8 Februari 2024

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

|| Day 8 | E-Jazzy ||

Tema:
Masuk ke web https://randomwordgenerator.com/picture.php
pilih number of picture: 1 (satu), category: all, klik Generate Random Pictures.
Buat fiksimini maksimal 500 kata yang terinspirasi dari gambar yang muncul

|| 498 Words ||

|| Escapade - Non-Canon ||

"Ayo taruhan—kau dan aku!" tuntut Cal. Tangannya memutar-mutar revolver seolah benda itu cuma pensil. "Siapa yang bisa menembak lebih banyak zombie dan tepat sasaran. Pecundang harus mentraktir yang menang."

"Aku tidak punya waktu untuk ini Cal." Ilyas mengerutkan wajah dengan enggan. Badannya mencondong dari pagar langkan hotel. "Kau harusnya bangunkan aku! Bukannya melepas begitu saja Joo pergi membawa Emma!"

"Adikmu merengek mau es krim." Cal menunjuk minimarket di seberang jalan. Disodorkannya teropong jarak jauhnya yang baru kepada Ilyas. "Lihat saja sendiri. Adikmu aman, kok. Joo mengangkatnya di atas kepala, kayak ibuku mengangkat barang-barang kami waktu kebanjiran. Zombie-zombie itu juga tidak mengacuhkan Joo."

"Kalau orang dalam minimarket menyadari ada zombie masuk bawa balita untuk beli es krim—"

"Oh tenang saja. Semua pekerja minimarket itu sudah jadi zombie. Emma bebas membawa es krim apapun yang dia mau dan Joo tidak perlu cemas salah memberikan jumlah uang."

"Dan menurutmu itu membuatku lega?" Ilyas melorot terduduk, kedua tangannya menutup wajahnya.

Cal mendengkus. Sambil memantau jalan dengan teropong jarak jauh, gadis itu mulai membidik. Dia melepaskan dua tembakan. Satu mengenai lengan seekor zombie; yang satu lagi memantul ke tiang listrik sebelum pelurunya bersarang di pipi zombie lain, tetapi itu tidak cukup untuk membunuhnya. Cal mendecak lantaran tidak bisa menumbangkan satu pun sasaran.

Kemudian, teropongnya terarah ke pintu ganda minimarket.

"Umm, Ilyas," panggil gadis itu gundah. "Apa yang dilakukan Joo?"

Ilyas berdiri dan merebut teropong yang masih terkalung di leher Cal. Dilihatnya dari sana, Joo berdiri terpaku menghadap salah satu pohon, mulutnya menganga, matanya memandang hampa pada selebaran kertas yang dipaku ke batangnya—barangkali poster promosi diri pejabat minta dicoblos.

Di belakang Joo, Emma duduk tanpa diawasi di atas sepeda motor yang ditinggalkan begitu saja oleh pemiliknya. Beberapa zombie di jalan mulai menyadari Emma di sana. Mereka mulai menyeret langkah mendekat—jelas sekali tidak mengincar es krimnya.

"Joo!" pekik Cal. Dia melepaskan sebelah sepatunya, melemparkannya dari langkan lantai dua tempat mereka berada. Alih-alih mencapai Joo, alas kaki itu menyangkut di dahan pohon yang menaungi si zombie. "Joo bego! Lihat belakang—"

Cal terpekik saat Ilyas merebut revolver di tangannya, lalu menembak bertubi-tubi—dua zombie yang paling dekat dengan Emma tumbang, lalu dua lagi, kemudian zombie terakhir yang bahkan belum memasuki halaman depan minimarket.

"Ilyas, pelurunya tinggal satu—"

Ilyas menaikkan bidikannya, mengenai salah satu cabang pohon tempat sepatu Cal tersangkut. Sepatu itu jatuh ke kepala Joo sampai si zombie mengerjap tersadar.

"JOO!" teriak Ilyas, membuat Cal makin kaget. Ilyas belum pernah membuat suara sekeras itu sebelumnya. Jarinya menuding Emma saat si zombie menoleh. "ADIKKU!"

Joo berbalik mengamankan Emma dan es krimnya, kemudian berlari menyeberangi jalan untuk kembali masuk ke hotel.

Ilyas mengembalikan revolver ke tangan Cal dan beranjak ke dalam, lalu memasang jaket. "Ayo, Cal."

"Hah?" Cal mengernyit. "Ke mana?" Lalu mata gadis itu membelalak. "Apaan—jangan bilang ... k-kau, 'kan tadi enggak mau ikutan taruhan saat kuajak!"

Sebelah mata Cal berkedut saat menyadari Ilyas, samar-samar, menyengir sebelum pemuda itu berbalik ke pintu. "Kau sendiri yang bilang, pecundang harus mentraktir yang menang."

Ceritanya enggak canon alias enggak bisa disangkutin atau dimasukin officially ke dalam cerita asli, yak. Tapi fakta Ilyas bisa nembak itu canon dan pernah disinggung di ceritanya.

Next>>> 9 Februari 2024

'-')/ Pencet bintang di bawah ini takkan bikin jari Anda hilang

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro