{ 2 3 | c h a n c e }

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Prompt 23:
Buat karya yang wajib menggunakan potongan dialog ini:

"Sebenarnya, aku sama sekali tidak punya kesempatan, bukan?"

"Tidak, kau salah. Kau pernah punya, sekali."

── * ‹ ° . . ° › * ──

Ia menghela napas panjang. "Sebenarnya, aku sama sekali tidak punya kesempatan, bukan?" lirihnya sembari terus mengaduk es-es yang tersisa di dalam gelasnya dengan sedotan.

Dengan senyum yang mengundang misteri, ia berkata. "Tidak, kau salah. Kau pernah punya, sekali."

"T- tapi ... kapan?" tanyanya. Ia mendongak menatap kedua manik kehijauan yang kini menatapnya teduh.

Ia terkekeh pelan. "Aku pernah memiliki niat untuk mengerti dan mengenalmu lebih dalam, tapi tampaknya kau hanya mau mendapat perhatianku tanpa pernah mau mengenalku atau mengerti duniaku," ujarnya santai.

Perempuan di depannya sama sekali tak menatap matanya. Agaknya ia menyesal sebab telah menyia-nyiakan sebuah kesempatan itu. Ia merasa ini semua salahnya. Ia hanya ingin memancing perhatian sang misterius, cara itu tak berlaku untuk pemuda sejuta rahasia yang duduk di hadapannya, dia sama sekali tak ingin menyelami dunianya ketika sang pujaan hati mempersilakannya.

Sang perempuan menggembungkan pipinya, mencoba berharap jika masih ada kesempatan untuknya.

"Menurutku kau itu unik," ujar sang lelaki. Perempuan itu pun menoleh.

"Yah, sayangnya karena kau unik aku merasa tak bisa untuk menyatu denganmu." Mendengar kalimat itu, sang gadis menjadi pupus harapan.

"Kuharap ada seseorang yang bisa menerima keunikanmu itu, suatu saat." Entah kenapa kalimat itu membuat sang perempuan mengembangkan senyumannya. Itu berarti laki-laki di hadapannya, yang selama ini ia kira tak peduli sekitar, memedulikannya, dan itu lebih dari cukup untuk membuatnya berbunga-bunga.

── * ‹ ° . . ° › * ──

Selasa, 23 Februari 2021

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro