{ 1 5 | o n c e a q u e e n }

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Prompt 15:

Buka website https://writingexercises.co.uk/take-three-nouns.php

klik generate satu kali.

Lalu buat karya yang harus menyebutkan tiga kata itu (kata-katanya bisa diterjemahkan atau pakai bahasa Inggris)

── * ‹ ° . . ° › * ──

Aku pernah bertukar jiwa dengan orang yang disukai gebetanku. Aku juga pernah bertukar jiwa dengan salah satu guruku. Bahkan aku pernah bertukar jiwa dengan seorang pria tua yang sama sekali tak kukenali.

Tapi, biar kuceritakan tentang Jum'at yang gila kemarin. Ini benar-benar gila. Ayahku bilang Jum'at kemarin mereka hampir mendatangkan orang pintar karena aku terus bicara, "Harold! Harold! Tolong ambilkan gaunku yang lain, yang ini agak norak!" dan kalimat-kalimat aneh lainnya.

Beruntungnya, sebelum Ayah menekan nomor orang pintar rekomendasi temannya, aku telah kembali ke tubuhku dan semua kekacauan yang ada di rumah berakhir.

Jadi ..., begini, mulai dari mana ya?

***

Pagi hari, aku dibangunkan oleh alarm alami dari suara burung-burung yang bercuit di luar sana. Aku juga merasakan kehangatan sinar matahari mendarat di wajahku. Aku mengerjap sejenak, lantas memperjelas visiku.

Begitu pandanganku jelas, aku mrndapati sesuatu yang aneh. Langit-langit ruangan ini ... berbeda jauh dengan langit-langit kamarku.

Aku disambut oleh pemandangan lukisan awan-awan di langit-langit kamar. Di tengah-tengahnya ada sebuah lampu kristal yang indah. Astaga, ini seperti istana!

Apa ini? Di mana aku?

Aku mencoba mengingat-ingat apa semalam ayahku berkata bahwa kami sebenarnya keluarga kaya raya yang sedang menyamar dan menyembunyikan aset-aset mewah kami. Tapi, kenapa kasur yang kutiduri tidak lebih empuk dari kasurku yang sebelumnya?

Setelah sekian menit mengumpulkan nyawa untuk bangkit dari tempat tidurku. Mataku terus memindai sekitar. Kamar ini bergaya sangat klasik dan didominasi warna broken white.

Ekor mataku tak sengaja menangkap bayangan kaca. Aku kaku sejenak di tempat, lalu memutuskan untuk menghadap ke cermin. Astaga, betapa terkejutnya aku. Begitu aku menoleh, aku melihat wajahku benar-benar berbeda.

Aku tak percaya apa yang telah kulihat di kaca. Aku beberapa kali meraba hingga meremas wajahku sendiri, aku juga meraba-raba kaca untuk memastikan hal ini benar-benar nyata.

Ini ... nyata. Dan aku terlihat cantik, cantik yang aneh, dan jauh lebih tua. Wajahku tirus dengan pipi yang hampir kempot, hidungku kecil mancung, bibirku tipis dan kecil, alisku yang hanya terlihat seperti sebuah garis berwarna hitam dan menukik tajam seperti sebuah ceklis yang lebay, kulit wajahku masih kencang, tapi kulit di tanganku sudah menunjukkan keriput-keriput berarti.

Tak berapa lama seseorang membuka pintu kamarku. Aku sedikit tersentak karena keriut pintu yang cukup kencang.

"Oh, selamat pagi, Yang Mulia, saya hendak mengantarkan sarapan," ujar seorang wanita, ia tak berani menatap mataku secara langsung. Dia hanya berjalan ke meja yang ada di dekat kasurku seraya menyajikan sebuah piring penuh berisi makanan entah apa, aku tak begitu bernafsu melihatnya tapi mungkin sesekali aku harus mencoba makanan orang tajir.

Di dalam pikiranku, aku terus menimbang-nimbang apa aku benar-benar harus menanyakan sebuah pertanyaan yang kini mengganjal di kepalaku atau tidak.

Akhirnya saat dia hendak keluar dari ruanganku, aku memutuskan untuk bertanya dan berhasil menahannya.

"Nyonya, um, Nona, siapa aku?"

Pelayan itu mengernyitkan dahinya. Dia masih tak berani menatapku tapi aku yakin dia berpikir bahwa pertanyaanku agak bodoh.

"Ada apa, Yang Mulia?" ucapnya dengan nada heran "Kau adalah seorang ratu dari Negeri Vertsea yang telah menyelamatkan ribuan rakyatmu dari masalah perbudakan dengan keberanian yang kau miliki."

Hening menyelimuti ruangan selama beberapa saat. Lantas sang pelayan pamit, "Aku permisi dulu." Dan dia keluar dari kamarku, meninggalkan diriku yang mematung di tempat.

── * ‹ ° . . ° › * ──

Oke, rasanya udah lama semenjak terakhir kali aku nulis cerita tema kerajaan, jadi maaf agak nganu.

Senin, 15 Februari 2021

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro