💕Narasi yang Mengalir

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Materi: MEMBUAT NARASI YANG MENGALIR
Waktu: Senin, 25 Februari 2019 pk. 19.00 WIB
Tutor: Venus thisGIRLhasSWAG
Notulis: kristinuha
Moderator: MiaRoseLiiii

💕💕💕

Kak Venus (V): Hai, Guys. Nama aku Venus, akun Wattpad aku thisGIRLhasSWAG (since 2015) dulunya K.A.Dachune26, tapi karena ada beberapa hal jadi aku ganti nickname). Aku udah nulis 5 cerita di Wattpad dan udah diterbitin 2 cerita.

Sebenernya ini pertama kalinya aku setuju buat isi kegiatan grup kepenulisan, biasanya aku nggak mau karena aku ngerasa bukan apa-apa, dan aku nggak jago menggurui atau ngasih saran soal kepenulisan karena aku juga masih belajar (percaya deh, kalau kita mau jadi penulis, kita perlu belajar banyak hal seumur hidup kita). Dan, kali ini aku terima karena (ada dehhh wkwk), dan karena aku mau coba share hal-hal yang udah aku lalui selama nulis. Pernah denger "seseorang dianggap lebih cerdas saat berbagi ilmu?" jadi anggap aja sekarang lagi aku pengin dipandang cerdas.

Lihat? Paragraf di atas itu contoh narasi mengalir. Materi kita malem ini, 'kan?

💞 Materi 💞

Sebenernya nggak sulit buat bikin narasi mengalir, beneran deh nggak sulit. Yang terpenting dari menulis narasi mengalir itu menurutku adalah pemilihan kalimat pertama, aku tau kalian punya banyak hal yang mau ditulis, banyak penjelasan yang mau kalian jelasin. Kadang semuanya nggak pas, nggak natural ngalirnya. Tapi saat kalian dapat kalimat pertama yang keren, udah deh, narasi ngalir itu udah pasti bisa kita semua tangani.

Aku kasih tips bikin awal kalimat yang udah aku terapin seumur hidup aku. Siapa tau berguna.

Tips Bikin Kalimat Pertama (di awal bab baru atau di prolog) yang Keren versi Venus:

1. Ngasih tau perasaan/mood si tokoh utama. Misalnya dia kesel, atau marah, atau bete.

Example:
Aku percaya kalau malam Natal adalah malam terdingin sepanjang tahun, tapi tidak percaya akan sedingin ini! (Abis itu, kita masuk kalimat kedua, coba jelasin alasannya pelan-pelan kenapa dingin dan kenapa si "aku" kesal) Sejak dua jam lalu, aku duduk di kursi taman menunggu kakakku untuk menjemput, tapi sampai saat ini, si berengsek itu tidak muncul juga. (Kalimat ketiga bisa bikin pertanyaan yang gak bisa dijawab, misal : ...) Apa aku harus menghajarnya nanti? Oh, memangnya siapa yang tahu dia akan datang atau tidak.

2. Ngasih tau cuaca, keadaan sekitar, pokonya lingkungan dimana si tokoh utama itu lagi berada.

Example:
Di Seoul sekitar -1000° lebih dingin dari biasanya, salju menutupi semua tempat bahkan jendela. Aku yakin Ratu Elsa sedang marah sekarang, bukan mengada-ada tapi sejak beberapa hari terakhir aku terus mendengar lagu Let It Go di pusat kota.

Okay, enough. Gimana menurut kalian? Aku sih jadi pengen lanjut nulis wkwk.

Btw, ini malah jadi materi "menulis kalimat pertama yang menarik". Tapi gapapa ya, soalnya kunci narasi mengalir itu menurut aku dari kalimat pertama.

Btw, cuma dua aja ya contohnya, kalo kebanyakan nanti malah panjangan mentoring daripada skripsi aku.

--- ♥ Pertanyaan dan Jawaban ♥ ---

1. Tanya:
A. Kadang aku suka bingung sama variasi. Jatuhnya kebanyakan kata 'aku', 'nya', 'itu', 'tersebut'. Gimana cara menyiasatinya biar nggak kaku kayak gitu, Kak?

B. Gimana membuat narasi tempat dan suasana biar nggak membosankan?

Jawab:
A. Aku juga ini masih belajar, tapi supaya nggak terlalu monoton dan ngebosenin. Aku pikir kita nggak perlu nulis paragraf panjang atau narasi kebanyakan. Jadi, untuk tangani ini lebih baik kita bikin narasi sesuai kemampuan kita.

Maksudnya, kita bikin narasi pendek aja, terus dibanyakin percakapan. Saat terlalu banyak percakapan, kita bikin narasi lagi.

Gimana contohnya?

Aku ambil di ceritaku ya, wkwk. Kebetulan aku pake cara itu selama ini.

#
Kak Keenan pergi menuju tangga, sementara Bella mengikutinya di belakang. "Kata Ayah, sekolah ini adalah sekolah yang murid pinternya banyak, pelajarannya setara tingkat universitas-"

"Buat kelas tiga doang."

"-tapi kenapa Kak Keenan diterima?"

Kak Keenan mendesis dan melirik Bella. "Lo pikir gue bego?"

"Iya, soalnya Kak Keenan dengan begonya mengabaikan gadis paling cantik di bumi Indonesia. Bukannya itu bego?"

"Siapa ceweknya?"

Bella mengejar Kak Keenan di tangga, lalu berjalan di samping Kak Keenan sambil nyengir. "Bella dong."

"Hah? Elo? Nanti liat di sekolah apa elo masih paling cantik, atau jadi paling burik."

Bella tertawa. "Ayah bilang meskipun Bella dikeliling Dewi-Dewi Yunani, Bella tetep paling cantik."

Kak Keenan tidak menyangkalnya, pasti sadar kalau Ayah Bella memang benar.
#

B. Aku biasanya nggak langsung sebutin tempatnya kayak gimana. Jadi enggak sekaligus gitu. Dan nggak perlu detail berlebih, biarin sisanya pembaca aja yang mikirin gimana tempat itu.

Contoh?

#
Eddie membawa Anna ke tempat yang dulu Sehan larang untuk masuki, dimana di sana tempat orang-orang berkumpul, musik berdetum-detum, dan bau minuman menyengat memenuhi ruangan. Ketika Eddie memasuki kumpulan orang-orang, Anna memegang jaket Eddie dengan erat, karena dia berjoget-joget tidak jelas sementara Anna susah payah melewati orang-orang.

Baru saat tiba di tengah-tengah, Eddie berhenti bergerak, dia berbalik melihat Anna yang kebingungan.

"Kenapa?" tanyanya sambil menyeringai. Anna tidak nyaman melihatnya. Tapi tidak merasa terancam karena Eddie hampir punya tinggi yang sama dengan Anna.

"Enggak," jawab Anna.

Eddie terus manggut-manggut. "Shake your ass."

Anna melihat orang sekeliling diam-diam, mencoba mengikuti bagaimana mereka melakukan gerakan-gerakan tolol. Anna kemudian hanya mengangguk-ngangguk dan menggerakan kaki.
#

Jadi semuanya nggak langsung disebutin. Kasih pembaca istirahat buat mikir ruangan itu kaya gimana (pake percakapan, atau perasaan si pemeran utama), abis itu lanjutin tulis narasinya.

2. Tanya:
1.Bagaimana membuat narasi menarik yang mampu menggaet editor mayor atau pembaca?
2.Menurut Kak Ve, bahasa putis itu, menarik nggak kalau diaplikasikan pada narasi?

Jawab:
1. Aku nggak bisa jawab karena aku nggak tau. Maaf ya....

2. Engg, ini tergantung jenis mood ceritanya. Kalau ceritanya emang lebih pentingin keindahan kata-kata, aku rasa menarik. Apalagi buat pecinta novel lama, udahlah kalau kata-kata puitisnya keren, itu jadi makanan mereka. Tapi aku bukan penulis tipe gini sih, jadi agak sulit bahasnya. Menurutku bahasa puitis nggak melulu harus ada pada sebuah novel. Kan nggak semua orang suka kata kata puitis ... kek aku misal.

3. Tanya:
Kak aku mau tanya, misal cerita di paragraf pertama kita udah mengalir, tapi tiba-tiba di pertengahan kita nggak dapat feel-nya yang membuat narasi jadi kaku. Udah baca dari awal lagi tetap aja buntu. Bagaimana cara mengatasinya, Kak? Biar cerita kita mengalir dari awal sampai akhir, apa ada tips-tipsnya? Lagi satu Kak, apakah bahasa baku dan tidak baku mempengaruhi feel cerita?

Jawab:
Ini suruh siapa baca cerita dari awal lagi? Aku jarang lakuin itu, soalnya saat selesai baca ulang, aku malah capek dan ketiduran. Aku juga sering stuck kok. Susah emang kalo udah gitu. Tapi, biasanya aku paksa diri sendiri nulis, nanti juga dapat lagi feel-nya. Intinya, saat stuck dan nggak berasa ngalir, nulis aja. Nulis apa pun. Kalau nggak suka bagian yang ditulis, hapus lagi, simpen ke draf, ulangi dari yang stuck itu di mana. Nggak suka? Hapus lagi. Pasti bakalan dapat kok. Nulis itu emang susah-susah gampang.

4. Tanya:
Kalau untuk bahasa baku dan nonbaku itu apa memengaruhi feel cerita, Kak?

Jawab:
Bahasanya itu di narasi apa di percakapan? Biasanya aku pakai bahasa baku di narasi, dan bahasa nonbaku di percakapan. Dan menurut aku itu emang ngaruh sama feel cerita. Narasi nggak wajib baku asal konsisten. Mau narasi baku, berarti baku dari awal sampe akhir. Gitu juga kalo kamu mau pake nonbaku.

5. Tanya:
a) Apa ada perbedaan signifikan antara pembuatan narasi PoV satu dengan PoV tiga? Atau genre X dengan genre Z?

b) Kalau menurut Kak Venus, berapa sih batas maksimal paragraf sebelum kita kasih dialog?
Kadang saya suka mikir, "Yang baca eneg nggak sih kalau narasinya sepanjang ini? Atau malah kurang panjang?"

Jawab:
a) Nggak ada sih. Ini tergantung style nulis kita. Lebih nyaman yang mana dan suka genre mana. Nulis kan proses menemukan jati diri.

b) Nggak ada batasan. Paragraf kan terdiri dari kalimat utama dan kalimat penjelas. Kalo kita ngerasa paragraf itu udah cukup, mending ganti paragraf baru. Tau kan itu, Kalau ganti narasi dari A ke B, harus dibedain paragrafnya. Bedain penjelasannya menurut aku. Misal paragraf 1 tentang kucing, paragraf kedua tentang kenapa kucing berkaki 4.

6. Tanya:
1. Kenapa jika mau menulis narasi mengalir harus memperhatikan kalimat pertama atau pembuka cerita? Apa berpengaruh, ya Kak?

2. Intinya kalau mau membuat cerita yang dibuat itu mengalir baik dari narasi maupun diksi, harus menghemat-hemat atau memilah kata yang cocok, kan?

Jawab:
1. Kalimat pertama fungsinya buat narik pembaca dan penentu cerita. Kalo kalimat pertama udah menarik? Yakin deh, pembaca nggak bakalan lepas dari cerita kita. Dan bakalan terus baca sampe lupa udah berapa ratus halaman yang udah kelewat.

Hubungannya sama menulis narasi mengalir? Menurut aku, kalimat pertama penting karena setelah kalimat pertama ada kalimat penjelas. Kalau kalimat pertama nggak diperhatiin, kita mau nulis apa di kalimat penjelas?

2. Yap.

💕💕💕

Moderator: Terima kasih Kak Venus untuk materi hari ini. Ada kesan dan pesan?

V: Adaaaa. Kalian cerdas-cerdas. See you next time.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro