35. Bantuan Tiba

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Sedikit bergeser di timur laut dari lokasi Baha berada, pasukan Mid Terra beserta patriot dari semua guild sedang bertarung melawan prajurit Kerajaan North Window.

Pertarungan kedua belah pihak telah berjalan sekitar dua jam, namun jika dihitung berdasarkan jumlah prajurit yang bertahan, pasukan Mid Terra jelas lebih unggul.

Bunyi pedang saling beradu memenuhi seluruh lokasi di luar Kota Nasild, korban dari kedua belah pihak berjatuhan, semua orang fokus menjatuhkan lawan, tidak peduli apapun yang terjadi.

Semakin lama, pihak Mid Terra mulai menguasai jalannya pertarungan. Bisa dilihat bahwa setidaknya dua pasukan Mid Terra tengah menghadapi satu pasukan North Window.

Patriot berada di lokasi paling aman di medan perang ini, mereka dijaga ketat oleh para Ksatria. Patriot harus mencari pengalaman, namun dengan situasi aman. Meskipun pengalaman bertarung mereka tidak berkembang cukup pesat, setidaknya mereka bisa mengatasi tekanan mental saat berada di tengah pertarungan seperti ini.

Melihat situasi berbalik, para pasukan North Window perlahan mundur. Pasukan gabungan Kerajaan Mid terra dengan Krushield semakin menguasai alur pertarungan.

Hingga beberapa saat kemudian, semua pasukan North Window yang tersisa telah meninggalkan lokasi pertarungan. Sementara mereka yang meraih kemenangan dapat bergembira sejenak, namun mereka langsung bersedih karena melihat rekan-rekan mereka yang berguguran.

Semua prajurit musuh langsung ditumpuk di satu tempat, kemudian dibakar oleh mereka. Para prajurit Krushield tidak bisa menyembunyikan ekspresi kemarahan mereka, dan berniat untuk melancarkan serangan balasan kepada Kerajaan North Window.

Sementara para pejuang yang gugur segera dimakamkan, semua jenazah dikumpulkan dalam satu tempat, lalu kemudian dikubur dalam satu liang lahat.

Semua patriot menyaksikan hal ini, mereka ikut merasakan kesedihan yang dialami oleh orang-orang.

Kerajaan Krushield akan aman untuk sementara waktu.

* * * * * * * *

"Tidak kusangka, pasukan Mid Terra akan datang membantu." Pria bertubuh gemuk itu menatap lilin di meja dengan tajam. Dia bangkit dari kursinya kemudian berjalan ke sudut ruangan.

Seorang pria lagi sedang mengurus dokumen di meja kerjanya, dia terus memfokuskan semua perhatiannya ke kertas-kertasnya. Namun, pria gemuk itu berhasil membuat fokusnya terpecah. "Dari mana kau mendapat informasinya?"

Pria gemuk tadi membuka sebuah buku tebal lalu membuka halaman demi halaman. "Itu tidak penting, yang penting adalah kita harus menghancurkan Kerajaan Krushield secepatnya. Dengan cara mengumpulkan prajurit-prajurit baru."

"Baiklah, aku akan mengurusnya. Hmmm, apa kau masih kesal dengan Gumbert?"

Mata pria bertubuh gemuk itu menatapnya dengan tidak suka bercampur amarah, dia langsung melempar buku yang dipegangnya ke lantai dengan sekuat tenaga.

"Jangan membahas itu lagi! Aku sudah muak dengannya," pekiknya.

" ...."

"Aku akan rengut semua darinya, tahtanya, kekayaannya, daerah kekuasaannya, putrinya, kemudian nyawanya!" Lesser mengatakan semua itu sembari memukul lemari buku di sampingnya, tangannya sampai terluka dan mengalirkan darah.

"Jangan lupa dengan pusaka yang kau janjikan, aku akan mengatasi semuanya." Lesser memandang pria itu dengan senyum tersungging di bibirnya. "Tenang saja, aku akan memberinya kepadamu setelah semua ini selesai."

* * * * * *

Daerah kekuasaan Kerajaan Krushield menyusut hampir setengahnya, daerah utara telah direbut oleh Kerajaan North Window dengan cepat, mereka hampir tidak bisa menahan pasukan itu dengan kekuatan mereka sendiri. Beruntung formasi pertahanan Kota Nasild berfungsi di detik-detik terakhir saat pasukan North Window berada di luar tembok kota dengan jarak yang sangat dekat, asap mulai menyelimuti daerah sekitar Kota Nasild dan mengusir semua pasukan musuh.

Hal ini membuktikan bahwa Kerajaan Krushield memang sangat lemah, jika ada serangan lagi, dapat dipastikan bahwa Kerajaan Krushield bisa saja musnah dari Benua Tengah.

Berkat pasukan bantuan dari Kerajaan Mid Terra yang datang tepat waktu, Kerajaan Krushield benar-benar ditolong oleh langit, mereka dapat bernapas untuk sementara waktu sembari memulihkan kekuatan mereka.

Setelah menetralkan situasi, sebagian pasukan Mid Terra diperintahkan untuk kembali. Hanya sebagian kecil yang menjaga Kota Nasild, seluruh patriot juga turut menarik diri.

Tidak banyak yang bisa mereka lakukan dalam pertempuran kali ini, sebagian besar hanya menonton dari dekat, sementara patriot yang kuat dan nekat saja yang ikut membantu melawan musuh.

Mereka sangat kesal dengan diri mereka sendiri, padahal dalam game MMORPG yang mereka mainkan, mereka mungkin adalah orang yang langsung masuk ke medan perang dengan semangat membara. Namun, kenyataannya mereka sangat takut.

Konsekuensinya lebih buruk daripada yang ada dalam game, mereka tidak ingin mati dengan usia yang masih belum matang sempurna. Mereka masih ingin menikmati kehidupan muda mereka, tanpa dihantui oleh tugas yang dibebankan kepada mereka. Sebagian besar dari mereka berpikir seperti itu.

Tetapi, ada beberapa orang pula yang masih menikmati dunia ini seperti di dalam game. Mereka adalah orang-orang serius dan bertekad baja. Konsisten dan pekerja keras. Pemberani dan bermental ksatria.

Setelah kembali ke Kota Celestial, kebanyakan patriot menjadi murung dan gelisah. Mereka tidak memiliki lagi motivasi untuk terus bertarung dan berjuang. Berkat pertarungan beberapa waktu lalu, mereka tidak berani untuk mengangkat senjata lagi.

* * * * * *

"Mengapa mereka terus bermunculan!"

"Tenang saja, kau pasti bisa mengatasinya." Dean duduk sembari mengunyah roti bertabur kismis dengan santai, padahal beberapa meter di depannya, seorang pemuda sedang melawan monster berbentuk laba-laba setinggi satu setengah meter.

Baha hanya bisa menyerang monster yang terus berdatangan seperti air mengalir dengan busurnya, sudah hampir dua jam dia terus mengeluarkan [Mana Arrow] tanpa istirahat sama sekali.

Seiring berjalannya waktu, beberapa skill naik dengan pesat. Menyadari hal ini, Baha langsung menggunakan semua skill, tujuannya untuk meningkatkan semua skill yang dia punya secepatnya.

Dalam beberapa kesempatan, Baha kehabisan mana, dia mengganti Mana Arrow-nya dengan anak panah biasa yang dia dapatkan dari Manna.

Baha terus menyerang monster laba-laba sembari berpindah tempat, selain melatih kekuatan tubuhnya, dia juga melatih ketangkasan dan kecepatan pergerakannya. Dia juga melakukan Gerakan koordinasi yang membuatnya menjadi sulit ditangkap dan diserang monster-monster tersebut.

Ketika Baha kehabisan anak panah sekaligus mananya, yang dia lakukan adalah menyerang monster laba-laba menggunakan pedang yang dia punya. Meskipun dirinya bukanlah spesialis pedang, tetapi melatih teknik berpedang juga penting, apalagi saat situasi yang memaksa dirinya untuk menggunakan senjata jarak dekat.

"Cepat bantu aku, poin darahku hanya tersisa satu perempat, sementara semua health potion yang kupunya sudah habis!" Baha berteriak minta bantuan kepada Dean.

Dean bersandar di dinding gua yang lembap hanya menoleh malas, lalu menatap Baha. "Ini kan latihanmu, jadi urus semuanya sendiri." Dean kembali menutup matanya.

"*$#@#$@$*"

Baha mundur sejauh mungkin, menghindari semua serangan laba-laba yang semakin kuat. Dia mengulur waktu untuk mengembalikan poin mananya, supaya bisa menyerang balik dengan kekuatan penuhnya.

Berlari berputar-putar untuk mengecoh musuh, itulah yang Baha lakukan saat ini. Karena dungeon ini hampir mirip seperti labirin, dia bisa menggunakannya untuk bersembunyi dari kejaran puluhan monster laba-laba.

Saat dia berlari, dia melihat sebuah peti berwarna emas di sebuah ruangan.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro