbau, tubuh penduduk Indian Dataran Rendah mengalami trauma, penghapusan budaya, dan kelaparan. Depresi, diabetes, dan ketergantungan obat menjadi endemik—semua penyakit yang ditandai dengan peradangan kronis.

"Kill every buffalo you can! Every buffalo dead is an Indian gone." (Bunuh setiap kerbau yang bisa kau bunuh! Setiap kerbau yang mati sama dengan kematian satu orang Indian.) -Kolonel Richard Irving Dodge, dari Angkatan Darat Amerika Serikat.

Pasca pembantaian bison, diadakanlah "upaya pemulihan dan pengembangbiakkan kembali" populasi bison di Taman Nasional Amerika, bahkan menjadikan bison sebagai "Mamalia Nasional Amerika Serikat" pada 2016 silam; pola serupa terjadi ketika Israel kembali menanam dan membudidayakan pohon zaitun di perkebunan di pegunungan Galilea sampai pegunungan Samaria dan Efraim, bahkan menjadikan kaktus sebagai simbol nasionalnya, meski terus menumbangkan pohon-pohon zaitun yang menjadi sumber penghidupan bangsa Palestina, menghancurkan pohon kaktus di Tepi Barat, dan merusak lahan milik warga lokal untuk perluasan pemukiman ilegal.


Lagu yang saya pakai: Elyanna - Olive Branch

https://youtu.be/zymQkDlMbi4

Lyric translation:

Words aren't enough, what else can I say?
(Habis sudah kata-kata, apa lagi yang bisa kukatakan?)

My tears have dried out, and my heart is broken.
(Telah kering air mata dan patahlah hati ini)

I'm far away, but I'm praying for you.
(Meski jauh, selalu kukirim doa untukmu)

And I'm sending peace, on an olive branch.
(Kukirimkan salam damai, kusampaikan pada sebatang pohon zaitun)

In the land of peace, peace is dead.
(Di tanah yang damai, kedamaian telah mati)

And the world is sleeping on a hurt child
(Dan seluruh dunia berpaling dari penderitaan anak-anak)

Maapkan, author's note nya lebih panjang dari isi ceritanya '-')

Next>>> 8 Februari 2024

'-')/ Pencet bintang di bawah ini takkan bikin jari Anda hilang

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro