XVI: Kesempurnaan yang Fana

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Day 16
Buat lanjutan cerita dari tema hari ke-12. Minimal 250 kata di mana akhir setiap kalimatnya harus berima sama

Kini bila kutatap pada cermin, aku tak lagi merasa bahwa estetika wajahku adalah segalanya. Aku tak lagi menatapnya dengan penuh nelangsa.

Aku sekarang enggan terobsesi untuk menjadi cantik jelita. Aku enggan menjadi emosional hanya karena fisikku tak sempurna.

Toh aku tak lagi ingin menjadi Miss Universe, tak lagi ingin melambaikan tangan pada seluruh dunia. Aku telah merelakan impianku untuk berkesempatan memakai gaun-gaun karya desainer terkemuka.

Aku bukan lagi ingin menjadi ratu alam semesta. Aku merasa tak pantas, dan bagiku itu lebih baik ketimbang memantaskan diri untuk menjadi apa yang aku impikan, minum obat peninggi badan, minum obat pelangsing, mengenakan produk kecantikan yang menjanjikan hasil instan, semua yang dilakukan demi kesempurnaan fana.

Dengar, tak apa jika kau bermimpi ingin menjadi seorang beauty queen, aku tak ingin mematahkan semangatmu mengejar cita-cita, tapi ... jika aku bisa banyak hal, mengapa aku harus menjadi sesuatu yang tak mudah untuk kugapai, lantas merengek pada Tuhan meminta sempurna?

Nyatanya aku bisa membuat orang terhanyut dalam lantunan akustik gitarku, tak perlu berpikir keras cara agar semua orang terkagum dalam tutur kata. Nyatanya kemampuan berenangku diacungi jempol oleh sang pelatih renang, tak perlu lenggak-lenggok pakai bikini di atas panggung untuk mencuri atensi semesta.

Aku tak pernah lagi membandingkan fisikku dengan wajah-wajah ayu dan tubuh-tubuh yang tinggi menjulang yang kuanggap sempurna. Maka aku berhasil menerima fisikku alakadarnya. Aku berhasil merasa nyaman pada rupa. Aku berhasil mengetahui cara  mengembalikan rasa percaya hingga tak ada yang bisa membuat diriku merasa tak berharga.

Aku tak cantik, itu adalah fakta. Aku telah berdamai dengan semua kekuranganku, itu juga fakta.

Cuma 250 kata (punyaku lebih dikit si) tapi ini terbingung selama sebulan.

Kayaknya isi notes-ku selama DWC ini  isinya bingung terus. Tapi ... kek apaya. Tema ini emang bikin bingung. Kayak ... gabisa diketik dalam sekali duduk meskipun jumlah katanya nggak banyak. Dan kalimat demi kalimat kayaknya keliatan maksa.

Udah kemarin hari ke-12-nya blunder ini suruh lanjutin berima pula.

Makanya ya adik-adik, kalau bikin tiap cerita harus sepenuh hati karena kita nggak tau tema besok seperti apa, nanti suruh lanjutin baru tau //ngingetin diri sendiri

Wednesday, February 16th 2021

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro