{ 1 2 | h e a r t b e a t }

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Prompt 12:
Buka buku terdekatmu di halaman 83. Kalimat lengkap pertamanya adalah kalimat pembuka di karyamu hari ini.

── * ‹ ° . . ° › * ──

"Pukul berapa sekarang?"

"Aku tak tahu, yang jelas sudah lewat jam sembilan, sepertinya," jawabnya menerawang.

Aku menggembungkan pipi, lalu menghela napas berat. Kugosok-gosok telapak tanganku satu sama lain. Bukan dingin yang menusuk, memang, tapi kesiur angin di malam ini membuat bulu kudukku meremang.

"Masih belum boleh pulang?" tanyaku lagi.

Laki-laki di hadapanku malah melirik ke undakan tangga di teras masjid. Di situ ada salah satu alumni.

"Ya terus kenapa?" tanyaku agak sewot.

Dia mengerling ke sekitar sejenak. "Ya ... dia aja masih di sini ...." Ia memelankan suaranya.

"Lagian, La, kalo lewat situ pasti 'kan lewatin dia, nanti kalau ditanya-tanya?"

"Bilang aja udah disuruh pulang, lagian udah malam, Key, pasti dia maklum lah kalau kita disuruh pulang," ujarku kukuh.

Aku sudah lelah. Aku suntuk terjebak di gedung sekolah seharian. Aku sudah berusaha hati-hati kabur, tapi cowok di depanku ini tiba-tiba saja muncul.

"Iya, sih, tapi 'kan ... ya, tahu sendiri lah."

Alumni yang tengah scroll-scroll layar ponsel itu memang paling garang di antara semua alumni. Barusan saja dia baru saja gertak-gertak meja di hadapan kami—salah kami juga sih kurang komunikasi, jadi aku wajar jika Akeyla bersikap seperti itu.

Acara pentas seni tinggal besok, tentu saja aku merasa perlu untuk tidur nyenyak agar tidak kelelahan besok. Teman-temanku malah memilih untuk menginap di sekolah agar tidak telat, tapi aku tidak mau, aku lebih memilih kelabakan pagi-pagi ketimbang menginap di sekolah yang banyak nyamuk dan kuyakin tidak senyaman di rumah.

"Nala," panggil Akeyla.

"Hm," responsku.

"Nanti coba kutanya ke Raihan dulu, rumahmu dekat 'kan?" tanyanya tiba-tiba.

Eh, apa maksudnya? Kenapa dia tiba-tiba tanya soal rumahku? Aku ...—

Kenapa pikiranku aneh-aneh?

"Nanti kuantar, sekalian beli trash bag buat besok."

Astaga, aku belum pernah pulang diantar teman sebelumnya, apalagi cowok. Dan, aduh, kenapa harus dia? Kan aku jadi deg-degan.

── * ‹ ° . . ° › * ──

Pendek aja ya .-.

Jum'at, 12 Februari 2021

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro