36. Langkah Yang Tak Terduga

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Selepas mengikuti pertempuran antara pasukan Mid Terra melawan North Window, banyak patriot yang mulai mempertanyakan nasib mereka ke depannya.

Begitu banyak orang yang tewas saat pertempuran berlangsung di depan mata mereka, membuat mereka mempertimbangkan pilihan dengan lebih hati-hati. Mereka tidak bisa lagi mengikuti peperangan, rasa manusiawi mereka sangat terluka melihat para manusia saling membunuh satu sama lain.

Mengingat mereka adalah pemuda dan pemudi yang tinggal di negara yang damai, jarang terjadi perang dan kericuhan. Sekalinya mereka melihat betapa mengerikan dan kejamnya pertarungan di dunia ini membuat mereka enggan untuk menyaksikannya lagi.

Jiwa mereka tidak siap untuk dipertontonkan betapa gilanya adegan penuh darah dalam pertempuran waktu lalu, mereka sampai tidak nafsu makan selama beberapa waktu terakhir ini, bahkan ada beberapa yang mengalami trauma.

Selama mereka melawan monster di dungeon mereka tidak merasakan hal ini. Membunuh monster dan membunuh manusia adalah dua hal yang berbeda.

Beberapa patriot pun mundur meninggalkan tugas yang dibebankan kepada mereka, dari semua regional tanpa terkecuali. Mereka tidak ingin lagi menyaksikan dunia penuh darah dan keringat itu lagi.

"Maaf Rachmat, aku tidak ingin menghadapi hal semacam itu lagi." Seorang pemuda menyalaminya lalu pergi ke pintu keluar.

Lebih dari lima puluh persen patriot mundur meninggalkan guild, menyisakan orang-orang yang serius ingin menyelamatkan dunia.

Raja telah memperbolehkan setiap patriot yang tidak ingin bertarung lagi untuk keluar meninggalkan guild, tetapi dengan catatan, seluruh pemberian yang diberikan raja akan diambil dari mereka.

Para patriot yang keluar dari guild harus memulai kehidupan baru mereka, apa pun nasib mereka ke depannya, biarlah takdir yang memutuskan. Raja tidak akan menerima kembali patriot yang telah keluar, setiap patriot yang keluar dari jajaran guild akan masuk ke dalam daftar hitam.

Setiap nama yang ditulis dalam daftar hitam tidak akan mendapatkan perlindungan dan pertolongan apa pun dari pemerintah. Sebuah hukuman keras, karena telah melanggar janji mereka.

Meskipun begitu beratnya ancaman yang akan diterima mereka, masih banyak patriot yang keluar dari jajaran guild demi mendapatkan hidup bebas.

Mereka berencana untuk mencari uang dengan membunuh monster tanpa pernah melukai manusia lain, mereka biasanya akan dibayar karena telah membunuh monster. Mereka dapat mengumpulkan uang dari hasil permintaan dan menjual bagian tubuh monster yang laku di pasaran.

Dengan uang yang mereka kumpulkan, mereka akan membangun rumah dan hidup dengan nyaman.

"Bagaimana ini ketua, hampir setengah orang-orang kita memutuskan untuk keluar dari guild?" Wanita yang menjadi sekretaris guild bertanya dengan nada cemas, karena sebagian besar patriot yang keluar adalah patriot yang ahli dalam mengumpulkan sumber daya dari moster. Kehilangan mereka, sama saja dengan kehilangan sumber daya yang akan mereka gunakan ke depannya.

Rachmat memutar otaknya, dia adalah Guild Master sementara. Karena Agung sang Guild Master sedang pergi menjalani tugas. Semua tanggung jawab dan kepemimpinan akan diserahkan padanya sepenuhnya.

Beberapa petinggi Guild Indonesia menggelar diskusi, karena kejadian ini sangat mengejutkan dan sangat berpengaruh penting terhadap perkembangan Guild Indonesia ke depan. Secepat mungkin mereka harus menyelesaikan masalah ini.

"Naomi, berapa persen kira-kira patriot yang tersisa?" Rachmat memandang Naomi, dia langsung memeriksa dokumen yang berada di atas meja dengan tergesa-gesa. "Kita masih memiliki 65% personel yang masih bertahan, patriot yang tersisa adalah 429 orang."

Rachmat menyipitkan matanya, kemudian ekspresinya terlihat tengah mempertimbangkan sesuatu. Para atasan guild yang hadir langsung menyampaikan pendapat dan ide yang harus mereka lakukan ke depan.

"Karena kita kehilangan begitu banyak orang, bukankah ini sangat buruk terhadap keseimbangan guild kita? Aku rasa kita harus mencari banyak sumber daya nanti." Seorang pemuda berambut cokelat memulai diskusi.

"Bukankah kita harus bekerja sama dengan guild lain? Mereka pasti akan berpikiran sama dengan kita!" Naomi memberi saran.

"Tidak semudah itu bekerja sama dengan guild lain, walau tujuan kita sama yaitu membunuh Raja Iblis, namun cara dan metode kita bisa saja bertentangan dengan cara guild lainnya. Hal itu akan membuat pertumbuhan kita melambat." Saran Naomi dibantah oleh pemuda di sampingnya.

"Jadi, kalau begitu apa yang harus dilakukan? Apakah kita harus menguasai lebih banyak kota dan desa?" Naomi bertanya.

"Bisa saja, tetapi akan sangat sulit untuk mengontrol daerah yang begitu banyak nanti."

"Apakah kita harus menunggu Guild Master pulang dari perjalanannya? Dengan begitu kita bisa dengan mudah memutuskan perkara ini." Gadis di sudut meja membuka suara.

"Ya, aku kira dia ada benarnya."

"Tidak! Menunggu kepulangan Guild Master akan menghabiskan banyak waktu, sementara kita harus segera mengambil keputusan dengan cepat. Jangan sampai guild kita ketinggalan dengan guild negara lain."

"Hmmm?"

Para petinggi guild tengah memikirkan langkah yang harus mereka ambil dalam situasi seperti ini, kejadian ini mungkin salah satu cara untuk mengembalikan nama Guild Indonesia ke tingkat lebih tinggi. Mereka tidak ingin kehilangan kesempatan ini, semua orang serius memikirkan berbagai macam langkah.

Rachmat yang sedari tadi terfokus dengan pikirannya akhirnya menunjukkan reaksi yang membuat semua orang yang hadir mengarahkan pandangan ke arahnya.

"Aku punya ide."

* * * * * *

Beberapa Guild bergerak cepat untuk memulihkan kekuatan mereka yang hilang, melakukan dengan berbagai macam metode dan cara yang berbeda-beda.

Guild Amerika memfokuskan diri dengan melebarkan daerah kekuasaan mereka, Guild Jepang memfokuskan diri dengan membuat hubungan dengan orang-orang yang berpengaruh, Guild China terus merekrut prajurit baru, dan guild atas lainnya melakukan dengan cara yang beragam.

Situasi belum tenang, setiap guild berusaha membangun pondasi mereka sekali lagi dengan sumber daya dan hubungan dengan beberapa bangsawan.

Masih tanda tanya besar siapa guild terkuat saat ini, pasalnya survey belum lagi diadakan semenjak kejadian di mana patriot menyerah dengan tugas membunuh Raja Iblis.

Beberapa Guild peringkat bawah mulai kehilangan kekuatan mereka, dengan kepergian banyak patriot yang memegang posisi penting, membuat mereka menjadi tidak bisa melakukan apa-apa lagi.

Di saat semua guild sibuk menstabilkan kekuatan mereka, Guild Indonesia malah berkeliaran di Kota Celestial. Semua patriotnya tengah memantau aktivitas guild-guild lainnya, semuanya menyamar di kerumunan penduduk yang padat.

Rachmat sendiri tengah memperhatikan bangunan di mana Guild Amerika Serikat berada, mengunci visinya ke bangunan tersebut.

Seorang pria datang mendekatinya, lalu membisikkan sesuatu ke telinganya.

Rachmat mengangguk, lalu meminta pria tadi untuk terus memperhatikan gedung Guild Amerika Serikat.

"Coba kita lihat, Guild Malta hanya tersisa lima orang di guildnya, kemudian Guild Barbados tersisa tiga orang, lalu ada Guild Vanuatu tersisa satu orang." Rachmat sibuk melihat daftar patriot yang masih bertahan, beberapa guild bahkan menyisakan sedikit patriot saja yang masih tersisa.

"Aku akan mulai merekrut patriot dari guild negara lain," katanya sambil tersenyum.

Di gedung Guild Vanuatu, seorang pemuda dengan wajah murung tengah duduk di tengah ruangan yang kini sepi. Dia masih tidak percaya bahwa semua orang memilih untuk menyerah, padahal dia adalah patriot yang handal, prestasi dalam game MMORPG juga patut diapresiasi.

Dia sangat senang bahwa mimpinya menjadi kenyataan, berpetualang di dunia antah berantah dan melawan monster berbagai macam jenis.

Bersama dengan teman-temannya dari negara yang sama, mereka menghabiskan waktu mengumpulkan berbagai perlengkapan dan level. Dia bahkan ditunjuk sebagai Guild Master Vanuatu oleh rekan-rekannya.

Tetapi terdengar kabar ada patriot yang mati membuat semua semangat rekannya memudar, mereka menjadi tidak bergairah melakukan hal yang seperti mereka lakukan dalam game.

Dia telah berusaha untuk meyakinkan rekan-rekannya dan memotivasi mereka, namun semua itu dihancurkan ketika mereka mengikuti pertarungan di Kota Nasild.

Semua rekan-rekannya pergi meninggalkannya seorang diri, ketika melihat tidak ada lagi orang di ruangan yang biasanya ramai, membuatnya menjadi lemas tak berdaya.

Sudah dari kemarin dia terlihat seperti orang mati, wajahnya kusut dan pandangannya kosong. Matanya yang berubah warna menjadi merah menandakan bahwa dia tidak tidur semalaman.

Dia mendengar suara langkah kaki memasuki ruangannya, semain lama terdengar semakin jelas. Cahaya matahari yang menyinari wajahnya terhalang oleh tubuh seseorang yang tengah berdiri di depannya. Tanpa sadar, dia melirik ke atas.

"Aku membutuhkan kekuatanmu."

* * * * * * *

Satu pekan berjalan seperti biasa, awan putih masih menggantung di langit biru. Penduduk masih melakukan aktivitas sehari-hari seperti biasa, mereka berlalu-lalang di setiap sudut kota.

Rachmat beserta rekan sejawatnya semakin gencar merekrut anggota dari guild-guild yang hampir mati, jumlah keseluruhan guild ada 195. Guild Indonesia saat ini berhasil menyerap kekuatan dari 56 guild sejauh ini.

Mereka terus melebarkan dan mengulurkan tangan kepada guild yang hampir hancur. Sementara para guild yang lain masih sibuk mencari kekuatan di lokasi lain, Guild Indonesia masih fokus merekrut guild-guild ini.

Walaupun kekuatan Guild Indonesia meningkat tidak cukup signifikan, namun mengingat bahwa merekrut patriot yang masih ingin bertarung dari guild-guild yang hampir bubar merupakan aset yang sangat berharga.

Setelah dua pekan melakukan perekrutan besar-besaran, akhirnya sepak terjang Guild Indonesia berhasil diketahui oleh guild-guild besar.

Awalnya guild besar ingin mengikuti jejak Guild Indonesia dengan merekrut guild-guild kecil yang hampir bubar, tetapi semua sudah sangat terlambat. Guild Indonesia telah berhasil merekrut patriot dari 95 guild berbeda di bawah kendali mereka saat ini.

Menjadikan Indonesia memiliki jumlah patriot terbanyak dengan jumlah kurang lebih 900 patriot dari lima belas ribu patriot yang masih bertahan.

Berkat pergerakan Guild Indonesia yang tidak terduga, 95 guild dinyatakan telah musnah, dan hanya tersisa seratus guild saja yang masih bertahan sampai saat ini.

Rachmat tidak peduli terhadap gejolak yang terjadi di antara para Guild Master, dia yang menjabat sebagai pengganti Guild Master tidak menanggapi semua atasan guild yang ingin berunding untuk membicarakan hal yang telah dia lakukan.

Beberapa Guild Master dari guild besar mengadu kepada Raja Hans tentang perbuatan yang dilakukan oleh Guild Indonesia.

"Raja Hans, maaf telah mengganggu. Maksud kedatangan kami kesini adalah untuk menuntut ...."

Berbagai keluhan dan pernyataan dilontarkan oleh Guild Master.

Raja Hans hanya mendengar ocehan panjang Guild Master, dia hanya menganggukkan kepalanya dengan enggan, dia tidak mau ambil pusing masalah ini karena....

"Maaf, tetapi aku tidak bisa mengabulkan permintaan kalian. Guild Indonesia telah lebih dulu menemuiku untuk meminta izin terhadap perekrutan guild-guild yang melemah dan hampir bubar. Aku telah memberikannya izin untuk melakukan hal tersebut. Kalian kalah saing oleh mereka."

Para Guild Master lain serasa disambar oleh petir mendengar perkataan Raja Hans.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro