18. Revolusi Mental

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Pemberitahuan kematian yang muncul di layar status setiap Patriot menyebabkan dampak yang hebat, sebagian besar dari mereka mengalami depresi. Bagaimana tidak, pada awalnya mereka gembira karena khayalan mereka sepenuhnya terpenuhi ketika berada di dunia ini. Karena semua Patriot di Kerajaan Mid Terra, positif gamer.

Tentu bukan game bergenre arcade apalagi kasual, tetapi game yang mereka mainkan adalah MMORPG yang kepanjangannya Massively Multiplayer Online Role-Playing Game! Di Bumi pada saat ini, game bergenre MMORPG sedang trending di kalangan para pemain game. Lebih dari sepuluh juta pemain yang aktif terdaftar di game tersebut, dan akan bertambah setiap harinya!

Game MMORPG memiliki banyak sekali kelebihan, seperti grafik yang halus, latar yang indah, alur cerita yang memukau, dan lainnya. Di game ini memiliki banyak sekali fitur yang dapat membebaskan para pemainnya, seperti fitur membuat rumah sendiri, berinteraksi dengan NPC, melawan monster, menaklukkan dungeon, membuat serikat, dan tentunya menjelajah di dunia yang super luas.

Sebagai gamer yang selalu berkutat di layar monitor sepanjang hari, mereka cenderung menutup diri dari pergaulan yang tidak perlu. Namun satu hal yang diketahui secara pasti, semua gamer pasti takut mati.

Patriot menikmati kehidupannya di dunia baru mereka, pelajar dapat terbebas dari jadwal sekolah yang padat yang ditambah tugas segudang, sedangkan mahasiswa bisa terlepas dari kepusingan mengerjakan skripsi. Salah satu nikmat mereka setelah meninggalkan Bumi.

Mereka secara solid berpikir bahwa Patriot adalah makhluk yang abadi sebelumnya, walaupun ada juga pemikiran bahwa mereka dapat mati seperti di Bumi, tetapi pemikiran itu dapat ditepis karena mereka adalah tokoh utama yang akan mengalahkan raja iblis yang disegel, bagaimana mereka bisa mati dengan mudah?

Tetapi kenyataan membalikkan pemikiran mereka, dengan kematian salah satu Patriot beberapa waktu lalu, disiarkan secara langsung oleh layar status dari tanda hitam di telapak tangan kiri mereka. Membuat semua Patriot praktis seperti bahtera yang berada di tengah badai, tidak tahu harus berbuat apa.

Pasalnya belum dua bulan mereka memulai misi mereka mengalahkan Raja Iblis, namun sudah ada yang mati!

Dalam game, mereka dapat hidup setelah kematian jika kalah dari pertempuran, namun tidak dengan dunia ini. Dunia ini pada dasarnya adalah dunia nyata, yang kematiannya juga berarti sungguhan. Tidak seperti game yang mereka mainkan.

Dengan pemikiran bahwa dunia ini sangat mirip dengan dunia game yang mereka mainkan, mereka telah sepenuhnya terperosok ke dalam jurang tidak berujung setelah mengetahui fakta bahwa kematian masih membayangi mereka di dunia ini.

Patriot mengalami kemunduran mental, putus asa dan kehilangan kepercayaan diri. Semua Guild mengalami hal ini, terlebih utama Guild Indonesia.

Setelah kematian salah satu personelnya, Guild Indonesia langsung terdepak dari posisi sepuluh besar. Peringkat Guild Indonesia saat ini berada di urutan ke-20, untunglah Negara Indonesia memiliki populasi manusia yang banyak, mengapa?

Dikatakan beruntung karena, jumlah anggota setiap Guild dibedakan menurut jumlah populasi negara yang terlibat. Posisi satu sampai dua puluh lima mempunyai anggota Guild berjumlah 660, dari dua puluh enam sampai lima puluh mempunyai anggota sebanyak 150, lima puluh satu sampai seratus berjumlah 75, sedangkan sisanya sampai posisi seratus sembilan puluh lima berjumlah kurang lebih 50 personel.

Berkurangnya satu orang dalam sebuah Guild yang memiliki anggota banyak tentunya tidak banyak mengurangi kinerja internal Guild itu sendiri. Tetapi masalahnya Patriot yang mati di pihak Indonesia adalah salah satu Patriot yang memiliki level tertinggi, jika dihitung rata-rata lagi maka Guild Indonesia akan kalah dengan level rata-rata Guild lainnya yang sebelumnya membayangi di belakang.

Saat ini, di aula markas utama Guild Indonesia, Agung selaku Guild Master mengumpulkan seluruh anggota Guild. Tujuan utamanya adalah untuk berdiskusi terkait masalah yang menimpa mereka belum lama ini, dan bagaimana cara untuk mengatasinya.

Kemerosotan mental yang paling parah dialami oleh Guild Indonesia, beberapa rekan sekawan mendiang almarhum masih belum menerima hal ini. Satu ruangan ini dipenuhi aura keputusasaan yang kental.

"Hah, aku sudah tidak bisa bertarung lagi. entah mengapa setiap aku mengayunkan pedang rasanya begitu ... hampa." Seorang menyerukan perkataannya dengan mendesah panjang.

Agung yang mendengar hal itu hanya melirik sekilas.

"Aku tidak ingin mengambil risiko, aku tidak bisa bertarung lagi." Seorang gadis berkata dengan pelan.

Agung memperhatikan dan mendengarkannya.

"Apanya yang Patriot! Jangankan mengalahkan Raja Iblis, mengalahkan tikus tanah yang bau pun kita tidak bisa!" Suara yang berat ini berasal dari mulut Hendra, semua Patriot menundukkan kepalanya.

Agung, " ... "

Seseorang berdiri, semua orang yang berada di dalam aula sontak memutar leher mereka ke arahnya. Tidak ada semangat di matanya, pundaknya turun, dan mukanya lesu.

"Persetan dengan mengalahkan Raja Iblis! Aku sudah muak dengan semua ini, aku mengundurkan diri dari Guild!" Suaranya yang menggelegar ke seluruh aula membuat bulu kuduk merinding.

Kata-katanya yang kuat, membuat beberapa orang yang ragu-ragu juga mulai mengemukakan pendapat mereka.

"Aku juga akan mundur!"

"A-Aku juga!"

"Aku tidak mau mati muda!"

"Aku ada urusan!"

"Aku harus pergi ke toilet!"

"Aku ada janji dengan seseorang!"

Beberapa orang berdiri dan berjalan menuju pintu keluar, awalnya hanya segelintir orang yang berdiri, tetapi lama kelamaan hampir setengah orang yang berada di ruangan itu berjalan menuju pintu keluar.

"Guild Master, apa yang akan kita lakukan untuk meredakan rasa putus asa mereka?" Suara Ameliah yang lembut bergetar di udara.

Agung, " ... "

Agung hanya diam dan tidak bertindak, dia mengamati kondisi dengan tenang. Sampai seorang gadis berdiri dengan wajah sembab bekas air mata.

"Kalian semua pengecut!"

Semua Patriot di aula melihat ke arahnya, sindiran ini jelas untuk para Patriot yang menyerah dengan misi penting yang dibebankan di pundak mereka. Wajah gadis yang sembab itu melotot ke arah orang pertama yang menyatakan dirinya menyerah.

Pria yang menyerah dari misinya dan mengundurkan diri dari Guild menatap lurus ke arah mata gadis tadi, dia berkata, "Kami tidak pengecut! Kami cuma main aman."

Beberapa wanita bangun dan menenangkan gadis yang wajahnya sembab tadi, mereka mengusap punggungnya, salah seorang dari mereka berkata, "Apakah kalian tidak malu terhadap diri sendiri! Kita semua ditugaskan untuk mengalahkan Raja Iblis di dunia yang antah-berantah ini. Bahkan kita semua sudah membuat janji bahwa kita akan mengemban tugas ini selama kita hidup di dunia ini kepada Raja Mid Terra. Tetapi kalian dengan lantang akan menyerah dan keluar dari Guild, kalian tidak hanya bermental lemah, tetapi juga setumpukan sampah!"

Hening sejenak, dia melanjutkan, "Krisna yang telah gugur adalah seorang pahlawan! Walaupun misi utama adalah membunuh Raja Iblis, tetapi dia gugur ketika melaksanakan misi ini dengan mulia. Tetapi kalian ...." Wajahnya meringis, "Malah menyerah, itu adalah tindakan hina!"

Wanita yang wajahnya sembab mencoba menghentikan kata-kata temannya yang memiliki mulut setajam silet, "Sudahlah Naomi ... B-Biarkan saja mereka ..."

Naomi yang meledak berhasil ditenangkan oleh suara lembut temannya, sepertinya temannya ini memiliki sebuah perasaan spesial terhadap Krisna yang telah gugur.

Semua orang yang berdiri terdiam seperti sebuah pasak, kata-kata itu tidak hanya berhasil menghentikan mereka, tetapi juga menggetarkan hati mereka yang terdalam.

Memang benar sebelum Guild terbentuk, dan mereka para Patriot masih latihan dengan ksatria di istana. Mereka melafalkan janji bahwa kehidupan mereka di dunia ini akan sepenuhnya diabdikan untuk menjalankan misi suci, membunuh Raja Iblis yang tengah disegel.

Mereka semua telah melafalkan janji ini, dan mereka dengan mudah melupakannya dan menyerah begitu saja. Bagi mereka mungkin ini adalah masalah yang sepele, tetapi bagi Naomi, janji itu sangatlah penting dan sakral. Melihat orang-orang yang tidak menepati janji yang telah mereka lafalkan tanpa merasa sedikitpun berdosa, membuat kemarahan yang telah dia tahan di ubun-ubun seketika meledak.

*BRAK*

Suara meja yang dipukul oleh sesuatu membuat mereka tersentak dan menoleh ke asal suara.

Mereka menyadari bahwa suara ini berasal dari Agung yang masih mengamati seluruh kejadian dengan seksama.

"Guild Master ingin berbicara kepada kalian semua, dengarkan!"

Suara Ameliah yang menindas membuat semua orang melompat. Walaupun terlihat kalem dari luar, dia sebenarnya adalah seorang yang pemarah, apalagi jika menyaksikan kejadian ini, membuat kepalanya berdenyut.

Agung menatap Ameliah sebentar, kemudian menggelengkan kepala, 'Sejak kapan dia mulai bertindak impulsif seperti ini?' gumamnya.

Agung berdiri, dan mengedarkan tatapannya ke seluruh penjuru aula.

"Hentikan pertengkaran kalian, semua tidak ada gunanya." Agung menekan suaranya menjadi lebih berat.

"Guild Master! Mereka adalah ...." Naomi menunjuk orang-orang yang berdiri.

"Diam!" Kata-kata Naomi dipotong begitu saja oleh Agung, "Jika kalian ingin keluar, keluarlah! Tetapi ingat! Satu langkah ... tidak! Setengah langkah saja kalian keluar dari pintu itu, maka aku tidak akan pernah menerima kalian di Guild ini lagi."

Semua orang mengerutkan alisnya, orang yang paling provokatif menatap tajam, dan berkata, "Apa maksudmu?"

Perkataan Agung jelas menimbulkan tanda tanya besar di benak setiap orang, tanpa terkecuali Ameliah sebagai sekretaris, dia juga tidak mengetahui arti dari perkataan itu.

"Mudah saja, aku akan memaafkan kalian jika kalian tidak meninggalkan ruangan ini, namun kalau kalian melangkahkan kaki kalian ke luar pintu, aku tidak akan memaafkan kalian!" Agung duduk kembali untuk menenangkan diri, berdiri sambil berteriak sangat menguras energinya.

"Aku kira kau adalah orang terpintar di Indonesia di generasi muda saat ini. Bah! Omong kosong, apa kau tidak takut ketika monster itu mencabut nyawamu! Hentikan akting palsumu itu, aku sudah muak dengan kepemimpinanmu. Tidak akan memaafkan jika aku melangkahkan setengah langkah ke pintu luar? Jangan bercanda!"

Orang yang bertindak provokatif itu tidak peduli lagi dengan semua perkataan yang diucapkan oleh Agung, ibarat kata masuk telinga kanan keluar telinga kiri. Beberapa orang mulai ikut melangkahkan kakinya keluar namun ...

"Apa kalian lupa ... dengan keseruan saat kita menjelajah berbagai tempat di dunia ini yang terasa nyata ...." Suara itu keluar dari mulut Agung.

"Saat di Bumi, kita menghabiskan waktu kita bermain game sambil menatap layar monitor selama berjam-jam hanya untuk menaikkan level, mencari barang, berkumpul bersama teman, dan lainnya ... Apa kalian lupa?"

Semua orang tersentak.

"Semua keseruan itu akhirnya dapat kita rasakan di dunia ini! Berkah apa lagi yang paling bagus bagi kita seorang yang suka game selain menikmati semua itu ... Sensasi nyata dalam sebuah game!"

Orang yang provokatif juga ikut terdiam.

"Tidak peduli apa tantangan dan rintangan yang muncul nanti, kita pasti bisa menghadapi semua ini bersama ... Bahkan jika kematian berada dekat dengan kita, bahkan jika seseorang yang kita kasihi meninggalkan kita, bahkan jika langit memusuhi kita ... asalkan tidak mengkhianati takdir, itu semua tidak masalah!"

Semua hening, tidak ada suara yang terdengar.

"Tetapi kalian memilih meninggalkan semua berkah ini hanya untuk menghindar dari kematian? Itu lelucon paling lucu yang pernah aku dengar!"

Beberapa orang yang berdiri, duduk.

"Ingatlah! Bahwa kematian adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari, bahkan saat kita bersembunyi di dalam benteng baja, kematian pasti akan selalu membayangi kita ... Tetapi kalian semua malah mengingkari janji hanya untuk menghindari kematian yang pasti! Kalian hanya menumpuk dosa yang tidak perlu."

Semua orang tertunduk malu, tidak menyadari hal terpenting.

"Jika kalian menganggap misi membunuh Raja Iblis adalah kesialan, maka kalian semua positif bodoh! ... Jujur, aku pribadi juga menganggap ini tugas yang berat. Tetapi apa kalian lupa? Kondisi Raja Iblis tengah disegel saat ini, kita dapat menikmati makanan langsung dari kerajaan, mendapatkan kekuatan secara gratis dari pelatihan ksatria. Lupakan level Raja Iblis yang mencapai angka sepuluh ribu, bahkan jika mereka berada di level seratus ribu, atau satu juta pun tidak masalah, karena Raja Iblis telah dilemahkan sedemikian rupa"

Kata-kata ini jelas mengguncang jiwa mereka.

"Di generasi pertama Patriot, mereka berada di situasi yang jauh lebih buruk daripada ki ...." Belum semua kata yang keluar dari mulut Agung selesai dilontarkan, orang yang provokatif langsung menyela.

"Cukup! Hentikan semua omong kosongmu, tidak akan ada yang mendengarkan gurauanmu itu!"

Semua orang yang berdiri telah terduduk, menyisakan dirinya yang masih berdiri di luar pintu aula. Entah mengapa suara jangkrik terdengar di sana. Melihat itu semua, wajahnya menjadi gelap.

"Kalian semua, sebenarnya telah termakan oleh kata-kata manisnya ... Kalian semua telah terhipnotis oleh sihirnya."

"Hentikan tuduhanmu itu! Jika kau bicara lebih jauh lagi, akan aku pisahkan kepala dari tubuhmu!" kata Ameliah dengan ekspresi yang sama gelapnya.

Agung yang melihat pemandangan ini hanya geleng-geleng kepala.

"Pergi dari sini! Kau tidak diizinkan untuk menginjakkan kaki di Guild Indonesia lagi, ini adalah perintah Guild Master!" ujar Naomi dengan wajah yang mengintimidasi lawan bicaranya.

***

Di tempat yang tidak diketahui keberadaannya, sesosok manusia melangkah dengan langkah yang membuat siapapun menjauh secara alami. Tempat ini hanya ada kegelapan yang lebih gelap dari warna hitam, tetapi sebuah kilatan mata merah terlihat dengan jelas.

"Agung Purnama ... Aku, Gerhana akan mengirimmu ke dalam neraka!"

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro