Minuman

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng


Writer by LalaAlexi

•••

  Jiro membuka kaleng minuman bersoda dengan kesal. Pikirannya begitu kalut ketika mendengar ujian semester diadakan satu minggu lebih cepat.

"Sialan!" Lalu dia meminum minumannya dengan kasar hingga sedikit membahasi kaos yang dia kenakan.

Suara penuh kekesalan itu membuat seorang gadis berambut hitam kecoklatan yang sedang belajar di kamar Jiro mencoba menghampirinya.

"Kamu kenapa?" tanya gadis itu ketika merangkul Jiro dari belakang.

Aroma coklat-stroberi yang keluar dari rambut sang gadis membuat Jiro semakin mengeratkan rangkulan itu.

"Kenapa ujiannya dimajuin!? Padahal ada anime yang mau rilis." Keluhan itu malah membuat kedua netra ungu itu sedikit meredup.

"Berjuanglah. Aku akan menemanimu belajar sampai paham."

"Ren, aku tidak sebodoh itu!"

Dan gadis bernama Ren itu melepas pelukannya lalu duduk si samping Jiro.

"Untung Saburo, Rora nee, sama Ichiro nii-chan lagi nggak ada di rumah," ucap Ren sambil menyandarkan kepalanya di lengan Jiro.

Jiro bingung dengan penuturan barusan. "Maksudmu?"

"Kalau ada mereka, apalagi Saburo, kamu bakalan di-bully abis ini." Ren mengelus beberapa helai rambutnya yang terurai dengan lembut.

Apa yang Ren katakan barusan adalah fakta. Maka dari itu Jiro hanya bisa mendecak kesal sebagai tanggapan.

"Aku minta minumnya." Ren pun langsung mengambil minuman milik Jiro tanpa menunggu responsnya.

"Minum saja."

Ren meminumnya dengan sedikit rakus. Belajar dari jam tujuh malam hingga jam sembilan membuatnya kehausan.

"Kalau belajar, siapin air," ucap Jiro ketika melihat cara Ren minum.

"Hehe."

"Sini, aku juga mau minum." Jiro langsung merebut kaleng minuman itu dari tangan Ren.

Akhirnya mereka meminum minuman itu secara bergantian.

Tidak lama kemudian Ichiro, Rora, dan Saburo tiba di rumah. Suara pintu yang dibuka Ichiro tidak terdengar di kedua telinga Jiro dan Ren karena terlalu asyik membicarakan sesuatu.

Saat Ichiro hendak mengagetkan mereka, tiba-tiba Ichiro melihat Ren merebut minuman kaleng itu dari tangan Jiro lalu meminumnya tanpa ada perasaan risih.

Ichiro yang paham dengan apa yabg mereka lalukan langsung merebut minuman itu dari tangan Ren.

"Saburo, kamu tidur aja. Besok sekolah, kan?" ucap Rora sambil menuntun Saburo ke kamarnya.

Tentu saja Rora mengerti apa yang terjadi sejak tadi.

"Ichiro nii-chan!?"

"Nii-chan!?"

Ren dan Jiro kaget dengan kehadiran Ichiro yang terkesan tiba-tiba.

"Harusnya aku yang kaget dengan kelakuan kalian." Ichiro menyahut dengan memberikan tatapan tajam ke Jiro.

"Ka-kami tidak ngapa-ngapain, nii-chan!" seru Jiro.

"Sini!" Ichiro langsung menarik tangan Jiro menjauh dari Ren yang sedang terdiam menatap dengan penuh kebingungan.

"Jiro, kamu tau apa yang kamu lakukan tadi?" tanya Ichiro sambil mendekatkan dirinya dengan Jiro.

"A-aku cuma ngobrol sama Ren. Nggak ngapa-ngapain!" jawab Jiro.

Selagi kedua adik-kakak itu membicarakan sesuatu, Rora menghampiri Ren yang sedang duduk di sofa.

"Ren, kamu nggak apa-apa?" tanya Rora sambil mengelus rambut Ren.

"Nggak kok."

"Kamu tau kenapa Ichiro kayak gitu?" tanya Rora sambil menatap Ichiro dan Jiro.

Ren menggeleng dan menatap Rora dengan penuh tanya.

"Kalian tadi secara nggak sengaja ciuman."

"Apa!?"

Ren kaget dengan ucapan itu dan dia seketika teringat dengan artikel 'ciuman tak langsung' yang pernah lewat ketika hendak meretas sebuah situs.

Wajah Ren langsung memerah. Dia langsung memeluk Rora untuk menutupi wajah malunya.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro