💋 Romance Action

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Materi: ROMANCE ACTION
Waktu: Minggu 9 Juni 2019 Pk. 13.00 WIB
Tutor: opicepaka
Notulis: nofiyanti17
Moderator: BelladonnaTossici9

💕💕💕

Kak Opi (O): Hai... aku opi. Akun Wattpad-ku opicepaka. Kalau sosmed lain bisa cari di Instagram atau Facebook: opicepaka ya.

Sehari-hari jadi abdi negara aja dari jam 7.30-17.00 ... sisanya abdi keluarga. 🤭

Kita fokus ke action sebagai sub-genre dari roman. Cara kita menulis juga pasti berbeda kalau genre utamanya adalah action.

💞 Materi 💞

Nah... ada beberapa hal yang harus diperhatikan kalau pengen nulis action, antara lain:

1. Apa taruhannya?

Dalam menulis action, pembaca akan merasakan ketegangan ketika tahu apa yang dipertaruhkan oleh para karakter ketika mereka ada di suatu adegan. Dan karena yang kita bahas adalah adegan aksi dalam genre roman, maka selayaknya bahwa yang dipertaruhkan berhubungan dengan love interest para karakter.

Misal, kalau si hero tidak melakukan kebut-kebutan di jalan, kekasihnya tidak akan selamat atau akan direbut orang. Semakin besar taruhannya, potensi untuk meningkatkan ketegangan semakin besar.

2. Pilih detail yang akan dijelaskan dengan bijak.

Detail akan membantu pembaca membayangkan suatu adegan dengan lebih baik, tapi terlalu banyak detail juga akan mengaburkan fokus pembaca serta mengurangi kecepatan tempo cerita. Sehingga kita harus bisa menentukan, mana detail yang perlu mana yang tidak.
Ketika sedang terdesak, kita mengenal istilah figh-flight-(freeze)=melawan atau melarikan diri (atau lumpuh). Dalam kondisi seperti ini, detail yang ditangkap oleh indra sangat terbatas. Jika kita melawan, fokus yang akan kita gunakan adalah hal-hal apa saja yang bisa digunakan untuk melawan. Ketika kita ingin melarikan diri, fokus kita ada pada jalan keluar tercepat.

Misal: ketika karakter hendak melarikan diri melalui tangga, kita tidak perlu menjelaskan bagaimana motif karpet yang menutupi tangga maupun warna pegangan tangga. Cukup, bentuk tangga secara garis besar.

Selain itu, fokuskan detail pada pergeraka batin para karakter. Misal, tokoh A menembakkan sepuluh peluru, kita tidak perlu membahas tiap ledakan peluru dan ke mana jatuhnya tiap peluru. Dari sekian banyak peluru, mana yang yang menjadi penting?
Dan karena kita bicara dalam genre roman, mana dari tiap gerakan yang dibuat oleh tokoh dipengaruhi oleh love interest-nya?

3. Gunakan seluruh indra untuk memperkuat narasi.

Jelajahi seluruh indra kita. Ketika adegan kebut-kebutan misalnya, gambarkan bagaiamana pohon pinggir jalan menjadi kabur, bagaimana decit ban melawan aspal, bagaiaman bau kampas rem yang memanas, bagaimana keringat membasahi tangan yang memegang kemudi, bagaiamana perut bergejolak ketika mobil melompat, dll. Tapi tetap perhatikan poin kedua. Pilih detail itu dengan bijak.

4. Kembangkan karakter bersama adegan action.

Adegan action bukan hanya mengambarkan bagaiamana tendangan-tembakan-kebut-kebutan yang dilakukan oleh tokoh utama. Tapi bangun karakater bersama gerakan mereka. Dalam genre roman, seharusnya cinta para karakter juga berkembang bersama adegan aksi yang terjadi. Ada hal baru yang mereka sadari selama dan setelah menuntaskan aksi.

Misal: jika awalnya si A bertaruh nyawa demi menyelamatkan si B, si A akan semakin menyadari betapa dalamnya perasaan dia ke B. Jika awalnya B tidak ada rasa pada A, dia mulai menaruh simpati pada B setelah aksi heroik si A. dll.

5. Berikan konsekuensi pada aksi yang terjadi.

Jangan terlalu sayang pada karakter utama kita. Setelah berlelah-lelah dengan pertarungan, ikat simpati pembaca dengan memberikan duka dan luka pada para karakter.

Misal, si kekasih berhasil diselamatkan, tapi tokoh utama mengalami luka yang menimbulkan bekas seumur hidup. Atau kehilangan seorang partner penting, benda berharga dll.

Dalam roman, ketika kekasih tetap cinta dengan segala bekas luka, bukankah cinta mereka makin sempurna?

6. Tentukan adegan aksi yang terjadi, lalu riset mengenai hal itu.

Adegan seperti apa yang ingin kita gunakan?
Apakah pertarungan tangan kosong? Tentukan, pendekatan jenis bela diri yang akan digunakan. Karena beda jenis bela diri, akan berbeda narasi. Pertarungan dengan pendekatan taekwondo akan berbeda dengan pertarungan aikido, apalagi street fight.

Jika menggunakan senjata, pelajari senjata yang digunakan. Apakah belati yang membutuhkan jarak sangat dekat, pedang yang efektif dengan mundur satu langkah, atau pistol yang merupakan pertarungan jarak jauh (kecuali kita pengen bikin adegan kayak John Wick yang selalu menembak di celah leher dengan jarak yang sangat dekat).

Jika kebut-kebutan, tentukan apa kendaraan yang dipakai. Jangan sampai VW kodok tahun 70an bisa ngalahin ferari keluaran terbaru.

Selain itu, riset juga setting. Jangan sampai bikin adegan kejar-kejaran dengan mobil tapi pakai setting jalanan utama Jakarta jam 7 pagi (karena pada kenyataan, jam segitu jalanan jakarta pasti macet). Atau bikin adegan berantem di KRL jurusan Tanah Abang-Serpong jam lima sore, itu juga nggak memungkinkan, karena dalam kondisi seperti itu penumpang sangat penuh, menggerakkan tangan aja susah.

7. Mulai menulis, baca, edit, lalu baca lagi, edit lagi.

Silakan diendapkan ....

--- ♥ Pertanyaan dan Jawaban ♥ ---

1. Tanya: Sebelum terima kasih sudah diberi kesempatan untuk bertanya.

Jadi gini Kak, aku tuh lagi bikin cerita romance tapi ada actionnya juga. Aku merasa kesulitan di bagian actionnya, nda tahu mau mulai dari mana saat ada adegan berkelahi.

Kakak punya tips atau saran nda, biar aku nda ngerasa kesulitan pas nulis adegan actionnya.

Terima kasih Kak

Jawab:
1. Tentukan dulu, apa taruhan dr adegan pertarungan itu? Kalau yg bertarung menang, apa yg dia dpt. Klo kalah, kehilangannya apa?

2. Tentukan, kemampuan bela diri yg dimiliki karakter. Dia jago apa?

3. Tentukan gaya bertarung yg mau dipakai?

4. Tentukan pemicu perkelahiannya.

2. Tanya: Kak Opi, bisa minta contoh deskripsi action pertarungan?

Jawab:
(Contoh di foto=> diambil dari work (un)Shattered Diamond, bagian awal pertarungan)



3. Tanya: Kalo setiap adegan action yang aku coba deskripsiin, terlalu banyak kata pengulangan. Misalnya kata memukul,

Pasti kan adegannya nggak cuma sekali pukul, itu gimana cara menghindari pengulangan katanya?

Terima kasih.

Jawab: Coba cari padanan kata:
Memukul: mengarahkan tinju:menyarangkan pukulan:jab:uppercut

Selain itu, tidak semua pukulan harus diceritakan. Pilih pukulan-pukulan penting untuk menghindari terlalu sering mengulang kata.

4. Tanya: Oh, semisalkan memukul yang menjadi point utama begitu ya kak?

Misalnya mukul sampe jatuh atau sebagainya

Jawab: Boleh.

Oh ya, tambahan lagi, pelajari anatomi ketika bikin adegan pertarungan.

Titik tubuh terlemah dll

Ulu hati, pertemuan rahang di dekat telinga, genital, kelingking, dada kiri (dengan teknik pukulan tertentu) dll

Sekian materi hari ini.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro