17. Kematian Pertama

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Dalam satu bulan terakhir ini, perkembangan masing-masing Guild melesat tajam. Guild papan bawah terus tumbuh dengan cepat, Guild papan tengah masih membayangi Guild papan atas dengan selisih tipis. Sementara Guild papan atas lebih memfokuskan diri menyebarkan pengaruh mereka ke masyarakat pribumi.

Tidak terkecuali Guild Indonesia, dengan kerja keras seluruh jajaran anggotanya, posisi Guild Indonesia masih kokoh di peringkat sepuluh. Begitu juga Guild sepuluh teratas lainnya, mereka masih memimpin di atas puncak, seakan-akan tidak tergoyahkan.

Di dalam Dungeon Ducheorgy, skuat Guild Indonesia tengah disibukkan oleh Boss lantai pertama mereka, yang berwujud tikus tanah. Tempat bertarung mereka ada di gua yang penuh dengan stalagtit dan stalagmit, tempat itu memiliki lantai yang cukup licin, di beberapa tempat terlihat kristal bening yang bercahaya putih menerangi gua ini.

Awalnya skuat ini berniat menjelajah lebih jauh ke dalam Dungeon Ducheorgy, tetapi ketika mereka melihat monster berwujud tikus tanah yang ukurannya begitu besar menghalangi jalan ke lantai bawah, keinginan untuk menaklukkan monster ini timbul. Skuat Guild Indonesia yang beranggotakan dua puluh orang inipun menyerang untuk mengalahkan monster tikus tanah raksasa tersebut.

Guild Master mereka yakni Agung di Enchanter juga ikut dalam pertempuran ini, dia memimpin komando seluruh skuatnya, dan bertugas mengawasi medan tempur, serta memantau pergerakkan dan mengarahkan tim ke arah yang ditentukan. Agung tidak bekerja sendirian, dibantu oleh wakilnya yaitu Ameliah si Healer yang bertugas menghubungkan Patriot penyerang dengan Patriot bertahan, menjaga formasi dan menjaga alur pertarungan.

Serangan demi serangan terus dilepaskan ke arah tikus tanah berbulu cokelat kehitaman itu, Patriot andalan mereka dalam serangan jarak jauh adalah Ipul si Archer yang terus melancarkan serangan dengan kerusakan tertinggi. Erik dan Indra adalah duo Guardian paling oke, dengan status defensif paling mantap, mereka berdua senantiasa menjadikan badannya samsak hidup untuk menghalau seriap serangan.

Rachmat dan Rahman yang sama-sama memiliki job Knight tidak mau kalah, bermodalkan pedang satu tangannya, mereka berdua terus melemahkan tikus tanah tersebut. Adapun Pram si Swashbuckler, terus menebas tikus tanah dengan pedang gandanya.

Sementara Hendra adalah Mage berelemen api, dengan unsur panasnya, dia memberikan serangan tipe sihir ke arah tikus tanah, seketika itu pula tubuh tikus tersebut diselimuti oleh api yang membakar habis bulunya. Orang terakhir yang tidak kalah kuat adalah Zay si Assassin, memiliki status DEX paling tinggi membuat pergerakannya menjadi sangat cepat. Dalam satu detik dirinya bisa memberikan tebasan ke tikus tanah sebanyak dua sampai tiga kali, meski begitu kelemahan seorang Assassin adalah cepat kehabisan poin mana mereka. Hal ini membuatnya sering maju mundur di arena pertempuran.

Sepuluh orang ini adalah pilar penegak Guild Indonesia, mereka masuk kategori sepuluh Patriot terkuat di Guildnya. Misi penaklukkan lantai pertama Dungeon Ducheorgy diikuti oleh dua puluh Patriot, tetapi untuk berjaga-jaga Agung selaku Guild Master akan mengerahkan pasukan bantuan yang datang setelah satu jam pertempuran dimulai. Kali ini pertarungan berada di pertengahan, belum ada pihak yang mengendurkan kewaspadaan mereka.

"Erik! Kau terlalu jauh di depan! ... Hendra, tak perlu ragu untuk menyerangnya menggunakan sihir area ... Zay, jangan ngotot, regen mana-mu dulu!" Agung memerintah semua orang yang berada di depan untuk mengatur pola serangan sebagaimana mestinya.

"Aku mundur!" Suara itu berasal dari Erik.

"Fire Style : Circle Flare!" Seruan itu berasal dari Hendra.

"Berisik! Aku sudah kehabisan potion bogeng!" Suara terakhir itu jelas milik Zay.

Setelah sihir api milik Hendra dilepaskan, tikus tanah itu melompat mundur, dia mengelak dengan gesit. Sepuluh Patriot yang lain mengejar sekaligus memperkecil jarak, tujuannya agar bisa memberikan serangan lebih. Hal ini juga bertujuan untuk mengulur waktu, ketika ada pemain yang kehabisan poin nyawa ataupun mana, mereka bisa menggunakan jeda waktu itu untuk meregenerasinya.

Tikus tanah tentunya tidak tinggal diam dirinya diserang sedemikian rupa, tikus tanah menyerang balik dengan skill elemen tanahnya. Sebagian besar serangannya adalah tembakan tanah runcing yang tunggal dari jarak jauh, serangan seperti ini dapat dengan mudah dihindari oleh Patriot.

Serangan yang merepotkan adalah 'Earth Style : Earthquake' milik tikus tanah tersebut, getaran tanah dari skillnya cukup membuat poin nyawa semua Patriot berkurang lima puluh persen atau bahkan lebih. Serangan yang merepotkan, sangat menguras pemakaian Health Potion.

Pada awal hingga pertengahan pertarungan, kedua belah pihak tampak dalam kedudukan seimbang. Ketika pertarungan mulai mencapai akhir, tikus tanah terlihat terdesak oleh serangan yang dilancarkan Patriot secara bertubi-tubi. Di akhir pertarungan, tikus tanah memfokuskan sihir defensif yang sangat sukar ditembus, keadaan ini membuat para Patriot menjadi cemas.

Tikus tanah ini disinyalir memiliki level seratus, sementara skuat Patriot Guild Indonesia rata-rata berlevel tujuh puluh. Bisa dilihat secara sekilas bahwa perbandingan level kedua kubu cukup jauh, namun Guild Indonesia menutupi kelemahan level yang mereka miliki dengan jumlah.

Melihat tikus tanah yang terpojok tidak menurunkan kewaspadaan mereka, ada dua hal yang harus mereka hindari, yang pertama adalah mereka tidak tahu apakah tikus tanah yang mereka lawan ini memiliki jurus pamungkas lainnya, mereka harus menghabisi lawannya sesegera mungkin untuk meminimalisir dampak negatif. Yang nomor dua mereka harus menjaga poin nyawa mereka, jangan sampai poin nyawa yang mereka miliki menyentuh angka nol. Mereka mengetahui fakta bahwasanya di dunia ini mereka bisa merasakan yang namanya 'sakit', mereka harus berhati-hati terhadap kematian. Sebab mereka belum tahu apakah ada fitur Respawn di dunia ini?

Dalam menghadapi monster jenis apapun, terus fokus adalah hal yang utama, dan jangan pernah lengah, apalagi sampai meremehkan musuh. Jika tidak sanggup melawan, ya lebih baik melarikan diri ketimbang memilih bertarung sampai mati. Ini merupakan cara yang paling aman.

"Jangan mengendurkan serangan kalian, terus serang dengan kekuatan penuh!" Teriakan Agung bergema ke seluruh penjuru gua, membakar semangat setiap Patriot di sana. Tikus tanah masih mempertahankan skill defensifnya yang sekeras baja, perlahan dia dipukul mundur ke sudut gua.

Dalam situasi yang unggul ini, Agung bertanya kepada Ameliah. "Berapa lama lagi bantuan datang, kita harus menyelesaikan ini segera!" Ameliah melirik Agung sembari merapalkan sihir penyembuhan kepada Patriot yang poin nyawanya paling sedikit, "Seharusnya sepuluh menit lagi Guild Master ... Tunggu!? Hey! Lihat ke sana Guild Master, tikus tanah itu menjadi aneh."

Agung menoleh ke arah tikus tanah yang terkepung itu, seketika itu pula atmosfer di gua langsung berubah drastis. Patriot di barisan terdepan mundur menjauhi tikus tanah tersebut, mereka semua ditekan oleh aura tirani yang dikeluarkan tikus tanah, mereka semua praktis kesulitan bernafas.

Di bawah tekanan super kuat dari tikus tanah membuat keringat mengalir deras di dahi setiap Patriot, mereka spontan mundur secara perlahan. Tidak ada yang menduga bahwa tikus tanah itu berubah secara tak terkendali, kejutan ini berhasil mengacaukan konsentrasi.

Kilatan cahaya berwarna merah crimson muncul dari mata tikus tanah yang membuat seluruh Patriot di gua bergidik ngeri. Ketika tikus tanah membuka lebar-lebar rahangnya, lengkingan suara yang menggetarkan seisi gua membuat tuli siapapun yang mendengarnya. Para Patriot refleks menutup lubang telinga, Patriot yang berada dalam posisi berdiri seketika tunduk oleh kekuatan tirani. Kedua kaki mereka tiba-tiba goyah sedemikian rupa, setelah mendengar suara lengkingan tadi.

Mereka telah melupakan keberadaan tikus tanah, mereka semua panik sebab lubang telinga mereka mengeluarkan darah. Wajah semua orang membiru dan pucat, mereka berteriak.

"ARRGGGHHHH!!! Sakit!!!!"

Tanpa sadar airmata menetes dari sudut mata, tidak ada suara yang ditangkap oleh indera pendengaran mereka. Di situasi yang kacau, ada satu orang yang kesadarannya masih terjaga, dia adalah Agung. Di sampingnya ada Ameliah yang menatap kosong ke tanah sembari memegangi telinganya yang berdarah, Agung dengan sigap menyadarkan Ameliah.

"Ameliah, jangan melamun!" Setelah Agung mengguncang pundaknya dengan keras, Ameliah menatapnya dengan hampa, setetes airmata mengalir ke pipinya yang lembut.

"G-Guild Master ... Aku takut ...." Ameliah menjadi lemas dan pingsan, dengan sigap Agung menopang tubuh Ameliah yang terkulai. Agung mengerutkan alisnya sembari berpikir bagaimana cara mereka keluar dari situasi yang kacau ini, dan saat itu sekelebat bayangan bertubuh besar menghujam tanah dengan keras.

*BAAMMMM*

"Arrrggghhhh!" Jeritan seseorang terdengar pilu, Agung dan Patriot lain tersentak. Mereka memfokuskan padangannya ke arah tempat jatuh tikus tanah tersebut, seseorang dicabik begitu kejam oleh tikus tanah tadi.

Teror tikus tanah belum selesai, para Patriot yang awalnya kehilangan kesadaran mereka langsung berlari menjauh setelah mendapatkan kembali, menuju ke satu titik, yaitu jalan keluar. Agung berteriak ketika semua orang sadar, "Semuanya, lari!" Agung membopong Ameliah ke tempat aman terlebih dahulu, lalu membimbing skuatnya yang berlarian pontang-panting meninggalkan gua tersebut.

Hanya satu orang yang masih berada di ruangan itu, dicabik dengan tragis oleh tikus tanah. Agung ingin menyelamatkannya, tetapi sebuah pemberitahuan muncul di layar statusnya.

[Ardhika Krisna telah mati! Patriot yang tersisa adalah 34.999!]

Semua orang di sana langsung kehilangan kekuatan mereka, mereka berlutut sambil memasang wajah hampa. skuat Guild Indonesia mengeluarkan airmata mereka, berduka atas kejadian ini.

***

Guild Amerika Serikat.

Tony Spark sedang bersantai ria di kolam belakang gedung Guildnya, di sampingnya ada dua orang pelayan seksi dan montok mengipasinya dengan kipas yang besar. Tony memakai kacamata hitam yang elegan, badannya yang six pack dan eksotis membuat kaum hawa terpesona, dengan perlahan dia mengambil jus jeruk di meja dan meminumnya.

Sebuah informasi tiba-tiba muncul di layar statusnya, setelah membacanya Tony langsung batuk tersedak es batu. Pelayannya yang berada di dekatnya menjadi panik dan membantu Tony, tetapi Tony menolak bantuan pelayannya, posisi tangannya memberi tanda berhenti, dia melotot ke arah layar status.

"A-Apa ini!"

Di tempat lain pada waktu yang sama, Guild Master jepang bernama Kai langsung menggelar rapat darurat. Kesepuluh Patriot terbaik Guild Jepang datang dengan tergesa-gesa.

"Sudah kuduga, tidak ada sistem respawn di dunia ini, tidak seperti di dalam game." ujar Kai dengan wajah serius, pertemuan ini langsung membahas topik tanpa basa-basi lagi.

"Guild Master, kita perlu menarik sementara seluruh Patriot kita! Pasti mereka menjadi takut dengan kabar ini!" ucap salah satu anggota.

"Benar! Perintahkan semua anggota untuk kembali terlebih dahulu, dan cari tahu siapa orang bernama Krisna ini, berada di Guild manakah dia?" Kai berkata kepada pasukan khusus Jepang, yang memiliki job Ninja tentunya.

"Baik Guild Master, kami akan mendapatkan informasi ini segera!" Setelah mengatakan itu, para Ninja meghilang, hanya menyisakan udara kosong.

Guild Inggris malah berbeda.

"Hahahaha, Patriot tolol dari Guild mana yang mati duluan! Baru sebulan berada di sini malah mati, benar-benar payah!" kata-kata ejekan keluar dari mulut Antony.

Reaksi setiap orang berbeda. Setelah kejadian itu, pergerakkan setiap Guild menjadi lebih hati-hati dan waspada. Mereka tidak ingin ada lagi Patriot yang mati, tetapi tidak disadari ternyata dampak ini ternyata melebar lebih jauh. Patriot yang awalnya aktif berburu monster menjadi pasif, beberapa Patriot mulai ketakutan dan gelisah.

Awalnya mereka berpikir bahwa kematian Patriot adalah hal yang mustahil, mereka menyamakan dunia ini dengan game MMORPG yang mereka mainkan. Akibatnya mereka menjadi syok dan ketakutan ketika ada Patriot yang mati. Kejadian ini adalah kasus yang benar-benar merugikan.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro