20. Duel Hidup Mati

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Di hutan, Baha sedang berkeliaran untuk mencari monster yang bernasib sial, sebab hari ini dia sudah siap berburu banyak monster. Sembari berjalan dengan langkah ringan, dia mengaktifkan [Mana Barrier] selama lima detik, kemudian dia menunggu mana-nya pulih sebelum mengaktifkannya kembali. Proses ini dia lakukan berulang kali dengan bantuan [Quick Mana Regen], dengan ini menaikkan level skill menjadi lebih mudah.

Dengan membawa Hard Composite Bow yang ia punya, banyak monster yang mati ditembus oleh anak panah yang dia tembakkan dari jarak jauh, beberapa dari mereka yang telat bereaksi terbunuh tanpa perlawanan sehingga menjadi EXP gratis untuk Baha.

Dalam kesempatan ini pula dia menaikkan level skill [Mana Arrow] miliknya, monster yang berkeliaran di sekitar sini hanyalah monster tipe hewan seperti Boar dan Goblin, dan tipe tanaman seperti Life Vines dan Mini Treant.

Seiring berjalannya waktu, kemampuan membidiknya bertambah, insting berburunya bertambah, dan levelnya pun juga ikut bertambah. Selagi berlatih, Baha mempraktikkan banyak teknik pertempuran baru, mencari gaya bertarung yang kompatibel dengannya, dan mempelajari strategi dalam bertarung solo.

Dengan bimbingan Oda, Baha menggabungkan beberapa skill dan membuang skillnya, berikut daftar skill yang berubah.

[Sword Mastery : Basic Lv.2] + [Bow Mastery : Basic Lv.3] = [Sword and Bow Mastery : Basic Lv.2]

[Fatal Snipe : Basic Lv.1] + [Perfect Composure : Basic Lv.2] = [Perfect Fatal Snipe : Basic Lv.1]

Baha menggabungkan dua skill diatas dengan [Combine Skill] miliknya.

Dia juga mengubah skill [Throwing Knife] menjadi 3 DEX menggunakan skill [Convert Skill].

Skill gabungan ini sangatlah berguna, tetapi ada penalti dari menggabungkan kedua skill. Penaltinya adalah skill hasil gabungan akan mengikut level skill yang terendah, tetapi jika kedua skill memiliki level yang sama, tidak ada penalti. Ini tidak masalah menurut Baha, akan lebih merepotkan jika dirinya memiliki banyak skill dan bingung harus menaikkan level skill yang mana terlebih dahulu.

Saat leveling kali ini, Baha menitikberatkan penguatan skill ofensifnya, seperti [Perfect Fatal Snipe] dan [Quick Slash], disela-sela latihan, Baha mengasah skill [Cooking] miliknya sedikit, dia mencoba resep-resep paling mudah.

Tanpa dia sadari, malam telah menguasai cakrawala. Sehabis beristirahat dia memutuskan kembali.

Baru saja Baha berniat kembali ke rumah gadis rambut perak bertelinga kucing yang menyelamatkan hidupnya untuk berterima kasih. Namun, terlihat nyala api berwarna oranye menghiasi langit malam di depan matanya, sayup-sayup terdengar pula bunyi besi yang saling bertabrakkan. Rasa ingin tahu Baha menguasai pikirannya, perlahan-lahan dia mendekati tempat tersebut.

Kobaran api terlihat semakin terang jika dilihat dari dekat, visi Baha menangkap sosok manusia yang berada di sana. Dia menghitung ada sepuluh pria yang sebelah tangannya memegang obor, sedangkan sebelah tangan lainnya memegang pedang. Rupa mereka mirip sekali dengan karakteristik beruang, melihat mereka yang tengah sibuk bercakap-cakap, Baha masih memiliki dendam terhadap spesies beruang, untuk mendapatkan informasi, dia mengendap-endap mendekati mereka.

"Nona kecil, aku sarankan kau untuk tidak melawan lagi. Patuhlah dan serahkan kunci harta yang rasmu pendam itu, tidak ada manfaatnya jika kunci itu berada di tanganmu." Seorang pria beruang berkata dengan nada santun, dia memiliki ukuran tubuh paling besar jika dibandingkan dengan pria beruang lain disekitarnya. Ada bekas luka tebasan melintang di hidungnya, tidak salah lagi, dia pasti ketua manusia beruang ini.

"Jangan harap kalian bisa mendapatkan kunci ini, bahkan jika kau berhasil membunuhku, aku tidak akan pernah menyerahkan kunci ini kepada orang lain." Terlihat pula seorang gadis yang tubuhnya dicetak oleh luka goresan di seluruh badannya, dia tengah dikepung oleh manusia beruang.

Baha membelalakkan matanya setelah mendengar suara yang terasa begitu familiar, tidak salah lagi, suara khas ini pasti milik gadis berambut perak yang menyelamatkan hidupnya.

Baha tidak bisa maju lebih jauh lagi, tubuhnya tiba-tiba kaku dan punggungnya mengeluarkan keringat dingin seukuran biji beras, ada kekuatan besar yang menekannya. Padahal jarak mereka terpaut dua ratus meter, tetapi Baha seperti merasakan ada gunung besar menindih tubuhnya.

Transmisi suara masuk ke kepalanya, "Jangan berpikir untuk menyelamatkannya, kekuatan manusia beruang yang paling lemah diantara mereka adalah sepuluh kali lipat kekuatanmu saat ini. Jika kau memaksa maju, itu sama saja dengan menyerahkan nyawamu kepada malaikat pencabut." Oda khawatir, dia tidak mau Baha bertindak impulsif, dengan temperamennya saat ini, pasti Baha berniat untuk meyelamatkan gadis itu. Walaupun dia tipe orang yang berpikir sebelum bertindak, tetapi jika keadaan mendesaknya untuk bergerak cepat, dia tidak ragu untuk turun langsung ke lokasi kejadian.

"T-tapi ...." Baha mengepalkan tangannya sampai-sampai urat tendonnya tercetak jelas di kulitnya, nafasnya memburu, dia tak sabar ingin menyelamatkan gadis itu, karena dia masih punya hutang budi yang belum dibayar.

"Tenang, kita lihat situasinya dulu, tidakkah kau melihat sorot matanya yang tajam, dia belum kehilangan semangat dan tekadnya. Aku yakin dia memiliki kekuatan tersembunyi yang belum dia ekspos," kata Oda. Memang benar bahwa gadis kucing itu belum meyerah, tetapi tetap saja Baha masih merasa ragu apakah kekuatannya cukup mampu melawan sepuluh pria beruang itu atau tidak?

"Kalian semua, lumpuhkan kedua kakinya agar tak bisa bergerak lagi!" Perintah ketua pria beruang itu langsung dilaksanakan oleh bawahannya. Yang maju pertama ada tiga orang yang sepertinya anggota terlemah yang mereka punya, mereka langsung meghunuskan pedang tanpa aba-aba ke arah gadis bertelinga kucing itu. Gadis berambut perak seketika hilang dari pandangan mereka, sosoknya menghilang seperti hantu.

Walaupun tenaga yang dikeluarkan manusia beruang kuat, tetapi jika dihadapkan dengan kecepatan yang dimiliki gadis berambut perak ini, hal tersebut menjadi tidak ada gunanya. Diketahui bahwa pedang yang mereka hunuskan hanya merobek udara kosong. Gadis kucing itu berdiri laksana pasak di atas pedang pria beruang, tangannya memegang dua bilah belati berwarna biru yang mengelurkan cahaya perak yang redup.

Atmosfer menjadi berat, ledakan mana yang terjadi di sekitar gadis kucing itu, gadis berambut perak menghempaskan ketiga pria beruang dengan tendangannya sejauh beberapa meter, matanya yang berwarna perak ikut bercahaya redup seperti belatinya.

"Sensei! Apa yang terjadi dengannya? Kekuatannya ...." Baha melebarkan mulutnya keheranan, atas peristiwa yang terjadi di depannya.

"Dia berada dalam status 'Boost', dimana kekuatan serangannya akan menjadi berlipat ganda." Oda menjadi tertarik dengan pertarungan ini, diapun berkata, "Dia membakar esensi darahnya untuk merangsang bangun kekuatan ini."

Selain status Berserk yang menguatkan segala jenis serangan dan pertahanan, ada juga status yang bernama Boost yang memperkuat segala jenis serangan fisik berlipat ganda. Penalti yang didapatkan dari penggunaan status Berserk adalah memperpendek usia, lalu dalam jangka waktu pemakaian penggunanya akan kehilangan akal sehat mereka, mereka menjadi binatang buas dengan menyerang apapun yang berada di sekitarnya secara membabi buta.

Sedangkan penalti dalam menggunakan status Boost jelas lebih ringan, akibat dari membakar esensi darah sendiri sangat buruk, level pengguna akan turun drastis. Saat Boost dipakai, pengguna akan kehilangan sistem kendali tubuhnya walaupun masih memiliki akal sehat. Adapun setelah pemakaian status Boost ini, biasanya pengguna akan pingsan selama beberapa hari, tergantung seberapa banyak esensi darah yang dia bakar.

Mana yang meletup terus menerus menimbulkan gelombang angin yang bertiup kencang, Baha memutuskan untuk mundur sejah lima ratus meter untuk menghindari anginnya saja, dia menyadari betapa hebatnya efek yang ditimbulkan dari status Boost ini.

Tanpa diberi kesempatan bernafas, ketiga manusia beruang yang menyerang gadis bertelinga kucing langsung terbunuh hanya dalam satu kedipan mata. Kepala mereka terlepas dari tempatnya, kemudian jatuh menggelinding di tanah, tidak ada darah yang menyembur keluar dari leher mereka saking cepatnya tebasan itu.

Gadis kucing terdiam sementara manusia beruang yang tersisa mulai bergidik ngeri. Melihat teman mereka terbunuh tanpa reaksi, membuat semangat bertarung mereka telah hilang. Kepanikan melanda mereka, tetapi ada satu orang yang tidak menunjukkan ekspresi takut, dialah sang ketua yang disegani bawahannya.

Manusia beruang yang paling besar maju sembari menyeret pedang besarnya, dengan angkuh dia mengibaskan pedangnya dan menunjuk gadis kucing tersebut menggunakan ujung bilah pedang.

"Mari duel! Ayo kita lihat siapa yang terkuat diantara kita." Ajakan duel yang diajukan oleh manusia beruang membuat gadis kucing terdiam sementara, dia mengerutkan dahinya.

Melihat tidak ada respon dari lawan bicaranya, pria beruang mulai merendahkan dengan kata-kata sarkasme. "Heh ... Apa kau takut? Memang benar ternyata, gadis lemah sepertimu tak akan pernah menyentuhku, bahkan sehelai rambut-"

Belum menyelesaikan kaimatnya, rambut berjambul yang dimiliki pria beruang jatuh berserakan di tanah. Penyebabnya adalah salah satu belati berwarna biru dilemparkan ke arah rambutnya secepat kilat.

Pria beruang, "!!!"

"Ups! Maaf tanganku licin ...." kata gadis kucing dengan wajah tidak bersalah, memanfaatkan pria beruang yang tengah dilanda syok, gadis bertelinga kucing perak memungut belatinya yang dilempar tadi. Dia menghela nafas, lalu mengatakan.

"Baiklah, aku akan terima tantanganmu ... Sekarang majulah!"

Mendengar tantangannya diterima, pria beruang itu tersenyum gelap, dia mengangkat pedang beratnya tinggi-tinggi ke langit. Tiba-tiba kumpulan awan gelap berkumpul di atasnya, mereka menari ditemani percikan petir yang mengitari awan gelap tersebut.

"Aku akan melenyapkanmu, nona!"

*ZRAT*

Petir menyambar tubuh pria beruang tersebut, seketika itu juga kekuatan yang dimiliki oleh pria beruang meledak sedemikian rupa. Aura yang keluar dari tubuhnya sebesar tirani, wajahnya tersenyum mengejek ketika kekuatan dahsyat masuk dan bersatu di dalam tubuhnya.

Tidak ada suara selain erangan pria beruang itu, kekuatan berelemen listrik mengalir masuk ke dalam tubuhnya. Dia langsung menyerap semua kekuatan itu, tidak peduli apa risikonya.

"Nah! Sekarang rasakanlah seranganku!"

Pria beruang itu melompat menerjang gadis berambut perak, jarak mereka saling berdekatan, dengan kekuatan dan kecepatan yang melebihi akal sehat, dia mengayunkan pedang beratnya ke arah gadis perak itu.

Tetapi gadis berambut perak masih bisa bereaksi, dia berhasil menghindari serangan itu setipis kertas. Jikalau dia tidak menghindari serangannya, dia yakin akan menjadi bubur kertas saat itu juga.

Dia harus memikirkan cara untuk mengalahkannya, tidak peduli apapun itu.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro