Risalah Jones

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Author bettaderogers

****

Arka menatap pantulannya di cermin.
Ini hari yang baik pikirnya.
Tambahan hari mengagumkan dalam hidup.
Tersenyum.
Membuat ujung bibirnya tertarik keatas.

Ia mengecek tensi dan temperatur tubuh.
Stabil.
Masih normal.
Ia tidak segera bangkit.

Ada jeda sekitar dua menit sebelum berdiri.

Ia perlu mengambil waktu.
Cukup banyak, setidaknya lebih dari orang lain.

Arka tidak keberatan.
Ia dikenal baik, ramah, tampan dan mengagumkan.
Pikir Roy.

Pemuda yang mengaku sebagai sahabat Arka di universitas.
Berat menjadi sahabat mahasiswa populer semacam Arka.

Semua orang, tidak pernah lelah menanyai Roy.

"Apa yang disukai Bang Arka?" kata mahasiswi tingkat satu, teman satu klub Roy.

"Roy, beritahu kami nomor Bang Arka!" kata teman seangkatan.

"Roy, berikan hadiah ini untuk Arka," kata Dosen Montok mereka Irma.

"Damn You, Arka Putra!" sahut Roy sambil melempar asal hadiah milik Arka di meja belajar.

Arka melongo.

Meraih satu kotak kecil berwarna putih.

"Jadi kurir lagi, Roy?"

Arka terkekeh.

Wajah sahabatnya semakin kusut.
Tangan Arka maju, mengelus dagu Roy.
Arka menggoda.
Bibir Roy semakin menekuk.

"Kenapa tidak kau pilih satu gadis dan pacari dia, tiduri, beri banyak tanda, agar semua fans gila mu berhenti menjadikanku kurir mereka!"

Roy murka.
Meledak, karena sadar ia begitu mengenaskan.
Tidak ada pacar.
Harus main solo.

Dan, sahabat nya yang duduk santai tanpa banyak usaha, diserbu wanita seperti pakan ikan dalam kolam budidaya.

"Yak! Jaga bicaramu idiot!"

Arka sudah memukul kepala Roy dengan buku bacaannya. Black, setebal lima ratus halaman.

"Aww! Ya! Aku bosan main solo. Aku bosan JONES, Arka."

Arka menghela napas.

Jones, jones, dan JONES.

Tidak bicara jones sahabatnya pasti mengatakan bosan main solo. Arka bingung harus menjelaskan bagaimana.

"Kau tidak JONES, Roy. Hanya belum menemukan."

Roy menatap tajam melalui ekor matanya.
Nada sok bijak milik Arka kembali terdengar.
Tak tahukah, pedihnya main solo?
Mahalnya one night stand?
Dan kelamnya malam minggu hanya berdua di asrama bersama Arka?
Serta kenyataan bedanya kualitas tidak pergi dengan perempuan antara Arka dan dirinya?

Arka tidak pergi bukan karena tidak ada pendamping.
Penggemarnya puluhan, ratusan, bahkan lebih.

Lha, Roy dia tidak bisa pergi karena semua gadis menolaknya.

BEDA KUALITAS TEMAAANN!

Roy bersidekap kesal.

Bersila di ranjangnya, menyandar ke dinding, menatap Arka yang masih sibuk dengan buku bacaan.

"Ayo keluar Arput, kita cari perempuan."

Arka mendongak.

Mengembalikan kacamata pada posisi yang sesuai.

Menatap Roy yang merajuk.

"Aku tidak tertarik. Kau saja."

"Ayolah Arput, sekali saja. Jika mereka tahu kau ikut bersamaku, kita akan dapat perempuan panas."

"Kumohon."

Arka menyipit.

Melirik jam dinding.

Ia masih punya sedikit waktu.
Menghela napas, lalu melepas kacamatanya.

"Cuma sampai jam sepuluh, dan kau harus berhenti mengeluh tentang JONES.

Arka sumringah.
Menuruni ranjangnya berlutut di lantai.
Kedua telapak tangan disatukan.
Seperti akan berdoa.

"Terima kasih, dewaaa. Aku berhutang pada mu, Arput."

Arka memutar mata malas.
Roy teman satu kamarnya sudah aktif berlebihan untuk memantaskan diri.
Siap mandi lagi.

Arka terkekeh, sampai pintu tertutup.
Ia menarik silinder dari laci nakasnya.
Menegak enam sampai delapan pil.

Semoga ia tidak segera kolaps.

------------------

Arka duduk di tempat karaoke. Tidak berusaha menonjol, namun banyak gadis beraroma menyegak sudah mengerubuninya. Roy, di lain pihak menggigit sedotan cola-nya kesal.

Ia sudah mengeluarkan seluruhnya. Berusaha terlihat menonjol.

Hasilnya sia sia. Kesal, Roy yang memang memiliki resistensi rendah terhadap alkohol memesan minuman beralkohol. Ia minum empat botol. Tanpa sepengetahuan Arka.

Arka di lain pihak, meski tidak tahan, ia tetap bersikap ramah. Ia baik pada semua orang.
Membuat perempuan disana tahu diri. Mereka tidak punya kesempatan.

Saat acara usai. Arka adalah orang yang paling terbebani. Tidak hanya perlu menggendong Roy ia juga perlu mendengar banyak keluhan tentang betapa penderitaan Roy harus menjadi kurir, menggigit jari karena tidak punya pacar ataupun penggemar, serta keluhan terhadap Arka yang tidak mau punya pacar.

Sepanjang jalan, Arka mendengarkan curahan hati seseorang yang mabuk. Arka tercambuk. Debaran dadanya semakin cepat. Membuat sesak hampir memengaruhi keseimbangannya.

Arka berlutut. Napasnya tersenggal. Roy condong kedepan, hampir jatuh, namun Arka menahannya.

Diam sekitar tiga puluh detik, lalu bangkit dan berjalan lagi. Perjalanan hanya tinggal seratus meter, namun serasa merobek paru-parunya.

Arka sampai. Merebahkan Roy pada ranjang miliknya. Menatap sahabatnya dengan napas terputus.

Arka terduduk di karpet. Melirik kearah nota di nakas. Ia tertatih meraih.

Menulis risalah jomblo yang sebenarnya. Arka mengeluarkan alat pengecekan medis.

Sesuai perkiraan.
Komposisi kesehatannya masuk tahap peringatan.

Meraih telepon pintar, mengetikkan pesan.
Arka menunggu jemputan.

Dalam penantian Arka menulis.
Bukan tentang black, molles, atau martini.

Ini tentang dirinya.
Risalah jones yang sempat terputus karena ia mengirim pesan.
Arka tersenyum ketika menyelipkan nota kecilnya di meja Roy.

Ia kolaps.
--------------

Pagi hari Roy bangun dalam kondisi kepala mau pecah.
Pening.  
Namun dentingan jam membuatnya segera sadar.
Tanpa mandi ia segera berlari ke kampus.

Di kelas, Roy heran.
Teman sekamarnya tidak datang.
Ia tidak curiga atau aneh sedikitpun.

Sampai jam makan siang seorang teman sekelasnya datang dan memintanya menjadi kurir.
Namun temannya ini mengatakan rumah sakit.
Kabar kolaps nya Arka tengah malam tadi, sudah menyebar.
Seluruh fans tahu, penghuni asrama tahu, hampir setengah temannya tahu kecuali Roy.
Roy mengabaikan  paketnya.

Ia memburu ke rumah sakit.
Roy terlambat.
Arka menderita kompleksitas penyakit yang parah.
Arka sedari awal sudah mengetahui tidak akan berumur panjang.
Maka dari itu, ketika ia berhasil bertahan hingga usianya yang ke delapan belas.
Arka meminta untuk bersekolah secara normal.

Arka lulus tes masuk.
Memilih tinggal di asrama, lalu menjadi sahabat Roy.
Akibat, keramahannya Arka dikenal baik oleh semua orang.
Ia dapat banyak penggemar.
Namun tidak pernah memiliki pacar, meski yang menyatakan cinta selalu ada tiap minggu.

Arka sudah sampai batasnya.
Ia pergi.
Roy pulang ke kamar asrama dengan sebotol cola.
Duduk di ranjang.
Lalu menatap meja belajarnya.
Sepucuk nota putih, di atas meja ebony nya.

'Untuk Muhammad Roy yang selalu merasa JONES.'

Roy membuka lipatan kertas.

'Roy, kau sungguh lucu. Jones bukan lah, tidak memiliki pacar dalam waktu kosong yang lama. Jones adalah ketika kamu tidak bisa menjalin hubungan meski ingin. Seharusnya yang mengeluh jones itu aku. Aku tidak pernah menjalin hubungan, berteman pun tidak. Aku menghabiskan delapan belas tahun di rumah. Dari satu rumah sakit ke rumah sakit lainnya. Sendirian.

Aku lebih dari entitas jones yang kau benci, Roy.

Aku takut membuat pasangan ku sedih karena aku pasti pergi lebih dulu.

Jadi teman pertama ku, sahabat yang selalu mengeluh JONES dan selalu merasa menderita menjadi kurir dari JONES SESUNGGUHNYA, Kau tidak JONES.

Kau punya banyak kesempatan untuk menjalin hubungan.
Semoga kau menemukannya.
Jangan lupa, kenalkan padaku ya.
Agar sahabatmu yang jones sesungguhnya, bisa mengatakan,
SELAMAT SOBAT."

Roy membuka nota lusuh itu lagi.
Didepan makan Arka.
Ia meletakan sebuket bunga.

"Kau tidak mau menyelamati ku, Arput? Aku bawa keponakanmu. Namanya Muhammad Arka. Semoga ia sepopuler pamannya, ya."

Fin.

AndiAR22 whiteghostwriter glbyvyn NisaAtfiatmico irmaharyuni c2_anin deanakhmad Nona_Vannie megaoktaviasd umaya_afs primamutiara_ Icha_rizfia rachmahwahyu WindaZizty 0nly_Reader summerlove_12 bettaderogers Vielnade28

iamtrhnf spoudyoo TriyaRin Reia_ariadne TiaraWales beingacid nurul_cahaya somenaa realAmeilyaM FairyGodmother3 destiianaa opicepaka RaihanaKSnowflake umenosekai aizawa_yuki666

veaaprilia MethaSaja sicuteaabis brynamahestri EnggarMawarni NyayuSilviaArnaz xxgyuu SerAyue Bae-nih Nurr_Salma Intanrsvln YuiKoyuri HeraUzuchii holladollam JuliaRosyad9 fffttmh AnjaniAjha Jagermaster CantikaYukavers

demimoy Riaa_Raiye

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro