9. Serangan di Area Sensitif

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Tidak bergeming dengan tatapan serigala itu, Filly menarik busurnya sekali lagi dengan tenaga penuh. Upayanya itu langsung digagalkan oleh Understeel, dia menarik lengan Filly dan menyeretnya menjauhi tempat ini.

"Lepaskan aku!" Filly meronta-ronta, tenaga gadis itu berubah menjadi seperti tenaga kuda, Understeel kewalahan memeganginya.

Red Hood Girl dan Baha langsung sigap membantu Understeel menarik Filly keluar dari sana, sementara Wu Lao, Nalulu, dan Flasson bersiap dengan senjata mereka menahan serigala tersebut.

"Lepaskan aku sekarang! Lepaskan!"

"Mengapa dia bisa memiliki tenaga sebesar ini!" Understeel menyeru.

"Tidak ada cara lain, aku akan menidurkannya." Red Hood Girl memukul leher Filly, saat itu juga dia pun kehilangan kesadarannya dan terjatuh. "Cepat bawa dia pergi dari sini!"

Understeel mengangguk, dia langsung menggendong Filly dan berlari. Red Hood Girl dan Baha saling mengangguk, mereka sama-sama mengeluarkan senjata dan bersiap melawan serigala tersebut.

Di depan, Flasson menyerang serigala itu sendirian, kecepatan di luar nalarnya membuat serigala itu hampir tak berkutik. Serigala itu hanya merespon dengan mengarahkan cakarnya ke sembarang arah, dan mengaum.

Meskipun Flasson berhasil menyerangnya, namun luka yang dibuatnya tidaklah dalam, kulit serigala itu sangatlah keras.

"Keras sekali! Aku hanya bisa menggoresnya."

"Kalau begitu, sekarang giliranku!"

Nalulu maju sembari menyeret palu godamnya, tanah yang dilewati palu tersebut membuat jejak yang cukup dalam. Nalulu melompat, dan mengibaskan palunya mengarah pada serigala tersebut.

Tetapi, serigala itu berhasil menghindar, dan malah menyerang balik Nalulu. Dengan sigap, dia bermanuver menggunakan tongkat palunya memutari arah serangan serigala, alhasil cakaran tajam itu meleset.

Di saat yang bersamaan, Baha dan Wu Lao maju. Kombinasi serangan kedua pemuda ini sangat dinamis, mereka berdua juga terkejut mengapa gerakan mereka bisa beresonansi sehalus ini. Tongkat dan pedang saling bersilangan, menyerang betis serigala.

Melihat bahwa serangan mereka pun hampir tidak berdampak apa-apa, Baha dengan tangkas mencoba menyerang dubur hewan malang tersebut. Meski tidak terlalu fatal, dia berhasil melukai serigala.

Lolongan kesakitan serigala itu menggema ke seluruh hutan, burung-burung pun beterbangan dibuatnya. Keempat kaki yang menopang tubuh serigala itu gemetar, sebelum tubuhnya terbaring lemas di tanah. Pasalnya pedang Baha menancap cukup dalam ke lubang tersebut.

Seluruh pasang mata menatap Baha, dia yang merasakan tatapan tajam itu hanya mengangkat bahunya. "Ada apa?"

* * * *

"Tindakanmu sangat tidak senonoh, namun efektif. Tidak pernah terpikirkan olehku cara mengalahkan monster dengan melukai duburnya," puji Flasson.

"Kau sungguh seorang predator Baha," kata Red Hood Girl terkikik.

Baha hanya mengerutkan kening mendengar komentar rekan sejawatnya. "Apa maksud kalian?" batinnya.

Setelah serigala itu tumbang, mereka semua menghabisi monster tersebut. Saat serigala itu kehilangan kesadarannya, entah mengapa tubuhnya langsung mengecil, dan kulitnya menjadi lebih lunak. Sangat mudah bagi mereka untuk menghabisinya.

Flasson meminta Red Hood Girl untuk menjelaskan apa yang sedang dialami oleh serigala tadi, mengapa dia bisa bertransformasi menjadi makhluk mengerikan seperti itu. Bukan hanya Flasson yang penasaran mengenai perkara ini, semua orang juga membutuhkan informasi.

Red Hood Girl menjelaskan semua yang dia ketahui, transformasi yang dialami serigala barusan dinamakan transformasi iblis. Transformasi iblis diakibatkan oleh dimasukkannya sebuah kekuatan yang gelap dan dingin ke dalam suatu organisme, yang berakibat penggandaan kekuatan dan tubuh organisme, namun mereka akan kehilangan kesadaran dan kontrol terhadap tubuh mereka.

"Aku tidak tahu siapa yang telah memasukkan energi jahat ke dalam tubuh serigala malang ini, siapa pun dia, pasti memiliki niat yang jahat."

Red Hood Girl menambahkan, bahwa transformasi iblis ini tidak hanya memasuki hewan saja, tetapi manusia dan tumbuhan juga bisa dimasuki. Gejala transformasi iblis yang paling umum adalah perubahan warna bola mata menjadi merah darah, dan warna kulit menjadi kecoklatan atau kemerahan.

"Di desaku, pernah terjadi kejadian seperti ini. Kejadian itu sangat membekas ke dalam seluruh hati penduduk desa, aku pun juga begitu."

Semua orang menjadi agak takut terhadap fakta yang diceritakan Red Hood Girl barusan, pasalnya mereka juga merasakan transformasi iblis ini benar-benar mengerikan setelah berhadapan dengan serigala barusan.

"Apakah kalian baik-baik saja!"

Obrolan mereka terhenti tatkala Kapten Gus dan Understeel datang menghampiri mereka.

Sebelumnya, Understeel sambil membawa Filly berlari keluar hutan sembari memberi tahu bahwa ada serigala besar yang menyerang mereka, dia langsung memanggil Kapten Gus karena melihat rekan-rekannya dalam bahaya.

"Apa yang terjadi?"

Flasson menjelaskan apa yang telah terjadi kepada Kapten Gus, ditambah keterangan yang Red Hood Girl tambahkan. Kapten Gus menyuruh muridnya kembali ke desa sementara dia memeriksa jasad serigala tersebut untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Kapten Gus dan Understeel mencari jasad sementara yang lainnya kembali. Akhirnya, dia menemukannya, Kapten Gus memeriksa serigala itu sejenak, diapun menemukan ada sesuatu yang janggal.

"Ada apa kapten?"

"Sepertinya aku harus mengabarkan pihak kerajaan mengenai masalah ini, ayo kembali Understeel!"

* * * *

"Dengan ini, kalian semua berhasil menyelesaikan misi pertama! Tepuk tangan!"

Clap! Clap! Clap!

Meskipun Kapten Gus tidak tahu kronologis kejadiaannya, tetapi berdasarkan tempat kejadian perkara yang sempat didatanginya. Pertarungan yang telah terjadi bukanlah pertempuran normal, jejak cakaran berukuran besar adalah bukti konkritnya,

"Kapten, apa di desa ini ada buku yang bagus?" Pertanyaan Flasson membuat semua orang tertawa lepas.

"Kau ini, sedikit-sedikit buku."

"Kau bisa bertanya kepada penduduk desa, mengingat kita telah mengalahkan monster yang membuat resah masyarakat di sini."

Tanpa menunda waktu, Flasson langsung menanyakan kepada warga sekitar tentang buku yang bagus.

Kapten Gus menyuruh mereka untuk beristirahat di desa ini semalam, karena esok pagi mereka akan melanjutkan perjalanan menuju ibukota kerajaan.

Para prajurit muda ini beristirahat di rumah kepala desa setempat, karena mereka adalah tamu istimewa. Untuk mempererat hubungan satu sama lain, mereka mengobrol santai.

Berkat kejadian serigala barusan, Red Hood Girl yang sangat tertutup, perlahan menjadi ramah terhadap orang-orang di sekitarnya. Semua orang tentu sangat gembira dengan sikap Red Hood Girl sekarang.

"Red Hood Girl, siapa nama aslimu?" tanya Nalulu.

"Hmm, di desaku dulu, aku tidak memiliki nama. Terserah kalian sajalah untuk memanggilku apa, aku juga tidak terlalu peduli dengan hal tersebut."

Nalulu langsung memaksa Red Hood Girl untuk memutuskan apa nama yang diinginkannya segera, dia menganggap bahwa nama adalah hal yang sangat penting, karena nama adalah identitas diri.

"Kalau kau bilang seperti itu... hmm, sebenarnya aku suka dengan nama Ruby. Bagaimana kalau Ruby? Aku suka nama itu." Red Hood Girl langsung memutuskannya tanpa pikir panjang.

"Ruby, itu nama yang bagus. Aku menyukainya!" Nalulu langsung memberikan respon positif.

Mereka melanjutkan obrolan santai mereka sembari menikmati kue kering yang disiapkan oleh para pelayan, camilan itu cukup enak.

"Hmm, apa Filly masih belum sadarkan diri?" tanya Understeel kepada pelayan.

Sebelumnya, Understeel menitipkan Filly kepada pelayan kepala desa untuk dibaringkan istirahat.

"Belum tuan, Adik Filly masih belum sadarkan diri."

"Baiklah kalau begitu."

Understeel khawatir dengan kondisi Filly.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro