XIX: Break Free

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Day 19
Pilih satu Music Video favoritmu (artis bebas, dari negara mana saja) lalu buat cerita yang diinspirasi dari Video tersebut. (Video ya, bukan lirik)

Lagu yang saya pilih:
Madison Beer-Reckless
\('-')/

Berulang kali, wanita mungil itu berusaha keluar dari kurungan. Dengan sekuat tenaga, tangan kecilnya mencoba mendorong pintu kurungan. Namun, tentu saja itu semua sia-sia.

Ia lantas terduduk pasrah. Ia menyesal telah keluar. Ia pikir dunia manusia adalah sebuah utopia. Ia salah. Dunia manusia tak ubahnya adalah tempat makhluk-makhluk membosankan dengan rutinitas setiap hari yang itu-itu saja.

Pagi hari mereka bangun, mandi, sarapan, berangkat kerja, lalu saat petang menjelang malam mereka pulang ke rumah, makan malam, bercengkerama dengan gawai, lalu tidur lagi. Tidak ada "kehidupan".

Ia menatap ke sekeliling kamar bernuansa vintage itu. Ia mengembuskan napas, lalu dengan sekuat tenaga ia kembali mendorong kurungan itu.

Segenap tubuhnya ia kerahkan. Tak hanya tubuh kecilnya, tetapi kurungan itu juga ikut jatuh dari meja. Sekujur tubuhnya terguncang, telinganya diisi bising suara besi yang berkelotak dan berdecit, kepalanya berulang kali terbentur jeruji besi.

Sebuah benturan hebat terjadi saat mendarat. Benturan itu cukup keras hingga membuat kurungan terbuka dan dengan kepalanya yang masih berkunang-kunang, ia susah payah merangkak ke luar dari kurungan.

Setelah terbebas dari kurungan, segenap bobot tubuhnya bertumpu pada lutut. Ia berdiri, dan kemudian berlari menjauh dari kurungan yang dimiliki oleh wanita aneh yang menangkapnya kala ia tengah ingin menikmati dunia manusia.

Perawakan mungil itu berlari di

Di tengah jalan, gerak kakinya terhenti, ia sadar bahwa ia berlari tanpa arah.

"Aku ... ingin pulang ...."

Tepat saat lirihan itu ia ucapkan, matanya menangkap rak buku yang berdiri kokoh di sampingnya.

Ia harus mencari rumah-nya.

Tangannya yang kepayahan musti memanjati rak buku dan menyusuri buku-buku itu satu per satu.

Setelah bertemu dengan rumahnya, ia mendorong buku tersebut hingga bagian belakangnya berdebum pada kayu rak buku. Ia mengerahkan sisa tenaga yang ada di tangannya untuk membuka halaman buku tersebut.

Ketika halaman buku itu terbuka, ia menginjak tumpukan kertas itu dan masuk dengan antusias. Tubuhnya melebur dalam rangkaian aksara. Dan memang seharusnya begitu.

Memang kodratnya untuk ikut pada alur yang disusun manusia. Diberi nasib buruk, diberi pasangan hanya untuk patah hati setelahnya, dan terombang-ambing antara hidup dan mati. Biar seburuk apa pun nasib yang diberikan sang penulis, kehidupannya tetaplah lebih berwarna ketimbang rutinitas membosankan dari manusia sungguhan.

Ia kira melarikan diri dari nasib yang telah ditentukan berarti bebas, bisa melakukan apa pun sesuai kehendaknya, tetapi kenyataannya ia terjebak di dunia di mana ia terlalu kecil untuk terlihat, tetapi juga terlalu kecil sehingga tampak mencolok, menarik, dan aneh di mata manusia.


Saya tadinya agak takut bakal teenfict/romance lagi soalnya playlist saya gitu semua. Tapi akhirnya saya inget ini, yang selain suka lagunya juga suka MV-nya, karena MV-nya vibesnya fantasi jadi saya nggak jadi bikin romance/teenfict lagi.

Tapi asyik sih, bisa ngobok-ngobok playlist.

Saturday, February 2022

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro