10. Permainan Singkat

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Perjalanan berlanjut, semua orang sudah menaiki kereta kuda. Ada yang berbeda, sebagai rasa terima kasih, penduduk desa menghadiahkan Kapten Gus sebuah kereta kuda yang baru. Kereta kuda itu memiliki atap, kayunya pun dipoles sehingga mengkilap.

Kursi duduknya dipasang bantal, membuat perjalanan semakin nyaman. Understeel dan kawan-kawan gembira dengan hadiah ini.

Filly yang telah sadar dari pingsannya langsung dicecar pertanyaan oleh temannya, dia langsung menjelaskan mengapa dirinya bisa berubah seperti itu.

"Sebenarnya, aku punya kenangan buruk dengan serigala. Aku sangat membencinya, setiap kali ada serigala lewat di depan mataku, pasti aku akan menghabisinya. Setiap kali itu juga aku akan kehilangan kesadaran diriku, aku pun tidak tahu mengapa ini bisa terjadi." Filly menunduk, tangannya gemetar tidak karuan, wajahnya sedikit pucat.

Melihat rekannya menderita, Nalulu dan Red Hood Girl alias Ruby memeluknya dengan erat. Kehangatan pelukan itu membuat Filly kembali tersadar dari lamunannya.

"Terima kasih."

Waktu berjalan lambat, karena tidak banyak hal yang bisa dilakukan selagi kereta berjalan. Menyadari hal tersebut, Kapten Gus memiliki sebuah permainan untuk prajurit asuhannya mainkan.

Kejadian ini terjadi sehari setelah mereka meninggalkan desa tempat mereka mengalahkan serigala.

"Aku punya sebuah permainan, peraturan dalam permainan ini adalah, kalian harus memperebutkan anak panah yang akan aku sebar di hutan. Permainan dibagi ke dalam dua tim yang masing-masing tim memiliki sebuah keranjang untuk mengumpulkan anak panah. Anak panah yang sudah masuk ke dalam keranjang sudah tidak bisa direbut, sementara anak panah yang masih dipegang oleh pemain masih bisa direbut. Tim yang mengumpulkan anak panah lebih banyak, dialah pemenangnya. Kalian paham sampai sini?"

Mereka mengangguk serentak, permainan ini memiliki peraturan yang mudah.

Kapten Gus melanjutkan seraya berkata, "Bagus, aku akan mengundi timnya sekarang."

Kapten Gus mengeluarkan tag nama yang bertuliskan nama-nama mereka, lalu mengocoknya. Karena ada tujuh orang, harus ada tim yang mendapatkan tiga pemain saja.

Setelah beberapa saat, Kapten Gus mengumumkan kelompok yang terbentuk. Hasilnya adalah, Baha akan setim dengan Flasson, dan Wu Lao. Sementara Understeel akan bergabung dengan para gadis, yakni Filly, Nalulu, dan Ruby.

"Baiklah, tim sudah dibentuk. Sekarang aku akan menyembunyikan anak panah ini. Pastikan jangan mengintip ya!" seru Kapten Gus.

Selagi menunggu Kapten Gus menyembunyikan anak panah, Baha berlatih pedang bersama Understeel. Flasson membaca buku yang baru dia dapatkan dari desa, Wu Lao tengah fokus bermeditasi, sementara para gadis tengah mengadakan obrolan santai.

Sejam kemudian, Kapten Gus kembali. Keranjang yang sebelumnya berisi penuh dengan anak panah, telah kosong.

"Baiklah, satu tim berada di sini, sementara tim lainnya berada satu kilometer di depan. Aku akan menuju tebing di sana untuk mengawasi jalannya pertandingan, permainan akan berlangsung sekitar tiga puluh menit, dalam durasi itu kalian harus mencari seratus anak panah yang telah aku sembunyikan. Permainan akan dimulai ketika aku memberikan aba-aba siulan, kalian mengerti?"

"Ya!" jawab semua orang.

"Bagus, sekarang berpencar!"

Baha, Flasson, dan Wu Lao berjalan menuju markas mereka, sementara Kapten Gus memanjat tebing untuk mengawasi dari atas sana.

Semua orang sudah siap di posisinya, tinggal menunggu aba-aba dari Kapten Gus, maka permainan akan dimulai.

Fuuuuttt!

Permainan dimulai!

Semua pemain langsung berpencar mencari anak panah, ada yang menemukan satu anak panah langsung dia taruh dalam keranjang, ada pula yang mengumpulkan banyak anak panah terlebih dahulu, kemudian memasukkannya ke dalam keranjang.

Flasson yang dianugerahi kecepatan tinggi langsung mencuri anak panah tim lawan, Nalulu yang telah mengumpulkan lima anak panah langsung direbut tanpa ada perlawanan.

"Dasar curang! Kemari kau, akan kuhancurkan tanganmu itu berkeping-keping!" Nalulu langsung menghantamkan palu miliknya ke tanah, membuat tanah di sekitarnya mengalami keretakan yang dahsyat. Pohon-pohon di sekitarnya menjadi miring, debu dan pasir berterbangan saat itu juga.

"Permainan ini baru akan dimulai!" ujar Kapten Gus sembari mengawasi dari atas tebing, dia melihat daya rusak Nalulu yang sangat masif.

Flasson dengan tangkas dan cepat mencuri anak-anak panah yang dipegang musuh, para gadis yang terus dicuri anak panahnya tidak tinggal diam. Mereka juga melancarkan serangan kepada Baha dan Wu Lao yang tidak bersalah.

"Hei! Kalian mengeroyokiku, itu tidak adil!" Anak panah yang telah banyak Baha kumpulkan jatuh ke tangan musuh, dia dikepung oleh para gadis yang telah menjadi liar dan ganas.

Understeel yang melihat para gadis membawa banyak anak panah, langsung membantunya. Dia menjaga mereka dari serangan Flasson yang akan datang dari arah yang tidak terduga.

"Kena kau!" Understeel sekilas melihat pergerakan Flasson, dia mengayunkan pedangnya untuk mengusirnya.

Flasson yang ketahuan menyelinap spontan menghindari serangan Understeel, serangan tersebut nyaris mengenai jubah hitamnya, berkat refleksnya yang cepat, dia berhasil menghindarinya dengan pedang gandanya.

"Kau bisa melihatku!?" kata Flasson terkejut, seharusnya orang biasa tidak bisa melihat pergerakannya.

"Tentu saja, aku bisa merasakan pergerakanmu! Kau tidak akan bisa mencuri lagi selagi aku mengawasimu Flasson." Understeel jelas menantang Flasson berduel, tetapi Flasson langsung bisa menebak maksud Understeel. Dia sengaja mengulur waktunya agar timnya bisa memenangkan permainan ini.

"Kalau tujuanmu adalah mengulur waktuku, kau telah salah langkah. Sekarang!" Dari balik semak, muncul Baha dan Wu Lao yang menghadang Understeel. Dengan kesempatan itu, Flasson pun berlari mengejar para gadis. "Aku sendiri sudah cukup untuk menghadapi para gadis-gadis itu." Dia berlalu dengan sekejap mata.

Kapten Gus yang melihat semua rangkaian kejadian tersebut hanya tersenyum tipis. "Ide yang digagaskan Flasson brilian, namun sepertinya dia terlalu meremehkan para gadis. Aku tidak sabar melihat wajah terkejutnya nanti, hahahaha."

Para gadis yang membawa banyak anak panah tengah diburu oleh Flasson dengan kecepatan tinggi.

"Sedikit lagi sampai, mana Understeel? Bukankah dia seharusnya melindungi kita?" tanya Filly.

"Kalian larilah, aku akan menahannya!" Nalulu sekali lagi memukul tanah sampai timbul retakan yang lebar dan dalam. Flasson yang tengah berlari langsung kehilangan keseimbangan dan jatuh ke dalam celah retakan tersebut.

"Apa yang terjadi barusan?" Filly baru saja mendengar suara gemuruh dari belakangnya. Ruby pun merespon, "Kita harus fokus memasukkan semua anak panah ini ke dalam keranjang."

Flasson kini terperangkap di dalam lubang seperti kelinci, sepertinya kakinya terkilir sehingga dia tidak punya lagi semangat dan kekuatan untuk keluar dari sana. Nalulu yang berada di atas hanya tertawa terbahak-bahak melihat kondisi Flasson yang bajunya penuh dengan noda tanah.

Flasson hanya bisa menerima semua ejekan Nalulu, di dalam hatinya dia bertekad untuk membalas perbuatan Nalulu.

Sementara di lain sisi, Understeel yang berhadapan dengan Baha dan Wu Lao masih bertarung dengan sengit. Kekuatan dan teknik Understeel sebenarnya dapat dengan mudah mengalahkan mereka ketika satu lawan satu, tetapi, kombinasi Baha dan Wu Lao yang sangat sinergis menyulitkan Understeel.

Understeel tidak pernah diberi napas semenjak dimulainya pertarungan, permainan tongkat dan pedang gaya tombak seakan-akan tidak pernah lelah membombardir Understeel.

Dalam sudut pandang Baha dan Wu Lao, Understeel tampak seperti tembok baja yang sangat sukar ditembus. Banyak sekali serangan yang telah mereka lancarkan, namun, belum ada satu pun serangan yang mengenai tubuhnya. Kondisi mereka saat ini mulai kelelahan dan pegal-pegal, setiap ayunan yang Understeel lepaskan sanggup membuat tangan mereka kebas dan mati rasa.

Kapten Gus melihat pertandingan mereka dengan antusiasme yang tinggi.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro